A. PENDAHULUAN
Kebersihan adalah sebagian dari iman, demikian Islam mengamanatkan betapa pentingnya
kebersihan sehingga dipandang sebagai sebagian dari Iman. Kesadaran akan pentingnya
kebersihan perlu diinternalisasikan sejak dini.
Budaya bersih dalam kehidupan masyarakat Indonesia dewasa ini ternyata jauh dari yang kita
harapkan. Sampah menjadi problem di kota-kota hampir di seluruh wilayah negeri ini.
Perkampungan kumuh, sungai yang dipenuhi dengan sampah, bahkan di tempat-tempat
rekreasi yang seyogyanya menjadi tempat yang indah dan nyaman justru sampah kerap
mengganggu pemandangan kita. Kepedulian masyarakat untuk menjaga kebersihan jelas
sangat kurang.
Sekolah sebagai lembaga yang berperan dalam pewarisan budaya bangsa, tempat di mana
anak bangsa dididik dan dilatih untuk menjadi warga negara yang baik, ternyata juga belum
sepenuhnya memiliki budaya bersih yang secara terprogram dan terlaksana dengan baik.
Padahal sekolahlah yang diharapkan mampu mengemban tugas mulia menjadi pranata
lahirnya budaya bersih ini. Dari sekolahlah seharusnya budaya bersih ini dimulai.
Untuk itulah maka melalui program Budaya Kelas Bersih di MTs Nurul Falah Cimahi
beritikad dengan sepenuh hati untuk mewujudkan “Budaya Kelas Bersih” sebagai bagian
Pendidikan Karakter dan pembiasaan di MTs Nurul Falah Cimahi.
B. DASAR HUKUM
C. TUJUAN
Untuk tidak meluasnya permasalahan dan adanya kesepahaman sehingga program ini dapat
lebih operasional perlu adanya pembatasan istilah dan masalah. Batasan dimaksud adalah:
1. Bersih
a. Bebas dari sampah
b. Bebas dari kotoran
c. Tidak bernoda
2. Sampah Adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi.
3. Kotor/kotoranAdalah debu, tanah, tinta dan sejenisnya yang sifatnya menempel
hingga terlihat tidak nyaman dilihat.
4. RapPenataan benda yang mengikuti aturan tertentu.
5. IndahPenataan benda atau hiasan dengan memperhatikan unsur estetika
6. Karakter bersih
E. RUANG LINGKUP
Ruangan Kelas & Lingkungan Sekolah
a. Lantai: bebas dari sampah, bebas dari debu/kotoran
b. Dinding: bebas dari corat-coret
c. Meja dan kursi: bebas dari coretan, di kolong meja tidak ada sampah, posisi meja
dan kursi tertata rapi sesuai dengan metode pembelajaran.
d. Hiasan: tertata rapi, sesuai dengan karakteristik ruangan.
e. Papan Informasi:tertata rapi terisi informasi yang diperlukan, bentuk dan ukuran
sesuai.
f. Fasilitas:tempat sampah, tempat sepatu.
g. Sasaran: Ruang Kelas, Ruang Kantor (Kepsek, TU dan Guru), Ruang
Laboratorium.
F. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu dan pelaksanaan program penilaian kebersihan kelas hari Senin & Jumat, dan
sewaktu-waktu bias berubah sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan
H. JENIS KEGIATAN
2. Waktu Penilaian: setiap guru masuk kelas dan waktu yang telah ditentukan
a. Penilaian kelas: kebersihan kelas dan kerapian tempat duduk
b. Penilaian pribadi: kebersihan dan kerapian siswa dalam penampilan
3. Penghargaan
a. Sebagai upaya untuk memberi dorongan maka perlu ada metode yang jelas
tentang penghargaan dan hukuman. Untuk itu maka dalam program ini diberikan
penghargaan berupa “Penghargaan Berseka”
K. ANGGARAN BIAYA
L. PENUTUP
Demikian program kegiatan Budaya Bersih Kelas MTs Nurul Falah Kota Cimahi dengan
sebuah harapan besar tersimpan semoga dengan budaya ini kehidupan bersih diri, bersih hati
dan bersih lingkungan dapat tercipta. Untuk itu segenap warga kiranya perlu berkomitmen
dan bekerja sama untuk mewujudkan cita-cita mulia ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami haturkan program ini demi menyongsong
kehidupan yang lebih cerah dan natural. Dengan segala kekurangannya untuk kita perbaiki
bersama demi kesempurnaan pelaksanaan dan penyusunan program selanjutnya.