Anda di halaman 1dari 2

NAMA : FEMY LIA UTAMI

NIM : 2014901058

1. fungsi perawatan paliatif pada pasien terminal illnes


a. mengendalikan nyeri yang dirasakan serta keluhan-keluhan lainnya dan
meminimalisir masalah emosi, sosial dan spiritual.
b. Mencegah Ketakutan dan kecemasan akan suatu kematian
c. Memberikan Respon dimana klien tidak percaya atau menolak terhadap apa yang
dihadapi atau yang sedang terjadi.
d. Membiarkan pasien terminal
e. Memberikan dukungan spiritual pada keluarga

2. An T baru saja ditinggal ayah nya meninggal, An.T tidak percaya kalau ayahnya
sudah meninggal, An.t Mengurung diri dikamar, tidak mau bertemu dangan orang
lain, dia hanya termenung dan menangis dikamar sambil menatap foto ayahnya, tahap
apa yang di alami An.t Tersebut ?
a. Denial (penyangkalan)
b. Marah
c. Bargaining (menawar)
d. Depresi
e. Penerimaan (acceptance)

3. Apa yang dimaksut dengan Tingkat Kesadaran Terhadap Kondisi Terminal” Illnes
Closed Awareness”
a. klien, keluarag, team kesehatan tahu bahwa kondisinya terminal tetapi merasa
tidak nyaman untuk dan menghindari membicarakan
b. klien dan keluarga tidak menyadari datangnya kematian, tidak tahu
mengapa sakit dan percaya akan sembuh.
c. klien dan orang disekitarnya tahu bahwa dia berada diambang kematian sehingga
tidak ada kesulitan untuk membicarakannya.
d. klien dan keluarga Menghilangkan atau mengurangi rasa kesendirian, takut dan
depresi
e. klien dan keluarga Mempertahankan rasa aman, harkat dan rasa berguna
4. Apa Peran Perawat Saat Klien Dalam Kondisi Terminal Illness ?, kecuali
a. Pengabdian yang tulus dengan hati nurani yang ikhlas
b. Seulas senyum yang ikhlas dari seorang perawat bisa memberikan secercah
harapan kesembuhan untuk seorang pasien
c. Membantu klien agar siap meninggal dengan tenang
d. Memenuhi kebutuhan spiritual
e. Menyibukkan diri dengan kegiatan lain

5. Tn.T dua hari yang lalu ditinggal istrinya meninggal karena diserempet motor, Tn.t
Selalu mengamuk dan marah. bagaimana intervensi yang dapat dilakukan pada Tn.T
tersebut ?
a. Beri dukungan pada fase awal karena ini berfungsi protektif dan memberi waktu
bagi klien untuk melihat kebenaran. Bantu untuk melihat kebenaran dengan
konfirmasi kondisi melalui second opinion.
b. Bantu klien untuk memahami bahwa marah adalah respon normal akan
kehilangan dan ketidakberdayaan. Siapkan bantuan berkesinambungan
agar klien merasa aman.
c. Asah kepekaan perawat bila fase tawar menawar ini dilakukan secara diam-diam.
d. Klien perlu untuk merasa sedih dan beri kesempatan untuk mengekspresikan
kesedihannya. Perawat hadir sebagai pendamping dan pendengar.
e. Dampingi klien untuk mempertahankan rasa berguna (self worth). Berdayakan
pasien untuk melakukan segala sesuatu yang masih mampu dilakukan dengan
pendampingan. Fasilitasi untuk menyiapkan perpisahan abadi.

Anda mungkin juga menyukai