Anda di halaman 1dari 8

Analisis Semiotik Pada Puisi Aan Mansyur Dengan Judul Tidak Ada

New York Hari Ini

Thariq Razin

13010116130057

Sastra indonesia, fakultas ilmu budaya, universitas diponegoro

Surel: thariqrazin09@gmail.com

ABSTRAK

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana menganalisis


puisi aan mansyur dalam kajian struktural semiotik dengan melakukan pembacaan
heuristik dan hermeneutik. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengungkap makna hasil jika dikaji secara teoritis

Manfaat penelitian ini secara teoritis adalah dapat digunakan untuk


menambah wawasan berkaitan dengan kajian semiotik secara heuristik dan
hermeneutik.Manfaat penelitian ini secara praktis dapat digunakan oleh pelajar
maupun mahasiswa

Landasan teori yang digunakan adalah strukuralisme semiotik dan


hermeneutik. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan pendekatan kajian
semiotik dan hermeneutik.Pendekatan ini dilakukan melalui pembacaan secara
heuristik yakni memahami tanda-tanda/symbol-simbol dalam karya sastra unuk
kemudian ditambahkan kata-kata dan dirangkai menjadi kalimat-kalimat yang
sesuai struktur kebahasaannya. Sedangkan pendekatan hermeneutik dilakukan
pembacaan berulang untuk menginterpretasikan makna dari kalimat-kalimat yang
sudah terstruktur dari proses pembacaan heuristik.

Kata Kunci: Semiotik, Puisi


Pendahuluan:

Sastra adalah sebuah karya seni yang didalamnya berbicara tentang masalah
kehidupan tentang hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan
lingkungannya baik itu masalah sosial, budaya, ekonomi, politik, dan juga
berbagai masalah yang terjadi di dalam ruang lingkup kehidupan
bermasyarakat.Ketika kita membicarakan sebuah sastra, pasti yang terlintas dalam
pikiran kita yakni sebuah keindahan.

Sastra juga mempelajari sebuah teori yang mengandung arti pernyataan


mengenai sebab-akibat maupun adanya hubungan positif antara fenomena yang
diteliti dalam masyarakat atau dalam karya sastra tulisan maupun lisan.Sementara
kesusastraan berarti tulisan atau karangan yang mempunyai nilai-nilai kebaikan
yang ditulis dengan bahasa yang indah.Oleh karena itu, di dalam sebuah
penelitian sastra dibutuhkan sebuah pemahaman mengenai teori yang dijadikan
dasar dalam mengkaji objek penelitian.

Dalam sebuah penelitian sastra dibutuhkan adanya analisis sebuah karya


sastra berupa pemahaman mengenai teori-teori atau pendekatan yang digunakan
seperti teori semiotik dan teori hermeneutik.

Menurut Paul Cobley dan Litza Janz (2002:4) pada buku “Teori, Metode,
dan Teknik Penelitian Sastra (Nyoman: 2009), Semiotika berasal dari kata seme
(bahasa Yunani) yang berarti penafsir tanda. Sehingga Semiotik adalah sebuah
disiplin ilmu sains umum yang mengkaji sistem perlambangan di setiap bidang
kehidupan.

Semiotik berfokus pada pengkajian dan pencarian tanda-tanda dalam


wacana serta menerangkan maksud daripada tanda-tanda tersebut dan mencari
hubungannya dengan ciri-ciri tanda itu untuk mendapatkan makna signifikasinya.

Tanda adalah sesuatu yang mewakili pengalaman, pikiran, perasaan,


gagasan dan lain-lain.Jadi, yang dapat menjadi tanda sebenarnya bukan hanya
bahasa saja, melainkan berbagai hal yang melingkupi kehidupan ini walau harus
diakui bahwa bahasa adalah sistem tanda yang paling lengkap dan sempurna.

Metode penelitian:

Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan Analisis Semiotik. Dalam


pendekatan ini terdapat 2 tingkat pembacaan karya sastra yakni secara heuristik
dan hermeneutik. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis puisi karya aan
masyur dengan judul “Tidak Ada New York Hari Ini”

Pembahasan: analisis semiotik melalui pembacaan heuristik dan


hermeneutik

Pembacaan Heuristik

Menurut Riffaterre (1978:5-6) dalam buku Teori Penelitian Sastra


(Jabrohim:2012), untuk dapat memberi makna karya sastra secara semiotik,
pertama kali dapat dilakukan dengan pembacaan heuristik dan hermeeneutik.

Pembacaan Heuristik adalah pembacaan berdasar struktur kebahasaan atau


secara semiotik adalah berdasarkan konvensi sistem semiotik tingkat pertama, dan
merupakan penerangan kepada bagian-bagian cerita secara berurutan sesuai
analisis bentuk formalnya.Sementara pembacaan Hermeneutik adalah berdasarkan
konvensi semiotik tingkat kedua.Pembacaan Hermeneutik adalah pembacaan
ulang atau retroaktif sesudah pembacaan Heuristik dengan memberikan konvensi
sastranya.

Pembacaan Heuristik terhadap Puisi ”Tidak Ada New York Hari Ini”

Tidak ada New York hari ini

Tidak ada New York kemarin

Aku sendiri dan tidak berada di sini

Semua orang adalah orang lain

Bahasa Ibu adalah kamar tidurku


Kupeluk tubuh sendiri

Dan Cinta, Kau tak ingin aku

mematikan mata lampu

Jendela terbuka

dan masa lampau memasukiku sebagai angin

Meriang. Meriang.Aku meriang.

Kau yang panas di kening, kau yang dingin dikenang

Dalam pembacaan heuristik puisi dibaca berdasarkan struktur


kebahasaannya. Untuk memperjelas arti pada puisi, bila perlu dapat diberi sisipan
kata atau sinonim kata yang ada pada puisi tersebut dengan cara kata-kata yang
disisipkan ditaruh dalam tanda kurung. Begitu pula dengan struktur kalimatnya,
disesuaikan dengan kalimat baku, dan bila perlu susunannya dapat dibalik untuk
memperjelas arti. Pembacaan heuristik terhadap puisi karya Aan Mansyur dapat
dilakukan secara berikut:

”Tidak Ada New York Hari Ini”

(Pikiranku) Tidak ada (di) New York hari ini

(Pikiranku) Tidak ada (di) New York kemarin

Aku sendiri dan (pikiranku) tidak berada di sini

Semua orang adalah (seperti) orang lain (bagiku)

Bahasa Ibu adalah kamar tidurku

Kupeluk tubuh(ku) sendiri

Dan (wahai engkau) Cinta, (seolah) Kau tak (meng)ingin(kan) aku

(untuk) mematikan mata lampu (cinta kita)

Jendela (hatiku) terbuka


dan masa lampau memasuki(pikiran)ku sebagai angin (kenangan)

Meriang. Meriang. Aku meriang.(Aku merindukan kasih sayang)

Kau yang panas di kening(ku), kau yang (bersikap) dingin (untuk) dikenang

Pembacaan Hermeneutik terhadap Puisi“Tidak Ada New York Hari Ini”

Dalam pembacaan hermeneutic, puisi dibaca berdasarkan konvensi


sastranya.Pembacaan hermeneutik merupakan pembacaan ulang sesudah
pembacaan heuristik dengan memberikan tafsiran berdasarkan konvensi sastra.
Konvensi sastra itu, di antaranya yaitu konvensi ketaklangsungan ucapan
(ekspresi) puisi.Ketaklangsungan ekpresi puisi dapat disebabkan oleh penggantian
arti, penyimpanan arti, dan penciptaan arti (Riffaterre, 1978: 1-2; Pradopo,
2003:97).

Penggantian arti dapat disebabkan oleh penggunaan metafora dan


metonimi.Penyimpangan arti dapat disebabkan oleh ambiguitas, kontradiksi, dan
nonsense.Penciptaan arti dapat disebabkan oleh pemanfaatan bentuk visual seperti
enjambemen, persajakan, homologues (persejajaran bentuk maupun baris, dan
tipografi) (Pradopo, 2003:97).

Pembacaan hermeneutik terhadap puisi “Tidak Ada New York Hari Ini”
karya M. Aan Mansyur terutama dilakukan terhadap bahasa kiasan..
Pembacaannya (tafsirannya) dapat dilakukan sebagai berikut:

Bait pertama

Seseorang yang yang merasa bahwa walaupun dia berada di New York,
pikirannya tidak berada di sana.Ia merasa terasing, dan memandang semua orang
di New York seperti orang lain yang asing baginya.

Bait kedua

  Dalam kalimat Bahasa Ibu adalah kamarku, kamar dapat diartikan sebagai
suatu tempat yang sangat nyaman. Sehingga, kata-kata tersebut mengisyaratkan
bahwa ia merasa rindu akan tanah kelahirannya yang membuatnya nyaman.
Begitu pula saat ia merindukan Cinta, sosok perempuan yang menurutnya juga
menginginkan agar hubungan cinta mereka tetap berlanjut

Bait ketiga

Pada bait ketiga, terlihat bahwa sang lelaki juga masih menambatkan
hatinya untuk Cinta. Hal ini membuatnya merasakan kerinduan yang sangat
mendalam, yang membuatnya merasa seperti sedang meriang atau bisa pula
diartikan bahwa ia merindukan kasih sayang sang pujaan hati.
Daftar Pustaka

Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra. Jakarta: Caps

Jabrohim.2012. Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Palmer, Richard. 2005. Hermeneutika Teori Baru Mengenai Interpretasi.


Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Rafiek, M. 2010. Teori Sastra.Bandung: PT.Refika Aditama

http://www.dismonimo.web.id/2016/05/puisi-puisi-rangga-di-aadc-2.html diakses
pada minggu 25 maret 2018 pukul 20:15.
judul Unit analisis variable hipotesis
Analisis pendekatan Semiotik, Pembacaan
Semiotik Analisis Puisi Heuristik adalah
Pada Puisi Semiotik. pembacaan berdasar
Aan Dalam struktur kebahasaan
Mansyur pendekatan atau secara semiotik
Dengan ini terdapat 2 adalah berdasarkan
Judul Tidak tingkat konvensi sistem
Ada New pembacaan semiotik tingkat
York Hari karya sastra pertama, dan
Ini yakni secara merupakan
heuristik dan penerangan kepada
hermeneutik. bagian-bagian cerita
secara berurutan
sesuai analisis
bentuk formalnya.
Dalam pembacaan
hermeneutic, puisi
dibaca berdasarkan
konvensi
sastranya.Pembacaan
hermeneutik
merupakan
pembacaan ulang
sesudah pembacaan
heuristik dengan
memberikan tafsiran
berdasarkan
konvensi sastra.

Anda mungkin juga menyukai