Anda di halaman 1dari 2

RENUNGAN FIRMAN

IBADAT PEMUDA RAYON YERUSALEM


JUMAT, 20 NOVEMBER 2020

TEMA : YAKIN TERHADAP INJIL


Bacaan Alkitab : Roma 1 : 16 - 17

Shalom teman-teman pemuda yang diberkati Tuhan Yesus,


Jika membaca firman ini, kita akan diingatkan kembali dengan peristiwa Reformasi Gereja diperingati
setiap tanggal 31 Oktober. Hari dimana Martin Luther mereformasi gereja dengan menempelkan 95 tesis/dalil
di depan pintu gereja Wittenberg-Jerman pada tanggal 31 Oktober 1517. 95 tesis/dalil yang dipakukan itu
berisi protes Luther akan kesalahan praktik-praktik yang dilakukan oleh gereja Katolik Roma pada waktu itu,
terutama penyebaran surat pengampunan dosa (indulgensia) untuk membangun Gereja Basilea St. Petrus.
Karena itu, dalil yang ditempelkan Martin Luther itu mengungkapkan kebenaran/pemahaman Alkitab dan
mengkritik dogma yang telah berlangsung sekian lama di Institusi gereja di masa itu. Keselamatan itu bukan
berasal dari gereja atau pemimpin gereja, tetapi iman kitalah yang menyelamatkan kita (Roma 1 : 17b).
Dari terobosan inilah kita mengenal ajaran Martin Luther yakni: Hanya oleh Iman (Sola fide), Hanya oleh
anugerah Allah kita diselamatkan (Sola Gratia) dan kebenaran hanya didapatkan dari Alkitab (Sola
Scriptura). Semangat Martin Luther mereformasi gereja bukan karena ingin memecah belah gereja melainkan
dia mau mengingatkan supaya gereja kembali kepada Alkitab (back to the Bible), sebagai dasar
pengajaran kebenaran.

