4409 8689 1 PB
4409 8689 1 PB
ABSTRAK
Pendahuluan: Obat adalah kebutuhan primer dari manusia, oleh karena itu obat yang beredar perlu
dijamin kualitasnya agar tetap sesuai dengan desain pada saat digunakan oleh pasien. Begitu pentingnya
obat dalam hidup manusia sehingga dalam pembuatannya obat harus memenuhi kriteria : efficacy, safety,
dan quality. kriteria tersebut harus terpenuhi mulai dari pembuatan, pendistribusian hingga penyerahan obat
ke tangan konsumen harus diperhatikan kualitas obat tersebut tetap terjaga sampai pada akhirnya obat
tersebut dikonsumsi oleh pasien. Penelitian ini ber Tujuan: untuk mengevaluasi pelaksanaan Cara
Distribusi Obat di PBF Rajawali Nusindo tahun 2017. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif yang dilakukan bulan Mei 2017 menggunakan daftar checklist yang memuat aspek-aspek CDOB
yang meliputi manajemen mutu, organisasi, manajemen dan personalia, bangunan dan peralatan,
operasional, inspekdiri, keluhan, obat dan atau bahan obat kembaliandidugapalsudanpenarikankembali,
transportasi, fasilitasdistribusiberdasarkankontrak, dokumentasidan lain-lain. Hasil: penelitian
menunjukkan bahwa Pelaksanaan Cara Distribusi Obat di PBF Rajawali Nusindo tidak sesuai berdasarkan
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Tahun 2012. Kesimpulan: dari
Penelitian ini terdapat 2 aspek Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) yang belum sesuai yaitu luas ruang
bangunan penyimpanan dan sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Kata Kunci : Obat, Cara
DistribusiObat yang Baik (CDOB), PedagangBesarFarmasi (PBF).
ABSTRACT
Introduction: Drugs are the primary needs of humans, therefore outstanding drugs need to be
assured of their quality in order to keep them in line with the design when used by the patient.
Once the importance of drugs in human life so that in the manufacture of drugs must meet the
criteria: efficacy, safety, and quality. the criteria must be met from the manufacture, distribution
and delivery of drugs to the hands of consumers must be considered the quality of the drug is
maintained until the drug is consumed by the patient. Objective: this study aims to evaluate the
implementation of How to Distribute Drugs in PBF Rajawali Nusindo in 2017. Method: This study
was a descriptive study conducted in May 2017 used a checklist list containing aspects of CDOB
covering quality management, organization, management and personnel, building and
equipment, operational, self inspection, complaints, drugs and / or pharmaceutical materials
allegedly false and recall, transportation, distribution facilities under contract, documentation
and others. Results: Showed that the Implementation of How to Distribute Drugs in PBF Rajawali
Nusindo not according to the Regulation of the Head of National Agency of Drug and Food
Control of the Republic of Indonesia Year 2012. Conclusion: From this research, there are 2
aspects of Good Medicine Distribution Method (CDOB) which is not suitable ie building storage
area and Health and Safety (K3) system.
Keywords: Drugs, Good Medicine Distribution (CDOB), Pharmaceutical Wholesalers (PBF).
Alamat Korespondensi:
Meilyanie Wijaya : Institut Kesehatan Helvetia. Jalan Kapten Sumarsono, Np. 107, Medan, Indonesia,
20124 . Email : memei@gmail.com
nilainya sudah diatas range maka harus permanen. Di gudang PT. Rajawali
dievaluasi berkala yang dilakukan secara Nusindo tersedia area akses untuk
rutin, misalnya setiap 6 bulan sekali atau penerimaan barang dan pengeluaran
sesuai dengan kebutuhan masing-masing barang. Terdapat POB yang mengatur
fasilitas distribusi dan harus dilakukan akses personil terhadap area Penerimaan
dokumentasi. No. 004-POB-I-16, Penyimpanan
Higiene : PT. Rajawali Nusindo No.010-POB-I-16 dan Pengiriman
sudah tersedia sistem Kesehatan dan No.012-POB-I-16. Luas ruang
Keselamatan Kerja (K3) namun belum penyimpanan di PT. Rajawali Nusindo
dilakukan secara rutin. Setiap karyawan tidak memadai disebabkan kondisi
yang bekerja di bagian gudang harus gudang yang cukup padat karena PT.
menerapkan sistem Kesehatan dan Rajawali Nusindo melayani produk
Keselamatan Kerja (K3) seperti, E-Catalog.
memakai sarung tangan, kacamata, Operasional
helm, masker dan sepatu bots agar Pengadaan : PT. Rajawali
terhindar dari bahaya-bahaya yang tidak Nusindo mempunyai POB Pengadaan
diinginkan. yang terdapat pada No.
Bangunan dan Peralatan : 009-POB-I-2016. Kualifikasi pemasok
Lokasi bangunan PT. Rajawali Nusindo pada SOP No. 001-POB-I-16 yang
sesuai dengan izin PBF. Perubahan dilakukan oleh PBF Pusat. Pengadaan di
denah gudang harus sesuai dengan PT. Rajawali Nusindo berasal dari
persetujuan instansi yang berwenang. sumber yang sah yaitu dari PT. Rajawali
PBF dapat melakukan penambahan Pusat, PT. Phapros, PT. Erela, PT.
gudang atau perubahan gudang dimana Rama. Pengadaan dilakukan
setiap penambahan atau perubahan berdasarkan surat pesanan, untuk
gudang di PBF tersebut harus pengadaan dari PBF Cabang ke Pusat,
memperoleh persetujuan dari Direktur surat pesanan dapat berupa surat pesanan
Jendral dan Kepala Dinas Kesehatan. elektronik. Surat pesanan ditandatangani
PT. Rajawali Nusindo memiliki papan oleh penanggung jawab, dengan
nama yang mencantumkan nama PBF di mencantumkan nama jelas dan nomor
depan lokasi kantor dan gudang PBF dan SIK dan distempel perusahaan. Surat
papan nama tersebut dipasang secara pesanan dibuat minimal rangkap 2, yang