Anda di halaman 1dari 5

SOAL BAB 13

AUDIT

Oleh Kelompok 9:

 Ni Kadek Nadia Putri Padmayuni


Padmayuni (1607532082)

Cokorda Istri Agung Evita Nindia Putri (1607532090)

 Ni Made Harista Dwi Anggreni (1607532099)

Program Non Reguler

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

2018
1) Bedakan antara pengujian rincian saldo, pengujian pengendalian,dan pengujian
substantive transaksi untuk siklus penjualan dan pengumpulan piutang. Jelaskan
bagaimana pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi
berpengaruh terhadap pengujian rinci saldo?
Pengujian rincian saldo merupakan pengujian detail saldo yang tepat untuk piutang
usaha. Dimana didalam pengujian rincian saldo itu ada suatu metodologi untuk
merancang pengujian rincian saldo tersebut. Metodologi tersebut terdiri dari tiga tahap.
Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian daan substantif transaksi
tersebut merupakan tahap kedua dari metodologi ini. Jadi dapat disimpukan pengujian
 pengendalian, dan pengujia substantif merupakan bagian dari pengujian rincian saldo.
Hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi punya pengaruh
signifikan terhadap sisa audit, terutama pengujian substantif atas rincian saldo. Bagian
yang paling dipengaruhi oleh pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan adalah saldo piutang usaha, kas, beban
 piutang tak tertagih, penyisihan untuk piutang tak tertagih. Jika hasil pengujian tak
memuaskan, auditor melakukan pengujian substantif tambahan. Pengaruh yang paling
signifikan dari hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
dalam siklus penjualan dan penagihan adalah terhadap konfirmasi piutang usaha.

2) Sebutkan lima prosedur analitis untuk siklus penjualan dan pengumpulan


piutang. Untuk setiap pengujian, jelaskan suatu kesalahan penyajian yang
mungkin dapat diidentifikasikan
Prosedur Analitis Salah saji yang mungkin terjadi
Membandingkan presentase laba kotor Lebih saji atau kurang saji penjualan dan
dengan tahun sebelumnya (sesuai lini  piutang dagang
 produk)
Membandingkan penjualan bulanan (sesuai Lebih saji atau kurang saji penjualan dan
lini produk)  piutang dagang
Membandingkan retur dan potongan Lebih saji atau kurang saji retur dan
 penjualan sebagai presentase dan penjualan  potongan penjualan dan piutang dagang
kotor dengan angka tahun sebelumnya
(sesuai lini produk)
Membandingkan saldo pelanggan individu Salah saji pada piutang dagang dan akun
yang melebihi jumlah tertentu dengan laporan laba/rugi terkait
angka tahun sebelumnya
Membandingkan piutang tidak tertagih Piutang dagang yang tak tertagih yang
sebagai presentase dari penjualan kotor  belum tersedia
dengan angka tahun sebelumnya
Membandingkan jumlah hari peredaran Lebih saji atau kurang saji pada cadangan
 piutang dagang dengan angka tahun kerugian piutang tak tertagih; hal ini dapat
sebelumnya dan perputaran dengan piutang mengindikasi adanya piutang dagang fiktif
dagang terkait
Membandingkan ketegori umur piutang Lebih saji atau kurang saji pada cadangan
sebagai presentase dari piutang dagang kerugian piutang dan piutang tak tertagih
dengan angka tahun sebelumnya
Membandingkan cadangan kerugian Lebih saji atau kurang saji pada cadangan
 piutang sebagai presentase dari piutang kerugian piutang dan piutang tak tertagih
dagang dengan angka tahun sebelumnya
Membandingkan penghapusan piutang tak Lebih saji atau kurang saji pada cadangan
tertagih sebagai presentase dari total kerugian piutang dan piutang tak tertagih
 piutang dagang dengan angka tahun
sebelumnya.

3) Sebutkan, delapan tujuan audit saldo piutang usaha. Untuk setiap tujuan,
sebutkan sebuah prosedur auditnya.
 Piutang usaha ditambahkan dengan benar dan sama dengan file induk serta buku

 besar umum. Pengujian didasarkan pada aged trial balanced, yaitu menyajikan
daftar saldo dalam file induk piutang usaha pada tanggal neraca, termasuk s aldo
 pelanggan individual yang beredar dan rincian tiap saldo pada waktu tanggal
 penjualan dan pada neraca (kecocokan saldo)
 Piutang yang dicatat memang ada. Konfirmasi saldo pelanggan merupakan

 pengujian atas rincian saldo yang palimh penting untuk menentukan keberadaan
 piutang usaha yang dicatat. (keberadaan)
 Piutang usaha yang ada telah dicantumkan. Sulit bagi auditor untuk menguji

saldo
akun yang dihilangkan dari aged trial balanced kecuali mengandalkan pada sifat
menyeimbangkan sendiri file induk piutang usaha (kelengkapan)
 Piutang usaha sudah akurat. Dengan melakukan konfirmasi akun dari neraca

saldo
(keakuratan)
 Piutang usaha diklasifikasikan dengan benar. Dengan mereview aged trial

 balance untuk piutang yang material. (klasifikasi)


 Pisah batas piutang usaha sudah benar. Salah saji pisah batas terjadi apabila

transaksi periode berjalan dicatat dalam periode selanjutnya. Tujuan pisah batas
untuk memverifikasi apakah transaksi yang mendekati akhir periode akuntansi
telah dicatat pada periode yang tepat. (pisah batas)
 Piutang usaha dinyatakan pada nilai realisasi. Nilai realisasi piutang usaha sama

dengan piutang usaha dikurangi penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan


dihitung dengan mengestimasi total jumlah piutang usaha yang diperkirakan
tidak
dapat ditagih. (realisasi)
 Klien memiliki hak atas piutang usaha. Auditor dapat mereview notulen

rapat, membahasnya dengan klien, mengkonfirmasi dengan bank, memeriksa


kontrak hutang. (hak)

4) Manakah dari delapan tujuan audit saldo piutang usaha yang sebagian dapat
dipenuhi dengan mengirim konfirmasi kepada konsumen?
Konfirmasi piutang usaha merupakan salah satu dari delapan jenis bukti audit. Tujuan
audit saldo piutang usaha yang dapat memenuhi dengan mengirim konfirmasi pada
konsumen adalah tujuan keberadaan, ketelitian, dan pisah batas.
 Yang dimaksud dengan tujuan keberadaan adalah apabila konfirmasi yang

dikirimkan kepada konsumen tidak memberi jawaban atas konfirmasi, maka


auditor harus memeriksa dokumen pendukung dan memastikan barang sudah
dikirim dan bukti adanya penerimaan kas untuk menentukan bahwa piutang
telah diterima pembayarannya setelah tanggal neraca.
 Yang dimakasud dengan tujuan ketelitian adalah konf irmasi akun piutang usaha

yang dipilih dari daftar umur piutang. Apabila pelanggan tidak menjawab
Prosedur analitis dilakukan sebagai salah satu pengujian substansif untuk
menghimpun bahan bukti tentang asersi tettentu yang terkait dengan saldo
rekening.

13) Mengapa audit perlu mengkaji ulang retur penjualan yang terjadi sesudah
tanggal neraca. Tujuan audit manakah yang memenuhi prosedur ini?
Tujuan audit yang memenuhi adalah tujuan pisah batas. Hal ini perlu dikaji ulang
karena ada perbedaan perlakuan yang dapat dilakukan terhadap retur ini sehingga
nantinaya menyebabkan perbedaan penyajian. Ada beberapa perusahaan yang
melaporkan retur penjualan yang terjadi sesudah neraca sebagai retur pada tahun ini
(barang yang diretur diperlakukan sebagai persediaan tahun ini), ada juga retur yang
dicatat pada periode terjadinya retur dengan asumsi retur terjadi pada awal periode
kurang lebih sama dengan yang terjadi akhir periode. Dan ada juga beberapa
 perusahaaan yang membentuk cadangan, seperti cadangan kerugian piutang yang
disediakn untuk retur yang diperkirakan terjadi priode berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai