Anda di halaman 1dari 2

Antonius Steven Un – Tidak Malu untuk Injil

Di dalam sejarah kita menemukan para missionaris dan pemberita injil adalah orang-
orang yang berani untuk memberitakan injil. Mereka adalah orang-orang biasa tetapi berani
untuk memberitakan injil di tempat-tempat berbahaya. Kehidupan orang-orang penginjil ini
adalah orang-orang yang sangat menderita tetapi dirinya kuat di dalam pemberitaan injil.
Hidup di dalam penderitaan yang sangat hebat. Tetapi mereka tidak malu terhadap injil yang
mereka beritakan.
Mereka para missionaris dalam kepenuhan Roh Kudus yang mendiami di dalam diri
mereka. Mereka di diami oleh Roh Kudus dan Pekerjaan Roh Kuduslah yang mendiami di
dalam kehidupan mereka di dalam pemberitaan injil. Di dalam penderitaan yang dimiliki para
missionaris. Mereka kuat di dalam keyakinan yang kokoh di dalam pemberitaan injil.
Kita akan melihat Roma 1 : 16 : di dalam terjemahan bahasa indnesia tidak jelas. Tetapi
dalam terjemahan lain adalah “I’m no Shamed of the Gospel”. Dimana di dalam Paulus,
Paulus tidak malu terhadap injil ini. Meskipun Paulus harus menderita akan penginjilan ini.
Tetapi dirinya tidak malu. Karena injil, karena ia tahu dengan jelas. Injil adalah kekuatan
Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya. Karena di dalam Injil, ada kuasa
Allah.
Orang yang percaya pada injil adalah orang yang digerakan oleh Allah dalam kuasa
Roh Kudus untuk membawa dirinya percaya kepada Injil. Motivasi yang benar dan baik
adalah untuk menyelamatkan orang yang belum percaya. Manusia tidak di selamatkan oleh
yang lain, tetapi hanya satu jalan orang yang membuat orang tersebut diselamatkan adalah
dari injil. Oleh sebab itu orang percaya harus mempelajari Firman Allah, orang percaya harus
peercaya kepada Injil.
Orang tersebut bisa memberitakan injil karena dirinya pernah mengalami kuasa Injil
yang ada. Sehingga dirinya takjud akan kuasa injil sehingga di dalam Alkitab, di dalam orang
percaya dengan semangat memberitakan injil karena kuasa dari Injil ini.
Sebab di dalam injil sebab nyata kebenaran keadilan akan Allah. Oleh sebab itu Paulus
tidak malu akan injil. Di dalam hal ini Allah yang benar Allah yang adil, Allah tidak pernah
salah dan tidak pernah salah. Dia yang tidak pernah mengenal Dosa.
Melalui Iman, di dalam Injil, nyata kebenaran dan keadilan Kristus. Paulus tidak malu
akan inil karena di dalam Injil ada suatu rahasia besar bagi kehidupan manusia. Rahasia besar
untuk kehidupan manusia. Rahasia besar yang terpenting bagi kehidupan manusia. Krena di
dalam rahasia besar ini adalah kebenaran dan keadilan dari Allah untuk menyelamatkan
orang berdosa.
Allah yang benar dan Allah yang besar, di nyatakan dalam Injil. Sekaligus
memperlihatkan bahwa Manusia berdosa dan tidak benar. Sebab Allah yang adil dan benar
mengutus anaknya yang tunggal untuk mati di kayu salib. Tanpa injil, manusia tidak bisa
menerima keselamatan ini. Tidak ada di dalam wahyu umum, tidak ada di dalam rasio, tetapi
di dalam wahyu khusus di dalam Injil.
Kita akan menjadi pewaris dari kebenaran melalui Iman yang kita diterima melalui
Iman. Kita terima ini karena Iman yang telah Allah berikan di dalam. Kita tidak perlu malu
tehadap injil ini. Kita terima Injil ini melalui Iman.
Mengapa Paulus tidak takut akan Injil. Injil adalah kekuatan Allah yang
menyelamatkan. Ada satu niat baik di dalam penginjilan. Ada motivasi yang baik. Bukan
menyiksa, bukan membinasakan. Karena itu ia memberitakan kebenaran.
Tuhan berduka cita akan kedengkilan dan kelaliman manusia karena mereka menolak
Injil ini. Kita sangat berduka cinta karena kedengkilan ini. Karena kecenderungan hati
manusia begitu jahat dan begitu jahatnya manusia menolak Injil ini. Oleh sebab itu, kejahatan
ini dapat dilawan dengan kebaikan dan kejahatan ini di habiskan oleh kebaikan.
Kita berdosa kepada Allah untuk memberikan kita hati yang mengasihi orang-orang
yang belum percaya kepada Injil. Berdoa kepada Allah dan merindukan kepada mereka untuk
diselamatkan dan berdoa agar kita dapat memiliki kasih untuk menginjili mereka,
memberitkan injil kepada mereka agar dapat diselamatkan oleh Allah. Meskipun itu
sepenuhnya adalah pekerjaan Allah.

Anda mungkin juga menyukai