Anda di halaman 1dari 2

Adab Berpakaian, Menutup Aurat Sesuai Syariat

Islam hadir untuk memuliakan manusia. Menempatkan kedudukan dalam posisinya


yang pas dengan memberi aturan yang jelas dan tegas. Aturan untuk tetap menjaga
kehormatan dan memudahkan manusia dalam menjalani misi kekhalifahan.
Termasuk dalam hal berpakaian. Islam menuntunkan, “Hai anak Adam, sesungguhnya
Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah
untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.” (Al-A’raf [7] : 26)

Dalam hadits-hadits disebutkan tuntunan dalam berpakaian, yang menutup aurat


dan sesuai syariat.

Pertama, menutup seluruh badan kecuali muka dan telapak tangan, untuk
perempuan, Rasulullah SAW. bersabda, “Wahai Asma’, sesungguhnya perempuan itu
apabila telah sampai umur (dewasa), maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya
melainkan ini dan ini. Rasul berkata sambil menunjukkan pada muka dan telapak tangan
hingga pergelangannya sendiri,” (HR. Abu Dawud)

“ … Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang


demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak
diganggu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-
Ahzab : 59)

Kedua, tidak ketat dan tidak menunjukkan lekuk tubuh. Berpakaian yang ketat,
justru seperti orang yang berpakaian namun telanjang. Ini sangat dibenci oleh Allah.
“Ada dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah saya lihat keduanya, yaitu 1)
kaum yang membawa cambuk seperti seekor sapi yang mereka pakai buat
memukul orang (penguasa yang kejam, 2) perempuan-perempuan yang berpakaian,
tetapi

telanjang, yang cenderung kepada perbuatan maksiat, rambutnya sebesar punuk


unta. Mereka itu tidak bisa masuk surga dan tidak akan mencium bau surga padahal
bau surga itu dapat tercium sejauh perjalanan demikian dan demikian.” (HR Muslim)

Ketiga, tidak tipis dan tidak transparan. Dalam sebuah riwayat dari Abdullah bin Abi
Salamah bahwa Umar bin Khattab ra. menghadiahkan kepada seseorang dengan
pakaian tipis buatan Mesir lama, kemudian berkata, “Jangan dipakaikan kepada
isteri-isteri kamu!” Lalu seseorang berkata “Ya Amirul Mukminin aku telah
memakaikannya untuk isteriku, kemudian memutarkan badannya tetapi tidak
kelihatan auratnya.” Selanjutnya Umar berkata, “Memanglah auratnya tidak nampak,
tetapi bentuk tubuhnya nampak.”
Keempat, untuk perempuan tidak menyerupai pakaian laki-laki dan
sebaliknya. “Nabi SAW melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang
memakai pakaian laki-laki.” (HR. Abu dawud dan Nasa’i)

Kelima, tidak berwarna mencolok. Rasulullah dalam haditsnya menyebutkan


beberapa warna yang beliau sukai.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pakailah pakaian berwarna
putih, karena pakaian berwana putih lebih suci dan lebih baik. Kafankanlah jenazah
kalian dengan kain putih” (HR. Ahmad, an-Nasaa’i, dan selain keduanya, lihat
Shahiihul Jaami’ : 1235)

Demikian Islam telah menggariskan, agar tercipta kenyamanan dan ketenteraman.

Anda mungkin juga menyukai