Isitilah Moral berasal dari Kata Latin yaitu “ Mos” ( Moris ) adat istiadat, kebiasaan, perturan / nilai
atau tata cara kehidupan.
Moralitas Kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, niali-nilai atau prinsip-prinsip
moral.
Contoh :
Seruan untuk berbuat baik kepada orang lain , Memelihara ketertiban dan keamanan, memelihara
kebersihan, memelihara hak orang lain
1. Pendidikan langsung
Penanaman pengertian baik-buruk, benar-salah oleh orangtua, guru dan orang dewasa disekitarnya
3. Proses coba-coba ( trial and error ) tingkah laku yang mendatangkan pujian dan penghargan terus
dikembangkan, sedangkan tingkah laku yang mendatangkan hukuman atau celaan akan dihentikan
Karakteristik Perkembangan Moral
pada fase bayi
Bayi yang baru dilahirkan belum memiliki pengertian apa yang baik dan buruk
Tingkah laku anak belum bisa dinilai sebagai tingkah laku bermoral atau tidak
Anak sudah memiliki dasar tentang sikap moralitas terhadap kelompok sosialnya (
orangtua, saudara, teman sebaya)
Anak sudah dapat belajar memahami tentang kegiatan / perilaku mana yang baik / boleh /
diterima / disetujui atau buruk / tidak boleh / tidak diterima / tidak disetujui
Anak di latih atau dibiasakan bagaimana dia harus bertingkah laku mencuci tangan
sebelum makan, menggosik gigi sebelum tidur, membaca basmalllah / doa sebelum makan
Lanjutan ..
Jika tidak disertai dengan penjelasan alasan biasanya melahirkan disiplin buta, terlebih
jika disertai perlakuan kasar
Upaya dalam membimbing perkembangan Moral Anak
Pra sekolah
Memberikan contoh atau teladan yang baik dalam perilaku, atau bertutur kata
Anak mulai mengenal konsep moral (benar-salah , baik-buruk) pertama kali dari keluarga
Informasi yang diterima anak mengenai benar-salah, baik-buruk menjadi pedoman pada
tingkah laku dikemudian hari, untuk itu upaya penanaman konsep moral sebaiknya diberikan
pada usia prasekolah
Anak sudah dapat mengikuti tuntutan dari orangtua atau lingkungan sosialnya.
Pada akhir usia ini anak sudah dapat memahami alasan yang mendasar suatu peraturan
Anak sudah dapat mengasosiasikan setiap bentuk perilaku dengan konsep benar-salah, baik-
buruk. Contoh : anak memandang bahwa perbuatan nakal, berdusta, tidak hormat kepada
Karakteristik Perkembangan Moral
Fase Remaja
Fase ini sudah muncul dorongan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dinilai baik oleh orang
lain
Remaja berperilaku bukan hanya untuk memenuhi kepuasan fisiknya tetapi psikologisnya (rasa puas
dengan adanya penerimaan dan penilaian positif dari orang lain tentang perbuatannya)
Remaja berada dalam tingkatan konvensional atau berada dalam tahap ketiga (berpeilaku sesuai
dengan tuntutan dan harapan kelompok) dan keempat ( loyalitas terhadap norma atau peraturan yang
berlaku atau diyakininya) dikaitkan dengan perkembangan moral dari lawrence Kohlberg
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan Perkembangan Moral
Remaja
Perasaan Ketuhanan ini memegang peranan penting dalam diri pribadi anak
Contoh : pada saat memberi makan atau menyusui, memandikan, membedaki, dan
memakaikan pakaian kepada anak , bacakanlah basmalah
Pada saat menggendong menjelang tidur, bacalah kalimat-kalimat toyibah atau dzikir dsb
Mengajarkan doa-doa
Berbuat sedekah
Karakteristik Perkembangan
Kesadaran Beragama Fase Usia Sekolah
Perkembangan perasaan
1.Religious Belief
2.Religious Ritual
3.Religious Experience
4.Religious Knowledge
5.Religious Consequences
Memberikan pendidikan moral dengan pendekatan pada nilai dan sifat selama
jangka waktu tertentu
Menjadikan pendidikan sebagai wahana yang kondusif bagi peserta didik untuk
Sumber Utama
Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja : Prof Dr. Syamsu Yusuf LN., M.Pd.
Terima Kasih