Sistem Koordinat
Pak Made berasal dari pulau Bali. Ia dan
keluarganya sedang berlibur di Yogyakarta.
Sekarang, Pak Made dan keluarganya sedang
berada di Jalan Malioboro dan hendak pergi ke
Candi Borobudur. Agar dapat sampai ke Candi
Borobudur, Pak Made menggunakan peta untuk
mencari lokasi Borobudur. Akan tetapi, Pak Made
kebingungan karena tidak mengerti cara membaca
peta tersebut. Apakah kamu mengetahui cara
menggunakan peta?
Ayo, pelajarilah bab ini dengan baik supaya kamu
tidak mendapatkan masalah yang sama seperti Pak
Made. Selain itu, pada bab ini kamu akan
mempelajari tentang sistem koordinat. Pelajarilah
materi bab ini dengan saksama.
Pernahkah kamu melihat denah? Mungkin sebagian besar dari kamu sudah pernah
melihatnya. Akan tetapi, bisakah kamu membaca denah? Untuk mengetahuinya, kerjakanlah
kegiatan berikut.
Kegiatan 1
Dalam kehidupan sehari-hari, biasanya kamu memakai istilah-istilah seperti pensil terletak di
atas meja atau kota Takengon terletak di sebelah utara kabupaten Aceh Selatan. Selain
contoh-contoh tersebut, adakah cara lain untuk menyebutkan letak benda dan tempat? Ayo,
pelajarilah materi berikut.
Contoh 1
Tentukanlah letak titik A pada bidang koordinat (2, 1) yang ditulis A(2, 1).
Jawab:
Bergeraklah pada bidang koordinat 2 satuan dari titik 0 (nol) ke arah kanan. Kemudian,
bergeraklah 1 satuan ke atas.
Contoh 2
Tentukanlah letak titik B pada bidang koordinat (–3, –1) yang ditulis B(–3, –1).
Jawab:
Bergeraklah 3 satuan dari titik 0 (nol) ke arah kiri. Kemudian, bergeraklah 1
satuan ke bawah.
D. Menggambar Bangun Datar pada Bidang Koordinat
Sekarang, kamu telah memahami cara menentukan letak titik pada sistem koordinat
Kartesius. Selanjutnya, kamu akan belajar menggambar bangun datar pada bidang koordinat.
Gambarlah olehmu titik A(2, 2), B(7, 2), C(7, 5), dan D (2, 5). Kemudian, hubungkan titik A,
B, C, dan D dengan garis. Bangun apakah yang terbentuk? Dapatkah kamu menentukan luas
dari bangun tersebut? Selanjutnya, gambarlah titik E(3, –2), F(3, –5), dan G(5, –5).
Kemudian, hubungkan titik E, F, sampai G dengan garis. Bangun apakah yang terbentuk?
Bagaimana cara menghitung luas bangun yang terbentuk tersebut?
Bangun ABCD yang terbentuk pada koordinat Kartesius tersebut adalah persegi panjang. Panjang AB
= 5 satuan panjang dan panjang AD = 3 satuan panjang. Luas daerah persegipanjang ABCD = 5 × 3 =
15 satuan luas. Kamu juga dapat menentukan
luasnya dengan menghitung banyaknya kotak yang menyusun persegipanjang tersebut.
Adapun bangun EFG adalah segitiga. Panjang EF = 3 satuan panjang dan panjang FG = 2 satuan
panjang. Dengan demikian, luas daerah segitiga EFG = 1/2 × 3 × 2 = 3 satuan luas.