Askep Home Care Pada Lansia Kanker Serviks
Askep Home Care Pada Lansia Kanker Serviks
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
Penyakit kanker adalah salah satu penyakit degeneratif yang dipicu oleh bermutasinya
gen dalam tubuh yang menyebabkan sel-sel yang mengalami mutasi gen, pertumbuhan
dan perkembangannya tidak terkendali , diperparah lagi, proses apoptosis sel yang
biasanya terjadi pada sel yang sudah tua dan tidak diperlukan lagi oleh tubuh, tidak bisa
berjalan sebagaimana mestinya, sehingga sel-sel mutan dan tidak mempunyai mekanisme
apoptosis yang benar ini, akan membelah, tumbuh, dan berkembang secara membabi-buta
karena tidak terdapat fase kematian sel, hanya membelah dan tumbuh terus-menerus yang
berpotensi besar menjadi tumot dan kanker.
Proses apoptosis adalah proses kematian sel yang sangat bermanfaat bagi tubuhkarena
hanya terjadi pada sel-sel yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh, selain itu,
apoptosis merupakan fase yang terprogram dan juga sistematik, yang keberadaannya
harus ada agar siklus kehidupan sel berjalan seimbang. Sebenarnya, proses kematian sel
tidak hanya apoptosis saja, ada lagi proses kematian sel yang disebut nekrosis. Nekrosis
adalah kematian sel yang terjadi karena terdapat kerusakan sel yang akut dan tidak bisa
lagi di perbaiki, atau dengan kata lain, nekrosis tidak wajid ada, tidak terprogram seperti
halnya apoptosis.
Penyakit kanker memiliki berbagai macam jenis, tergangtung tempat dimana sel-sel
kanker tumbuh dan berkembang. Sebagai contoh, sel-sel kanker tumbuh dan berkembang
pada organ otak, maka jenis kanker yang menyerang disebut kanker otak. Kanker
umumnya terjadi pada usia 40 tahun ke atas atau kebanyakan penyakit kanker pada
lansia , namun faktor lingkungan yang sangat buruk, radiasi, polusi yang terjadi
menyebabkan penyakit kanker tidak hanya terjadi kalangan lanjut usia, akan tetapi kanker
juga sudah menjajah" kalangan usia muda bahkan anak-anak dan balita.
Dari sekian banyak jenis penyakit kanker yang ada, berikut ini jenis penyakit kanker
yang cukup sering menyerang kalangan usia lanjut ialah kanker serviks. Kanker Serviks.,
menurut (WHO ) organisasi kesehatan dunia, menyebutkan bahwa kanker serviks adalah
kanker pembunuh nomor satu pada wanita dan sangat berbahaya, tetapi juga merupakan
jenis penyakit kanker pada wanita yang paling mudah di cegah diantara jenis kanker yang
lain. American Cancer Society mencatat pada tahun 2015, ada sekitar 12.900 kasus baru
kanker serviks di Amerika Serikat, dan sekitar 4.100 kasus diantara meninggal dunia
akibat kanker serviks .
Kanker serviks di sebabkan oleh virus HPV, virus ini menginfeksi pada seseorang
yang aktif secara seksual, pada kisaran umur 20-50 tahun yaitu umur produktif seorang
wanita, pada umur tersebut hendaknya wanita rajin melakukan Pap smear untuk screening
kanker serviks sebelum menampakkan gejala dan sulit diobati. Penyakit kanker serviks
banyak ditemukan pada seorang wanita berumur lebih muda dari 50 tahun, akan tetapi
dalam banyak kasus baru terdiagnosa karena baru muncul gejala pada umur lebih dari 65
tahun, karena kanker serviks hampir tidak memiliki gejala sama sekali pada tahap awal
dan kanker serviks merupakan jenis kanker yang tumbuh dan berkembang sangat lambat.
Kasus
Keluarga Tn.K ( 64 tahun ) memiliki istri Ny.K yang berusia 60 tahun , mempunyai
anak 4 orang anak, anak pertama bernama An.S berusia 35 tahun bekerja sebagai
dosen, anak kedua berusia berprofesi sebagai musisi, anak ketiga berumur 22 tahun
berprofesi sebagai penyanyi dsan anak ke 4 berumur 22 tahun berprofesi sebagai
penyanyi juga. Ny. K mengalami kanker serviks dikarenakan tidak baik dalam vulva
hygiene dan tidak suak mengkonsumsi buah dan sayur.sehingaa pasien dilakukan
oprasi pengangkatan rahim. Ny.K tetap bersyukur walaupun rahimnya diangkat tapi
saat diberikan kesehatan , telah mampu memberikan 4 orang anak buat suaminya, dan
masi tetap berada di samping suaminya. Dan menurut Tn.B dan Ny.K ini merupakan
tahap terakhir dalam hidup mereka dan lewati bersama dengan meningkatkan ibadah
kepadaallah.
1. Data Umum
e. Komposisi keluarga
No Nama Jenis kelamin Hubungan dgn Umur Pendidikan Pekerjaan
KK
1. Tn. K Laki-laki Kepala keluarga 64 tahun S1 Pedagang
Kakek S Nenek D
64 th
60t 58
Ibu K Ny
h th
Bp
K
35 th 30 th 22 th 22 th
a. Tipe keluarga
Tipe keluarga ini yaitu keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang hidup
bersama dalam satu rumah. Ibu K tinggal bersama suaminya (Bapak K) dan dua orang
anaknya yang sudah dewasa namun belum menikah (Anak B dan Anak C).
b. Suku
Keluarga Bapak K berasal dari suku Jawa. Keluarga juga memiliki kebiasaan makan
bersama dan selalu menunggu anggota kelurga yang lain lengkap untuk makan bersama.
c. Agama
Kepercayaan yang dianut keluarga Bapak K adalah Islam, sehingga nilai-nilai yang
diyakini dalam keluarga ini adalah nilai-nilai Islam. Bapak K dan Ibu K sering datang ke
acara pengajian dan keluarga rajin sholat. Ibu K selalu merasa bersyukur kepada Allah atas
nikmat yang diberikan kepadanya.
Penghasilan keluarga ini berasal dari penghasilan Bapak K sebagai seorang pedagang,
penghasilannya selama 1 bulan biasanya cukup untuk membiayai kehidupannya bersama
Ibu K. Setiap bulannya, penghasilan ini ditambah oleh penghasilan kedua anaknya yang
sudah bekerja.
Setiap satu kali dalam enam bulan keluarga terbiasa berekreasi ke suatu tempat yang tidak
jauh. Kegiatan mengobrol, berkumpul, dan menonton TV bersama tidak terlalu sering
dilakukan karena anaknya yang sibuk bekerja, namun Bapak K dan Ibu K sering
melakukannya setiap hari.
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia dewasa, hal ini
ditandai keluarga memiliki dua anak dewasa yang belum menikah yaitu anak B dan Anak
C. Keluarga juga berada dalam tahap perkembangan yang mulai melepas anaknya untuk
keluar rumah karena dua anak pertamanya yaitu anak S dan anak L sudah menikah dan
bekerja namun tidak tinggal bersama Bapak K dan Ibu K. Tugas perkembangan keluarga
pada tahap keluarga dengan anak usia dewasa yaitu keluarga mulai meningkatkan
fleksibilitas kepada anaknya atau dengan kata lain mulai memberikan otonomi kepada
anaknya. Pada tahap ini, keluarga juga mulai mempersiapkan anaknya untuk keluar rumah
sebagai anggota masyarakat. Pada tahap tahap perkembangan yang mulai melepas anaknya
untuk keluar rumah, tugas perkembangannya yaitu terjadi penataan kembali peran orang tua
dalam keluarga. Pada tahap ini juga terjadi perkembangan hubungan orang tua dan anaknya
sebagai individu yang sama-sama dewasa. Keluarga juga mulai menerima menantu dan
peran sebagai kakek atau nenek.
2. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
3. Struktur Keluarga
Semua anggota keluarga saling berkomunikasi dengan baik. Walaupun kedua anaknya
sibuk tetapi mereka selalu menyempatkan waktunya untuk merawat orang tuanya. Mereka
semua saling menyayangi dan jarang terjadi percekcokan.
Pengambil keputusan dalam keluarga ini adalah Bapak K. Jika ada masalah keluarga,
dibicarakan Bapak K dan Ibu K akan berdiskusi untuk mencari jalan keluarnya. Kedua
anaknya juga dapat memberi pendapat atas masalah tersebut.
c. Struktur peran
Bapak K berperan sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah untuk membiayai kebutuhan
keluarga. Kedua anaknya juga sedang mencari nafkah untuk membiayai kebutuhan
keluarga. Ibu K berperan sebagai pengatur rumah tangga dan mengurus anak-anaknya.
Nilai dan norma budaya keluarga ini sesuai dengan nilai dari suku dan agama yang mereka
anut yaitu Islam. Keluarga tidak pernah melakukan pelanggaran-pelanggaran hukum dan
norma yang berlaku, kedua anaknya merupakan anak yang baik dan penurut.
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga dapat dikatakan sangat rukun dan saling menyayangi satu sama lain. Mereka
melewati masalah bersama.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga menggunakan layanan kesehatan ketika ada anggota keluarga yang sakit.
Keluarga memeriksaan keadaan ibu K yang kanker serviks dan menjalani operasi di rumah
sakit.
Bapak A memiliki beban pikiran yaitu, pekerjaan dirinya sebagai pedagang yang
penghasilannya tiap bulan berbeda harus selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Ibu K menjalani operasi akibat kanker serviks satu bulan yang lalu. Keduanya merasa ini
adalah fase akhir dari kehidupan mereka.
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Bapak K dan Ibu K mendiskusikan masalah yang dihadapi bersama. Mereka berdua
meningkatkan ibadah kepada Allah dan Ibu K mensyukuri bahwa walaupun rahimnya telah
diangkat tetapi masih diberikan kesehatan dan mampu memberi empat orang anak untuk
suaminya. Demikian pula bapak K yang tidak mempermasalahkan kondisi istrinya yang
rahimnya sudah diangkat.
6. Harapan Keluarga
Dengan kondisi saat ini, bapak K hanya ingin bersama istrinya di hari tua sekarang. Suka dan
duka telah mereka lewati bersama. Ibu K dan bapak K juga ingin agar kedua anaknya cepat
menikah.
7. Pemeriksaan fisik
b. Kepala
Bentuk : simetris tidak da benjolan.tidak ada nyeri tekan.
Rambut : hitam keputih putihan, lurus dan kulit kepala bersih
Leher : simetris tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran vena
jugularis, reflek menelan baik.
d. Telinga : pendengaran baik, simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen
f. Dada
Thorax : bentuk simetris, pergerakan simetris, tidak ada nyeri.
Pernafasan : frekuensi nafas 20x/mnt, bunyi vasikuler
Jantung : bunyi normal (refular), frekuensi 92x/mnt
g. Abdomen
Bentuk : simetris, terdapat luka post oprasi di daerah perut bagian bawah
(pubis) Nyeri tekan pada perut bagian bawah skala 3-4
A. Analisis Data
Data DO: Klien tinggal bersama anaknya yang Masalah Keperawatan Kesiapan
sudah dewasa namun belum menikah untuk meningkatkan pengetahuan tentang
dampak pengangkatan kanker rahim pada
keluarga Ibu K
DO: Klien dan suaminya ingin meningkatkan
ibadah kpada Allah. Kesiapan untuk meningkatkan religiositas Ibu
Klien tetap bersyukur masih diberi kesehatan K dan bpk. K
dan telah memberikan 4 anak kepada suaminya
Total Skor 4
Setelah Partnership Respon 75% materi yang Meminta Ibu Ibu dan Bapak K
dilakukan 1 kali Afektif telah diketahui dapat dan Bapak K memahami benar
kunjungan Ibu dijelaskan dengan untuk tindakan yang
dan Bapak K baik menjelaskan harus dilakukan
mampu aspek
menjabarkan religiositas
tindakan- yang tepat
tindakan dan bisa
religiositas dilakukan
yang untuk
mendukung meningkatkan
keadaan Ibu K kesehatan Ibu
serta peran K
pendukung dari
Bapak K
Setelah dilakukan Setelah Diskusi Respon 80% Ibu dan Bapak Meminta Ibu Menilai apakah
perawatan selama 1 dilakukan 1 kali Verbal K dapat menjelaskan dan Bapak K kegiatan tersebut
bulan Ibu dan kunjungan Ibu aspek positif yang untuk dilaksanakan
Bapak K dan Bapak K dialami setelah menjelaskan dengan baik/tidak
menunjukkan mampu menilai melakukan kegiatan hal-hal yang
peningkatan Dampak reliositas telah dialami
Kesehatan Spiritual Kegiatan selama
Religiositas melakukan
yang dilakukan kegiatan
memberikan religiositas
aspek positif
terhadap
peningkatan
kesehatan Ibu K
Setelah Diskusi Respon 80% Ibu dan Bapak Sharring hal- Menilai apakah
dilakukan 1 kali Psikomoto K telah melakukan hal yang telah Bapak K telah
kunjungan Ibu r kegiatan religiositas dilakukan dan menjalankan
dan Bapak K secara rutin meminta peran yang
mengungkapka Bapak K baik/tidak
n kedekatan untuk
dirinya dengan menjelaskan
Tuhan dan sikap
memiliki dukungan
tingkat perannya
spiritualitas terhadap Ibu
yang tinggi K
dalam
menjalani
kehidupan
sehari-hari
Kesiapan Setelah dilakukan Setelah Pendidikan Respon 80% keluarga mampu Menjelaskan Memberitahukan
untuk perawatan selama 1 dilakukan 2 kali Kesehatan Kognitif menerima Materi tentang kepada keluarga
meningkatkan bulan keluarga Ibu kunjungan yang disampaikan Pengangkatan terkait masalah
pengetahuan dan Bapak K keluarga Ibu Kanker yang dialami Ibu
tentang mampu memahami dan Bapak K rahim, alas K
dampak tentang perilaku mempunyai an, dampak
pengangkatan sehat, mengetahui pengetahuan dan efek yang
kanker rahim tentang promosi tentang system terjadi serta
pada keluarga kesehatan terkait pendukung yang
Ibu K masalah Ibu K terkait masalah mungkin
serta mampu yang dialami dialami oleh
merujuk pada Ibu K Ibu dan
sumber kesehatan Bapak K
terdekat untuk
perawatan
kesehatan Ibu K
dan peran keluarga
dalam peningkatan
seksualitas Ibu dan
Bapak K
Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. 9th Ed. Jakarta: EGC
Miller, C.A. (1995). Nursing care of older adults: Theory and practice(2nded.). Philadelphia:
J.B.
Lippincott Company.
Potter, Patricia A. (2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Ed.4. Jakarta:
EGC Wilkinson, M.Judith. (2009). Buku Saku Diagnosis keperawatan, ed.9.
Jakarta:EGC. Kaakinen, J. R, et all. (2010). Family health care nursing:
Theory, practice, and research, (4th
ed). Philadelphia: F. A. Davis Company.
Nursasi, A. Y. & Fitriyani, P. (2005). Buku panduan praktik profesi: Mata ajar keperawatan
keluarga. Depok: Kelompok Keilmuan Keperawatan Komunitas Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia.
Nursasi, A. Y. & Fitriyani, P. (2005). Buku panduan praktik profesi: Mata ajar keperawatan
keluarga. Depok: Kelompok Keilmuan Keperawatan Komunitas Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.