Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU

ANGGOTA KELUARGA
MENDERITA HIPERTENSI DI DUSUN MONTONG BUWUH DESA
MENINTING KECAMATAN BATU LAYAR

A. PENGKAJIAN (tanggal : 22 Mei 2023 )


I. Data Umum
1. Kepala Keluarga KK : Tn”s”
2. Alamat dan Telepon : Dusun Montong buwuh
3. Pekerjaan KK : Nelayan
4. Pendidikan KK : SD
5. Komposisi Keluarga :

Status Imunisasi
Pendidikan
HubKel. KK
Jenis Kel.

B Hepat Ket.
Umur

No Nama

Campak
Polio DPT
C itis
G 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Tn “s” L Suami 80 SD
tahun
2 NY P Istri 70 SD
‘m’ tahun
3 An “m” L Anak 40 SMA
tahun
An “m” L Anak 30 Tamat
SMA
An “S” L Anak 28 Tamat
SMA
6. Tipe Keluarga
a. Tipe : Nuclear Family Keluarga inti (keluarga yang terdiri dari
ayah dan anak-anak yang masih tinggal Bersama kedua orang
tuanya.
7. Masalah : Keluarga memiliki 1 orang anak yang mengalami gangguan
jwa.

8. Suku Bangsa
a. Asal suku bangsa : Sasak / Indonesia
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : keluarga
mengatakan tidak ada budaya yang berhubungan dengan
penyakitnya.
9. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan: Islam,
Anggota keluarga taat menjalankan ibadah solat 5 waktu percaya
kebersihan sebagian dari iman.

10. Status sosial ekonomi keluarga:


a. Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn “s”dan dan anaknya.
b. Penghasilan : Rata-rata sekitar 2.0000 / perbulan
c. Upaya lain :-
d. Harta benda yang dimiliki (perabot,transportasi,dll) : kursi, rak
piring, kasur, peralatan masak, tv.
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : Pembayaran tagihan
listrik.

11. Aktivitas rekreasi keluarga


Ny “M” mengatakan iaa sering pergi rekreasi kepesisir pantai karena
lingkungannya berdekatan dengan daaerah pesiri pantai, Ny”A” pergi
rekreasi 3 kali semiggu.

1. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Termasuk dalam tahap perkembngan keluarga usia lanjut, yaitu
tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimana hanya menikmati masa-
masa tua, terus berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal dunia.
Adapun tugas perkembangan keluarga ini, yaitu saling rawat,
memberi arti hidup, mempertahankan kontak dengan anak cucu yang
tinggal bersama dan masyarakat sekitar..
b. .Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya : -
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
1) Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
Pada saat pengkajian ibu Ny “M”mengeluh : pusing, dan sakit
tengkuk leher , Q: berputar-putar R: di tengkuk leher belakang S:
skala 5 (0-10) R: kadang-kadang, Tn “S” mengatakan sering
mengalami sakit dibagian kaki dan pinggang..
2) Riwayat penyakit keturunan
Keluarga Tn.”S” tidak memiliki riwayat penyakit keturunan
3) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

No. Nama Umur BB Keadaan Masalah kesehatan


(kg)
1 Tn“s” 80 60 Sehat - Rematik
2 Ny“m” 70 45 Sehat - Hipertensi
3 An “m” 40 57 Sehat - -
4 An “m” 30 55 Sehat -
5 An “S” 28 58 Sehat -
4) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan keluarga adalah
Puskesmas dan rumah praktek perawat yang berada di dusun
montong buwuh
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumya
Ny. M pernah dirawat di rumah sakit karena pernah mengalami
keracunan makanan Bersama ,Tn ”S”.
2. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah.
1) Luas rumah : 3 are
2) Tipe rumah :Rumah sendiri, seperti gubuk hanya
ada kamar saja dan tempat nonton tv. Dapur
dan Kamar Mandi letaknya saling
berdekatan.
3) Kepemilikkan : milik sendiri
4) Jumlah dan ratio kamar: -
5) Ventilasi : memiliki ventilas jendela
dan pintu.
6) Pemanfaatan runagan : -
7) Sumber air minum :di rebus
8) Kamar mandi/WC : ada, dengan bangunan terpisah jauh dari
tempat tidur
9) Sampah : Diangkut oleh petugas sampah setiap hari
rabu
10) Kebersihan : cukup bersih
11) Denah :
3
4

2
Ket :
1. Kamar Tidur
2. Dapur
3. Kamar Mandi
b. tempat duduk terima tamu,santai
c. Karakteristik keluarga dan komuitas
1) Dilingkungan sekitar keluarga Tn “S” memiliki kebiasaan saling
membantu, memiliki hubungan baik dengan tetangga saling
mengunjungi jika sakit.
2) Kesepakatan
Jika ada keperluan ditingkat dusun, maka semua kepala kelurga
harus hadir, Tn “S” diwakili oleh ananya.
3) Budaya
Dilingkungan sekitar masyarakat memiliki budaya yang baik yaitu
gotong royong
d. Mobilitas keluarga
Keluarga TN “S” tidak pernah pindah tempat tinggal dikarenakan
tempat tinggal sekarang lebih nyaman dan bisa berternak di depan
halamannya karena rumah miliknya sendiri.
e. Perkumpulan keluarga dan interkasi dengan masyarakat, perkumpulan
keluarga yang ada dilingkungan Tn “S” ada pengajian, gotong
royong,dll.
f. Sistem pendukung keluarga
Jika ada anggota yang sakit keluarga pertama kali membawa
keluarganya ke puskesmas.

3. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga yang digunakan adalah komunikasi terbuka,
tiap anggota bebas mengungkapkan pendapatnya masing-masing.
b. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah, Tn
“S” dan Ny “M”semua anggota menjalankan peran masing-maisng
dengan baik. Ny “M” menerima apapun keputusan Tn “S” suaminya
selaku kepala keluarga, dengan dimusyawarahkan terlebih dahulu.
c. Struktur peran
1) Tn “S” sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah, sebagai
pendidk, pelindung, dan pemberi rasa aman pada keluarga.
2) Ny “ M” sebagai isteri, membantu suami mencari nafkah.
d. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn “S” menganut nilai dan norma sesuai dengan yang berlaku
di masyarakat.
4. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga Tn “S” selalu mendidik anggota keluarga untuk berbuat baik
menghormati dan menghargai orang lain.Hubungan dengan keluarga
harmonis, keluarga merasa nyaman dengan keadaan saat ini, antara
keluarga saling menghargai, menghormati, dan saling menyayangi.
b. Fungsi sosialisasi
1) Keturunan hidup dan keluarga
Keluarga selalu hidup rukun, jika ada masalah maka diselesaikkan
dengan cara kekeluargaan.
2) Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Keluarga selalu berinteraksi dengan yang lain , tidak ada yang tak
bertegur sapa.
3) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan
adalah Tn “S”.
4) Kegiatan keluarga waktu senggang.
Keluarga memanfaatkannya dengan kumpul bersama, bercanda,
menonton TV, mengunjungi keluarga, rumah anak yang sudah
menikah, atau tetangga.
5) Partisipasi dalam kegiatan social.
Keluarga aktif dalam kegiatan social di desa Meninting seperti
perkumpulan di lingkungan, dll.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1) Pengetahuan
Tn “S” mengatakan kurang tahu tentang penyebab dan penyakt yang
diderita oleh istrinya ,keluarga menganggap hal tersebut adalah hal
yang biasa terjadi pada usia lanjut.
2) Kemampuan mengambil keputusan.
Jika ada anggota yang sakit keluarga selalu membawanya ke
Puskesmas
3) Kemampuan merawat
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit, keluarga
biasanya mengantar Ny “M ” ke puskesmas Ny “M”suka makanan
asin dan bersantan. Ny ”M”mengkonsumsi obat hipertensi secara
teratur.
4) Kemampuan memelihara lingkungan rumah
Kemampuan keluarga dalam hal ini adalah cukup, terbukti dengan
tersedianya tempat sampah, adanya pembuangan khusus,
5) Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga termasuk mau dalam menggunakan fasilitas kesehatan
seperti Puskesmas terdekat, terbukti saat ada anggota yang sakit
beberapa bulan yang lalu di bawa ke rumah sakit untuk berobat
d. Fungsi reproduksi
1) Klien dikaruniai 9 orang anak 1 perempuan dan 8 laki-laki dalam
pernikahannya
2) Perencanaan jumlah anak : -
e. Fungsi ekonomi
1) Upaya pemenuhan kebutuhan sandang dan pangan
Dengan menjadi nelayan dan memiliki kebun, Tn.S sebagai kepala
keluarga dapat memenuhi kebutuhan keluarga, disamping itu ada
anaknya yang membatnu dalam mencari nafkah.
2) Pemanfaatan sumber dimasyarakat
Keluarga Tn .S memiliki BPJS untuk berobat.

5. Stres dan koping keluarga


a. Stresor jangka pendek : Ny “M” sering mengeluh pusing, Sakit tengkuk
begitupun dengan Tn “S” terkadang mengelu pinggangnya sakit dan
kakinya pada pagi hari. .
b. Stressor jangka panjang : -
c. Respon terhadap stressor : Keluarga dalam hal ini Anak dan suaminya
selalu meyakinkan Ny.M agar banyak istirahat dan selalu sehat.
d. Strategi koping
Keluarga menerima keadaan ini. Ny.M selalu melibatkan Tn.S untuk
berembug atau musyawarah mengambil keputusan terbaik.
e. Strategi adaptasi disfungsional
Kalau ada sesuatu hal yang tidak sesuai dengan keluaraga, keputusan
diambil dari hasil musyawarah.

6. Keadaan gizi keluarga


Pemenuhan gizi : masing-masing anggota keluarga gizinya terpenuhi
dengan baik, makan 3x sehari dengan lauk-pauk yang cukup.

7. Harapan keluarga
a. Terhadap masalah kesehatan
Ny.M berharap agar pusing dan nyeri tengkuk yang terkadang
dirasakan hilang. Keluarga berharap agar keluarganya selalu dalam
keadaan sehat.
b. Terhadap petugas kesehatan
Keluarga berharap adanya penyuluhan kesehatan terkait masalah
kesehatan yang sering dirasakan masyarakat dan berharap di kunjungi
oleh pihak puskesmas semacam pemeriksaan kesehatan gratis dari
rumah.

8. Riwayat penyakit sekarang


1) Ny.M : Klien mengeluh nyeri tengkuk dan pusing, kadang merasa
cepat lelah, hilang timbul, Tanda dan gejala
2) Tn.S : Tn.S mengeluh nyeri pada daerah pinggang dan lutut
pada pagi hari

9. Pemeriksaan fisik
No Variable Tn .S Ny .M
TD:120/80mmHg TD: 150/90 mmHg
N :80x/menit N : 81 x/menit
1 TTV S :36.2 c S : 36,2 C
RR : 20 x/menit
RR : 20 x/menit
BB : 47 Kg
BB : 60 Kg
- Inspeksi Inspeksi
Rambut hitam dan putih Rambut hitam dan putih -
2 Rambut
- Palpasi Palpasi
Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan
- Inspeksi - Inspeksi
3 Mata Simetris, tidak kemerahan Simetris, mata tidak merah,
Konjungtiva tidak anemis, Konjuktiva tidak anemis
Inspeksi: Inspeksi
Fungsi pendengaran baik , Fungsi pendengaran baik,
4 Telinga
nampak bersih tidak ada nampak bersih, tidak ada
serumen
Nampak bersih, fungsi indra Nampak bersih, fungsi indra
5 Hidung penciuman masih berfungsi penciuman masih berfungsi
baik baik
Mulut, Tidak ada sariawan, mukosa Tidak ada sariawan, mukosa
6
bibir bibir lembab bibir lembab Tidak ada lesi
Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
7 Leher
kelenjar kelenjar
Inspeksi : Inspeksi :
Tampak simetris dan tidak Tampak simetris dan tidak ada
ada retraksi didinding dada retraksi dinding dada
8 Dada Auskultasi : Auskultasi :
Bunyi napas vesikuler, Bunyi napas vesikuler,Tidak
Tidak ada kelainan bunyi ada kelainan bunyi jantung
jantung
Isnpeksi Isnpeksi
Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran perut,
perut, tidak ada benjolan, tidak ada benjolan, tidak ada
tidak ada kemerahan kemerahan
Auskultasi: Auskultasi ;
9 Perut
Bising usus 15x/menit Bising usus 18x/menit
Palpasi: Palpasi :
Tidaka ad nyeri tekan, Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi: Perkusi :
terdengar timpani Terdengar timpani
10 Ektermitas Ekstermitas atas: Ekstermitas atas: Tidak ada
Tidak ada kelainan kelainan
Ekstermitas bawah: Ekstermitas bawah: Tidak ada
Tidak ada kelainan kelainan
Kekuatan otot Kekuatan otot

