ANGGOTA KELUARGA
MENDERITA HIPERTENSI DI DUSUN MONTONG BUWUH DESA
MENINTING KECAMATAN BATU LAYAR
Status Imunisasi
Pendidikan
HubKel. KK
Jenis Kel.
B Hepat Ket.
Umur
No Nama
Campak
Polio DPT
C itis
G 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Tn “s” L Suami 80 SD
tahun
2 NY P Istri 70 SD
‘m’ tahun
3 An “m” L Anak 40 SMA
tahun
An “m” L Anak 30 Tamat
SMA
An “S” L Anak 28 Tamat
SMA
6. Tipe Keluarga
a. Tipe : Nuclear Family Keluarga inti (keluarga yang terdiri dari
ayah dan anak-anak yang masih tinggal Bersama kedua orang
tuanya.
7. Masalah : Keluarga memiliki 1 orang anak yang mengalami gangguan
jwa.
8. Suku Bangsa
a. Asal suku bangsa : Sasak / Indonesia
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : keluarga
mengatakan tidak ada budaya yang berhubungan dengan
penyakitnya.
9. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan: Islam,
Anggota keluarga taat menjalankan ibadah solat 5 waktu percaya
kebersihan sebagian dari iman.
2
Ket :
1. Kamar Tidur
2. Dapur
3. Kamar Mandi
b. tempat duduk terima tamu,santai
c. Karakteristik keluarga dan komuitas
1) Dilingkungan sekitar keluarga Tn “S” memiliki kebiasaan saling
membantu, memiliki hubungan baik dengan tetangga saling
mengunjungi jika sakit.
2) Kesepakatan
Jika ada keperluan ditingkat dusun, maka semua kepala kelurga
harus hadir, Tn “S” diwakili oleh ananya.
3) Budaya
Dilingkungan sekitar masyarakat memiliki budaya yang baik yaitu
gotong royong
d. Mobilitas keluarga
Keluarga TN “S” tidak pernah pindah tempat tinggal dikarenakan
tempat tinggal sekarang lebih nyaman dan bisa berternak di depan
halamannya karena rumah miliknya sendiri.
e. Perkumpulan keluarga dan interkasi dengan masyarakat, perkumpulan
keluarga yang ada dilingkungan Tn “S” ada pengajian, gotong
royong,dll.
f. Sistem pendukung keluarga
Jika ada anggota yang sakit keluarga pertama kali membawa
keluarganya ke puskesmas.
3. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga yang digunakan adalah komunikasi terbuka,
tiap anggota bebas mengungkapkan pendapatnya masing-masing.
b. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah, Tn
“S” dan Ny “M”semua anggota menjalankan peran masing-maisng
dengan baik. Ny “M” menerima apapun keputusan Tn “S” suaminya
selaku kepala keluarga, dengan dimusyawarahkan terlebih dahulu.
c. Struktur peran
1) Tn “S” sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah, sebagai
pendidk, pelindung, dan pemberi rasa aman pada keluarga.
2) Ny “ M” sebagai isteri, membantu suami mencari nafkah.
d. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn “S” menganut nilai dan norma sesuai dengan yang berlaku
di masyarakat.
4. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn “S” selalu mendidik anggota keluarga untuk berbuat baik
menghormati dan menghargai orang lain.Hubungan dengan keluarga
harmonis, keluarga merasa nyaman dengan keadaan saat ini, antara
keluarga saling menghargai, menghormati, dan saling menyayangi.
b. Fungsi sosialisasi
1) Keturunan hidup dan keluarga
Keluarga selalu hidup rukun, jika ada masalah maka diselesaikkan
dengan cara kekeluargaan.
2) Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Keluarga selalu berinteraksi dengan yang lain , tidak ada yang tak
bertegur sapa.
3) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan
adalah Tn “S”.
4) Kegiatan keluarga waktu senggang.
Keluarga memanfaatkannya dengan kumpul bersama, bercanda,
menonton TV, mengunjungi keluarga, rumah anak yang sudah
menikah, atau tetangga.
5) Partisipasi dalam kegiatan social.
Keluarga aktif dalam kegiatan social di desa Meninting seperti
perkumpulan di lingkungan, dll.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1) Pengetahuan
Tn “S” mengatakan kurang tahu tentang penyebab dan penyakt yang
diderita oleh istrinya ,keluarga menganggap hal tersebut adalah hal
yang biasa terjadi pada usia lanjut.
