MAKALAH
“EVOLUSI AMFIBI”
OLEH:
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang,
penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah Evolusi Amfibi sebagai bahan pembelajaran
Pada makalah ini penulis buat semaksimal mungkin dan pada dasarnya
terdapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat mempermudah dalam
pembuatan makalah ini. Untuk itu tidak lupa kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah
ini. Namun tidak lepas dari itu semua, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan yangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada penulis sehingga penulis dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Pada akhirnya kami mengharapkan dengan adanya makalah ini, semoga dapat
memberi tambahan ilmu mengenai materi “Evolusi Amfibi” . Dan dapat diambil
hikmahnya dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca
dan mengaplikasikannya.
, November 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Pengertian Amfibi
B. Asal mula Amfibi
C. Amfibi Modern
D. Klasifikasi Amfibi
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PEMBAHASAN
A. Pengertian Amfibi
Amfibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik dalam
air tawar dan di darat. Sebagian besar mengalami metamorphosis dari berudu
(aquatic dan bernapas dengan insang) ke dewasa (amphibious dan bernapas
dengan paru-paru), namun beberapa jenis amphibious tetap memiliki insang
selama hidupnya. Jenis-jenis sekarang tidak memiliki sisik luar, kulit biasanya
tipis dan basah (Djarubito 1989, 194).
Gambar 2.2 Evolusi kaki tetrapoda. Kaki tetrapoda berevolusi dari sirip ikan
Paleozoikum. Eusthenopteron, ikan bersirip lobus Devonian (rhipidistian),
Sumber (Hickman, Larry and Allan 2011, )
Ichthyostega merupakan hewan yang hidup di masa Devon dengan
ciri-ciri memiliki korset bahu yang berkembang sempurna, tulang tungkai
yang besar, otot yang berkembang dengan baik, dan adaptasi lainnya untuk
kehidupan di darat, pasti dapat menarik dirinya ke darat, meskipun diragukan
bahwa ia dapat berjalan dengan sangat baik. Sampai saat ini para ahli zoologi
mengira bahwa tetrapoda awal memiliki lima jari tangan dan lima jari di
tangan dan kaki mereka, rencana pentadaktil dasar dari kebanyakan tetrapoda
yang hidup saat ini. Namun, fosil tetrapoda Devon yang baru ditemukan
menunjukkan bahwa semuanya memiliki lebih dari lima digit. Baru kemudian
tepukan lima digit tetapi anggota badannya terlalu lemah untuk
memungkinkan hewan itu mengangkat tubuhnya dari permukaan untuk
berjalan dengan baik di darat (Hickman, Larry and Allan 2011, ).
2. Periode Carboniferus
Zaman ini merupakan periode waktu geologi yang berlangsung antara
360 juta tahun uang lalu. Zaman karbon ini juga dikenal sebagai zaman
amfibi, dimana zaman karbon ditandai dengan iklim basah yang hangat di
mana lumut dan pakis besar tumbuh dalam kelimpahan di lanskap
berawa. Tetrapoda menyebar dengan cepat di lingkungan ini untuk
menghasilkan berbagai macam bentuk, memakan banyak serangga, larva
serangga, dan invertebrata air yang tersedia. Beberapa garis keturunan yang
punah ditambah sampai amfibi modern. Selama masa Karbon untuk
menghasilkan nenek moyang dari tiga kelompok utama amfibi yang hidup
hari ini, katak (Anura atau Salientia), salamander (Caudata atau Urodela), dan
sesilia (Apoda atau Gymnophiona). Amfibi meningkatkan adaptasi mereka
untuk hidup di air selama periode ini. Tubuh mereka menjadi lebih datar
karena bergerak melalui air dangkal. Salamander awal memiliki anggota
tubuh yang lemah dan ekor mereka menjadi lebih berkembang sebagai organ
renang. Bahkan anuran (katak dan kodok), yang sekarang sebagian besar
terestrial saat dewasa, berkembang menjadi spesialisasi salamander (Caudata
atau Urodela), dan sesilia (Apoda atau Gymnophiona) (Hickman, Larry and
Allan 2011, ).
C. Amfibi Modern
Amfibia merupakan perintis verebrata daratan atau dengan kata lain
vertebrata pertama di darat adalah anggota kelas Ampibia. Amfibi mengalami
masa kejayaan pada zaman karbon namun pada zaman premian ketika bumi
menjadi lebih dingin dan kering mengakibatkan penurunan kejayaan amfibi
terjadi yang berlangsung terus sampai sekarang. Pada waktu ini hanya
tertinggal 3 ordo kelas amfibia yang hidup saat ini yaitu (1) katak dan
bangkong (ordo Anura), (2) Salamander dan kadal air (newt) (ordo Urodela),
(3) Sesilia (ordo Apoda), yang merupakan hewan seperti cacing dan tanpa
kaki (Kimbal, John W 1999).
Tiga ordo amfibi yang hidup terdiri lebih dari 4200 spesies. Sebagian
besar berbagi adaptasi umum untuk kehidupan di darat, termasuk penguatan
kerangka dan pergeseran prioritas indera khusus dari sistem gurat sisi leluhur
ke indera penciuman dan pendengaran. Epitel olfaktorius dan telinga
dirancang ulang untuk meningkatkan kepekaan terhadap bau dan suara yang
ada di udara. Dalam sejarah kehidupan leluhur dari amfibi, telurnya di air dan
menetas untuk menghasilkan bentuk larva air yang menggunakan insang
untuk respirasi. Metamorfosis terjadi setelah insang hilang diganti paru-paru
diaktifkan untuk respirasi. Beberapa katak, salamander, dan sesilia yang tidak
menjalani siklus hidup metamorphosis lengkap. Amfibi yang paling terestrial
tetap bergantung pada lingkungan yang sangat lembab jika bukan lingkungan
perairan. Kulit mereka tipis, dan membutuhkan kelembapan untuk
perlindungan terhadap pengeringan di udara. Menjadi ektotermik, suhu tubuh
mereka ditentukan oleh dan bervariasi dengan lingkungan, sangat membatasi
tempat tinggal mereka. Lingkungan sejuk dan basah sangat penting untuk
reproduksi. Telur tidak terlindungi dengan baik dari pengeringan, dan harus
dibuang langsung ke air atau ke permukaan yang lembab (Hickman, Larry and
Allan 2011, ).
e. Mulut biasanya besar dengan gigi kecil di atas atau kedua rahang; dua
lubang hidung terbuka ke bagian anterior rongga mulut
g. Sirkulasi dengan jantung tiga bilik, dua atrium dan satu ventrikel,dan
sirkulasi ganda melalui jantung; kulit berlimpah dengan pembuluh darah
D. Klasifikasi Amfibi
1. Ordo Anura : katak, kodok
Gambar 2.4 Katak, kodok Ordo Anura
Lebih dari 3450 spesies katak dan katak yang menyusun ordo
Anura (bagi kebanyakan orang adalah amfibi yang paling dikenal. Anura
adalah golongan tua yang dikenal sejak Zaman Jurassic, 150 juta tahun
yang lalu. Katak dan kodok menempati berbagai jenis habitat. Mode
reproduksi akuatik dan kulit yang dapat menembus air mencegah mereka
berkeliaran terlalu jauh dari sumber air, dan ectothermy mereka
menghalangi mereka dari habitat kutub dan subarktik. Nama ordo, Anura,
mengacu pada karakteristik kelompok yang jelas, tidak adanya ekor pada
saat dewasa. Glikogen dan lemak yang disimpan di tubuh mereka selama
musim semi dan musim panas. Katak yang lebih terestrial, seperti katak
pohon, berhibernasi di humus lantai hutan. Mereka toleran terhadap suhu
rendah, dan banyak yang benar-benar bertahan dalam pembekuan semua
cairan ekstraseluler, yang mewakili 35% air tubuh. Katak yang tahan
beku ini bersiap menghadapi musim dingin dengan mengakumulasi
glukosa dan gliserol dalam cairan tubuh, dengan demikian melindungi
jaringan dari efek pembentukan kristal es yang biasanya merusak
(Hickman, Larry and Allan 2011, ).
Evolusi katak :
Dimulai dengan penemuan fosil Gerobatrachus yang memberikan
pemahaman yang jauh lebih penuh atas asal usul dari evolusi amfibi
modern. Fosil Gerobatrachus memiliki tengkorak, tulang belakang dan
gigi dari Gerobatrachus merupakan campuran dan fitur katak dan
salamander. Fosil memiliki dua tulang menyatu di lutut yang normalnya
ada pada salamander dan sebuah telinga timpanik sangat besar (gendang
telinga). Ia juga memiliki tengkorak yang ringan dan lebar sepertu katak,
Tulang belakangnya tepat merupakan intermediat antara katak dan
salamander modern dan primitif.
(https://www.scribd.com/doc/74991802/EvoLusi-Katak)
Gambar 2.5 Gerobatrachus, Sumber
(https://www.scribd.com/doc/74991802/EvoLusi-Katak)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada makalah ini adalah:
1. Amfibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik dalam air
tawar dan di darat, amfibia juga merupakan perintis verebrata daratan atau
dapat dikatakan vertebrata pertama di darat adalah anggota kelas Ampibia.
2. Amfibi diperkiran mulai muncul pada periode Devon sekitar 400 juta
tahun yang lalu. Beberapa bukti molekuler menyarankan bahwa Lungfish
secara filogenetik lebih dekat dengan amfibia dibandingkan dengan ikan
bersirip lobus. Amfibi mencapai kejayaan pada zaman Carboniferous atau
bisa disebutnya zaman Amfibi yang berlangsung antara 360 juta tahun
uang lalu. namun pada zaman premian ketika bumi menjadi lebih dingin
dan kering mengakibatkan penurunan kejayaan amfibi terjadi yang
berlangsung terus sampai sekarang.
4. Klasifikasi amfibi :
a. Ordo Anura : katak, kodok
b. Ordo Gymnophiona (Apoda) : sesilia
c. Ordo Caudata (Urodela) : Salamender
DAFTAR PUSTAKA
Hickman, Larry and Allan. 2011. Integrated Principles of Zoology. North America :
The McGraw-Hill Companies
https://www.scribd.com/doc/74991802/EvoLusi-Katak