5 5
5 5

5 5 5 5

11 Eliminasi Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

A. Analisa Data
No. Data Fokus Etiologi Masalah (Problem)
1 DS: Manejemen ketidakmauan
kesehatan keluarga merawat
- Keluarga mengatakan tidak keluarga tidak anggota yang sakit
mau ke puskesmas apabila
efektif pada
sedang sakit
- Keluarga mengatakan ketika keluarga Ny “S”
sakit berobat ke rumah
praktek perawat dan tidak
mau ke dokter
- keluarga mengatakan kurang
tahu tentang penyebab Ny
“S” kadang sering merasa
pusing dan sakit tengkuk
Ny “S” mengatakan merasa
pusing dan nyeri tengkuk
- P= nyeri
Q=Seperti dipukul,berat
R=Ditenguk dan kepala
S=5 sedang (0-10)
T=Hilang timbul
- Keluarga mengatakan
khawatir dengan keadaan
Ny“S” akhir-akhir ini sering
merasakan pusing.

DO:

- Ny ”S” tampak meringis


- TD : 200/90 mmHg
N : 81 x/mnt
RR : 20 x/menit
S: 36,20C.

2 DS: Defisit Keluarga belum


Tn.S mengatakan ia tidak tau pengetahuan mampu mengenal
penyebab dan penatalaksanaan masalah (Kurang
hipertensi yang dialami oleh
terpapar informasi)
Ny.M dan Keluarga tidak
mengerti makanan yang harus
dihindari sesuai penyakitnya

DO:

- Keluarga menganggap
penyakit yang dialami oleh
Ny.M merupakan hal yang
biasa terjadi pada usianya.
- Ny “M” suka makan
makanan yang bersantan.

B. Diagnosa keperawatan

1. Defisit Pengetahuan bd Keluarga Belum mampu mengenal masalah


(kurang terpapar informasi) ditandai dengan Ny.M mengatakan kurang tau
tentang makanan yang dapat menyebabkan tekanan darahnya menjadi naik.

SKORING DIAGNOSA
1. Defisit pengetahuan b/d ketidaktahuan keluarga tentang penyakit hipertensi

No. Kriteria Bobot Nilai Pembenaran


1. - Sifat Masalah 1 2 Jika tidak ada
×1=2/3
Tdk/Kurang 3 pendidikan
Sehat 3 kesehatan
- Ancaman Kes 2 tentang hal ini
Keadaan 1 maka resiko
Sejahtera komplikasi
besar.
2. Kemungkinan masalah 2 1 Pendidikan
×2=1
dapat diubah : 2 kesehtan tentang
Skala : hipertensi bisa
– Dengan mudah 2 dilakukan
– Hanya sebagian 1 dengan ceramah
– Tidak dapat 0 sederhana,
3. Potensi masalah untuk 1 2 Keluarga untuk
×1=2/3
dicegah : 3 memanfaatkan
Skala : puskesmas
– Tinggi 3 untuk konsultasi
– Cukup 2 masalah
– Rendah 1 kesehatan.
4. Menonjolnya masalah : 1 Keluarga tidak
Skala : 1 berusaha untuk
×1=1/2
– Masalah berat, harus 2 2 mencari tahu
ditangani 1 tentang penyakit
– Masalah tidak perlu 0 Ny”M” karena
segera ditangani mengangga bisa
– Masalah tidak dirasakan diobati dengan
minum obat dan
begitu sembuh
stop
Total skor 1
4
3

C. Diagnosa Keperawatan sesuai dengan prioritas masalah sesuai scoring


1. Defisit pengetahuan b/d ketidaktahuan keluarga tentang penyakit hipertensi
D. Intervensi Keperawatan
Diagnosa kep Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi Keperawatan (SIKI)
(SDKI)
1. Defisit Setelah dilakukan kunjugan rumah 2 x diharapkan 1. Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian
pengetahuan pengetauan keluarga meningkat dengan kriteria hiperteni, tanda dan gejala, komplikasi, perawatan
tentang hipertensi hasil: dibantu dengan leaflet juga
b/d ketidaktahuan keluarga Ny.M 2. Diskusikan mengenai manfaat makanan rendah gara
keluarga tentang 1. paham tentang penyakitnya. dan lemak kafein
penyakit 2. paham tentang gejala dan gekala 3. Diskusikan tentang faktor yang meningkatkan risiko
hipertensi 3. penyebab penyakit hipertensi dan kekambuhan mislanya stress
komplikasinya 4. Jelaskan bila BB meningkat, edema ekstermitas, agar
4. perawatan yang benar segera memeriksakan diri
5. keluarga merespon jika ada gejala dan tanda 5. Anjurkan klein untuk menghindari penggunaan obat
hipertensi Ny S bebas
6. keluarga memberi dukungn pada klien tentang
program pemeliharaan tekanan darah
E. Implementasi Keperawatan
Diagnosa
No Tanggal/
Keperawata Implementasi Respon Hasil
. Waktu
n
2. 24 Mei 1 1. Mengukur TTV 1. TD: 140/90 mmHg
2023 2. Mendiskusikan N: 81 x/mnt
dengan keluarga RR: 20 x/mnt
tentang pengertian S: 36.2oC
hipertensi 2. Klien mengerti pengertian
3. Mendiskusikan hipertensi dan penyebab yang
tentang faktor yang menimbulkan hipertensi
meningkatkan risiko 3. Klien mengerti penyebab
kekambuhan mislanya kambuhnya hipertensi
stress 4. Klien mengerti dan
4. Menganjurkan klien mendengarkan instruksi dari
petugas
untuk menghindari
5. Klien mengerti dan
penggunaan obat memperaktikkan teknik yang
telah diajarkan petugas
bebas
5. Menganjurkan klien
untuk
mendemostrasikan
latihan otot prograsi
yang telah diajarkan

G. Evaluasi Keperawatan

Tanggal/ Diagnosa
No. Evaluasi
Waktu Keperawatan
24 Mei 2 S:
2023 - Keluarga mengatakan mengerti tentang hipertensi, tanda
Jam
dan gejala, komplikasi hipertensi
20:00
WITA - Keluarga mengatakan tidak akan menggunakan obat yang
dibeli bebas untuk mengobati sakit kepala dan pusingnya.
O:
- Klien nampak tidak terlalu mengeluh sakit kepala seperti
saat kemarin
- TD : 150/90 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 20 x/menit
S: 36,20C
- Klien dapat menjelaskan tentang tanda dan gejala, bahaya,
dan komplikasi hipertensi
- Klien nampak dapat melakukan dan memperagakan latihan
otot relaksasi progresif secara mandiri
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan.

DAFTAR PUSTAKA
Andrian Patica N. (E-journal keperawatan volume 4 nomor 1 Mei 2016). Hubungan
Konsumsi Makanan dan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Ranomut Kota
Manado.
Anggara, F.H.D., & Prayitno, N. (2013).Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan
Darah di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun 2012. Program Studi S1
Kesehatan Masyarakat STIKES MH. Thamrin. Jakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 5 (1) :
20-25.
Armilawaty, Amalia H, Amirudin R. (2007). Hipertensi dan Faktor Resikonya Dalam Kajian
Epidemiologi.Bagian Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanudin Makasar.
Buckman. (2010). Apa yang Anda Ketahui Tentang Tekanan Darah Tinggi.
Yogyakarta: Citra Aji Parama.
Dina Savitri, S.ST. (2017). Cegah Asam Urat Dan Hipertensi. Yogyakarta: Healthy.
Friedman, M.M et al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktik. Ed
5. Jakarta: EGC.
Heniwati. (2008). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu
Lansia Usia Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Aceh Timur. Tesis. Medan:
Universitas Sumatera Utara.
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan Jilid 6. Jakarta : EGC
Doenges, ME., Moorhouse, MF., Geissler, AC. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan
Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.Jakarta : EGC
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006). Mengenal Hipertensi, (Online), (http://
depkes.co.id/stroke.html)
DIKLIT RS Jantung Harapan Kita. (1993). Dasar-dasar Keperawatan Kardiovaskuler. RS
Jantung Harapan Kita. Jakarta
Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek, Edisi 3.alih Bahasa:
Debora R. L & Asy. Y, Jakarta: EGC
Effendy.N (1998). Dasar- dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi 2. Jakarta; EGC
Guyton, AC. & Hall, JE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
Long. Barbara. C. Essential of Medical Surgical Nursing, Penerjemah. Karnaen R, Et. All,
Edisi ke 3. 1996. Bandung: Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan
Padjajaran.
Murwani, A. & Setyowati, S. (2011). Asuhan keperawatan keluarga.
yogyakarta: Fitramaya
Tim POKJA RS Jantung Harapan Kita. (2003). Standar Asuhan Keperawatan
Kardiovaskuler. Direktorat Medik dan Pelayanan RS Jantung dan pembuluh darah
Harapan kita. Jakarta
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai