Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM TENTANG TEORI PELUANG DAN UJI

KHI-KUADRAT

NAMA : PAULINA KORNELIA DIAL


NIM : 18311039
KELAS : VC BIOLOGI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan laporan praktikum ini. Atas Rahmat dan Hidayah-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu. Laporan dibuat guna untuk
memenuhi tugas dari Ibu dosen matakuliah "Genetika"dan guna untuk menambah wawasan
dan pengetahuan bagi para penulis maupun pembaca.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat dinantikan demi penyempurnaan laporan ini.

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Salah satu penunjang mengapa Mendel berhasil membuat suatu model
pewarisan yang kebenarannya diakui sampai saat ini adalah memanfaatkan
metode-metode matematis untuk membantu menganalisis data yang
dihasilkan. Untuk lebih mudah dan cepat memahami nisbah genetik
(fenotipe, genotipe) generasi F2 percobaan Mendel dapat dihitung dengan
menggunakan kaidah-kaidah peluang.
Dalam membuat kesimpulan tentang populasi, umumnya diperoleh dari
data penelitian secara sampling (pengambilan contoh). Untuk itu diperlukan suatu uji
matematis/statistik agar dapat menganalisis data dan membuat
kesimpulan dengan baik pada tingkat/selang kepercayaan tertentu. Salah satu uji statistik
yang sering digunakan dalam menganalisis data percobaan
genetika adalah Uji-Khi-Kuadrat.

B.Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini diharapkan dapat :
1. Menghitung peluang
2. Menghitung uji khi-kuadrat
3. Menggunakan uji khi-kuadrat dalam analisis genetika Mendel.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Jawaban untuk latihan


Soal :
1. Apa sebab Mendel berhasil membuat model pewarisan sifat makhluk hidup yang
diakui kebenarannya?
2. Apa syarat terjadinya dua kejadian bebas?
3. Bila x² hitung lebih kecil dari x² tabel,apakah hasil pengamatan dapat diterima?

Jawab :
1. Karena Mendel telah berhasil membuat suatu model pewarisan dengan memanfaatkan
metode-metode metamatis untuk membantu menganalisis data yang dihasilkan. Untuk
lebih mudah dan cepat memahami nisbah genetik (fenotipe, genotipe) generasi F2
percobaan Mendel dapat dihitung dengan menggunakan kaidah-kaidah peluang.Salah
satu uji statistik yang sering digunakan dalam menganalisis data percobaan genetik
adalah uji khi-kuadrat.
2. P (AB) = P (A) x P (B).
Artinya : timbulnya kejadian A tidak dipengaruhi munculnya kejadian B.
Sama halnya dengan proses perkawinan. Jenis alel pada gamet
betina (sel telur) tidak mempengaruhi jenis alel gamet tetua jantan
(sperma/serbuk sari) yang akan membuahi, dan sebaliknya.
3. Iya dapat diterima. Bila x² hitung lebih kecil dari x² tabel,maka diterima bahwa
sebaran pengamatan tidak berbeda nyata dengan sebaran harapan.

2.Jawaban Tes Formatif 2

1.Untuk lebih mudah dan cepat


memahami nisbah genetik generasi F2,
maka percobaan Mendel dapat dihitung
dengan menggunakan kaidah ….
A. Hipotesis
B. Pindah silang
C. Peluang
D. Model genetika.
Jawaban : C,yaitu Peluang.

2. Uji khi kuadrat dapat digunakan dalam


menganalisis data percobaan genetika,
salah satu faktornya karena ….
A. kita dihadapkan pada pendugaan frekuensi berdasarkan penyebaran
data pengamatan apakah sama dengan sebaran harapan.
B. Ciri- ciri organisme dapat dikonversi menjadi angka skor
C. Selang kepercayaan < 50%
D. Tidak mudah menghitung kemunculan sifat pewarisan.
Jawaban : A,yaitu kita dihadapkan pada pendugaan frekuensi berdasarkan
penyebaran data pengamatan apakah sama dengan sebaran harapan.

3. Pada proses perkawinan, terungkap bahwa jenis alel pada gamet betina
tidak mempengaruhi jenis alel gamet jantan dan sebaliknya. Kita dapat
menyebutkan kejadian tersebut sebagai ….
A. Pewarisan terpaut
B. Uji statistik peluang
C. Frekuensi
D. Kejadian saling bebas ( dua kejadian yang bebas satu sama lain).
Jawaban : D ,yaitu kejadian saling bebas (dua kejadian yang bebas satu sama lain.

3. Jawaban soal-soal praktikum

1. Berapa peluang untuk masing-masing sisi sebuah dadu (berisi enam)?


Jawab : Sebuah dadu berbentuk kubus memiliki 6 sisi. Maka peluang masing-
masing sisi sebuah dadu adalah ⅙ .

2. Bila tiga buah dadu dilempar secara bersama-sama, berapa peluang munculnya mata
dua secara bersamaan pada ketiga buah dadu tersebut ?

Jawab :
● Peluang muncul mata dadu dua pada dadu pertama = 1/6
● Peluang muncul mata dadu dua pada dadu kedua =1/6
● Peluang muncul mata dadu dua pada dadu ketiga = 1/6
Maka peluang muncul mata dua secara bersamaan pada ketiga buah dadu adalah
= 1/6 .1/6. 1/6 = 1/216.

3. Dalam percobaan monohibrid Mendel,diantaranya diperoleh data berdasarkan fenotip F2


sebagai berikut.

Sifat Ciri Dominan Ciri Resesif Nisbah sebenarnya


Dominan : Resesif

Bentuk Biji Bundar=5474 Keriput=1850 2.96 :1


Warna Bunga Merah -ungu = Putih=224 3.15 :1
Tinggi 705 Pendek=277 2.84 : 1
Tanaman Tinggi = 787

Lakukan uji khi-kuadrat ,apakah untuk masing-masing sifat tersebut diatas nisbah dari ciri
dominan : ciri resesif= 3:1 atau
( ¾ ciri dominan : ¼ resesif.

Hasil pengujian

Tabel 1.4
Data F2 untuk sifat Bentuk Biji dari persilang bundar x keriput

No. Fenotipe f2 Pengamatan Frek.teoriti Harapan Khi-kuadrat


k(hipotesis)

1 Bundar 5474 3/4 5493 0,065


2 Keriput 1850 ¼ 1831 0,197

Total 7324 1 7324

Keterangan :
Pada tabel 1.4 yang dicari adalah harapan dan khi-kuadrat.Berikut cara menyelesaikannya.
1. a.Harapan…….?
rumus harapan = n1.N
n1 .N = ¾.7324 = 5493
Jadi harapan untuk Bundar adalah 5493. Disini x² hitung lebih besar dari x²
tabel,sebaran pengamatan berbeda dari sebaran pengamatan.

b.Khi-kuadrat…..?
Rumus khi-kuadrat=(N1-n1.N)² dibagi n1.N.
=(5.474- ¾ .7324)² per( dibagi)¾.7324
= 0,065

Hasil : Total dibandingkan dengan tabel pengamatan dan total hasil harapan sama.Maka
percobaan ini masih sesuai dengan hukum Mendel.
2. a.Harapan…….? (bagian keriput)
rumus harapan =n2.N
= ¼.7324
= 1831.
Harapan dan hasil pengamatan diterima karena x² hitung lebih kecil dari x²
tabel.Masih berkaitan dengan teori Mendel.

b. Khi-kuadrat……?
Rumus =(N2-n2.N)² dibagi n2.N
= (1850- ¼.7324)² bagi dengan ¼.7324
= 0,197

Tabel 1.5
Data F2 untuk sifat warna bunga dari warna Merah-ungu x putih

No Fenotipe F2 Pengamatan Frek. Harapan Khi-kuadrat


Teoritik
(Hipotesis)

1. Merah- 705 3/4 696,75 0,01


2. Ungu 224 ¼ 232,25 0,29
Putih

Total 929 1 929

Keterangan :
Pada tabel 1.5 yang dicari adalah harapan dan khi-kuadrat.Berikut cara menyelesaikannya :
1. a.harapan…..?
rumus harapan = n1.N
=¾.929
= 696,75.
Harapan diterima karena x² hitung < dari x² tabel,sebaran pengamatan tidak berbeda
nyata dengan sebaran harapan.
Masih sesuai dengan teori Mendel.
b.Khi-kuadrat
Rumus = (N1-n1.N)² bagi n1.N
= (705- ¾.929)² bagi ¾.929
= 0,01
Jadi khi-kuadrat untuk warna pertama adalah 0,01.

2. a .Harapan(untuk warna putih)


rumus = n2.N
= ¼.929
=232,25
Hasil pengamatan untuk harapan diterima,karena x² hitung < dari x² tabel ,sebaran
pengamatan tidak berbeda nyata dengan sebaran harapan. Masih sesuai dengan teori
Mendel.

b.Khi-kuadrat
Rumus = (N2 - n2.N)² bagi n2.N
= 224 -¼.929)² bagi ¼. 929
= 0,29

Setelah melakukan uji dengan menggunakan rumus Harapan,total nilai harapan tetap sama
dengan total nilai pengamatan.

Tabel 1.6
Data F2 untuk sifat Tinggi Tanaman dari Persilangan Tinggi x Pendek

No. Fenotipe Pengamatan Frek. Harapan Khi-kuadrat


F2 Teoritik(Hip
otesis)

1. Tinggi 787 3/4 798 0,151

2. Pendek 277 1/4 266 0,45


Total 1064 1 1064

Keterangan :
Pada tabel 1.6 yang dicari adalah hipotesis,harapan dan khi-kuadrat.Pada hipotesis saya
menggunakan ¾ dan ¼ sama seperti tabel sebelumnya.Karena setelah menggunakan ¾ dan ¼
total harapan sama dengan total pengamatan.
1. a.harapan…..?
rumus = n1.N
= ¾. 1064
= 798

b. Khi-kuadrat
Rumus = ( N1-n1.N)² bagi n1.N
= (787 - ¾. 1064)² bagi ¾. 1064
= 0,151

X² hitung > x² tabel,sebaran pengamatan berbeda dari sebaran pengamatan.


Tidak bisa diterima.

2. a. Harapan
Rumus = n2. N
= ¼. 1064
= 266.
Harapan diterima.Karena x² hitung < x² tabel,maka sebaran pengamatan tidak berbeda
nyata dengan sebaran harapan.
Masih berkaitan dengan hukum Mendel.

b.Khi-kuadrat
Rumus =(N2 - n2.N)² bagi n2.N
= (277 - ¼ .1064) bagi ¼.1064
= 0,4
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum diatas saya dapat menyimpulkan bahwa teori Mendel sangat
cocok dipakai dalam membuat suatu model pewarisan sifat makhluk hidup. Untuk lebih
mudah dan cepat memahami nisbah genetik generasi F2 ,kita bisa menggunakan percobaan
Mendel dan dihitung dengan menggunakan kaidah Peluang.
Untuk mengetahui apakah pendugaan frekuensi berdasarkan penyebaran data pengamatan,
apakah sama dengan sebaran harapan,maka kita bisa menggunakan Uji Khi-kuadrat untuk
menganalisis data percobaan genetika.

B. Masalah yang dihadapi dalam


pelaksanaan praktikum.

Adapun masalah atau kendala yang saya hadapi selama praktikum yaitu minimnya
pemahaman, karena sebelum melakukan praktikum ini tidak ada penjelasan ,kami hanya
disuruh kerja dan memahami sendiri prosedur yang terdapat pada modul praktikum.
Iya mengingat situasi dan kondisi sekarang,sehingga banyak sekali materi pelajaran yang
belum sempat dijelaskan karena sampai sekarang belum bisa kuliah tatap langsung.Hanya
bisa berdoa semoga wabah ini cepat berlalu ,dan kita segera kembali ke aktifitas seperti
biasanya.

C. Cara mengatasi Masalah yang Dihadapi


Dengan cara sebisa mungkin banyak mencari informasi dari berbagai referensi,baik dari
modul,buku maupun internet. Dengan melakukan sharing dengan teman-teman dan beberapa
kakak senior.

Anda mungkin juga menyukai