Askep Keluarga Lisa Pke Soap
Askep Keluarga Lisa Pke Soap
A. PENGKAJIAN
b. Usia : 52 Tahun
c. Pendidikan : Smp
d. Pekerjaan : TNI - AL
e. Alamat / No. Telp : Griya darmaga asri blok b3 no 14 rt 2 rw 8 kec cibanteng kab. Bogor
f. Komposisi keluarga:
keluarga
a. Genogram
Kesimpulan dari genogram dibawah bahwa keluarga mempunyai penyakit keturunan yaitu
Hipertensi
Jantung Jantung Hipertensi
Perdarahan
60 tahun 64 tahun 73 thun
38thn
65 59 54 52 49 44
58 Hipertensi
47 th
25 21 12
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Menikah
: Tinggal
serumah
b. Tipe keluarga
keluarga bpk. S adalah keluarga inti, dimana dalam satu rumah tinggal ayah, ibu dan anak,.
c. Suku bangsa
bpk. S berasal dari suku jawa, Ibu. S berasal dari suku jawa yang sudah lama menetap di
Jakarta, bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Indonesia, daerah sekitar lingkungan
rumah mayoritas berpenduduk sunda, dalam hubungan sosial keluarga tidak memandang etnis
dan saling bekerja sama, dalam keluarga tidak ada kepercayaan yang bertentangan dengan
kesehatan.
d. Agama
seluruh anggota keluarga Bpk S beragama islam, Ibu.S juga sering mengikuti pengajian, dan
menjalan kan sholat 5 waktu, tidak ada kebiasaan agama yang bertentangan dengan kesehatan
Bpk. S. adalah sebagai kepala keluarga, Bpk. S sehari - hari bekerja sebagai tentara. Penghasilan
Bpk. S perbulan diatas dari Rp. 2.000.000. ibu S mengatakan penghasilan keluarga cukup untuk
kebutuhan sehari – hari. Keluarga Bpk. S mempunyai tabungan untuk biaya tak terduga.
keluarga Bpk. S jarang melakukan kegiatan rekreasi karena tidak tentu, kegiatan waktu luang
digunakan oleh keluarga Bpk. S berkumpul bersama dengan keluarga dan tetangga yang lain.
tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak dewasa dimana anak
pertama, anak kedua dan ketiga belum menikah dan masih tinggal dengan orang tua.
Bpk. S dalam keluarga sehat. Ibu S saat ini menderita Hipertensi . Ibu S mengatakan memiliki
Bpk. S anak ke 3 dari 3 bersaudara. Ayah dari bapak Bpk S meninggal karna sakit diumur 60
tahun, ibu dari Bpk S meninggal karna pendarahan diumur 38 tahun. Ibu S anak ke 4 dari 5
bersaudara . Ayah dari Ibu. S meninggal dengan sakit jantung diumur 62 tahun, ibu dari ibu . S
masih hidup
2. Lingkungan
a. Perumahan
jenis rumah bpk. S adalah permanen, luas bangunan 128 m 2. luas pekarangan rumah 22 m 2,
status rumah milik pribadi, . atap rumah genteng , ventilasi rumah dengan luas > 10% luas
lantai, cahaya matahari dapat masuk kedalam rumah, penerangan dalam rumah menggunakan
listik, lantai rumah terdapat dari keramik, kondisi rumah secara keseluruhan bersih.
b. Denah rumah
Kamar
dapur mandi
Wc
Kamar tidur
Ruang
Tamu
Kamar tidur
Pintu
c. Pengelolaan sampah
keluarga memiliki pembungan sampah sendiri dengan jenis tertutup, sampah biasnya dibuang
ketempat bak penampungan sampah yang di bungkus plastik yang ada didekat rumah, lalu
d. Sumber air
sumber air yang digunakan keluarga untuk kebutuhan sehari-hari adalah PAM, air minum yang
keluarga memiliki fasilitas jamban sendiri, jenis wc cemplung, jarak antara sumber air dengan
keluarga memiliki saluran pembuangan air limbah, kondisinya lancar namun sedikit kotor,
fasilitas sosial yang terdapat dimasyarakat antara lain pengajian, PKK. Fasilitas kesehatan yang
terdapat di masyarakat yaitu puskesmas, posyandu, Keluarga sering mengikuti kegiatan tersebut
dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dan memeriksaan kesehatannya, fasilitas
kesehatan yang ada dapat dijangkau oleh keluaarga dengan motor dan jalan kaki..
keluarga tinggal dilingkungan yang padat penduduknya, jarak antara rumah yang satu dengan
yang lain sangat berdempetan. Status sosial ekonomi bervariasi dari ekonomi menengah sampai
kebawah. Komunikasi antar keluarga baik dan tidak ada masalah dengan tetangga.
keluarga tinggal dirumah yang sudah mereka tempati ± selama 7 tahun, tidak ada rencana
keluarga untuk pindah lagi, karena keluarga sudah merasa nyaman dengan lingkungan rumah
saat ini.
ibu S mengikuti kegiatan pengajian dan PKK di masyarakat, hubungan dengan masyarakat baik
keluarga tidak ada masalah dengan keluarga maupun dengan tetangga sekitar. Bila ada keluaraga
yang sakit, anggota keluarga yang lain segera menjenguk dan saling membantu dalam hal biaya
pengobatan keluarga tidak pernah menganggap sakitnya sebagai hal yang serius sehingga
keluarga jarang memeriksaakan kesehatan nya jika sakit, taransportasi mudah di dapatkan seperti
angkutan umum, ojek dan lain – lain di dalam masyarakat terdapat struktur organisasi yaiu RW
dan RT.
3. Struktur keluarga
Keluarga bpk. S berkomunikasi secara dua arah, saling menghargai bila ada anggota keluarga
sedang berbicara. Saling terbuka dan jujur bila ada anggota keluarga terkena masalah dan
membicarakannya sehingga masalah dapat diselesaikan. Keluarga tidak melibatkan emosi dalam
Dalam keluarga Bpk. S mengambil keputusan yaitu Bpk. S dan yang mengatur tentang anggaran
belanja adalah ibu.S, dalam proses pengambilan keputusan dengan cara musyawarah dahulu.
c. Struktur peran
Bpk. S sebagai kepala keluarga yang memimpin keluara dan mencari nafkah, sedangkan Ny. S
sebagai istri yang bertugas mengatur keuangan, dan mendidik An. S, An. L dan An. A
Nilai dan norma budaya yang dianut oleh keluarga Bpk.S adalah jawa dan tidak memiliki nilai
a. Fungsi afektif
Bpk. S berusaha untuk memenuhi kebutuhan setiap anggota keluarga saling membantu jika ada
anggota keluarga yang mengalami kesulitan, saling menghargai, mempertahankan dan percaya
b. Fungsi sosialisasi
seluruh anggota keluarga dapat berinteraksi dengan baik di dalam lingkungan yang lain.
Tanggung jawab dalam keluarga dijalankan dengan baik seperti Bpk. S bekerja mencari nafkah,
bpk. S dan ibu S membesarkan anak – anaknya dengan penuh kasih sayang. Lingkungan tempat
c.Fungsi reproduksi, Bpk. S memiliki 3 anak yaitu an. S( 25 thn), an. L( 21 thn ), an. A ( 12 thn ).
Keluarga bpk. S dan ibu S mengikuti program KB dan menggunakan jenis KB suntik.
a. Sterss jangka pendek adalah saat ini Ny. S tidak merasakan masalah apapun yang dapat
membuatnya stress.
c. Kemampuan keluarga merespon masalah, jika ada masalah keluarga selalu melakukan
d. Strategi koping yang digunakan, strategi koping yang digunakan adalah konstruktif yaitu
dengan musyawarah, namun keluarga tidak pernah berlarut-larut bila ada masalah yang
belum terselesaikan.
e. Strategi adaptasi disfungsional, dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara keluarga
f. Pemeriksaan fisik
TB, BB TB: 176 cm TB: 156 cm TB: 156 cm TB: 160 cm TB: 116 cm
C, N : 80 36,50 C, N : 90 C, N : 82 C, N : 80 N: 82 x/mn
2. Kulit/ Warna kulit Warna kulit Warna kulit Warna kulit Warna kulit
kepala sawo matang, sawo matang , sawo matang, sawo matang, sawo matang,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
gatal, luka gatal, luka gatal, luka gatal, luka gatal, tidak
tidak ada, tidak ada, tidak ada, tidak ada, ada luka,
rambut sudah rambut hitam rambut hitam rambut hitam rambut hitam
berhuban dan
tampak bersih.
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
baik, tidak ada baik, tidak ada baik, tidak baik, tidak baik, tidak
5. Hidung Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
bentuk, tidak bentuk, tidak bentuk, tidak bentuk, tidak bentuk, tidak
6. Mulut Mulut bersih, Mulut bersih, Mulut bersih, Mulut bersih, Mulut bersih,
gigi berlubang gigi berlubang gigi masih gigi masih gigi masih
3 (tiga). 2 (dua). lengkap. lengkap. lengkap.
7. Dada/ Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada
tidak ada tidak ada suara tidak ada tidak ada tidak ada
8. Ekstre- Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
mitas nyeri , tidak nyeri , tidak nyeri , tidak nyeri , tidak nyeri , tidak
ada kekakuan ada kekakuan ada kekakuan ada kekakuan ada kekakuan
dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada
9. Kesim-
Keluarga merasa sangat senang dengan kehadiran perawat yang bersedia mengunjungi rumahnya.
Keluarga sangat berharap dengan kehadiran tersebut pengetahuan keluarga mengenai cara perawatan
dan cara pencegahan penyakit yang diderita keluarga saat ini khususnya Ibu. S dapat bertambah,
Ny. S mengatakan dirinya mempunyai riwayat penyakit hipertensi sejak 7 tahun yang lalu. Ny. S
tidak tahu mengenai penyakit hipertensi dan hanya diberitahu oleh dokter untuk Kemampuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan, masalah kesehatan yang ada di keluarga yaitu Ny. S
memiliki riwayat hipertensi dan keluarga dari ibu memiliki riwayat Dm. Ny. S tidak mengetahui
tanda dan gejala dan komplikasi hipertensi. Ny. S bertanya – tanya tentang penyakitnya baik
pengetahuan , penyebab, tanda dan gejala serta akibat dari penyakitnya. Dan keluarga tidak tahu apa
akibatnya jika tidak diobati. Ny. S mengatakan serinv sakit pda kepala dan tengkuk leher karena
kecapean serta merasa hal itu biasa saja dan tidak mempengaruhi kegiatannya sehari-hari. Ny. S suka
makan – makan sesukanya dan tidak ada pantangan. Ny. S tidak mengetahui cara perawatan pada
orang yang mengalami penyakit hipertensi. Kemampuan keluarga mengambil keputusan, keluarga
mengatakan dengan adanya masalah kesehatan ini Ny. S rutin cek tensi darah.
A. Analisa data
No Data Diagnosa
hipertensi.
Ny. S mengatakan masih suka makan –
makanan asin.
hipertensi.
tensinya tinggi.
Data obyektif :
Rr : 20 x/mnt.
Data subyektif:
Rr: 20 x/mnt
B. Penapisan masalah
1. Kurang pengetahuan
darah.
ditangani )
Jumlah 3 2/3
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
dirasakkan mengganggu.
Jumlah 3 1/3
keperawatan
keluarga Bpk. S tindakan 5 kali pertemuan keluarga keluarga meningkat, keluarga tentang
gejala Ny. S.
hipertensi 4. Berikan
tidur, jantung
berdebar).
Kemampuan
keluarga meningkat
dalam mengambil
1. Diskusikan bersaama
2.setelah 1 x 45 Respon keputusan dan keluarga tentang akibat
reinforcememt positif
Kemampuan atas usaha keluarga.
keluarga meningkat
tradisional diajarkan.
hipertensi. 3. Berikan
reinforcement
keluarga.
Menyebutkan cara
pencegahan
1.diskusikan degan
Respon hipertensi yaitu
keluarga tentang cara
4.setelah 2 x 45 Verbal deengan
pencegahan hipertensi
mnt keluarga a.kurangi
dengan leaflet.
mampu mengkonsumsi
2. Memotivasi keluarga
memodifikasi garam
untuk mengulang
lingkungan rumah b.olahraga secara
kembali apa yang telah
yang sehat untuk teratur.
dijelaskan.
mengatasi c.hindari konsumsi
3.Berikan reinforcement
hipertensi lemak
positif atas kemampuan
(menyebutkan cara d.cek rutin tekanan
keluarga.
pencegahan darah
hipertensi).
1 09-04-2020 1.Mengkaji tingkat pemahaman keluarga S: Ny. S dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda
Respon: Ny. S dapat menjelaskan pengertian, tekanan darah yang tinggi, dimana tekanan darah yang
penyebab, tanda dan gejala hipertensi. tinggi dari 140/90 mmhg keatas. Ny. S menyebutkan
2. Mendiskusikan bersama keluarga tentang penyebab hipertensi adalah stress, merokok, pola istirahat.
pengertian, penyebab, tanda dan gejala Ny. S menyebutkan tanda dan gejala dari hipertensi yaitu
hipertensi. sakit kepala, rasa berat ditengkuk leher, sulit tidur, jantung
Respon : Ny. S menyebutkan kembali apa berdebar-debar. My. S mengatakan hipertensi yang
3. Memotivasi keluarga untuk mengidentifikasi O: Ny. S terlihat menyimak saat diberikan penjelasan dan
penyebab, tanda dan gejala hipertensi yang tersenyum.
2 09-04-2020 1.Mendiskusikan bersama keluarga tentang S: Ny. S menyebutkan akibat hipertensi yaitu stroke,
akibat hipertensi menggunakan leaflet. gagal ginjal, sakit jantung, dan gangguan penglihatan. Ny.
Respon: keluarga menyimak penjelasan yang S mengatakan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi
2.Memotivasi keluarga untuk mengulang O: Ny. S menyimak penjelasan yang diberikan dan
kembali apa yang telah dijelaskan tentang tampak kooperatif dalam berdiskusi dan Ny. S tampak
dialami Ny. S
tidak terjadi.
Respon: keluarga menyimak penjelasan yang O: Ny. S tampak kooperatif dan Ny. S tampak tersenyum.
2.Memotivasi keluarga untuk mengulang P: Pertahankan TUK 3, lanjutkan keperawatan untuk TUK
sedikit.
4 09-04-2020 cara pencegahan hipertensi. S: Ny. S mengatakan cara pencegahan hipertensi yaitu
Respon: keluarga menyimak penjelasan yang kurangi mengkonsumsi garam, olahraga secara teratur,
diberikan hindari konsumsi lemak dan cek rutin tekanan darah.
2.Memotivasi keluarga untuk mengulang O: Ny. S tampak kooperatif dan dapat menjelaskan
“bagus”
Format Evaluasi