Anda di halaman 1dari 6

KLASIFIKASI DHF

Derajat 1:
PENGERTIAN
Ditandai dengan demam 2-7 hari disertai nyeri otot, sendi dan ditandai perdarahan yang dapat diuji tourniquet positif.
Suatu penyakit
Derajat 2 yang disebabkan oleh virus dengue dengan gejala demam tinggi mendadak disertai perdarahan dan beresiko menimbulkan shock, nyeri otot, sendi dan kematian
Derajat 1 disertai perdarahan spontan PENYEBAB
Derajat 3 Virus Dengue yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes
Derajat 2 ditambah dengan nadi lemah, tekanan nadi menurun (<20 mmHg), hipotensi (systole < 80 mmHg) disertai kulit yang dingin,lembab dan penderita menjadi
Aygepti.
gelisah.
Derajat 4
Derajat 3 ditambah syok berat dengan nadi yang takteraba dan tekanan darah yang tak dapat diukur, dapat disertai dengan penurunan kesadaran, sianotik dan asidosis.
Derajat 1 dan 2 disebut DHF tanpa renjatan,sedang 3 dan 4 disebut DHF dengan renjatan atau DSS.

TANDA DAN GEJALA


Kriteria Klinis
Suhu badan yang tiba-tiba meninggi DHF
Demam yang berlangsung hanya beberapa hari
Nyeri tekan terutama pada otot dan persendian
Leukopenia

Kriteria WHO 1986


Demam akut yang cukupPEMERIKSAAN PENUNJANG
tinggi 2 – 7 hari disertai anoreksia, malaise, nyeri punggung, tulang persendian, dan kepala.
Darah
Manifestasi perdarahan seperti uji tornikuet positif, petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan
melena. Pemeriksaan darah untuk mengetahui AT HMT dan trombosit
Urine
Pembesaran hati dan nyeri tekan
Untuk mengetahui kadar albumin dalam urine
Kenaikan hematokrit > 20%

PAHTOFISIOLOGI
Meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah
Menurunnya volume plasma darah
Adanya hipotensi
Trombositopeni
Diatesis hemoraghik.
TATALAKSANA DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN SYOK
Perlakukan
TATALAKSANA hal ini sebagai
DEMAM gawat darurat. Berikan
BERDARAH oksigen
DENGUE 2-4 L/menit
TANPA SYOK secarra nasal.
Berikan 20 ml/kg larutan
Anak dirawat di rumah sakitkristaloid seperti Ringer laktat/asetat secepatnya.
Jika tidakanak
Berikan menunjukkan perbaikan
banyak minum klinis,
larutan ulangi
oralit pemberian
atau jus buah, airkristaloid
tajin, air20 ml/kgBB
sirup, secepatnya
susu, untuk (maksimal
mengganti cairan30 menit)
yang atauakibat
hilang pertimbangkan
kebocoran pemberian koloidmuntah/diare.
plasma, demam, 10-20ml/kgBB/jam
Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun pertimbangkan terjadinya perdarahan tersembunyi;
Berikan parasetamol bila demam. Jangan berikan asetosal atau ibuprofen karena obat-obatan ini dapat merangsang terjadinya perdarahan. berikan transfusi darah/komponen.
Jika terdapat
Berikan infusperbaikan klinis dehidrasi
sesuai dengan (pengisiansedang:
kapiler dan perfusi perifer mulai membaik, tekanan nadi melebar), jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgBB/jam dalam 2-4 jam da
Dalam banyak kasus, cairan intravena dapat
Berikan hanya larutan isotonik seperti Ringer dihentikan setelah 36-48 jam. Ingatlah banyak kematian terjadi karena pemberian cairan yang terlalu banyak daripada pemberian y
laktat/asetat
Kebutuhan cairan parenteral
Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam
Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam
Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa laboratorium (hematokrit, trombosit, leukosit dan hemoglobin) tiap 6 jam
Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik, turunkan jumlah cairan secara bertahap sampai keadaan stabil. Cairan intravena biasanya hanya memerlukan wak
Apabila terjadi perburukan klinis berikan tatalaksana sesuai dengan tata laksana syok terkompensasi (compensated shock).

TATALAKSANA KOMPLIKASI PERDARAHAN


Jika terjadi perdarahan berat segera beri darah bila mungkin. Bila tidak, beri koloid dan segera rujuk.
PATHWAYS
LAPORAN PENDAHULUAN
DHF PADA An. I DI RUANG AL IKHLAS RS PKU
MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA

Oleh:
Nofia Putri Handayani
201510206085

CI/PRECEPTOR

(…………………….)

PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU


KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2016
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. 2015. Diagnosa Keperawatan Deginisi & Klasifikasi 2015-
2017 Edisi 10, EGC, Jakarta.

Mc. Closky. J dan Bullaceck. G. 2007. Nursing Outcome Clasification (NOC). Mosby
philadelphia. USA

Wiwik. 2010. DHF . http://www.asuhankeperawatan.10.cc/2010/07/DHF.html. diakses pada


25 Juli 2016.

Wong Dona, L. 2008. Buku ajar keperawatan Pediatrik Wong. Volume 1. Edisi 6, EGC,
Jakarta.
DIAGNOSA 1
Nyeri akut b.d agens cedera biologis.
PENGKAJIAN
Tujuan
FOKKUS
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan klien mampu mengontrol nyeri yang dialami, dengan kriteria hasil: Pain control
Identitas
Klien melaporkan bahwa nyeri berkurang (4)
Keluhan
Klien tampak tidak menahan nyeri atau tenang (4)
Riwayat
Klien mampu kesehatan
mengontrol nyeri dengan menggunakan teknik nonfarmakologi (4)
Pemeriksaan fisik
Intervensi : Pain management
Pemeriksaan penunjang
Kaji nyeri yang dialami klien (PQRST)
Observasi reaksi nonverbal klien
Ajarkan klien untuk melakukan relaksasi nafas dalam apabila terasa nyeri
Kolaborasi untuk pemberian analgetik.

Diagnosa 3:
Risiko perdarahan
Tujuan
Diagnosaselama
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Blood koagulation
2: NCP
3x24 jam perdarahan tidak terjadi dengan kriteria hasil :
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis
Tekanan darah dalam batas normalTujuan
sistole dan diastole (4)
Setelah
Tidak ada lecet atau luka kemerahan dilakukan
pada kulit (4)tindakan keperawatan selama 3x24 jam klien pemenuhan kebutuhan klien tercukupi dengan kriteria hasil : Nutritional status
Tidak ada distensi abdominal (4)Imtake nutrisi tercukupi (4)
Hemoglobin dan hematokrit dalam Asupan
batasmakanan
normal dan cairan tercukupi (4)
Weight : Body mass
Jumlah trombosit dalam batas normal 150.000-450.000 (4)
Klien mengalami peningkatan berat badan (4)
Intervensi : Bleeding Precautions
Intervensi : Nutritional Management
Pantau tanda-tanda vital termasuk tekanan darah.
Kaji status nutrisi klien
Monitor tanda-tanda perdarahan
Berikan informasi yang tepat terhadap klien tentang kebutuhan nutrisi yang tepat dan sesuai.
Monitor tanda-tanda penurunan trombosit disertai tanda klinis.
Anjurkan klien untuk mengonsumsi makanan tinggi zat besi seperti sayuran hijau
Anjurkan klien untuk banyak istirahat.
Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering.
Kolaborasi dengan gizi

Anda mungkin juga menyukai