Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Jaminan Kesehaan Nasional

Sasaran : Masyarakat Kelurahan Tonjong

Hari / tanggal :

Waktu : 20 Menit

Tempat :

1. TUJUAN UMUM

Setelah dilakukan acara penyuluhan selama 1 x 20 menit diharapkan

masyarakat kelurahan tonjong dapat memahami tentang jaminan

kesehatan nasional.

2. TUJUAN KHUSUS

a. Masyarakat kelurahan tonjong dapat mengetahui arti dari jkn,

jenis dan prosedur jkn, manfaat jkn, urun biaya bersyarat,dan

cara pembayaran jkn.

b. Masyarakat dapat merasakan kesejahteraan jaminan kesehatan

nasional secara merata.

3. MATERI

Terlampir

4. METODE

Ceramah dan tanya jawab

5. MEDIA

Leaflet
6. KEGIATAN PENYULUHAN

No Kegiatan Waktu Evaluasi


1. Pembukaan : 5 Menit a)
a.Memberi salam b) a.Masyarakat menjawab salam
b.Menjelaskan maksud b.Mempersilahkan masuk dan
kedatangan menyampaikan data
a) c.Membuat kontrak c.Masyarakat mendengarkan
b) waktu dengan seksama dan menyetujui
c) kontrak waktu
2. Inti : 10 Menit a) a.Masyarakat mendengarkan dan
a) a.Melakukan penyuluhan memperhatikan dengan seksama
tentang jaminan
kesehatan nasional
3. Penutup : 5 Menit a) a.Menanggapi dengan pertanyaan
a) a.Menanyakan kepada b) b.Masyarakat mempersilahkan
masyarakat tentang dengan baik
kejelasan materi yang
disampaikan
b) b.Mempersilahkan
masyarakat mengajukan
pertanyaan
c) c.Mengakhiri kontrak
waktu

7. EVALUASI

Evaluasi dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dan melihat

proses selama penyuluhan dan evaluasi hasil berdasarkan tujuan yang

telah ditetapkan.
MATERI PENYULUHAN

1. Definisi JKN

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari

Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan

menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat

wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun

2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar

kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang

yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah.

BPJS Kesehatan mulai operasional pada tanggal 1 Januari 2014.

2. Definisi SJSN

Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) adalah suatu tata cara

penyelenggaraan program jaminan sosial oleh beberapa badan

penyelenggara jaminan sosial.

3. Jenis-jenis jaminan sosial

a. Jaminan Kesehatan

b. Jaminan Kecelakaan Kerja

c. Jaminan Hari Tua

d. Jaminan Pensiun

e. Jaminan Kematian
4. Prosedur Pelayanan JKN

JKN mengubah total pola pelayanan kesehatan.  Banyak

kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di masyarakat diubah secara

mendasar.  Perubahan yang paling mendasar adalah pelayanan

kesehatan diselenggarakan berjenjang. 

Kebiasaan berobat secara potong kompas, langsung ke dokter

spesialis atau langsung berobat ke rumah sakit, tidak lagi

diperkenankan. Peserta harus berobat terlebih dahulu ke fasilitas

kesehatan primer, yaitu klinik dokter keluarga atau Puskesmas.  Jika

tidak dapat ditanggulangi di fasilitas ini, barulah Peserta berhak

mendapatkan rujukan ke klinik spesialis atau rumah sakit. 

Pengecualian diberikan pada keadaan gawat darurat. Peserta

diperkenankan untuk mendatangi Rumah Sakit secara langsung. 

Konflik antara Peserta dan Rumah Sakit mungkin timbul karena

pemahaman kriteria kegawatdaruratan medis antara Peserta dan

rumah sakit tidak sama.  Kriteria kasus-kasus gawat darurat dalam

Program JKN belum dipahami bahkan belum dikenal oleh publik. 

