EMERGENCY
Dr. Cut Rika Maharani, Sp.OG
Sumber :Dirjen Kesmas-Kemenkes RI
AKI DI INDONESIA DAN TARGET SDGS
• Di Indonesia 38 ibu
meninggal/hari akibat
penyakit/komplikasi terkait
kehamilan dan persalinan
• Sebagian besar kematian tsb
seharusnya bisa dicegah dan
diselamatkan tetapi
meninggal karena tidak
mendapatkan upaya
pencegahan dan penanganan
yang seharusnya
Sumber: Key facts. Maternal mortality. 16 February 2018
Sumber: Profil Kesehatan Aceh,Dinkes Aceh 2018 https://www.who.int/news-room/fact-
sheets/detail/maternal-mortality
MENGAPA TERJADI AKI?
• Ibu meninggal karena komplikasi kebidanan yang tidak
ditangani dengan baik dan tepat waktu
• Sekitar 15% dari kehamilan/ persalinan mengalami komplikasi,
85% normal
• Memerlukan kesiapan pelayanan berkualitas setiap saat, atau
24 jam 7 hari (24/7), agar semua ibu hamil/melahirkan yg
mengalami komplikasi setiap saat mempunyai akses ke
pelayanan darurat berkualitas dlm waktu cepat, karena
sebagian komplikasi memerlukan pelayanan kegawat-daruratan
dlm hitungan jam
PENYEBAB UTAMA AKI
Urinalisa
Definitif
(Terminasi Kehamilan)
Tatalaksana
(Sesuai Usia
Kehamilan dan
Perburukan)
Konservatif
SEVERE FEATURE PREECLAMPSIA (PEB)
Maternal complication
Eclampsia
Fetal complications
Intrauterine death
Accidental hemorrhage
Asphyxia
Oliguria and anuria
Prematurity
Preterm labour
IUGR
HELLP syndrome
Dimness of vision and even blindness
Cerebral hemorrhage
Acute respiratory distress syndrome (ARDS)
EKLAMPSIA
• Eklampsia adalah adanya kejang pada pasien PEB. Kondisi
Emergency yang Harus segera ditangani karena mengancam nyawa
ibu dan janin
• Dapat disertai penurunanan kesadaan
• Beberapa gejala dialami sebelum kejang:
• Sakit kepala Frontal
• Penglihatan Kabur
• Nyeri ulu hati
• Sesak nafas
• Gelisah
• Hiperrefleks
Rujuk ke Rumah Sakit
ABORTUS
(PERDARAHAN KEHAMILAN AWAL)
DEFINISI
• Insiden : 0.5 – 1%
• 15 – 20% dari semua kematian perinatal
• Diagnosis terbaik adalah secara klinis
• Berisiko membutuhkan transfusi darah, histerektomi, gangguan
pembekuan darah, gagal ginjal
• Akibat untuk janin berupa kelahiran preterm, berat badan lahir
rendah, asfiksia perinatal, lahir mati, dan kematian neonatus
Faktor Risiko Solusio Plasenta
• hipertensi: gestasional atau kronik
• trauma abdomen
• pengguna narkotika (mis. cocaine atau morfin)
• riwayat solusio pada kehamilan sebelumnya
• overdistensi uterus
– hamil kembar, polihydramnion
• perokok berat (>1 bungkus/hari)
Gambaran Klinik Solusio
• Perdarahan perabdominam yang disertai nyeri
uterus tegang
• adanya faktor risiko
• Syok yang tidak sesuai dengan jumlah darah yang
keluar (concealed abruptio)
• gawat janin
• uterus - tegang, mudah terangsang, tetanik
• gunakan USG untuk menyingkirkan plasenta
previa dan melihat hematoma retroplasenter
SOLUSIO
Terminasi
(perhatikan DIC)
• Klasifikasi
• total menutupi seluruh ostium
• parsial menutupi sebagian ostium
• marginal menutupi tepi ostium dan
risiko tinggi perdarahan bila
terjadi pendataran dan dilatasi
serviks
Faktor Risiko Plasenta Previa
• pernah hamil dengan plasenta previa
sebelumnya
• riwayat seksio atau operasi pada uterus
• multiparitas (5% pada grande multipara)
• usia lanjut
• hamil kembar
• perokok berat
Gambaran Klinik Plasenta Previa
• perdarahan pervaginam tanpa nyeri (di luar kontraksi)
• perubahan hemodinamik sesuai dengan jumlah darah yang
keluar
• kemampuan kompensasi terhadap perdarahan cukup
memadai pada ibu dan bayi
• uterus – ada fase relaksasi, tidak rentan rangsangan
• umumnya disertai dengan kelainan letak
• pemeriksaan USG cukup sensitif untuk plasenta previa
PLASENTA PREVIA
Nilai Hemodinamik Ibu
Nilai maturitas janin
PRIMER SEKUNDER
PERDARAHAN PERDARAHAN
< 24 JAM SSD > 24 JAM SSD
BAYI LAHIR PERSALINAN
•ATONIA UTERI
•RETENSIO PLASENTA / SISA PLASENTA •SISA PLASENTA
• ROBEKAN JLN LAHIR •ENDOMETRITIS
•KEL. PEMBEKUAN DRH
•INVERSIO UTERI
PENYEBAB
• TONUS
• TISSUE
• TRAUMA
• THROMBIN
PENILAIAN KLINIK
• Persalinan terlalu
cepat
PENANGANAN UMUM ATONIA
Uterus kontraksi? ya
Evaluasi rutin
tidak
Evaluasi / bersihkan bekuan darah /sel.ketuban
KBI maksimal 5 menit
ya Pengawasan kala IV
Uterus kontraksi ?
Benar Salah
KOMPRESI BIMANUAL EKSTERNA
KOMPRESI AORTA ABDOMINAL
TAMPON KONDOM KATETER
PASTIKAN TIDAK BOCOR
PERLUKAAN JALAN LAHIR
• Robekan dinding
vagina
• Robekan serviks
• Ruptura Uteri
PENANGANAN
ROBEKAN JALAN LAHIR
• PASANG KATETER
• PILIH BENANG JAHIT TERBAIK
• RAPATKAN / RAPIKAN UJUNG LUKA
• JAHITAN TUNGGAL JARAK 1 CM
• APROKSIMASI
• ATASI PERDARAHAN
• TIDAK ADA DEAD SPACE
• LAPIS DEMI LAPIS
PENJAHITAN ROBEKAN SERVIKS
RETENSIO PLASENTA
GEJALA SEPARASI / PLASENTA PLASENTA
AKRETA INKARSERATA AKRETA
PARSIAL
• Penegangan Talipusat
Terkendali
( Controlled Cord Traction )
Pada ibu:
• Endometritis post partum/ post SC
• ISK
• Septik Syok
Pada anak:
• Sepsis neonatal
• Pneumonia
• Meningitis
• Perdarahan intrakranial
PENATALAKSANAAN
• Antibiotika
• Terminasi Kehamilan
• Fetal monitoring
• Observasi Vital Sign ibu selama persalinan
• Observasi masa nifas untuk mengetahui
adanya atonia uteri
RESUSITASI JANTUNG
PARU PADA IBU HAMIL
• Evaluasi kemungkinan penyebab hilangnya kesadaran
ibu:
penyakit tromboemboli
perdarahan hebat
sepsis
penyakit jantung
eklampsia
keracunan obat
perdarahan intracranial
perdarahan intracranial
gangguan metabolik/elektrolit
gangguan metabolik/elektrolit
hipoksia karena gangguan jalan
napas dan/atau penyakit paru
SYOK
Syok adalah suatu kondisi di mana terjadi kegagalan pada
sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang
adekuat ke organ-organ vital.
Diagnosis
Gelisah, bingung, penurunan kesadaran
Nadi >100 kali/menit, lemah
Tekanan darah sistolik <90 mmHg
Pucat
Kulit dingin dan lembab
Pernapasan >30 kali/menit
Jumlah urin <30 ml/jam
Curigai atau antisipasi kejadian syok jika terdapat kondisi
berikut ini:
Perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan lanjut atau pada saat
persalinan
Perdarahan pascasalin
Infeksi berat (seperti pada abortus septik, korioamnionitis,
metritis)
Kejadian trauma
Gagal jantung
TATALAKSANA UMUM
• Carilah bantuan tenaga kesehatan lain.
• Pastikan jalan napas bebas dan berikan oksigen.
• Miringkan ibu ke kiri.
• Hangatkan ibu.
• Pasang infus intravena (2 jalur bila mungkin) dengan menggunakan
jarum terbesar (no. 16 atau 18 atau ukuran terbesar yang tersedia).
• Berikan cairan kristaloid (NaCl 0,9% atau Ringer Laktat) dengan
cepat (15-20 menit).
TATALAKSANA KHUSUS
SYOK HEMORAGIK
• Jika perdarahan hebat dicurigai sebagai penyebab syok, cari tahu dan
atasi sumber perdarahan
• Transfusi dibutuhkan jika Hb < 7 g/dl atau secara klinis ditemukan
keadaan anemia berat
TATALAKSANA KHUSUS
SYOK SEPTIK
Ambil sampel darah, urin, dan pus/nanah untuk kultur mikroba lalu
mulai terapi antibiotika sambil menunggu hasil kultur