Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sevent Kurniawan Telaumbanua

Semester/Prodi : V(lima)/PAK
Mata Kuliah : Teologi PB
Dosen Pengampu : Pdt. Sinar A. Waruwu, M.Th

DEKLARASI BERSAMA TENTANG DOKTRIN PEMBENARAN

Pada 1500-an muncul gerakan reformasi khususnya Reformasi (1517), Gereja Katolik
Roma menganggap Gereja Reformasi atau Protestan sebagai musuh, bahkan bagi para reformator
dianggap sebagai penyesat seperti Luther. Kemudian dengan adanya Gerakan Reformasi itu,
maka kedua pihak antara Katolik Roma maupun Lutheran (Protestan), semakin menggali dan
mengembangkan doktrin-doktrinnya. Pertikaian doktrin antara Gereja Katolik Roma dan
Protestan (Lutheran) ini berlangsung selama hampir lima abad (1500-an hingga 1960). Dan
doktrin yang sering diperdebatkan adalah doktrin tentang keselamtan (Soteriologi) khususnya
mengenai pembenaran oleh iman. Jurang pemisah antara Gereja Katolik Roma dan Protestan
(Lutheran) perlu diperbaiki kembali. Sehingga akhirnya Gereja Katolik Roma dan Protestan pun
mengadakan pertemuan dan mulai membahas tentang perbedaan itu yakni, doktrin pembenaran
oleh iman. Dan akhirnya kedua belah pihak menandatangani sebuah dokumen pada 31 Oktober
1999, yakni “Deklarasi Bersama tentang Ajaran Pembenaran” (JDDJ).

Padangan Protestan tentang pembenaran oleh iman ini, lahir dari hasil pergumulan para
reformator atas doktrin yang dipahami Gereja katolik Roma, dan bapa-bapa Gereja. Rumusan
doktrin pembenaran ini banyak ditemukan dalam dokumen-dokumen Reformasi (seperti dalam
buku konkord, Luther’s work, Rumusan Konkord, konfesi Auguburg dan sebagainya). Dalam
dokumen-dokumen tersebut membahas doktrin pembenaran oleh iman.misalnya dalam konfesi
Augsburg disebutkan bahwa, kita tidak dapat memperoleh pengampunan dosa dan kebenaran di
hadapan Allah dengan kebaikan, perbuatan baik, atau kekudusan kita, melainkan kita menerima
pengampunan dosa dan menjadi benar dihadapan Allah hanya oleh anugerah, demi Kristus
melalui iman, ketika kita percaya bahwa Kristus menderita bagi kita dan demi kita agar kita
memperoleh kehidupan yang kekal.
Menurut pemahaman atau pandangan Katolik Roma yaitu, rahmat Roh Kudus
mempunyai kekuatan untuk untuk membenarkan manusia, artinya Roh Kudus mebersihkan dan
memberikan kepada manusia “kebeneran Allah karena iman dalam Yesus Kristus” (Rm. 3:22)
melalui pembaptisan. Karya pertama Roh Kudus adalah pertobatan yang menghasilkan
pembenaran. Manusia digerakan oleh rahmat supaya mengarahkan diri kepada Allah dan
menjauhkan diri dari dosa.dengan demikian manusia menerima pengampunan dan pembenaran
dari atas.inilah unsur dari “pembenaran itu, yang bukan hanya pengampunan dosa, melainkan
juga pengudusan dan pembaruan manusia batin”. pembenaran melepaskan manusia dari dosa,
yang berlawanan dengan kasih kepada Allah dan memurnikan hatinya.

Anda mungkin juga menyukai