Sebagai ilustrasi, kasus demam tinggi pada malam hari,

selama ini dipahami publik sebagai kasus emergensi dan harus

mendapatkan pertolongan segera. Seringkali keluarga pasen

melarikannya ke rumah sakit.  Di kota-kota besar terutama, jarang

sekali keluarga mendatangi Klinik atau Puskesmas  untuk kasus ini. 

Bagaimana standar pelayanan di era JKN untuk kasus ini? Apakah


demam tinggi yang terjadi di tengah malam tidak termasuk dalam

kriteria emergensi sehingga pasen hanya ditanggung di Klinik atau

Puskesmas?  Bagaimana jika Klinik atau Puskesmas tutup, haruskah

pasen menunggu keesokan harinya atau kriteria emergensi dapat

diberlakukan sehingga pasen dapat berobat di rumah sakit dan

biayanya dapat dibayar oleh JKN?  Hingga saat ini belum ada

informasi rinci yang menjelaskan kriteria dan prosedur pelayanan

kegawatdaruratan.

JKN menanggung biaya pelayanan kesehatan sepanjang

pelayanan diberikan di jaringan fasilitas kesehatan yang bekerja sama

dengan BPJS Kesehatan.  Ketentuan ini mengubah pola pencarian

pelayanan kesehatan yang berlaku puluhan tahun di masyarakat. 

Peserta tidak sepenuhnya bebas menentukan sendiri pilihan klinik

atau rumah sakit yang dikehendakinya. 

Untuk tiga bulan pertama, para Peserta JKN yang berasal dari

peralihan Program JPK-Jamsostek, Program Askes Sosial, Program

Jamkesmas dan Pelayanan Kesehatan TNI dan POLRI tetap terdaftar

pada fasilitas kesehatan primer yang lama.  Peserta baru JKN

diperkenankan untuk memilih sendiri fasilitas kesehatan primer yang

diinginkannya.  Peserta diwajibkan memilih fasilitas kesehatan primer

yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan terletak dekat dengan

tempat tinggalnya.  Bila tidak berkenan dengan pelayanannya, peserta

diperbolehkan mengganti pilihan fasilitas kesehatan primer setelah

tiga bulan.
5. Manfaat JKN

JKN menjamin pelayanan kesehatan secara menyeluruh, mulai

dari peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan sakit (preventif),

pengobatan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan

(rehabilitatif), termasuk obat-obatan dan bahan medis habis pakai. 

Prosedur pelayanan diberlakukan dan peserta wajib mematuhinya.

Jaminan pelayanan kesehatan berlaku di seluruh wilayah Indonesia

dan pelayanan medis berlaku sama untuk seluruh penduduk

Indonesia.

Khusus untuk pelayanan rawat inap, terdapat perbedaan

manfaat akomodasi.  Akomodasi dibedakan atas tiga kelas perawatan

(kelas 1, kelas 2, kelas 3) sesuai dengan besar iuran JKN yang

dibayarkan.

Di samping mengenali hak, peserta perlu mengenali dan

memahami kondisi dan kasus-kasus yang tidak dijamin oleh JKN. 

JKN tidak menanggung pelayanan di fasilitas kesehatan yang tidak

berkontrak dengan BPJS atau pelayanan tidak sesuai dengan

prosedur.  Berbagai pelayanan lainnya tidak dijamin oleh JKN, antara

lain penyakit yang timbul akibat kelalaian seperti ketergantungan

obat/alkohol, sengaja menyakiti diri sendiri, atau melakukan hobi

berbahaya. 
Penyakit-penyakit yang timbul akibat bencana atau kejadian

luar biasa tidak dijamin oleh JKN, melainkan menjadi tanggung

jawab pemerintah.  JKN tidak menanggung biaya pelayanan-

pelayanan yang tidak tergolong kebutuhan dasar kesehatan, seperti

pelayanan kosmetik dan estetik, pelayanan ortodonsi, dan pelayanan

infertilitas.  Pelayanan yang belum terbukti khasiatnya dan belum

dinyatakan efektif berdasarkan penilaian tekonologi kesehatan juga

dikecualikan dari manfaat JKN, antara lain pengobatan

komplementer, alternatif, tradisional dan pelayanan medis yang masih

dalam percobaan.  Pelayanan keluarga berencana ditanggung oleh

JKN, namun alat kontrasepsi tidak ditanggung. Penyediaan alat

kontrasepsi menjadi tanggung jawab BKKBN.

Kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul akibat pekerjaan

tidak ditanggung oleh JKN, melainkan ditanggung oleh Program

Jaminan Kecelakaan Kerja Nasional.  Sedangkan penyakit yang

timbul akibat kecelakaan lalu lintas ditanggung terlebih dahulu oleh

program jaminan kecelakaan lalu lintas wajib hingga nilai

pertanggungannya, selanjutnya JKN menanggung sisa biayanya.

6. Iuran Biaya Bersyarat

UU SJSN mengatur bahwa urun biaya hanya diberlakukan

bagi pelayanan yang dapat menimbulkan penyalahgunaan pelayanan. 

Hingga tulisan ini dibuat, Peraturan Presiden belum mengatur tentang

daftar pelayanan yang dikenakan urun biaya. Pembebanan urun biaya

kepada peserta masih mungkin dilakukan bila Peserta menggunakan

akomodasi rawat inap di atas haknya.


Sepanjang peserta mengikuti prosedur pelayanan,

fasilitas kesehatan tidak boleh menarik bayaran dari Peserta

JKN.  Fasilitas kesehatan menagihkan seluruh biaya-biaya

kepada BPJS Kesehatan.  Bahkan, pelayanan gawat darurat

yang dilakukan di fasilitas kesehatan yang tidak menjalin

kerjasama dengan BPJS Kesehatan dibayar dengan

penggantian biaya.  Rumah sakit menagihkan langsung kepada

BPJS Kesehatan.  Peserta dijamin tidak perlu mengeluarkan

biaya sepeserpun.

7. Cara Bayar Iuran Jaminan Kesehatan Nasional

Jaminan Kesehatan Nasional memiliki berbagai cara untuk

mempermudah masyarakat saat akan membayar iuran sesuai

kelasnya. Adapun tenggat waktu dalam membayar iuran adalah paling

lambat tanggal 10 pada setiap bulannya. Berikut ini adalah beberapa

cara untuk membayar Jaminan Kesehatan Nasional :

a. Datangi kantor BPJS Kesehatan terdekat. Cukup datang ke kantor

BPJS Kesehatan terdekat dan membawa kartu atau memberi

informasi soal nomor anggota, peserta tinggal menuju loket yang

disediakan untuk melakukan pembayaran.


b. Lewat layanan bank yang telah bermitra atau bekerja sama

dengan BPJS Kesehatan, yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN,

dan BCA. Proses pembayaran dapat dilakukan melalui internet

banking dan mobile banking. Bank juga memiliki layanan

autodebet langsung atau otomatis terpotong dari tabungan.

Aturan teknis terkait autodebet bisa menghubungi bank yang

dimaksud.

c. Bayar via minimarket seperti Indomart dan Alfamart. Peserta

tinggal menghubungi kasir untuk membayar.

d. Via Kantor Pos. Cara ini juga bisa menjadi pilihan. Dengan

mendatangi Kantor Pos terdekat, peserta dapat membayar iuran.

e. Kian majunya dunia e-commerce dan pembayaran digital atau

online, peserta pun dapat membayar iuran BPJS Kesehatan lewat

e-commerce mitra seperti bukalapak, tokopedia, Gopay, dll.

f. Lewat aplikasi mobile JKN. Dengan aplikasi mobile JKN, peserta

bisa melakukan pembayaran autodebet. Pastikan Anda telah

mendownload aplikasi mobile JKN via Playstore. 

Anda mungkin juga menyukai