Gambar 1. Bentuk Geometri Balon-Balon dalam Ikatan Teori domain elektron dapat digunakan untuk meramalkan geometri molekul suatu senyawa
dengan menggunakan rumus:
Terdapat sekitar lima bentuk molekul dasar sederhana (lima domain), yaitu: linear, trigonal
planar, tetrahedral, trigonal bipiramida, dan oktahedral. Kelima bentuk ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
ABnEm
Dimana:
A = atom pusat
B = domain electron ikatan (DEI)
E = domain elektron bebas (DEB)/ Pasangan Elektron Bebas (PEB) pada atom pusat
n = jumlah DEI
m = jumlah DEB atom pusat
10 BrF5
c PH3
Didalam molekul HCl, pasangan elektron yang dipergunakan bersama lebih tertarik
kepada Cl, karena atom Cl lebih kuat menarik elektron dari pada atom H (Cl lebih
elektronegatif dari pada H). Akibatnya dalam molekul HCl terbetuk dipol (memiliki 2 kutub,
kutub positif dan kutub negatif). Adanya dipol inilah yang menyebabkan seyawa menjadi polar. d PH5
Kepolaran senyawa akan bertambah jika selisih keelektronegatifan atom-atom yang
berikatan semakin besar.
Untuk menentukan sifat kepolaran suatu senyawa: e BH3
1. Senyawa yang terdiri dari 2 atom
a. Polar: Memiliki selisih keelektronegatifan besar atau > 0
contoh: HCl, HBr, HI
f XeF4
b. Non polar: Selisih keelektronegatifannya = 0
contoh: H2, I2, O2
2. Senyawa yang terdiri lebih dari 2 atom
a. Polar: Memiliki bentuk molekul simetris (biasanya ditandai adanya pasangan
elektron bebas) Catatan tambahan:
Contoh: NH3, H2O Perbedaan Sifat Senyawa Ion, Senyawa kovalen polar dan senyawa kovalen non polar
b. Non polar: Memiliki bentuk molekul asimetris (biasanya ditandai dengan tidak Daya hantar listrik Titik didih/ Kelarutan
adanya PEB) titik leleh dalam Air
Contoh: CH4, PCl5, BF3 Padatan Lelehan Larutan