Anda di halaman 1dari 6

1.

Tindakan bedah Fraktur terbuka :

 Terdapat cedera neurovaskuler.


 Fraktur comminuted. 1. CT scan
 Tulang memendek karena 2. MRI
1. Nyeri
fragmen fraktur tumpang 3. X-ray
tindih. 2. Pembengkakan
 Rasa sakit karena gagal 3. Memar, atau benjolan pada daerah bahu atau dada atas.
penyambungan (nonunion). 4. Tulang dapat menyodok melalui kulit, tidak terlihat
2. Dengan cara terapi : Pemeriksaan penunjang normal.
 Antibiotic atau suntikan 5. Bahu dan lengan bisa terasa lemah, mati rasa, dan
tetanus jika terdapat luka Tanda Gejala
kesemutan.
robek di kulit.
6. Pergerakan bahu dan lengan juga akan terasa susah
Penatalaksanaan
1. Fraktur tertutup yaitu fraktur tanpa
adanya komplikasi, kulit masih
1. Kecelakaan kendaran
utuh, tulang tidak menonjol malalui
Klasifikasi FRAKTUR KLAVIKULA Etiologi bermotor,
kulit.
2. Olahraga
2. Fraktur terbuka yaitu fraktur yang
merusak jaringan kulit, karena 3. Malnutrisi
adanya hubungan dengan Komplikasi Definisi 4. Trauma ini bisa langsung/tidak
lingkungan luar, maka fraktur langsung (kontraksi otot, fleksi
terbuka potensial terjadi infeksi berlebihan).
3. Fraktur lengkap adalah patah atau
diskontinuitas jaringan tulang yang
1. Komplikasi akut :
luas sehingga tulang terbagi menjadi
dua bagian dan garis patahnya  Cedera pembuluh darah Fraktur klavikula merupakan cedera
menyeberang dari satu sisi ke sisi yang sering terjadi akibat jatuh
 Pneumouthorax
lain. dengan posisi lengan terputar/
4. Fraktur tidak lengkap adalah patah  Haemotorax tertarik dimana trauma dilanjutkan
atau diskontinuitas jaringan tulang 2. Komplikasi Lambat : dari pergelangan tangan sampai
dengan garis patah tidak  Mal union : Proses penyembuhan tulang berjalan klavikula
menyeberang, sehingga tidak
mengenai korteks (masih ada normal terjadi dalam waktu semestinya namun tidak
korteks yang utuh). dengan bentuk aslinya atau abnormal.
 Non Union : kegagalan penyambungan tulang
setelah 4 sampai 6 bulan.
Rencana Intervensi
NIC label : Pain comfort Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24
Exercise therapy : ambulation
1. Lakukan pengkajian nyeri secara jam gangguan mobilitas fisik dapat teratasi dengan
 Monitoring vital sign
komprehensif kriteria hasil :
Mobility Level sebelm/sesudah latihan dan lihat
2. Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan Self Care : ADLs respon pasien saat latihan
3. Kontrol lingkungan yang dapat 1. Klien meningkat dalam aktivitas fisik  Kaji kemampuan pasien dalam
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, 2. Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas mobilisasi
pencahayaan dan kebisingan 3. Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan  Latih pasien dalam pemenuhan
4. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk kekuatan dan kemampuan berpindah kebutuhan ADLs secara mandiri
menentukan intervensi 4. Memperagakan penggunaan alat Bantu untuk sesuai kemampuan
5. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: mobilisasi (walker)  Dampingi dan Bantu pasien saat
napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs ps.
 Berikan alat Bantu jika klien
memerlukan.
Tujuan  Ajarkan pasien bagaimana merubah
Setelah dilakukan tindakan posisi dan berikan bantuan jika
keperawatan selama 3x 24
jam ketidakefektifan pola Gangguan mobilitas fisik
nafas dapat teratasi dengan Knowledge : Infection control
kriteria hasil : Risk control
Tujuan Nyeri akut ASKEP Setelah dilakukan tindakan
NOC label : Pain Control keperawatan selama 3x24 jam,
1. Mampu mengontrol pasien tidak mengalami infeksi
Resiko Infeksi Tujuan
nyeri dengan kriteria hasil:
2. Mampu melaporkan  Klien bebas dari tanda
bahwa nyeri dan gejala infeksi
berkurang Rencana intervensi
 Menunjukkan
3. Mampu mengenal kemampuan untuk
nyeri  Pertahankan teknik aseptif
mencegah timbulnya
4. TTV dalam batas  Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
infeksi
normal  Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap
 Menunjukkan perilaku
5. Tidak mengalami kemerahan, panas, drainase
hidup sehat
gangguan tidur  Monitor adanya luka
 Status imun,
 Kaji suhu badan pada pasien
gastrointestinal,
Daftar Pustaka

Barbara C. Long. (2011).Perawatan Medikal Bedah. Bandung : IAPK, Pajajaran

Heather, H. (2010). Diagnosis Keperawatan: definisi dan klasifikasi 2009-2011. Jakarta:


EGC

Nanda. (2014). Nursing Diagnosis Prinsip dan Classification.2012-2014 . Jakarta: EGC.

Smeltzer, Suzanna C. (2011). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner dan Suddart.
(Alih bahasa Agung Waluyo). Edisi 8. Jakarta: EGC

Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardi. 2014. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan

Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC Jilid 2. Jakarta:EGC


LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. I DENGAN FRAKTUR


KLAVIKULA DI RUANG FLAMBOYAN RSUD MUNTILAN

Disusun Oleh:
NOFIA PUTRI HANDAYANI
201510206085

CI/PRECEPTOR

(…………………….)

PROGRAM PENDIDIKAN NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ’AISYIYAH
YOGYAKARTA
2016

Anda mungkin juga menyukai