1. Identitas
Nama Mata Pelajaran : PRKW
Semester :2
Kompetensi Dasar :
Materi Pembelajaran :
- Buku Teks Pelajaran (BTP) ): Prakarya dan Kewirausahaan / Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.— Edisi Revisi Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2018.
- Internet
- Sumber lain yang relevan
2. Peta Konsep
Kualitas dasar
Kualitas
intrumental
Pengembangan
Karakteristik Kewirausahaan kewirausahaan
Ciri-ciri seorang
wirausahawan
Keberhasilan dan
kegagalan
wirausahawan
3. Proses Belajar
a. Proses belajar
Sebelum masuk pada materi silahkan kalian memahami gambar dibawah ini dengan
baik
a. Apakah anda
mengenal tokoh ini?
b. Siapakah dia?
Setelah kalian bisa menjawab siapakah tokoh di
atas, apakah ada hubungannya antara tokoh dengan
kewirausahaan?.
Tuliskan kesimpulan keberadaan foto tokoh ini di
buku catatan kalian mengapa tokoh ini ditampilkan?
Nahhh, bagaimana?
Paham siapakah
tokoh tersebut dan
ada kaitan apa
dengan
kewirausahaan??
sekarang ayo kita
belajar lagi!
b. Kegiatan Inti
Petunjuk Umum
1. Baca dan pahami materi pada :
a. Bacaan teks materi dari UKBM ini.
b. Bacaan buku Prakarya dan Kewirausahaan yang telah direkomendasikan.
c. Literasi materi prakarya dan kewirausahaan dari internet sebagai literasi.
2. Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk berfikir tinggi melalui
tugas-tugas yang terdapat pada UKBM ini baik bekerja sendiri maupun bersama teman
sebangku atau teman lainnya.
3. Kerjakan UKBM ini dibuku kerja.
Kegiatan belajar
Profesi petani hari ini masih dipandang sebelah mata, karena penghasilanya yang tidak
menentu dan relatif kecil. Tapi tahukan Kawan GNFI dalam sebuah negara justru profesi
petani adalah salah satu bidang yang fundamental. Tentu karena kaitanya dengan berbagai
kebutuhan dasar manusia yang memang pada dasarnya di-supply dari bidang pertanian ini.
Coba Kawan GNFI bayangkan jika dalam sebuah negara penduduknya tidak ada yang mau
menjadi petani, kira-kira apa yang akan terjadi?. Salah satu kemungkinanya adalah terjadinya
defisit supply pangan, karena negara harus melakukan berbagai impor untuk memenuhi
kebutuhan pangan. Dari sudut pandang ini sebenarnya petani adalah profesi yang sangat
menjanjikan karena peranya yang fundamental dalam kehidupan.
Salah satu contoh petani yang sukses memanfaatkan peluang tersebut adalah Paidi, pria
berumur 37 tahun dari Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Sebelum menjadi
petani Paidi adalah seorang pekerja serabutan, hampir berbagai jenis pekerjaan pernah
ditekuninya, seperti penjual tahu, penjual ayam, dan penjual buah. Namun semua usaha yang
dilakukan Paidi tersebut tidak berbuah manis dan malah membawa kebangkrutan bagi dirinya.
Sampai-sampai ia juga pernah menjadi pemulung untuk tetap menjaga kepulan asap dapur.
Tetapi semua itu berubah ketika ia beralih profesi menjadi petani. Dimulai ketika ia bertemu
salah satu teman lamanya dari satu panti asuhan di Desa Klangon, Kecamatan Saradan,
Kabupaten Madiun.
Temanya tersebut memperkenalkan sebuah tanaman yang bernama porang, yang juga
dibudidayakan oleh warga sekitar. Setelah pertemuan tersebut Paidi mulai mencari berbagai
informasi tentang porang dari internet. Dari berbagai informasi tersebut, Paidi mendapat
kesimpulan bahwa tanaman Porang memiliki permintaan dalam jumlah yang banyak di pasar.
Melihat peluang tersebut Paidi mencoba memutar otak untuk dapat memanfaatkan Porang
secara maksimal karena potensinya yang besar. Seba porang sendiri adalah jenis tanaman
membutuhkan waktu yang lama hampir sekitar tiga tahun untuk dapat dipanen. Namun dalam
prosesnya Paidi juga menghadapi tantangan lain yaitu kondisi lahan yang berbukit-bukit.
Namun dengan berbagai informasi yang paidi dapatkan dari internet sebelumnya, ia mencoba
mengembangkan teknik baru yang ia namakan revolusi pola tanam baru. Teknik yang
dikembangkan Paidi tersebut berhasil mempercepat masa panen dari tanaman porang
miliknya. Yang sebelumnya hampir tiga tahun menjadi antara enam bulan sampai dua tahun.
Terobosan yang dilakukan Paidi tersebut juga dapat menambah jumlah panen. Jika
sebelumnya dalam satu hektar hanya bisa memanen tujuh sampai sembilan ton porang. Maka
dengan revolusi pola tanam intensif dapat memanen hingga 70 ton, dalam luas lahan yang
sama. Paidi juga menjelaskan dalam satu hektar lahan, jika ditanami porang semua maka
omzet yang dihasilkan bisa mencapai 800 juta dalam kurun waktu dua tahun. Dengan
keuntungan bersih 700 juta yang telah dipotong biaya lainya.
Untuk mengukur pemahaman kalian tentang karakteristik kewirausahaan, dibawah ini adalah
rubric evaluasi diri: (beri tanda V)
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah kalian telah memahami karakteristik kewirausahaan?
2 Dapatkah kalian menjelaskan ciri-ciri seorang wirausahawan?
3 Dapatkah kalian menjelaskan Keberhasilan dan kegagalan
wirausahawan ?
Jika anda menjawab “TIDAK” pada salah satu persamaan di atas, maka pelajarilah materi
tersebut dalam Buku Teks Pelajaran dengan bimbingan teman sejawat ataupun guru anda.
Apabila anda menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjutkanlah dengan meminta
penilaian harian kepada guru anda.
Ayo...
semangat