Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN HOME CARE PADA LANSIA POST

OPERASI KANKER SERVIKS

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 5

1. TANIA SEPTIANI (616080716053)


2. TARI MARTIANA (616080716054)
3. YANTI OKTAVINA (616080716055)
4. NURVAIZAH (616080715026)
5. HARIYATI ILIAS L (616080715012)
6. UMI HANDAYANI (616080715012)

STIKES MITRA BUNDA PERSADA BATAM


2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit kanker adalah salah satu penyakit degeneratif yang dipicu oleh bermutasinya
gen dalam tubuh yang menyebabkan sel-sel yang mengalami mutasi gen, pertumbuhan
dan perkembangannya tidak terkendali , diperparah lagi, proses apoptosis sel yang
biasanya terjadi pada sel yang sudah tua dan tidak diperlukan lagi oleh tubuh, tidak bisa
berjalan sebagaimana mestinya, sehingga sel-sel mutan dan tidak mempunyai mekanisme
apoptosis yang benar ini, akan membelah, tumbuh, dan berkembang secara membabi-buta
karena tidak terdapat fase kematian sel, hanya membelah dan tumbuh terus-menerus yang
berpotensi besar menjadi tumot dan kanker.
Proses apoptosis adalah proses kematian sel yang sangat bermanfaat bagi tubuhkarena
hanya terjadi pada sel-sel yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh, selain itu,
apoptosis merupakan fase yang terprogram dan juga sistematik, yang keberadaannya
harus ada agar siklus kehidupan sel berjalan seimbang. Sebenarnya, proses kematian sel
tidak hanya apoptosis saja, ada lagi proses kematian sel yang disebut nekrosis. Nekrosis
adalah kematian sel yang terjadi karena terdapat kerusakan sel yang akut dan tidak bisa
lagi di perbaiki, atau dengan kata lain, nekrosis tidak wajid ada, tidak terprogram seperti
halnya apoptosis.
Penyakit kanker memiliki berbagai macam jenis, tergangtung tempat dimana sel-sel
kanker tumbuh dan berkembang. Sebagai contoh, sel-sel kanker tumbuh dan berkembang
pada organ otak, maka jenis kanker yang menyerang disebut kanker otak. Kanker
umumnya terjadi pada usia 40 tahun ke atas atau kebanyakan penyakit kanker pada
lansia , namun faktor lingkungan yang sangat buruk, radiasi, polusi yang terjadi
menyebabkan penyakit kanker tidak hanya terjadi kalangan lanjut usia, akan tetapi kanker
juga sudah menjajah" kalangan usia muda bahkan anak-anak dan balita.
Dari sekian banyak jenis penyakit kanker yang ada, berikut ini jenis penyakit kanker
yang cukup sering menyerang kalangan usia lanjut ialah kanker serviks. Kanker Serviks.,
menurut (WHO ) organisasi kesehatan dunia, menyebutkan bahwa kanker serviks adalah
kanker pembunuh nomor satu pada wanita dan sangat berbahaya, tetapi juga merupakan
jenis penyakit kanker pada wanita yang paling mudah di cegah diantara jenis kanker yang
lain. American Cancer Society mencatat pada tahun 2015, ada sekitar 12.900 kasus baru
kanker serviks di Amerika Serikat, dan sekitar 4.100 kasus diantara meninggal dunia
akibat kanker serviks .
Kanker serviks di sebabkan oleh virus HPV, virus ini menginfeksi pada seseorang
yang aktif secara seksual, pada kisaran umur 20-50 tahun yaitu umur produktif seorang
wanita, pada umur tersebut hendaknya wanita rajin melakukan Pap smear untuk screening
kanker serviks sebelum menampakkan gejala dan sulit diobati. Penyakit kanker serviks
banyak ditemukan pada seorang wanita berumur lebih muda dari 50 tahun, akan tetapi
dalam banyak kasus baru terdiagnosa karena baru muncul gejala pada umur lebih dari 65
tahun, karena kanker serviks hampir tidak memiliki gejala sama sekali pada tahap awal
dan kanker serviks merupakan jenis kanker yang tumbuh dan berkembang sangat lambat.

1.2 Rumusan Masalah


1.

1.3 Tujuan Penulisan


BAB II
TINJAUAN KASUS

Kasus

Keluarga Tn.K ( 64 tahun ) memiliki istri Ny.K yang berusia 60 tahun , mempunyai
anak 4 orang anak, anak pertama bernama An.S berusia 35 tahun bekerja sebagai
dosen, anak kedua berusia berprofesi sebagai musisi, anak ketiga berumur 22 tahun
berprofesi sebagai penyanyi dsan anak ke 4 berumur 22 tahun berprofesi sebagai
penyanyi juga. Ny. K mengalami kanker serviks dikarenakan tidak baik dalam vulva
hygiene dan tidak suak mengkonsumsi buah dan sayur.sehingaa pasien dilakukan
oprasi pengangkatan rahim. Ny.K tetap bersyukur walaupun rahimnya diangkat tapi
saat diberikan kesehatan , telah mampu memberikan 4 orang anak buat suaminya, dan
masi tetap berada di samping suaminya. Dan menurut Tn.B dan Ny.K ini merupakan
tahap terakhir dalam hidup mereka dan lewati bersama dengan meningkatkan ibadah
kepadaallah.

1. Data Umum

a. Nama keluarga (KK) : Bapak K (64 tahun)

b. Alamat dan telepon : Jalan Pemuda No. 53 Depok

c. Pendidikan kepala keluarga : S1

d. Pekerjaan kepala keluarga : Pedagang

e. Komposisi keluarga
No Nama Jenis kelamin Hubungan dgn Umur Pendidikan Pekerjaan
KK
1. Tn. K Laki-laki Kepala keluarga 64 tahun S1 Pedagang

2. Ny. K Perempuan Istri 60 tahun SMA Ibu rumah


tangga
3. Anak S Laki-Laki Anak 35 tahun S1 Dosen
4. Anak L Laki-laki Anak 30 tahun S1 musisi
5. Anak B Laki-laki Anak 22 tahun S1 Penyanyi
6. Anak C Laki-laki Anak 22 tahun S1 penyanyi
Genogram

Kakek S Nenek D

64 th
60t 58
Ibu K Ny
h th

Bp
K
35 th 30 th 22 th 22 th

Anak S Anak L Anak B Anak


C
Keterangan

a. Tipe keluarga

Tipe keluarga ini yaitu keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang hidup
bersama dalam satu rumah. Ibu K tinggal bersama suaminya (Bapak K) dan dua orang
anaknya yang sudah dewasa namun belum menikah (Anak B dan Anak C).

b. Suku

Keluarga Bapak K berasal dari suku Jawa. Keluarga juga memiliki kebiasaan makan
bersama dan selalu menunggu anggota kelurga yang lain lengkap untuk makan bersama.

c. Agama

Kepercayaan yang dianut keluarga Bapak K adalah Islam, sehingga nilai-nilai yang
diyakini dalam keluarga ini adalah nilai-nilai Islam. Bapak K dan Ibu K sering datang ke
acara pengajian dan keluarga rajin sholat. Ibu K selalu merasa bersyukur kepada Allah atas
nikmat yang diberikan kepadanya.

d. Status sosial ekonomi keluarga

Penghasilan keluarga ini berasal dari penghasilan Bapak K sebagai seorang pedagang,
penghasilannya selama 1 bulan biasanya cukup untuk membiayai kehidupannya bersama
Ibu K. Setiap bulannya, penghasilan ini ditambah oleh penghasilan kedua anaknya yang
sudah bekerja.

e. Aktivitas rekreasi keluarga

Setiap satu kali dalam enam bulan keluarga terbiasa berekreasi ke suatu tempat yang tidak
jauh. Kegiatan mengobrol, berkumpul, dan menonton TV bersama tidak terlalu sering
dilakukan karena anaknya yang sibuk bekerja, namun Bapak K dan Ibu K sering
melakukannya setiap hari.

1. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia dewasa, hal ini
ditandai keluarga memiliki dua anak dewasa yang belum menikah yaitu anak B dan Anak
C. Keluarga juga berada dalam tahap perkembangan yang mulai melepas anaknya untuk
keluar rumah karena dua anak pertamanya yaitu anak S dan anak L sudah menikah dan
bekerja namun tidak tinggal bersama Bapak K dan Ibu K. Tugas perkembangan keluarga
pada tahap keluarga dengan anak usia dewasa yaitu keluarga mulai meningkatkan
fleksibilitas kepada anaknya atau dengan kata lain mulai memberikan otonomi kepada
anaknya. Pada tahap ini, keluarga juga mulai mempersiapkan anaknya untuk keluar rumah
sebagai anggota masyarakat. Pada tahap tahap perkembangan yang mulai melepas anaknya
untuk keluar rumah, tugas perkembangannya yaitu terjadi penataan kembali peran orang tua
dalam keluarga. Pada tahap ini juga terjadi perkembangan hubungan orang tua dan anaknya
sebagai individu yang sama-sama dewasa. Keluarga juga mulai menerima menantu dan
peran sebagai kakek atau nenek.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

c. Riwayat keluarga inti

d. Riwayat keluarga sebelumnya

2. Lingkungan

a. Karakteristik rumah

b. Karakteristik tetangga dan komunitas komplek perumahan

c. Mobilitas geografis keluarga

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

e. Sistem pendukung keluarga

3. Struktur Keluarga

a. Pola komunikasi keluarga

Semua anggota keluarga saling berkomunikasi dengan baik. Walaupun kedua anaknya
sibuk tetapi mereka selalu menyempatkan waktunya untuk merawat orang tuanya. Mereka
semua saling menyayangi dan jarang terjadi percekcokan.

b. Struktur kekuatan keluarga

Pengambil keputusan dalam keluarga ini adalah Bapak K. Jika ada masalah keluarga,
dibicarakan Bapak K dan Ibu K akan berdiskusi untuk mencari jalan keluarnya. Kedua
anaknya juga dapat memberi pendapat atas masalah tersebut.

c. Struktur peran
Bapak K berperan sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah untuk membiayai kebutuhan
keluarga. Kedua anaknya juga sedang mencari nafkah untuk membiayai kebutuhan
keluarga. Ibu K berperan sebagai pengatur rumah tangga dan mengurus anak-anaknya.

d. Nilai dan norma budaya

Nilai dan norma budaya keluarga ini sesuai dengan nilai dari suku dan agama yang mereka
anut yaitu Islam. Keluarga tidak pernah melakukan pelanggaran-pelanggaran hukum dan
norma yang berlaku, kedua anaknya merupakan anak yang baik dan penurut.

4. Fungsi Keluarga

a. Fungsi afektif

Keluarga dapat dikatakan sangat rukun dan saling menyayangi satu sama lain. Mereka
melewati masalah bersama.

b. Fungsi sosialisasi

Bapak K sering bersosialisasi dengan tetangga karena ia membuka warung di rumahnya.


Kadang Ibu K juga membantu melayani pembeli sehingga akrab dengan tetangga.
Sedangkan kedua anaknya agak jarang mengorbrol dengan tetangga, namun saat bertemu
mereka akan saling bertukar sapa.

c. Fungsi perawatan keluarga

Keluarga menggunakan layanan kesehatan ketika ada anggota keluarga yang sakit.
Keluarga memeriksaan keadaan ibu K yang kanker serviks dan menjalani operasi di rumah
sakit.

5. Stres dan Koping Keluarga

a. Stressor jangka pendek

Bapak A memiliki beban pikiran yaitu, pekerjaan dirinya sebagai pedagang yang
penghasilannya tiap bulan berbeda harus selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.

b. Stressor jangka panjang

Ibu K menjalani operasi akibat kanker serviks satu bulan yang lalu. Keduanya merasa ini
adalah fase akhir dari kehidupan mereka.
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

d. Strategi koping yang digunakan

Bapak K dan Ibu K mendiskusikan masalah yang dihadapi bersama. Mereka berdua
meningkatkan ibadah kepada Allah dan Ibu K mensyukuri bahwa walaupun rahimnya telah
diangkat tetapi masih diberikan kesehatan dan mampu memberi empat orang anak untuk
suaminya. Demikian pula bapak K yang tidak mempermasalahkan kondisi istrinya yang
rahimnya sudah diangkat.

e. Strategi adaptasi disfungsional

6. Harapan Keluarga

Dengan kondisi saat ini, bapak K hanya ingin bersama istrinya di hari tua sekarang. Suka dan
duka telah mereka lewati bersama. Ibu K dan bapak K juga ingin agar kedua anaknya cepat
menikah.

7. Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : lemas


Kesadaran : compos metis
TTV : TD =120/80 mmhg
N = 92x/i
RR =20/i
S=36,7ºC
Berat badan : 44kg TB= 157cm

b. Kepala
Bentuk : simetris tidak da benjolan.tidak ada nyeri tekan.
Rambut : hitam keputih putihan, lurus dan kulit kepala bersih
Leher : simetris tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran vena
jugularis, reflek menelan baik.

c. Mata : mata kanan dan kiri tampak simetris,


Penglihatan : normal, tidak ada diplopia, tidak ada ptosis, pupil
isokhor, sclera ikterik, konjungtiva an anemis

d. Telinga : pendengaran baik, simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen

e. Mulut dan fharing


Bentuk mulut : simetris, mukosa bibir kering.
Stomatitis : tidak ada
Gigi : gigi taring sudah tidak ada
Lidah : kotor agak kekuning-kuningan
palatum : lunak tidak ada pembesaran
Tonsil : tidak ada pembesaran
Tiroid : tidak ada pembesaran

f. Dada
Thorax : bentuk simetris, pergerakan simetris, tidak ada nyeri.
Pernafasan : frekuensi nafas 20x/mnt, bunyi vasikuler
Jantung : bunyi normal (refular), frekuensi 92x/mnt

g.  Abdomen
Bentuk : simetris, terdapat luka post oprasi di daerah perut bagian bawah
(pubis) Nyeri tekan pada perut bagian bawah skala 3-4

Bising usus : 9x/mnt


Turgor kulit : keriput
Pembesaran hepar : tidak ada
Limfa : tidak teraba
Klien kelihatan meringis kesakitan bila bagian hepar di tekan

h. Genetalia dan Rektum


Klien mengatakan tidak ada kelainan pada daerah genetalia dan rectum
i. Ekstermitas Atas : Kekuatan otot kurang di tandai dengan klien lemah dalam aktifitas.
Ekstrermitas Bawah : Kekuatan otot kurang,di tandai dengan klien lemah dalam melakukan
aktifitas

A. Analisis Data

Data Masalah Keperawatan


DO : Nenek K dan Bapak K mersakan bahwa Kesiapan untuk meningkatkan religiositas
ini adalah fase trakhir dalam kehidupan
mereka, suka duka kehidupan sudah mereka
Lewat
i bersama. Mereka berdua tinggal
meningkatkan ibadah kepada Alloh.
DS:-
DS : Nenek K bersyukur walaupun Kesiapan untuk meningkatkan konsep diri
rahimnya diangkat tapi saat ini masih
diberikan kesehatan, telah mampu
memberikan 4 anak buat suaminya dan masih
bisa tetap berada disamping suaminya.
DO :-

1. Dx : Kesiapan untuk meningkatkan konsep diri pada nenek K.


No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah: 3/3x 3 3 Nenek K mengatakan
Aktual (3), Resiko tinggi (2), bersyukur walaupun
Potensial (1) rahimnya diangkat tapi saat
ini Masih diberikan
kesehatan.
2. Kemungkinan diubah: 1/2 x 1 1/2 Bapak K tidak
Mudah (2), Sebagian (1), Tidak Mempermasalahkan kondisi
dapat(0) istrinya yang sudah diangkat
rahimnya,

Bapak K hanya ingin bersama


istrinya dihari tua sekarang.

3. Kemungkinan dicegah: 2/3 x 1 2/3 Saat ini keduamya mersakan


Tinggi (3), Cukup (2), Rendah banhwa ini adalah fase trakhir
(1) dalam kehidupan mereka,
suka duka kehidupan sudah
mereka lewati bersama
4. Menonjolnya masalah: 2/2 x 0 0 Satu bulan yang lalu Ibu K
Segera (2), Tidak perlu (1), baru saja dioperasi karena
Tidak dirasakan (0) adamya kaker leher rahim.
Ibu K bersyukur walaupun
rahimnya diangkat tapi saat
ini Masih diberikan
kesehatan, telah mampu
memberikan 4 anak buat
suaminya Dan masih bisa
tetap Berada disamping
suaminya.
Total Skor 3 7/6

2. Dx : Kesiapan untuk meningkatkan konsep diri nenek K


Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Tindakan
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
Kesiapan untuk Setelah dilakukan Setelah dilakukan
meningkatkan konsep tindakan keperawatan tindakan keperawatan
diri Nenek K selama 6 minggu selama 2x45 menit,
diharapkan nenek K keluarga mengenali
dapat meningkatkan konsep diri nenek K
konsep dirinya
Keluarga mampu Kognitif Konsep diri adalah  Diskusikan dengan
menjelaskan pengertian pengetahuan seseorang keluarga tentang
konsep diri. tentang dirinya pengertian konsep diri.
(Wigfield & Karpathian · Beri kesempatan kepada
1991 dalam Potter & keluarga untuk
Perry, 2005) menanyakan kembali hal-
hal yang kurang dipahami.
· Motivasi keluarga untuk
mengulangi kembali
penjelasan yang diberikan.
· Berikan penguatan yang
positif dengan cara memuji
Keluarga mempu Kognitif Mampu menyebutkan · Diskusikan dengan
menjelaskan minimal 3 komponen keluarga tentang hal-hal
komponen-komponen konsep diri : Yaitu ada yang mempengaruhi
konsep diri identitas diri, citra konsep diri.
tubuh, harga diri. · Beri kesempatan kepada
keluarga untuk
menanyakan kembali hal-
hal yang kurang
dipahami.
· Motivasi keluarga untuk
mengulangikembali
penjelasan yang
diberikan.
· Berikan penguatan yang
positif dengan cara
memuji.
· Diskusikan bersama
Keluarga mempu Kognitif Hal-hal yang
keluarga hal-hal yang
menjelaskan hal-hal mempengaruhi
mempengaruhi konsep
yang mempengaruhi komponen konsep diri :
diri.
komponen konsep diri
· Beri kesempatan kepada
keluargauntuk
A. Analisis Data

Data DO: Klien tinggal bersama anaknya yang Masalah Keperawatan Kesiapan
sudah dewasa namun belum menikah untuk meningkatkan pengetahuan tentang
dampak pengangkatan kanker rahim pada
keluarga Ibu K
DO: Klien dan suaminya ingin meningkatkan
ibadah kpada Allah. Kesiapan untuk meningkatkan religiositas Ibu
Klien tetap bersyukur masih diberi kesehatan K dan bpk. K
dan telah memberikan 4 anak kepada suaminya

DS: suami klien mengatakan tidak


mempermasalahkan tentang kondisi klien yang
sudah diangkat rahimnya, dia hanya ingin
bersama dengan klien

3. Dx : Kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak pengangkatan kanker


rahim pada keluarga Ibu K

No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1. Sifat masalah: 3/3x 1 1 Aktual
Aktual (3), Resiko tinggi (2),
Potensial (1)

2. Kemungkinan diubah: 2/2 x 2 2 Sumber daya keluarga kurang


Mudah (2), Sebagian (1), Tidak mendukung terhadap
dapat(0) peningkatan kesehatan Ibu K

3. Kemungkinan dicegah: 2/3 x 2 2/3 Masalah yang terjadi dapat


Tinggi (3), Cukup (2), Rendah diterima oleh Ibu K hanya
(1) System pendukung yang
kurang berperan
4. Menonjolnya masalah: 2/2 x 0 0 System pendukung dari
Segera (2), Tidak perlu (1), keluarga sangat berperan
Tidak dirasakan (0) dalam peningkatan kesehatan
Ibu K
Total Skor 3 2/3

8. Kesiapan untuk meningkatkan religiositas Ibu K dan bpk. K


No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah: 1/3x 1 1/3 Potensial
Aktual (3), Resiko tinggi (2),
Potensial (1)

2. Kemungkinan diubah: 2/2 x 2 2 Sumber daya Ibu K dan Bpk


Mudah (2), Sebagian (1), Tidak K sangat mendukung
dapat(0)

3. Kemungkinan dicegah: 2/3 x 1 2/3 Masalah sudah ada, tetapi


Tinggi (3), Cukup (2), Rendah keluarga belum ada yang bisa
(1) menjabarkan dampak dan
aspek terkait kesehatan Ibu K
4. Menonjolnya masalah: 2/2 x 1 1 Ibu K dan Bpk K sudah
Segera (2), Tidak perlu (1), merasa ini fase terkahir dalam
Tidak dirasakan (0) kehidupannya

Total Skor 4

Berdasarkan hasil skoring masalah keperawatan yang muncul adalah


1. Kesiapan untuk meningkatkan religiositas Ibu K dan bpk. K
2. Kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak pengangkatan
kanker rahim pada keluarga Ibu K

Diagnosa Tujuan Evaluasi


Strategi Intervensi Rasional
Umum Khusus Kriteria Standar
Kesiapan Setelah dilakukan Setelah 2 kali Pendidikan Respon 75% materi Menjelaskan Agar Ibu K dapat
untuk perawatan selama 1 kunjungan Ibu Kesehatan Kognitif tersampaikan tentang dengan mengetahui aspek
meningkatkan bulan Ibu K dan K dan Bpk K efek positif dari bantuan positif yang masih
religiositas Ibu Bpk K mampu mampu pengangkatan kanker gambar ada dari masalah
K dan bpk. K mengungkapkan menceritakan rahim untuk Ibu K tentang efek yang dialaminya
kepuasan terhadap efek positif dan dampaknya pada positif dari dan Harapan
kesejahteraan tentang kanker Bapak K pengangkatan positif pada Bapak
personal rahim kanker rahim K
untuk Ibu K
dan
dampaknya
untuk Bapak
K
Respon 65% Ibu K dan Bpk Menjabarkan Mengevaluasi
Verbal K mampu tentang efek apakah materi
menyebutkan materi positif dari yang disampaikan
yang telah pengangkatan diterima dengan
disampaikan kanker rahim baik/tidak
untuk Ibu K
Dan
dampaknya
pada Bapak K

Setelah Pendidikan Respon 70% materi yang Menjelaskan Agar Bapak K


dilakukan 1 kali Kesehatan Kognitif diberikan dapat tentang peran memahami apa
kunjungan dipahami oleh Bapak sebagai yang seharusnya
Bapak K dapat K system dilakukannya
memahami pendukung
peran yang terdekat
harus dilakukan terkait status
untuk kesehatan Ibu
mendampingi K
Ibu K

Respon 65% kemampuan Bapak K Agar Ibu K


Afektif Bapak K dalam diminta untuk merasa tetap
menunjukkan memutuskan didukung dan
kesiapan bersikaptindakan yang Bapak K mampu
terhadap statusharus memilih tindakan
kesehatan Ibu K diperankan yang paling tepat
terkait untuk dilakukan
pendukung kepada Ibu K
kesehatan Ibu
K
Setelah Partnership Respon 80 % materi dapat Menjelaskan Agar Ibu dan
dilakukan 1 kali Kognitif tersampaikan tentang sifat- Bapak K
kunjungan Ibu sifat mengetahui
K dan Bapak K religiositas tentang
mampu yang religiositas
menjabarkan berhubungan
tentang aspek- dengan
aspek keadaan Ibu
religiositas K
yang bisa
dilakukan
terkait status
kesehatan Ibu K

Setelah Respon 70% materi dapat Mengajak Agar informasi


dilakukan 1 kali Kognitif tersampaikan salah seorang yang disampaikan
kunjungan Ibu tokoh lebih actual dan
K dan Bapak K masyarakat dapat dipercaya
mampu yang paling oleh Ibu dan
memahami berperan Bapak K
tentang dalam
kegiatan keagamaan
religiositas apa diwilayah
saja yang dapat sekitar tempat
dilakukan tinggal Ibu K
untuk
menyampaika
n aspek
positif yang
dapat
dilakukan
oleh Ibu dan
Bapak K

Setelah Partnership Respon 75% materi yang Meminta Ibu Ibu dan Bapak K
dilakukan 1 kali Afektif telah diketahui dapat dan Bapak K memahami benar
kunjungan Ibu dijelaskan dengan untuk tindakan yang
dan Bapak K baik menjelaskan harus dilakukan
mampu aspek
menjabarkan religiositas
tindakan- yang tepat
tindakan dan bisa
religiositas dilakukan
yang untuk
mendukung meningkatkan
keadaan Ibu K kesehatan Ibu
serta peran K
pendukung dari
Bapak K

Respon 65% aspek yang Ibu dan Agar Ibu dan


Psikomoto diketahui telah Bapak K Bapak K dapat
r dilakukan dan dipilih mendisusikan membandingkan
berdasarkan kepada tokoh kegiatan yang satu
ketepatannya dengan masyarakat dengan yang
keadaan Ibu K yang lainnya
dihadirkan berdasarkan
untuk ketepatan dengan
berkonsultasi kesehatan Ibu K
terkait
kegiatan
religiositas
yang
dilakukan

Setelah dilakukan Setelah Diskusi Respon 80% Ibu dan Bapak Meminta Ibu Menilai apakah
perawatan selama 1 dilakukan 1 kali Verbal K dapat menjelaskan dan Bapak K kegiatan tersebut
bulan Ibu dan kunjungan Ibu aspek positif yang untuk dilaksanakan
Bapak K dan Bapak K dialami setelah menjelaskan dengan baik/tidak
menunjukkan mampu menilai melakukan kegiatan hal-hal yang
peningkatan Dampak reliositas telah dialami
Kesehatan Spiritual Kegiatan selama
Religiositas melakukan
yang dilakukan kegiatan
memberikan religiositas
aspek positif
terhadap
peningkatan
kesehatan Ibu K

Setelah Respon 90% Ibu dan Bapak Menilai Melihat sejauh


dilakukan 1 kali Afektif K menunjukkan sikap tingkat mana tingkat
kunjungan Ibu kepuasan terhadap kepuasan kepuasan Ibu dan
dan Bapak K kegiatan yang telah yang Bapak K setelah
mampu dilakukan dan dirasakan melakukan
menunjukkan hubungannya dengan dengan skala kegiatan
sikap kepuasan tingkat kesehatan Ibu yang dapat religiositas
terhadap K diukur
kegiatan
religiositas
yang telah
dilakukan

Setelah Diskusi Respon 80% Ibu dan Bapak Sharring hal- Menilai apakah
dilakukan 1 kali Psikomoto K telah melakukan hal yang telah Bapak K telah
kunjungan Ibu r kegiatan religiositas dilakukan dan menjalankan
dan Bapak K secara rutin meminta peran yang
mengungkapka Bapak K baik/tidak
n kedekatan untuk
dirinya dengan menjelaskan
Tuhan dan sikap
memiliki dukungan
tingkat perannya
spiritualitas terhadap Ibu
yang tinggi K
dalam
menjalani
kehidupan
sehari-hari

Kesiapan Setelah dilakukan Setelah Pendidikan Respon 80% keluarga mampu Menjelaskan Memberitahukan
untuk perawatan selama 1 dilakukan 2 kali Kesehatan Kognitif menerima Materi tentang kepada keluarga
meningkatkan bulan keluarga Ibu kunjungan yang disampaikan Pengangkatan terkait masalah
pengetahuan dan Bapak K keluarga Ibu Kanker yang dialami Ibu
tentang mampu memahami dan Bapak K rahim, alas K
dampak tentang perilaku mempunyai an, dampak
pengangkatan sehat, mengetahui pengetahuan dan efek yang
kanker rahim tentang promosi tentang system terjadi serta
pada keluarga kesehatan terkait pendukung yang
Ibu K masalah Ibu K terkait masalah mungkin
serta mampu yang dialami dialami oleh
merujuk pada Ibu K Ibu dan
sumber kesehatan Bapak K
terdekat untuk
perawatan
kesehatan Ibu K
dan peran keluarga
dalam peningkatan
seksualitas Ibu dan
Bapak K

Respon 80% keluarga mampu Menjelaskan Agar keluarga


Kognitif memahami peran tentang peran merasa ikut
yang dijelaskan system dilibatkan dan
pendukung mendukung
keluarga dan peningkatan
dampaknya kesehatan Ibu K
terkait
peningkatan
kesehatan Ibu
K

Setelah Diskusi Respon 90% keluarga siap Mendiskusika Menilai status


dilakukan 1 kali Verbal untuk melakukan n tentag kesiapan keluarga
kunjungan peran pendukung kesiapan
keluarga Ibu keluarga
dan Bapak K untuk
menyatakan mendukung
kesiapan untuk kegiatan
mendukung peningkatan
program kesehatan
peningkatan dengan
kesehatan Ibu K menjelaskan
peran system
pendukung

Setelah Pendidikan Respon 80% keluarga mampu Menjelaskan Keluarga


dilakukan 1 kali kesehatan Kognitif memahami materi tentang jenis memahami
kunjungan yang dijelaskan peningkatan tentang status
keluarga Ibu mampu menjabarkan kesehatan kesehatan Ibu K
dan Bapak K terkait masalah untuk Ibu K
memahami kesehatan Ibu K dan
tentang jenis memberitahu
peningkatan kan tentang
dan sumber sumber
kesehatan yang kesehatan
dapat yang bisa
dikunjungi dan diperoleh dan
peran keluarga dikunjungi
dalam
pertahanan
seksualitas Ibu
dan Bapak K

Respon 80% keluarga mampu Meminta Menilai


Afektif menjabarkan situasi keluarga kemampuan dan
pendukung terhadap untuk kesiapan keluarga
pertahanan menjabarkan terhadap peran
seksualitas Ibu dan potensi yang yang akan
Bapak K mungkin baik dilakukan
untuk
pertahanan
seksualitas
Ibu dan
Bapak K

Setelah Partnership Respon 80% keluarga Keluarga Ibu Keluarga


dilakukan 1 kali psikomoto menunjukkan sikap K membawa mengetahui
kunjungan r dan perilaku untuk dan tentang stat
keluarga mendapatkan sumber mendampingi kesehatan Ibu
mampu kesehatan dan Ibu K ke secara langsung
menunjukkan memodifikasi posbindu/
sikap dan lingkungan rumah puskesmas
perilaku untuk serta informasi terkait untuk
memperoleh masalah yang dialami pemeriksaan
sumber Ibu K status
kesehatan dan kesehatan Ibu
memodifikasi K secara
lingkungan rutin,
rumah serta memodifikasi
informasi lingkungan
terkait status rumah untuk
kesehatan Ibu K pertahanan
seksualitas
Ibu dan
Bapak K

Jadi menurut hasil skoring, diagnosa prioritas adalah


1. Kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak pengangkatan
kanker rahim pada keluarga Ibu K
2. Kesiapan untuk meningkatkan konsep diri nenek K.
3. Kesiapan untuk meningkatkan religiositas
Ibu K dan bpk.K
Referensi
Friedman., Marilyn, M., Bowden, Vickv., Jones, Elain G. (2003). Family
Nursing: Research, theory, and Practice: 5th ed. New Jersey: Pearson
Education, Inc.
Joseph J. Gallo…[et al.]. Handbook of Geriatric Assesment. 4th Ed. USA
Wilkinson, Judith and Ahern, Nancy .(2009). Buku Saku Diagnosis Keperawatan:

Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. 9th Ed. Jakarta: EGC
Miller, C.A. (1995). Nursing care of older adults: Theory and practice(2nded.). Philadelphia:
J.B.
Lippincott Company.
Potter, Patricia A. (2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Ed.4. Jakarta:
EGC Wilkinson, M.Judith. (2009). Buku Saku Diagnosis keperawatan, ed.9.
Jakarta:EGC. Kaakinen, J. R, et all. (2010). Family health care nursing:
Theory, practice, and research, (4th
ed). Philadelphia: F. A. Davis Company.

Nursasi, A. Y. & Fitriyani, P. (2005). Buku panduan praktik profesi: Mata ajar keperawatan
keluarga. Depok: Kelompok Keilmuan Keperawatan Komunitas Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia.
Nursasi, A. Y. & Fitriyani, P. (2005). Buku panduan praktik profesi: Mata ajar keperawatan
keluarga. Depok: Kelompok Keilmuan Keperawatan Komunitas Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai