Obat Intravena
Obat Intravena
Obat Intravena
JURUSAN KEPERAWATANN
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan karunia dan
rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan
judul “Pemberian Obat melalui Intravena” sebagai salah satu tugas dari mata
kuliah Farmakologi.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak.Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Seperti ungkapan tak ada gading yang tak retak, kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
untuk kebaikan yang akan datang.
Demikian yang dapat kami sampaikan semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi kita semua.
Penulis
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR IS...........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Makalah.....................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
A. Pengertian..............................................................................................................3
B. Tujuan....................................................................................................................3
C. Indikasi...................................................................................................................3
D. Kontra Indikasi........................................................................................................5
E. Keuntungan dan Kelemahan..................................................................................5
F. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan.............................................................................5
G. Macam-macam obat yang dimasukkan melalui intravena.....................................6
H. Pelaksanaan...........................................................................................................9
BAB III...............................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................13
A. Kesimpulan...........................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
Lampiran 1 checklist
lampiran 2 naskah
ii | F A R M A K O L O G I “ P E M B E R I A N O B A T I N T R A V E N A ”
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Makalah
PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Tujuan
Pemberian obat melalui intravena ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Memperoleh reaksi obat yang lebih cepat dibandingkan dengan metode
pemberian lainnya.
2. Menghindari kerusakan jaringan.
3. Memasukkan obat dalam volume besar.
C. Indikasi
1. Keuntungan :
Tidak mengalami tahap absorbsi, maka kadar obat dalam darah
diperoleh secara cepat, tepat dan dapat disesuaikam langsung dengan
respon penderita. Larutan tertentu yang iriatif hanya dapat diberikan
dengan cara ini karena dinding pembuluh darah relative tidak sensitive
dan bila di suntikkan perlahan – lahan obat segera di encerkan oleh
darah.
2. Kerugian :
Efek toksik mudah terjadi karena keadaan obat yang tinggi segera
mencapai darah dan jaringan. Disamping itu, obat yang di suntikkan
tidak dapat di tarik kembali. Obat dalam larutan minyak yang
mengendapkan konstituen darah dan yang menyebakan hemolisis.
Inflamasi ( bengkak ,nyeri, demam ) dan infeksi di lokasi pemasangan
infuse.
2. NaCL.
Larutan NaCL Juga termasuk cairan kristaloid. Di anjurkan pada
penanganan awal syok hipovolemik dengan hiponatremik, alkalosis
metabolik atau hipokhloremia. Keuntungan menggunakan cairan ini
adalah harga lebih murah, mudah di dapat, sedikit efek samping, tidak
menyebabkan raksi alergi, serta mudah di pakai.
Larutan dextrose berisi glukosa, C6H12O6, H2O, serta air untuk injeksi.
Jadi secara sederhana bisa kita simpulkan , tujuan dari pemberian terapi
cairan di bagi atas manajemen untuk mengganti kebutuhan harian, juga
untuk mengganti kehilangan cairan akut.
1. Ranitidin
Mengurangi keasaman lambung pada persalinan beresiko tinggi.
2. Petidin Hidroklorida
Untuk nyeri sedang sampai berat, analgesia obstetri.
3. Eritromisi
H. Pelaksanaan
10 | F A R M A K O L O G I “ P E M B E R I A N O B A T I N T R A V E N A ”
3) Identifikasi klien.
4) Jelaskan tujuan prosedur dan tindakan.
5) Bantu klien memperoleh posisi yang nyaman dan pastikan
lokasi vena mudah diakses.
6) Pilih lokasi penyuntikan agar terbebas dari lesi, kekakuan,
peradangan atau rasa gatal.
7) Minta klien untuk membuka pakaian yang menutupi area
penyuntikan.
8) Pasang perlak alas dibawah lokasi penyuntikan.
9) Pasang torniket sekitar 15 cm diatas lokasi penyuntikan.
10) Kenakan sarung tangan.
11) Bersihkan lokasi penyuntikan menggunakan kapas alkohol
dengan gerakan sirkuler dari arah dalam ke luar hingga
diameter sekitar 5 cm kemudian tunggu hingga mongering.
12) Buka penutup jarum spuit.
13) Tekan kulit klien dengan tangan non-dominan, menjauhi lokasi
penyuntikan sekitar 2,5 cm di bawah lokasi penyuntikan.
14) Pegang jarum pada posisi 30° sejajar vena yang akan ditusuk
kemudian lakukan penusukan secara perlahan dan pasti.
15) Rendahkan posisi jarum hingga sejajar kulit dan dorong jarum
masuk ke dalam vena.
16) Lakukan aspirasi, dengan tangan non-dominan menahan
tabung spuit dan tangan dominan menarik “plunger”.
17) Observasi adanya darah dalam spuit.
18) Jika ada darah, lepaskan torniket dan masukkan ibat secara
perlahan.
19) Keluarkan jarum dari vena dengan sudut yang sama ketika
jarun dimasukkan. Lakukan penekanan terhadap lokasi
penyuntikan menggunakan kapas alcohol yang dipegang
tangan non-dominan.
20) Tutup lokasi penyuntikan dengan menggunakan kasa steril
yang diberi betadin.
11 | F A R M A K O L O G I “ P E M B E R I A N O B A T I N T R A V E N A ”
21) Bantu klien kembali memperoleh posisi yang nyaman.
22) Rapikan alat yang telah digunakan.
23) Lepaskan sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok
24) Cuci tangan.
25) Dokumentasikan tindakan.
12 | F A R M A K O L O G I “ P E M B E R I A N O B A T I N T R A V E N A ”
c) Wadah cairan ( kantong atau botol )
d) Kapas alkohol.
2) Prosedur Kerja
a) Cuci tangan.
b) Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
c) Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukkan ke
dalam spuit.
d) Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantong.
e) Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran.
f) Lakukan penyuntikan dengan memasukan jarum spuit hingga
menembus bagian tengah dan masukkan obat berlahan – lahan ke
dalam kantong atau wadah cairan.
g) Setelah selesai, tarik spuit dan campur larutan dengan
membalikan kantong cairan secara perlahan–lahan dari satu ujung
ke ujung lain.
h) Perikasa kecepatan infus.
i) Cuci tangan
d) Kapas alkohol.
2) Prosedur Kerja
13 | F A R M A K O L O G I “ P E M B E R I A N O B A T I N T R A V E N A ”
a) Cuci tangan.
b) Jelaskan pada pasien mengenai yang akan dilakukan.
c) Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukan ke
dalam spuit.
d) Cari tempat penyuntikan obat pada daerah selang intravena.
e) Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran.
f) Lakukan penyuntikan denagn memasukan jarum spuit hinnga
menembus bagian tengah dan masukan obat secara perlahan–
lahan ke dalam selang intravena.
g) Setelah selesai, tarik spuit.
h) Periksa kecepatan infus dan observasi reaksi obat.
i) Cuci tangan.
j) Catat obat yang telah di berikan dan dosisnya.
14 | F A R M A K O L O G I “ P E M B E R I A N O B A T I N T R A V E N A ”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
15 | F A R M A K O L O G I “ P E M B E R I A N O B A T I N T R A V E N A ”
DAFTAR PUSTAKA
Priharjo, Robert. 1995 . “Teknik Dasar Pemberian Obat Bagi Perawat”. Jakarta :
EGC.
http://timbangrasaclinic.blogspot.co.id/2011/10/infus-cairan-intravena-macam-
macam.html
16 | F A R M A K O L O G I “ P E M B E R I A N O B A T I N T R A V E N A ”
17 | F A R M A K O L O G I “ P E M B E R I A N O B A T I N T R A V E N A ”