2) Kemampuan mengambil keputusan.
Jika ada anggota yang sakit keluarga selalu membawanya ke
Puskesmas
3) Kemampuan merawat
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit, keluarga
biasanya mengantar Ny “M ” ke puskesmas Ny “M”suka makanan
asin dan bersantan. Ny ”M”mengkonsumsi obat hipertensi secara
teratur.
4) Kemampuan memelihara lingkungan rumah
Kemampuan keluarga dalam hal ini adalah cukup, terbukti dengan
tersedianya tempat sampah, adanya pembuangan khusus,
5) Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga termasuk mau dalam menggunakan fasilitas kesehatan
seperti Puskesmas terdekat, terbukti saat ada anggota yang sakit
beberapa bulan yang lalu di bawa ke rumah sakit untuk berobat
d. Fungsi reproduksi
1) Klien dikaruniai 9 orang anak 1 perempuan dan 8 laki-laki dalam
pernikahannya
2) Perencanaan jumlah anak : -
e. Fungsi ekonomi
1) Upaya pemenuhan kebutuhan sandang dan pangan
Dengan menjadi nelayan dan memiliki kebun, Tn.S sebagai kepala
keluarga dapat memenuhi kebutuhan keluarga, disamping itu ada
anaknya yang membatnu dalam mencari nafkah.
2) Pemanfaatan sumber dimasyarakat
Keluarga Tn .S memiliki BPJS untuk berobat.
7. Harapan keluarga
a. Terhadap masalah kesehatan
Ny.M berharap agar pusing dan nyeri tengkuk yang terkadang
dirasakan hilang. Keluarga berharap agar keluarganya selalu dalam
keadaan sehat.
b. Terhadap petugas kesehatan
Keluarga berharap adanya penyuluhan kesehatan terkait masalah
kesehatan yang sering dirasakan masyarakat dan berharap di kunjungi
oleh pihak puskesmas semacam pemeriksaan kesehatan gratis dari
rumah.
9. Pemeriksaan fisik
No Variable Tn .S Ny .M
TD:120/80mmHg TD: 150/90 mmHg
N :80x/menit N : 81 x/menit
1 TTV S :36.2 c S : 36,2 C
RR : 20 x/menit
RR : 20 x/menit
BB : 47 Kg
BB : 60 Kg
- Inspeksi Inspeksi
Rambut hitam dan putih Rambut hitam dan putih -
2 Rambut
- Palpasi Palpasi
Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan
- Inspeksi - Inspeksi
3 Mata Simetris, tidak kemerahan Simetris, mata tidak merah,
Konjungtiva tidak anemis, Konjuktiva tidak anemis
Inspeksi: Inspeksi
Fungsi pendengaran baik , Fungsi pendengaran baik,
4 Telinga
nampak bersih tidak ada nampak bersih, tidak ada
serumen
Nampak bersih, fungsi indra Nampak bersih, fungsi indra
5 Hidung penciuman masih berfungsi penciuman masih berfungsi
baik baik
Mulut, Tidak ada sariawan, mukosa Tidak ada sariawan, mukosa
6
bibir bibir lembab bibir lembab Tidak ada lesi
Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
7 Leher
kelenjar kelenjar
Inspeksi : Inspeksi :
Tampak simetris dan tidak Tampak simetris dan tidak ada
ada retraksi didinding dada retraksi dinding dada
8 Dada Auskultasi : Auskultasi :
Bunyi napas vesikuler, Bunyi napas vesikuler,Tidak
Tidak ada kelainan bunyi ada kelainan bunyi jantung
jantung
Isnpeksi Isnpeksi
Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran perut,
perut, tidak ada benjolan, tidak ada benjolan, tidak ada
tidak ada kemerahan kemerahan
Auskultasi: Auskultasi ;
9 Perut
Bising usus 15x/menit Bising usus 18x/menit
Palpasi: Palpasi :
Tidaka ad nyeri tekan, Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi: Perkusi :
terdengar timpani Terdengar timpani
10 Ektermitas Ekstermitas atas: Ekstermitas atas: Tidak ada
Tidak ada kelainan kelainan
Ekstermitas bawah: Ekstermitas bawah: Tidak ada
Tidak ada kelainan kelainan
Kekuatan otot Kekuatan otot
5 5
5 5
5 5 5 5
A. Analisa Data
No. Data Fokus Etiologi Masalah (Problem)
1 DS: Manejemen ketidakmauan
kesehatan keluarga merawat
- Keluarga mengatakan tidak keluarga tidak anggota yang sakit
mau ke puskesmas apabila
efektif pada
sedang sakit
- Keluarga mengatakan ketika keluarga Ny “S”
sakit berobat ke rumah
praktek perawat dan tidak
mau ke dokter
- keluarga mengatakan kurang
tahu tentang penyebab Ny
“S” kadang sering merasa
pusing dan sakit tengkuk
Ny “S” mengatakan merasa
pusing dan nyeri tengkuk
- P= nyeri
Q=Seperti dipukul,berat
R=Ditenguk dan kepala
S=5 sedang (0-10)
T=Hilang timbul
- Keluarga mengatakan
khawatir dengan keadaan
Ny“S” akhir-akhir ini sering
merasakan pusing.
DO:
DO:
- Keluarga menganggap
penyakit yang dialami oleh
Ny.M merupakan hal yang
biasa terjadi pada usianya.
- Ny “M” suka makan
makanan yang bersantan.
B. Diagnosa keperawatan
SKORING DIAGNOSA
1. Defisit pengetahuan b/d ketidaktahuan keluarga tentang penyakit hipertensi
G. Evaluasi Keperawatan
Tanggal/ Diagnosa
No. Evaluasi
Waktu Keperawatan
24 Mei 2 S:
2023 - Keluarga mengatakan mengerti tentang hipertensi, tanda
Jam
dan gejala, komplikasi hipertensi
20:00
WITA - Keluarga mengatakan tidak akan menggunakan obat yang
dibeli bebas untuk mengobati sakit kepala dan pusingnya.
O:
- Klien nampak tidak terlalu mengeluh sakit kepala seperti
saat kemarin
- TD : 150/90 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 20 x/menit
S: 36,20C
- Klien dapat menjelaskan tentang tanda dan gejala, bahaya,
dan komplikasi hipertensi
- Klien nampak dapat melakukan dan memperagakan latihan
otot relaksasi progresif secara mandiri
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan.
DAFTAR PUSTAKA
Andrian Patica N. (E-journal keperawatan volume 4 nomor 1 Mei 2016). Hubungan
Konsumsi Makanan dan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Ranomut Kota
Manado.
Anggara, F.H.D., & Prayitno, N. (2013).Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan
Darah di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun 2012. Program Studi S1
Kesehatan Masyarakat STIKES MH. Thamrin. Jakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 5 (1) :
20-25.
Armilawaty, Amalia H, Amirudin R. (2007). Hipertensi dan Faktor Resikonya Dalam Kajian
Epidemiologi.Bagian Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanudin Makasar.
Buckman. (2010). Apa yang Anda Ketahui Tentang Tekanan Darah Tinggi.
Yogyakarta: Citra Aji Parama.
Dina Savitri, S.ST. (2017). Cegah Asam Urat Dan Hipertensi. Yogyakarta: Healthy.
Friedman, M.M et al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktik. Ed
5. Jakarta: EGC.
Heniwati. (2008). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu
Lansia Usia Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Aceh Timur. Tesis. Medan:
Universitas Sumatera Utara.
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan Jilid 6. Jakarta : EGC
Doenges, ME., Moorhouse, MF., Geissler, AC. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan
Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.Jakarta : EGC
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006). Mengenal Hipertensi, (Online), (http://
depkes.co.id/stroke.html)
DIKLIT RS Jantung Harapan Kita. (1993). Dasar-dasar Keperawatan Kardiovaskuler. RS
Jantung Harapan Kita. Jakarta
Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek, Edisi 3.alih Bahasa:
Debora R. L & Asy. Y, Jakarta: EGC
Effendy.N (1998). Dasar- dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi 2. Jakarta; EGC
Guyton, AC. & Hall, JE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
Long. Barbara. C. Essential of Medical Surgical Nursing, Penerjemah. Karnaen R, Et. All,
Edisi ke 3. 1996. Bandung: Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan
Padjajaran.
Murwani, A. & Setyowati, S. (2011). Asuhan keperawatan keluarga.
yogyakarta: Fitramaya
Tim POKJA RS Jantung Harapan Kita. (2003). Standar Asuhan Keperawatan
Kardiovaskuler. Direktorat Medik dan Pelayanan RS Jantung dan pembuluh darah
Harapan kita. Jakarta
LAMPIRAN