Surat Paulus kepada jemaat Roma, khususnya dalam Pasal 1:16-17 memegang peran sentral. Hampir
semua penafsir Alkitab sepakat bawa inti keseluruhan Surat Roma terletak pada bagian ini. Ini adalah tema
surat. Bagian yang lain, terutama Roma 1:18-8:39, hanyalah penjelasan terhadap Roma 1:16-17. Di dalam
kedua ayat ini, Paulus menjelaskan alasan mengapa di ayat 15, ia berkeinginan untuk memberitakan Injil
kepada jemaat di Roma yaitu karena Injil adalah kekuatan Allah. Di dalam ayat 16, Paulus dengan berani
menyatakan bahwa dirinya tidak malu akan Injil (KJV: “For I am not ashamed of the gospel of Christ”).
Terjemahan King James Version ini lebih sesuai dengan naskah aslinya dimana kata ashamed dalam naskah
Yunaninya: epaischunomai yang berarti to feel shamed for something. Sungguh menarik apa yang Paulus
nyatakan, mengingat dulunya Paulus adalah seorang yang membenci Kristus dan para pengikutNya. Tetapi
setelah dirinya diperbaharui olehNya, ia tidak malu lagi akan Injil bahkan rela mati demi Injil. Injil Kristus yang
Paulus tekankan tetap berintikan kepada Kristus, karya pengorbananNya di kayu salib dan pengampunan
serta penebusan dosa. Injil tidak boleh dipisahkan dengan penebusan dan karya Kristus. Di dalam pernyataan
ini, Paulus mengartikan Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan. Injil itu diberikan oleh Allah melalui
anugerahNya untuk membawa manusia pilihanNya yang sudah berdosa kembali direkatkan ubungannya
dengan Allah yang maha kudus. Matthew Henry mengajarkan dan mengingatkan kita bahwa satu-satunya
jalan kita dibebaskan dari belenggu kutuk dosa adalah melalui iman di dalam anugerah Allah, melalui Yesus
Kristus. Itulah janji Kristus sejati membawa manusia pilihanNya yang sudah jatuh ke dalam dosa untuk
direkatkan kembali hubungannya dengan Allah yang maha kudus. Kristus itu satu-satunya jalan. Injil sejati
memerdekakan manusia dari dosa, sebagaimana Tuhan Yesus berfirman, “Jikalau kamu tetap dalam firmanKu,
kamu benar-benar adalah muridKu dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan
memerdekakan kamu” (Yoanes 8:31-32). Kembali Paulus menyatakan dalam 2 Timotius 1:10, “bahwa kuasa
Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa”.
Pada ayat 17, Paulus mengungkapkan, “Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari
iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: Orang benar akan hidup oleh iman”. Kuasa Injil tidak
berhenti hanya untuk menyelamatkan tetapi memimpin iman. Paulus mengungkapkan bahwa di dalam Injil
dan Injil itu sendiri adalah kebenaran Allah. Kata “kebenaran” diterjemakan ke dalam bahasa Yunani
dikaiosune yang berarti pembenaran/justification. Pembenaran Allah yang dimaksud adalah bagaimana cara
Allah merekatkan hubungan manusia denganNya melalui Kristus yang di dalamnya kita harus percayai dan
taati secara mutlak dari awal sampai akhir. Itulah yang Injil kerjakan yaitu membenarkan manusia berdosa
melalui karya Allah Anak dan juga memimpin iman. Di sini Paulus mengaitkan konsep kebenaran/pembenaran
Allah dengan konsep iman. Iman sejati tidak bisa dilepaskan dari kebenaran/pembenaran Allah. Dengan kata
lain, iman harus terus-menerus berpaut kepada dan berada di dalam kebenaran Allah (Kristus) sebagai obyek
sekaligus subyek iman. Hal ini sesuai dengan pemaparan Paulus di dalam ayat 17 ini, dimana kebenaran Allah
memimpin iman yang mula-mula kepada iman pada akhirnya. Allah adalah pemberi atau sumber/subyek iman
yang memberikan iman sejati di dalam Krsitus kepada umat pilianNya. Ini berarti iman adalah anugerah Allah.
Iman bukan hasil usaha kita sendiri, tetapi anugerah Allah. Iman ini mengakibatkan anak-anakNya tidak
terlebih dahulu berusaha keras untuk menggapai iman dan perkenaan Allah, tetapi menyerahkan keseluruhan
hidup mereka kepada Tuhan yang menganugerahkan iman. Karena manusia tidak pernah sanggup dapat
melepaskan diri dari dosa apalagi dapat memilih iman yang benar di dalam Kristus. Kerusakan total manusia
mengakibatkan manusia tidak dapat memiliki keinginan dan motivasi yang beres dan memuliakan Allah. Lalu
apakah iman berhenti pada posisi manusia sebagai yang pasif saja? Tentu tidak, karena iman bukan saja
berhenti pada iman yang merupakan anugerah Allah untuk keselamatan, tetapi iman itu terus bertumbuh. Iman
yang bertumbuh adalah iman yang berada di dalam proses terus-menerus bersama dan di dalam jalur Allah
melalui firman dan RohNya yang kudus. Iman yang bertumbuh adalah iman yang terus-menerus menghendaki
hidup kudus sebagaimana Allah yang memanggil umatNya adalah Allah yang kudus, dan kemudian iman itu
juga bertumbuh di dalam pengetahuan yang melimpah di dalam Kristus. Paulus menyimpulkan, “Orang
benar akan hidup oleh iman”. Siapakah “orang benar” itu? Mereka yang sudah dibenarkan Allah di
dalam Kristus (umat pilianNya), sehingga mereka pasti hidup oleh iman.
Teks ini bukan hanya terkenal, tetapi sangat penting. Dari sisi sejarah, Allah telah menggunakan teks
ini untuk mempertobatkan Martin Luther tokoh reformasi itu. Sekian lama berupaya untuk memperoleh
kebenaran di hadapan Allah melalui perbuatan baik tetapi tanpa kepastian dan kedamaian, Luther akhirnya
menyadari bahwa kebenaran merupakan anugerah Allah bagi orang berdosa yang beriman kepada Yesus
Kristus. Pembenaran adalah melalui iman. Dari sisi theologi, pembenaran melalui iman secara esensial
membedakan iman protestan dari Yudaisme, Roma Katholik, maupun agama-agama lain. Yang lain
menambahkan perbuatan baik pada iman sebagai syarat untuk dibenarkan oleh Allah. Roma 1:16-17
menegaskan bahwa pembenaran hanya melalui iman.

III. APLIKASI
Belajar dari firman Tuhan hari ini, kita diingatkan kembali utnuk :
1. terus semangat mencintai firman dengan cara membaca Alkitab dan menjalankan firman yang telah dibaca
2. Menjadikan Alkitab sebagai satu-satunya sumber dan standar bagi iman, spiritualitas, etika, dan moralitas
hidup kita
3. Tidak malu tetapi harus berani menjadi pemberita injil di manapun kita berada

Anda mungkin juga menyukai