Anda di halaman 1dari 4

JURNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG

SEMIOTIK

ANALISIS KAJIAN HEURISTIK DAN HERMENEUTIK PADA MAKNA PUISI


“UHIBBUKI” KARYA NIZAR QABBANI
Khikmatul Iddiyyah1, Khoirun Nisa’2.
1,2
Universitas Islam Malang
3
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Islam Malang
*e-mail:22101071048@unisma.ac.id1,22101071047@unisma.ac.id2.

Abtract:
This study discusses the meaning contained in Nizar Qabbani’s Uhibbuki poem by
using Michael Riffaterre’s semiotic theory. This study aims to analyze the meaning of
Nizar’s Uhibbuki poem through heuristic and hermeneutic studies. The method in this
descriptive qualitative, namely describing the data to explain the contect of Nizar
Qabbani’s Uhibbuki poem. To express the meaning contained in the poem , the researcher
uses two things that can be used to interpret a poem, namely, heuristic reading and
hermeneutic reading. The results of this study indicate that after analyzing using heuristic
reading , researchers still find separate menaings and have not focused . After the second
reading. Namely hermeneutic reading, the researcher found that Nizar Qabbani’s Uhibbuki
poem tells about the love story of a man and a woman who are unrequited.
Keywords: Heuristic, Hermeneutic, Poetry, Nizar Qobbani

Abstrak:
Penelitian ini membahas mengenai makna yang terkandung dalam puisi Uhibbuki karya
Nizar Qabbani dengan menggunakan teori semiotik Michael Rifffaterre. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pemaknaan puisi Uhibbuki karya Nizar lewat kajian
heruistik dan hermenuitik. Metode dalam penelitian ini adalah dekriptif kualitatif, yaitu
mendeskripsikan data-data untuk menjelaskan isi dari puisi Uhibbuki karya Nizar
Qabbani. Untuk mengungkapkan makna yang terkandung dalam puisi , peneliti
menggunakan dua hal yang dapat digunakan untuk memaknai sebuah puisi yaitu,
pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik. Adapun hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa setelah menganalisis dengan menggunakan pembacaan heuristik ,
peneliti masih menemukan arti terpisah-pisah dan belum memusat. Setelah dilakukan
pembacaan kedua yaitu pembacaan hermeneutik, peneliti ini mendapatkan bahwa puisi
Uhibbuki karya Nizar Qabbani menceritakan tentang kisah cinta seorang pria dengan
wanita yang bertepuk sebelah tangan.
Kata Kunci: Heuristik, Hermeneutik, Puisi, Nizar Qabbani
1. PENDAHULUAN
Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, serta diberi
irama dengan bunyi yang pada dengan pemilihan kata-kata kiasan atau bersifat imajinatif
JURNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG

SEMIOTIK
(Mirantin, 2018). Pemilihan kata dalam puisi didasarkan pada makna-makna serta
memiliki kekuatan pengucapan. Puisi dari dahulu sampai sekarang selalu berubah-rubah.
Seperti yang dikatakan Riffaterre dalam Pradopo (2012:124), bahwa”Puisi itu dari dulu
hingga sekarang selalu berubah karena evolusi selera dan konsep estetik yang selalu
berubah dari periode ke periode”. Meskipun selalu berubah, tetapi tidak terdapat satu hal
yang tetap tinggal yaitu menyatakan sesuatu secara tidak langsung. Puisi adalah salah satu
karya sastra yang dinyatakan secara ekspresi tidak langsung untuk membangkitkan
perasaan ataupun imajinasi pengalaman seseorang menggunakan bahasa sebagai media
pengungkapannya. Bahasa puisi berbeda dengan bahasa sehari-hari. Bahasa puisi tidak
menggunakan bahasa sehari-hari karena puisi mengekspresikan konsep dan pikiran
melalui ketidaklangsungan ekspresi. Bahasa puisi itu memberikan makna lain dari pada
bahasa biasa (Pradopo 2012: 147).
Puisi terbagi dalam dua aliran madzhab, yaitu puisi madzhab klasik dan madzhab
modern. Puisi yang beraliran klasik yaitu puisi yang menjaga kaidah-kaidah dan aturan
lama yang mana mereka mempertahankan wazn dan qofiyah dalam sebuah puisi.
Sedangkan puisi modern yaitu puisi yang tidak megikuti kaidah-kaidah dan aturan lama
sehingga para penyair lebih bebas dalam megungkapkan pemikirannya. Salah satu penyair
modern yang terkenal dan popular dalam sastra arab kontemporer yaitu Nizar Qabbani , ia
seringkali mengangkat tema tentang cinta dan wanita dalam puisinnya . Salah satu contoh
dari puisi Nizar Qabbani yaitu yang berjudul “Uhibbuki”.
Untuk memahami makna puisi dari Nizar Qabbani yang berjudul “Uhibbuki” , peneliti
menggunakan teori Michael Riffaterre sebagai pisau analiss.Peneliti menggunakan teori
Michael Riffaterre karena dalam sebuah puisi mengandung banyak gaya bahasa, kata-kata
kiasan dan ekspresi tidak langsung yang semua ini bisa ditemukan dan difahami dengan
menggunakan teori Riffaterre. Riffaterre menawarkan dua pembacaan untuk mengkaji
makna pada puisi yaitu pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik. Melalui dua
pembacaan ini lah, pesan terdalam yang berada dalam teks secara holistik akan terungkap.
Riffaterre mengungkapan bahwa analisis heuristik pada dasarnnya merupakan
interpretasi tahap pertama, yang bergerak dari awal ke akhir teks sastra , dari awal ke
bawah mengikui rangkaian sintagmatik (Hartati,2019). Dalam tahap ini, kemampuan
linguistik pembaca sangat diperlukan agar mendapatkan makna yang jelas dari kata-kata
dan kalimat yang terdapat dalam puisi. Sedangkan hermenuitik adalah pembacaan yang
didasarkan pada konvensi sastra. Kata-kata yang semula tidak gramatikal menjadi
himpunan kata-kata ekuivalen, maksudnnya adaah pembacaan yang bermuara pada
ditemukannya satuan makna puisi secara utuh dan terpadu.
Penelitian tentang puisi ini baru dilakukan oleh dua peneliti yaitu Nur Roudhatul
Jannah1,a, dan Muhammad Ichsan Haikal2,b(2022) dalam karyannya yang berjudul” Makna
Puisi Uhibbuki Karya Nizar Qabbani: Kajian Semiotika Riffaterre”. Penulis tersebut dalam
karyannya menyatakan bahwa pentingnnya untuk mengkaji puisi karya Nizar Qabbani
yang berjudul “Uhibbuki” dengan menggunakan teori Michael Riffaerre, guna
mendapatkan makna-makna tersurat maupun tersirat secara tepat dan akurat yang
terkandung dalam puisi tersebut. Adapun pemaknaan tersebut dengan menggunakan
empat hal yang dapat digunakan untuk memaknai sebuah puisi yaitu ketidaklangsungan
ekspresi, pembacaan heuristik dan hermeneutik , matriks atau kata kunci dan hipogram .
Maka peneliti menyimpulkan bahwa puisi Nizar Qabbani yang berjudul “Uhibbuki”
menceritakan mengenai kisah seorang yang sedang jatuh cinta , akan tetapi wanita yang ia
cintai tidak mencintainnya atau cinta bertepuk sebelah tangan .
JURNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG

SEMIOTIK
Berdasarkan penelitian terdahulu diatas
2. LANDASAN TEORI
Pembacaan Heuristik
Untuk dapat memberikan makna secara semiotik, langkah awal yang dapat dilakukan
adalah dengan pembacaan heuristik. Konsep ini akan diterapkan sebagai langkah awa
untuk mengungkap makna yang dikandung. Pembacaan heuristik merupakan pembacaan
tingkat pertama untuk memahami makna secara linguistik. Pembacaan heuristik adalah
pembacaan yang didasarkan pada konvensi bahasa yang bersifat mimetik(tiruan alam) dan
membangun serangkaian arti yang heterogen , berserak-serakan atau tak gramatikal. Hal
ini dapat terjadi karena kajian didasarkan pada pemahamannya arti kebahasaan yang
bersifat lugas atau berdasarkan arti denotative dari suatu bahasa . Menurut Pradopo,
pembacaan heuristik yaitu pembacaan berdasarkan struktur bahasannya atau secara
semiotik adalah berdasarkan konvensi sistem semiotic tingkat pertama.
Pembacaan Hermeneutik
Setelah diakukan pembacaan heuristik, maka selanjutnnya yaitu pembacaan hermeneutik
yang merupakan pembacaan tingkat kedua untuk menginterpretasi makna secara utuh .
Dalam pembacaan ini, pembaca lebih memahami apa yang sudah di baca untuk kemudian
memdifikasi pemahamannya tentang hal itu. Pembacaan hermeneutik menurut Santosa
ialah pembacaan yang bermuara pada ditemukannya satuan makna puisi secara utuh dan
terpadu. Sementara itu, Pradopo mengartikan pembacaan hermeneutik sebagai pembacaan
berdasarkan konvensi sistem semiotik tingkat kedua (makna konotasi). Pada tahap ini ,
pembaca harus meninjau kembali dan membandingkan hal-hal yang telah dibacannya pada
tahap pembacaan heuristik. Dengan cara demikian, pembaca dapat memodifikasi
pemahamannya dengan pemahaman yang terjadi dalam pembacaan hermeneutik. Puisi
harus dipahami sebagai sebuah satuan yang bersifat struktural atau bangunannya yang
tersusun dari berbagai unsur kebahasaan .
Puisi
Puisi dari dahulu hingga sekarang keindahannya selalu berubah-rubah, Seperti yang
dikatakan Riffatere dalam Pradopo(2012:124), bahwa “Puisi itu dai dahulu hingga
sekarang selalu berubah karena evolusi selera dan konsep estetik yang selalu berubah dari
periode ke periode”. Meskipun selalu berubah, tetapi terdapat satu hal yang tetap tinggal
yaitu meyatakan sesuatu secara tidak langsung. Menurut Riffatere ketidaklangsungan
tersebut disebabkan oleh tiga hal yaitu penggantian arti(displacing of meaning),
penyimpangan arti(distorting of meaning), dan penciptaan arti(creating of meaning).
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat dekskriptif. Data
penelitian ini adalah kata-kata dan kalimat dari hasil analisi makna puisi Uhibbuki karya
Nizar Qabbani. Langkah analisis data yang dilakukan berupa pengkajian makna dalam
teks-teks yang menunjukkan pemaknaan puisi, baik berupa pemaknaan heuristik maupun
pemaknaan hermeneutik . Terdapat tiga langkah analisis menurut Miles et al. (2014), yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
4. HASIL DAN PEMBAHASAAN
JURNAL UNIVERSITAS ISLAM MALANG

SEMIOTIK
5. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Maulana, Luthfi. 2019. Semiotika Michael Riffaterre (Analisis Pembacaan Heuristik-
Hermeneutik Atas Q.s. Ali-Imron (3):14. 3(1).
Jannah, R.N. 2022. Makna Puisi Uhibbuki Karya Nizar Qabbani: Kajian Semiotika
Riffaterre. UIN Sunan Kalijaga. 11.(1), 2657-2206.
Juanda. Riskayanti. Mahmudah. 2023. Heuristik dan Hermeneutik Puisi Joko Pinurbo.
Universitas Negeri Makassar. 6(1), 74-78.
Liska, D.L. Sadwika, I.N. Astawan, I.N. 2022. Analisis Makna Heuristik dan Hermeneutik
Teks Puisi Lumpur Panas Mengebiri Tanahku Karya I Gusti Putu Bawa Samar
Gantang Sebagai Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Universitas PGRI Mahadewa
Indonesia.
Adawiyah, Y.H. 2016. Analisis Pembacaan Heuristik dan Hermeneutik Puisi Karya Agil
Rahardik Vianto dan Natalia Nopia Dalam Antalogi Lumbung(2016) Serta
Relevansinnya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia. Universitas PGRI
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai