Anda di halaman 1dari 93

BATUAN

PIROKLASTIK
• Berasal dari bahasa Yunani :Pyro : fire ; clastic : broken
• Batuan hasil letusan gunungapi
• Batuan yang tersusun oleh fragmen hasil erupsi
volkanik secara eksplosif (Williams, Turner, Gilbert,
1954)
• Batuan yang terdiri dari bahan rombakan yang
diletuskan dari lubang volkanik, diangkut melalui
udara sebagai bahan maupun awan pijar, kemudian
diendapkan di atas tanah dalam kondisi kering atau
dalam tubuh air (Henrich, 1959)
• Bagian dari batuan volkaniklastik (Fisher, 1961 & Vide
Carozi, 1975)
• Batuan yang terdiri dari material detrital/rombakan
dari hasil kegiatan volkanik, ditransport dan
diendapkan di danau, darat ataupun laut.
(Johannsen, 1977)
• Batuan yang disusun oleh material-material yang
dihasilkan oleh letusan gunung api.
• Dicirikan oleh kehadiran material piroklas yang
dominan (gelas, kristal, batuan volkanik), butiran
yang menyudut, porositas yang relatif tinggi.
• Ukuran butir : debu (< 2mm), lapili (2 – 64 mm), blok
dan bom (> 64mm) (Schmid,1981 ; Fisher, 1961)
Batuan ekstrusi terdapat dalam 2 bentuk :
• Sebagai lava, yang mengalir membanjiri
permukaan da-ratan, layaknya seperti sungai,
batuan beku lava dan
• Sebagai fragmen-fragmen dari potongan-
potongan magma, yang ukurannya bervariasi,
material-material piroklastik ; berukuran butir
dari halus (abu volkanik) - bongkah (bom, atau
blok).
Skema bagian-bagian suatu gunung api dan material-
material produknya.
Piroklastik Gunung Sinabung
• Adapun fragmen-fragmen batuan asal magma yang ter-
lontar ke atmosfir akibat letusan volkanik, akan terjatuh ke
permukaan bumi dan menyelimutinya. Material piroklastik
ka-sar akan jatuh dan terakumulasi di sekeliling gunung api
yang meletus, sedangkan material yang halus akan terbawa
angin dan diendapkan jauh dari sumber erupsinya.
• Ada yang jatuh di daratan  membentuk lapisan-lapisan
abu volkanik tipis, atau di lautan/perairan  bercampur
dengan sedimen-sedimen klastik yang mengendap di situ
(insitu)  sedimen volkaniklastik.
Fasies Gunung Api
Fasies Gunung Api
Pembagian fasies gunung api menjadi Fasies Sentral, Fasies Proximal, Fasies
Medial dan Fasies Distal beserta komposisi batuan penyusunnya (Bogie &
Mackenzie, 1998)
Asosiasi Batuan
• Fasies pusat: kubah lava, leher gn. api, batuan
intrusi semi gn. api, batuan dasar, alterasi-
mineralisasi
• Fasies proksimal: aliran lava, aglomerat, breksi
piroklastika, tuf
• Fasies medial: breksi piroklastika, tuf, breksi
lahar
• Fasies distal: breksi fluviatil, konglomerat,
batupasir, batulanau, batulempung, tuf
Volcanic neck & vent breccia
Volcanic neck & vent breccia
Vent breccia & mineralization (pyrite)
Hasil letusan gunung api Terdiri dari pecahan-pecahan
(direct blast) (pyroclast)

Batuan Piroklastik Endapan Piroklastik


(tuf, aglomerat, breksi piroklastik)
Litifikasi

• Pyroclastic fall deposits


Endapan
• Pyroclastic flow deposits
Vulkaniklastik • Pyroclastic surge deposits
Lapuk,
tererosi &
terendapkan

Batuan Sedimen Vulkanis


(batupasir, konglomerat, batulempung, dll)
Tipe Endapan Piroklastik
1. Endapan jatuhan piroklastik (pyroclastic fall deposits),
dihasilkan dari letusan eksploif material vulkanik dari lubang
vulkanik ke atmosfer dan jatuh kembali ke bawah dan
terkumpul di sekitar gunung api.
Endapan ini umumnya menipis dan ukuran butir menghalus
secara sistimatis menjauhi pusat erupsi, pemilahannya baik,
menunjukan grading normal pumis dan fragmen litik,
mungkin menunjukan stratifikasi internal dalam ukuran butir
atau komposisi, komposisi pumis lebih besar daripada litik.
• Struktur : graded bedding normal dan reverse
• Komposisi : pumice, scoria, abu/debu, sedikit lapili
• Macam-macam : scoria-fall deposit, pumice-fall deposit,
ash-fall deposit
2. Endapan aliran piroklastik (pyroclastic flow deposits),
dihasilkan dari pergerakan lateral di permukaan tanah dari
fragmen-fragmen piroklastik yang tertransport dalam matrik
fluida (gas atau cairan), material vulkanik ini tertransportasi
jauh dari gunung api.
Endapan ini umumnya pemilahannya buruk, mungkin
menunjukan grading normal fragmen litik, dan butiran litik
yang padat semakin berkurang menjauhi pusat erupsi.
Sebaran tidak merata; menebal di bagian lembah, seringkali
berasosiasi dengan lava riolitik, dasitik, andesitik
• Endapan aliran scoria
• Didominasi oleh lapili scoria
• Komposisi andesitik, basaltik
• Endapan aliran pumice
• Komposisi dasitik, riolitik
• Lapili, blok, pecahan gelas bertekstur pumice
3. Endapan surge piroklastik (pyroclastic surge deposits),
termasuk pergerakan lateral fragmen piroklatik sebagai
campuran padatan/gas konsentrasi rendah yang panas.
Endapan ini menunjukan stratifikasi bersilang, struktur dunes,
laminasi planar, struktur anti dunes dan pind and swell,
endapan sedikit menebal di bagian topografi rendah dan
menipis pada topografi tinggi.
• Endapan base surge
• Berasosiasi dengan endapan jatuhan
• Endapan ground surge
• Berasosiasi dengan endapan aliran piroklastik
• Endapan ash-clouds surge
• Biasanya di bagian atas endapan aliran piroklastik
Fragmen yang ditemukan dalam endapan
piroklastik
• Fragmen dari lava baru atau disebut fragmen juvenil,
berupa material padat tidak mempunyai vesikuler
sampai fragmen lava yang banyak vesikulernya.
• Kristal individu, yang dihasilkan dari fenokris yang
lepas dalam lava juvenil sebagai hasil fragmentasi.
• Fragmen litik, termasuk batuan yang lebih tua dalam
endapan piroklastik, tetapi sering terdiri dari lava
yang lebih tua.
Macam piroklas berdasarkan terjadinya

• Juvenile pyroclasts : hasil langsung akibat letusan,


membeku dipermukaan (Fragmen gelas, kristal
pirojenik)
• Cognate pyroclasts : fragmen batuan hasil erupsi
terdahulu (dari gunungapi yang sama)
• Accidental pyroclasts : fragmen batuan berasal dari
basement (komposisi berbeda)
Batuan piroklastik yang bersifat basa
• Magmanya cair, seperti pada lava basa, maka akan
menghasilkan pele’s tear yaitu gelas volkanik yang
berbentuk pelet. Bila bentuknya seperti rambut
disebut pele’s hair.
• Scoria adalah nama untuk lapili dan bomb yang
berwarna gelap, kaya gelas, vesikuler, dan bersifat
basa. Ada yang mengatakan sebagai lava basa yang
mengandung banyak rongga-rongga gas.
• Palagonit biasanya kuning atau orange dan indeks
biasnya di bawah 1,54 yang kebanyakan
mengandung banyak air dan kadang mengandung
plagioklas, olivin, piroksen, dan bijih.
Batuan piroklastik bersifat menengah dan asam

• Magma yang bersifat asam lebih dingin dan lebih kental


daripada yang basa sehingga gelembung udara atau gas cepat
keluar. Apabila magma yang keluar membusa, maka akan
menjadi batuapung. Teksturnya pumicious. Rongga-rongga
dalam batuapung biasanya lonjong atau berbentuk tabung
yang ramping.
• Kebanyakan debu vitrik dihembuskan tinggi ke atas yang
kemudian terbawa angin. Biasanya mendingin sebelum
mencapai daratan. Kadang debu vitric turun bersama air
hujan, sehingga membentuk pelet-pelet yang spheroidal dan
disebut pisolit. Endapan yang mengeras disebut pisolithic tuff.
Jenis komposisi
Jenis komposisi umumnya basaltik, andesitik, ataupun
riolitik. Tetapi yang jelas material piroklastik adalah
berkomposisi asam sampai menengah.
Hal ini disebabkan karena viskositas magma relatif lebih
tinggi pada gunungapi yang bertipe eksplosif, yang
umumnya mengeluarkan piroklastik.
Variasi litologi

• Variasi litologi dapat digunakan untuk klasifikasi tuf.


• Dari variasi litologinya, tuf dapat dibedakan menjadi
tiga (Schmidt, 1981), yaitu :
• Vitric tuff ; terdiri atas fragmen gelas,
• Lithic tuff ; terdiri atas fragmen batuan,
• Crystal tuff ; terdiri atas fragmen kristal.
• Tetapi biasanya, batuan piroklastik terdiri atas
campuran dari berbagai litologi. Hanya penamaannya
berdasarkan pada dominasi
Klasifikasi
• Dasar : ukuran butiran
• Penamaan : tuf, tuf lapili, aglomerat, breksi piroklastik atau
breksi volkanik
• Untuk batuan berbutir halus (<4mm) : tuf gelas, tuf kristal, tuf
litik

Ukuran Piroklas Endapan piroklastik


Tefra (tak terkonsolidasi) Batuan piroklastik
(terkonsolidasi)
> 64 mm Bom, blok Lapisan bom / blok Aglomerat, breksi piroklastik
Tefra bom atau blok

2 – 64 mm Lapili Lapisan lapili atau Batulapili (lapillistone)


Tefra lapili

1/16 – 2 mm Abu/debu kasar Abu kasar Tuf kasar

< 1/16 mm Abu/debu halus Abu/debu halus tuf halus

(Schmid, 1981)
Berikut ini adalah penjelasan tentang istilah bom, blok,
lapili, dan abu.

Bom :
 Fragmen-fragmen piroklastik yang diameternya > 64
mm.
 Umumnya berbentuk membulat, atau permukaannya
bertekstur kerak-roti, yang mengindikasikan bahwa bom
terbentuk di udara dari massa lava-membulat yang cair,
atau cair sebagian.

Petrologi Batuan Piroklastik


Blok :
 Fragmen-fragmen piroklastik yang diameternya > 64
mm.
 Berbentuk menyudut, atau menyudut tanggung, yang
mengindikasikan bahwa blok sudah berbentuk padat
selama diangkut.

Lapili :
 Fragmen piroklastik yang berdiameter berkisar antara 2
– 64 mm.

Petrologi Batuan Piroklastik


Abu :
 Butir-butir fragmen piroklastik yang diameternya < 2
mm.
 Terbagi menjadi 2 macam, yaitu abu berbutir kasar (∅
ber-kisar dari 0,032 – 2 mm), dan abu berbutir halus (∅
< 0,032 mm).

Pada slide berikut terlihat Tabel Ukuran Butir yang


digunakan British Geological Survey (BGS) dalam
mengklasifikasi batuan (Gillespic and Styles, 1999, h. 29).

Petrologi Batuan Piroklastik


• Tabel Ukuran Butir dari
BGS (Gillespic and Styles,
1999, h. 29)
• Selain itu, Schmid (1981, dalam Gillespic and Styles,
1999, h. 31) telah juga membuat Klasifikasi Batuan
Volkani-klastik. Klasifikasi ini digunakan bila batuan
volkaniklastik bersifat unimodal dan terpilah baik.
• Dalam klasifikasinya, Schmid (1981) mendefinisikan
bahwa sedimen/batuan volkaniklastik adalah
batuan yang mengandung material-material
piroklastik > 10% ; jika kurang maka batuan itu
dikatagorikan sebagai batuan sedimen klastik.
Batuan sedimen volkaniklastik
Ukuran fragmen rata-rata Batuan piroklastik
Tufit (tuffites) (volcaniclastic sedimentary
(mm) (pyroclastic rocks)
rocks)

Aglomerat, atau
breksi-piroklastik Konglomerat-volkaniklastik
Konglomerat-tufan (tuffaceous-
64 (volcaniclastic-conglomerate),
conglomerate), atau breksi-tufan
atau breksi-volkaniklastik
Batulapili (tuffaceous-breccia)
(volcaniclastic-breccia)
(lapillistone)

Tuf kasar Batupasir-tufan Batupasir-volkaniklastik


(coarse tuff) (tuffaceous-sandstone) (volcaniclastic-sandstone)

0,032

Tuf halus Batulumpur-tufan Batulumpur-volkaniklastik


(fine tuff) (tuffaceous-mudstone) (volcaniclastic-mudstone)

% material volkanik 100% - 75% 75% - 25% < 25%

(Schmid, 1981, dalam Gillespic and Styles, 1999, h. 31).


Berdasarkan komposisi material piroklastik/volkanik yang
terdapat dalam batuan volkaniklastik, maka batuan itu
dapat dibagi menjadi 3 kelompok batuan, yaitu :
1. Batuan piroklastik (jumlah material volkaniknya
berkisar dari 75 – 100%).
2. Tufit (jumlah material volkanik berkisar dari 25 – 75%),
dan
3. Batuan sedimen volkaniklastik (jumlah material volka-
nik berkisar antara 0 – 25%).

Petrologi Batuan Piroklastik


Tiap kelompok batuan itu dapat diklasifikasi lagi menjadi
beberapa jenis batuan berdasarkan ukuran butirnya.
Selanjutnya akan diuraikan karakteristik setiap kelompok
batuan, berturut-turut dimulai dari kelompok batuan
piroklastik, tufit, dan terakhir kelompok batuan sedimen
volkaniklastik.

Petrologi Batuan Piroklastik


Perhatikan tabel di sebelah :
Ukuran fragmen rata- Batuan piroklastik
rata (mm) (pyroclastic rocks) Kelompok batuan piroklastik adalah
batuan yang unimodal dan terpilah baik.
Aglomerat, atau
Kelompok batuan ini terdiri dari 4 jenis
breksi-piroklastik
batuan, yang dibedakan berdasarkan
64
ukuran butirnya, yaitu : 1. aglomerat, atau
Batulapili
(lapillistone) breksi-piroklastik (> 64 mm) (breksi-
2 piroklastik = breksi-volkanik) ; 2. batulapili
Tuf kasar (2 – 64 mm) ; 3. tuf kasar (0,032 – 2 mm) ;
(coarse tuff)
dan 4. tuf halus (< 0,032 mm).
0,032

Tuf halus
(fine tuff)

% material volkanik 100% - 75%


Aglomerat :
Ukuran fragmen rata- Batuan piroklastik
rata (mm) (pyroclastic rocks)  Tersusun oleh fragmen piroklastik yang
membulat (bom) > 50%.
Aglomerat, atau
 Terpilah baik.
breksi-piroklastik
 Batuan ini adalah hasil konsolidasi dari
64
tefra-bom, atau tefra-bom-blok.
Batulapili
(lapillistone) Catatan :
2 Tefra-bom, atau tefra-bom-blok adalah
Tuf kasar bentuk sedimen piroklastik, batuan yang
(coarse tuff)
masih terurai/berlepasan, belum
0,032
terkonsolidasi.
Tuf halus
(fine tuff)

% material volkanik 100% - 75%


Breksi-piroklastik :
Ukuran fragmen rata- Batuan piroklastik
rata (mm) (pyroclastic rocks)  Tersusun oleh fragmen-fragmen
piroklastik yang menyudut –
Aglomerat, atau
menyudut-tanggung (blok) > 50%.
breksi-piroklastik
 Terpilah baik.
64
 Batuan ini adalah hasil konsolidasi dari
Batulapili
(lapillistone) tefra-blok, atau tefra-blok-bom .
2 Catatan :
Tuf kasar Tefra-blok, atau tefra-blok-bom adalah
(coarse tuff)
bentuk sedimen piroklastik, batuan yang
0,032
masih terurai/berlepasan, belum
Tuf halus
(fine tuff) terkonsolidasi.

% material volkanik 100% - 75%


Ukuran fragmen rata- Batuan piroklastik
rata (mm) (pyroclastic rocks)

Karakteristik aglomerat & breksi-piro-

Aglomerat, atau
klastik lainnya adalah :
breksi-piroklastik
 Fragmen-fragmen piroklastik/volka-nik
64
tertanam dalam matriks asal volkanik
Batulapili
 tuf, atau gelas volkanik.
(lapillistone)
 Dapat monomik, atau polimik.
2
 Matriks dapat berukuran halus – kasar.
Tuf kasar
(coarse tuff)  Kemasnya dapat terbuka atau
0,032 tertutup.
Tuf halus  Terpilah baik.
(fine tuff)

% material volkanik 100% - 75%


Ukuran fragmen rata- Batuan piroklastik  Kekerasannya berkisar dari sangat-
rata (mm) (pyroclastic rocks)
keras – gembur. Endapan yang ber-
umur tua bisanya keras – sangat-keras.
Aglomerat, atau
breksi-piroklastik  Contoh : breksi-volkanik.
64 Breksi-lahar adalah breksi-piroklastik/
Batulapili breksi-volkanik yang berkarakteristik sbb. :
(lapillistone)
 Ukuran fragmen sangat bervariasi,
2
berkisar dari kasar – bongkah,
Tuf kasar
(coarse tuff)  Fragmen beraneka bahan  polimik.
0,032

Tuf halus
(fine tuff)

% material volkanik 100% - 75%


Ukuran fragmen rata- Batuan piroklastik Lanjutan breksi-lahar :
rata (mm) (pyroclastic rocks)
 Terdiri dari berjenis-jenis batuan,
bahkan dapat mengandung mate-rial-
Aglomerat, atau
breksi-piroklastik material organik  tumbuhan,
64 binatang, bahkan kerangka manu-sia,
Batulapili  Matriks berupa lumpur,
(lapillistone)
 Kemasnya terbuka – tertutup,
2
 Pemilahannya buruk – sangat- buruk,
Tuf kasar
(coarse tuff)  Umumnya berwarna abu-abu

0,032
kehitaman – hitam gelap.

Tuf halus
(fine tuff)

% material volkanik 100% - 75%


Ukuran fragmen rata- Batuan piroklastik
Karakteristik seperti di atas diperoleh
rata (mm) (pyroclastic rocks)
akibat dari material batuan yang mengalir
(bercampur air, yang berasal dari hujan,
Aglomerat, atau
breksi-piroklastik atau danau kawah) di per-mukaan tanah,

64 yang kemudian membawa semua

Batulapili
material yang terdapat di atas permukaan
(lapillistone)
yang dilaluinya. Sifat alirannya pekat, atau
2
setengah-pekat. Lahar moderen seperti
Tuf kasar
yang dihasilkan Gunung Merapi, di
(coarse tuff)
samping terutama tersusun oleh material-
0,032
material volkanik, dan pepohonan,
Tuf halus
(fine tuff) terdapat juga bangkai truk/kendaraan
bermotor.
% material volkanik 100% - 75%
Petrologi Batuan Piroklastik
Ukuran fragmen rata- Batuan piroklastik Batulapili :
rata (mm) (pyroclastic rocks)
 Tersusun oleh fragmen-fragmen
piroklastik yang berdiameter berkisar
Aglomerat, atau
breksi-piroklastik dari 2 – 64 mm.
64  Tertanam dalam matriks tuf halus.
Batulapili  Dinamakan tefra-lapili jika belum
(lapillistone)
terkonsolidasi.
2

Tuf kasar
(coarse tuff)

0,032

Tuf halus
(fine tuff)

% material volkanik 100% - 75%


Ukuran fragmen rata- Batuan piroklastik Tuf :
rata (mm) (pyroclastic rocks)
 Tersusun oleh butir-butir fragmen
piroklastik yang berdiameter < 2 mm.
Aglomerat, atau  Terdiri dari 2 jenis, yaitu yang ber-butir
breksi-piroklastik
64 kasar (∅ 0,032 – 2 mm)  tuf kasar ;
Batulapili dan berbutir halus (∅ < 0,032 mm) 
(lapillistone)
tuf halus.
2
 Dinamakan abu-kasar, atau abu-halus,
Tuf kasar
(coarse tuff)
jika belum terkonsolidasi.

0,032

Tuf halus
(fine tuff)

% material volkanik 100% - 75%


Ukuran fragmen rata-
Kelompok tufit :
Tufit (tuffites)
rata (mm)
 Terutama tersusun oleh ma-terial
volkanik berkisar antara 25 – 75%.
 Terdiri dari 3 jenis batuan, yaitu :
Konglomerat-tufan
(tuffaceous-conglomerate), 1. Konglomerat-tufan, atau
64
atau breksi-tufan
(tuffaceous-breccia) breksi-tufan (bergantung pada
bentuk butirnya, ∅ butir > 2
2
mm),
Batupasir-tufan (tuffaceous-
sandstone)
2. Batupasir-tufan (∅ butir 0,032

0,032
– 2 mm),

Batulumpur-tufan
(tuffaceous-mudstone)

% material volkanik 75% - 25%


Ukuran fragmen rata-
Kelompok tufit :
Tufit (tuffites)
rata (mm)
3. Batulumpur-tufan (∅ butir <
0,032 mm).
Akhiran “tufan” perlu di-
Konglomerat-tufan
(tuffaceous-conglomerate), tambahkan mengikuti nama ba-
64
atau breksi-tufan
(tuffaceous-breccia) tuannya  mencirikan bahwa
batuan adalah batuan volkani-
2
klastik. Contoh : batupasir-tufan
Batupasir-tufan (tuffaceous-
sandstone)
dan batulumpur-tufan ; yang

0,032
bentukan tak-konsolidasinya adalah
pasir-tufan dan lumpur-tufan.
Batulumpur-tufan
(tuffaceous-mudstone)

% material volkanik 75% - 25%


Ukuran fragmen rata-
Kelompok tufit :
Tufit (tuffites)
rata (mm)
Bentukan tak-konsolidasi dari
konglomerat-tufan/breksi tufan
adalah kerikil-tufan (tuffaceous-
Konglomerat-tufan

64
(tuffaceous-conglomerate), gravel).
atau breksi-tufan
(tuffaceous-breccia) Untuk tufit yang pemilahannya
buruk, maka pena-maan batuannya
2
menjadi : “batupasir-tufan
Batupasir-tufan (tuffaceous-
kerakalan” (pebbly tuffaceous-
sandstone)
sandstone), atau “wek-tufan”
0,032
(tuffaceous-wacke).
Batulumpur-tufan
(tuffaceous-mudstone)

% material volkanik 75% - 25%


Ukuran fragmen rata-
Kelompok tufit :
Tufit (tuffites)
rata (mm)
Catatan :
Kerikil (gravel) berukuran butir > 2
mm, terdiri dari 4 jenis ukuran
Konglomerat-tufan

64
(tuffaceous-conglomerate), butir, yaitu : 1. Derai (granule ; 2 – 4
atau breksi-tufan
(tuffaceous-breccia) mm), 2. Kerakal (pebble ; 4 – 64
mm), 3. Berangkal (cobble ; 64 –
2
256 mm), dan 4. Bongkah (boulder ;
Batupasir-tufan (tuffaceous-
> 256 mm).  Lihat Tabel Ukuran
sandstone)
Butir BGS.
0,032

Batulumpur-tufan
(tuffaceous-mudstone)

% material volkanik 75% - 25%


Ukuran fragmen rata-
Batuan sedimen Kelompok Batuan Sedimen
volkaniklastik (volcaniclastic
rata (mm)
sedimentary rocks)
Volkaniklastik :
 Terutama tersusun oleh mate-
Konglomerat-volkaniklastik rial volkanik lebih dari 10% tetapi
(volcaniclastic-
64 conglomerate), atau breksi- kurang dari 25%.
volkaniklastik
(volcaniclastic-breccia)  Terdiri dari 3 jenis batuan :
1. Konglomerat-volkaniklastik,
2
atau breksi-volkaniklastik
Batupasir-volkaniklastik
(volcaniclastic-sandstone) (bergantung pada bentuk

0,032
butirnya ; ∅ uk. butir > 2

Batulumpur-volkaniklastik
mm),
(volcaniclastic-mudstone)

% material volkanik 25% - 0%


Ukuran fragmen rata-
Batuan sedimen 2. Batupasir-volkaniklastik (∅
volkaniklastik (volcaniclastic
rata (mm)
sedimentary rocks)
uk. butir 0,032 – 2 mm), dan
3. Batulumpur-volkaniklastik (∅
Konglomerat-volkaniklastik uk. butir < 0,032 mm).
(volcaniclastic-
64 conglomerate), atau breksi-  Bentuk tak-konsolidasi dari
volkaniklastik
(volcaniclastic-breccia) konglomerat-volkaniklastik/
breksi-volkaniklastik  kerikil-
2
volkaniklastik.
Batupasir-volkaniklastik
(volcaniclastic-sandstone)  Bentuk tak-konsolidasi dari

0,032
batupasir-volkaniklastik  pa-

Batulumpur-volkaniklastik
sir-volkaniklastik.
(volcaniclastic-mudstone)

% material volkanik 25% - 0%


Ukuran fragmen rata-
Batuan sedimen  Bentuk tak-konsolidasi dari
volkaniklastik (volcaniclastic
rata (mm)
sedimentary rocks)
batulumpur-volkaniklastik 
lumpur-volkaniklastik.
Konglomerat-volkaniklastik  Jika batuan sedimen volkani-
(volcaniclastic-
64 conglomerate), atau breksi- klastik terpilah buruk, maka
volkaniklastik
(volcaniclastic-breccia) namanya menjadi : batupasir-
volkaniklastik kerakalan, atau
2
wek-volkaniklastik.
Batupasir-volkaniklastik
(volcaniclastic-sandstone)

0,032

Batulumpur-volkaniklastik
(volcaniclastic-mudstone)

% material volkanik 25% - 0%


Berikut ini akan disampaikan tentang Klasifikasi Sedimen dan Batuan
Volkaniklastik yang diajukan Gillespic and Styles (1999, h. 8) untuk
British Geological Survey. Klasifikasi ini didahului dengan Hirarki
Klasifikasi Sedimen dan Batuan Volkaniklastik, seperti yang tertera
pada skema berikut.
Dari skema tsb dapat diketahui bahwa Sedimen dan Batuan
Volkaniklastik, terdiri dari 3 kelompok batuan, yaitu :
1. Kelompok sedimen dan batuan piroklastik,
2. Kelompok tufit, dan
3. Kelompok sedimen dan batuan sedimen volkaniklastik.
Skema Hirarki Klasifikasi
Sedimen dan Batuan
Volkaniklastik.

Selanjutnya materi yang


akan diuraikan adalah
tentang “Sedimen dan
Batuan Piroklastik”,
sedangkan tufit dan
sedimen dan batuan
sedimen volkaniklastik
tidak dilanjutkan.
Sedimen dan batuan piroklastik tersusun oleh fragmen-fragmen piroklastik >
75%. Jika fragmen-fragmen tsb terkonsolidasi  “batuan piroklastik” ; kalau
belum  “sedimen piroklastik” (gembur, masih ter-urai/berlepasan). Nama lain
dari “sedimen piroklastik” adalah “tefra”  yang terdiri dari 5 jenis batuan
bergantung pada proporsi fragmen-fragmen piroklastiknya.
Kelima jenis tefra tersebut adalah :
1. Tefra-blok/tefra-bom,
2. Breksi-abu,
3. Tefra-lapili,
4. Abu-lapili, dan
5. Abu.
Nama tefra-blok atau tefra-bom atau tefra-bom-blok atau tefra-blok-bom,
digunakan jika 75% batuan tersusun oleh fragmen-fragmen piroklastik berukuran
> 64 mm. Sisanya adalah fragmen-fragmen lain yang berukuran < 64 mm.
Tefra-blok : lebih dari 75% fragmen piroklastik berukuran > 64 mm, ber-bentuk
menyudut - menyudut-tanggung.
Tefra-bom : lebih dari 75% fragmen piroklastik berukuran > 64 mm, berbentuk
membulat - membulat-tanggung ; atau kurang dari 25% frag-men piroklastik
berukuran > 64 mm yang berbentuk menyudut – menyu-dut-tanggung.
Tefra-blok-bom : tersusun oleh 50 - 75% fragmen piroklastik berukuran > 64 mm
yang berbentuk menyudut – menyudut-tanggung.
Tefra-bom-blok : tersusun oleh 25 - 50% fragmen piroklastik berukuran > 64 mm
yang berbentuk menyudut – menyudut-tanggung.
Breksi-abu : tefra yang mengandung blok/bom, lapili, atau abu, lebih dari 25%.
Tefra-lapili atau abu-lapili atau abu : tersusun oleh fragmen-fragmen piroklastik
berukuran < 64 mm lebih dari 75%.
Tefra-lapili : tersusun oleh fragmen-fragmen piroklastik berukuran lapili lebih dari
75%.
Abu-lapili : tersusun oleh fragmen-fragmen piroklastik berukuran lapili berkisar
antara 25 – 75%.
Abu : tersusun oleh fragmen-fragmen piroklastik berukuran abu, lebih dari 75%,
atau mengandung lapili kurang dari 25%.
Batuan piroklastik, terdiri dari 5 jenis batuan, yaitu :
1. Aglomerat, atau breksi piroklastik,
2. Breksi-tuf,
3. Batulapili (lapillistone),
4. Tuf-lapili, dan
5. Tuf.
Nama aglomerat, atau breksi-piroklastik digunakan jika batuan tersusun oleh
fragmen-fragmen piroklastik berukuran > 64 mm lebih dari 75%.
Aglomerat : tersusun oleh fragmen-fragmen yang membulat > 50% ; berasal dari
tefra-bom yang terkonsolidasi.
Breksi-proklastik : tersusun oleh fragmen-fragmen yang menyudut > 50% ;
berasal dari tefra-blok yang terkonsolidasi.
Breksi-tuf : batuan piroklastik yang mengandung lebih dari 25% fragmen
berukuran blok/bom, lapili, dan abu ; terpilah buruk ; dan berasal dari breksi-abu
terpilah buruk yang terkonsolidasi.
Nama batulapili atau tuf-lapili atau tuf digunakan jika batuan tersusun oleh
fragmen-fragmen piroklastik berukuran < 64 mm, lebih dari 75%.
Batulapili : batuan tersusun oleh fragmen-fragmen berukuran lapili > 75% ;
berasal dari konsolidasi tefra-lapili.
Tuf-lapili : batuan piroklastik yang mengandung 25 - 75% fragmen ber-ukuran
lapili ; terpilah buruk ; dan berasal dari tefra abu-lapili terpilah buruk yang
terkonsolidasi.

Petrologi Batuan Piroklastik 63


Tuf : batuan yang mengandung fragmen-fragmen berukuran abu lebih dari 75%,
atau mengandung lapili < 25%, dan berasal dari abu yang terkonsolidasi.

Petrologi Batuan Piroklastik 64


• Selain klasifikasi sedimen dan batuan piroklastik yang diajukan
oleh Gillespic and Styles (1999, h. 8) untuk British Geological
Survey, terdapat juga klasifikasi lain yang diajukan Fisher dan
Schminke (1984, dalam Gillespic and Styles, 1999, h. 32). Ada 2
klasifikasi yang diajukan, yaitu untuk sedimen piroklastik atau
tefra, dan klasifikasi batuan piroklastik. Keduanya digunakan bagi
sedimen dan batuan yang pemilahannya buruk.
• Schmid (1981, dalam Gillespic and Styles, 1999, h. 31),
mengajukan juga Klasifikasi dan Tatanama abu dan tuf, seperti
yang tampak pada slide berikut.

Petrologi Batuan Piroklastik 65


Klasifikasi Sedimen Piroklastik atau Tefra (Fisher dan Schminke, 1984, dalam
Gillespic and Styles, 1999, h. 32)
Klasifikasi batuan piroklastik menurut Fisher dan Schminke (1984, dalam
Gillespic and Styles, 1999, h. 32)
• Klasifikasi tuf menurut Schmid (1981, dalam Gillespic and
Styles, 1999, h. 31)
• Jika dengan menggunakan klasifikasi abu dan tuf dari Schmid (1981)
diperoleh bahwa batuan berjenis tuf vitrik, atau tuf kristal, maka klasifikasi
dapat dilanjutkan lagi dengan menggunakan klasifikasi tuf vitrik dan tuf
kristal yang diajukan Pettijohn (1975, h. 306).

Tatanama dan Klasifikasi Tuf Vitrik dan Tuf Kristal (Pettijohn, 1975, h. 306)
Pumice
Scoria

Tuf
Tekstur piroklastik pada breksi volkanik

Petrologi Batuan Piroklastik 71


Breksi volkanik

Petrologi Batuan Piroklastik 72


Aglomerat dengan fragmen bom

Petrologi Batuan Piroklastik 73


Aglomerat

Petrologi Batuan Piroklastik 74


Lapili

Petrologi Batuan Piroklastik 75


Lapisan batulapili (putih)

Petrologi Batuan Piroklastik 76


Tuf berwarna putih

Petrologi Batuan Piroklastik 77


Singkapan perlapisan tuf

Petrologi Batuan Piroklastik 78


Batuapung (pumice)

Petrologi Batuan Piroklastik 79


Basalt skoriaan (stuktur vesikular)

Petrologi Batuan Piroklastik 80


Kedua batuan ini berbeda, yang satu batuapung (kiri) dan yang lain adalah basalt
skoria (kanan), namun keduanya memperlihatkan tekstur yang sama, yaitu
berlubang-lubang bekas gelembung gas. Batuapung akan mengapung dalam air,
sedangkan basalt skoria tenggelam

Petrologi Batuan Piroklastik 81


Aglomerat (bawah), tertindih oleh lapisan tefra halus, tersingkap di halaman
Kantor Pemkot Cimahi

Petrologi Batuan Piroklastik 82


Singkapan breksi volkanik

Petrologi Batuan Piroklastik 83


Breksi lahar

Petrologi Batuan Piroklastik 84


Singkapan tuf-lapili tersingkap di pinggir jalan raya dari Jambi ke
Sungaipenuh melalui Danau Kerinci

Petrologi Batuan Piroklastik 85


Tuf-lapili tampak dari dekat

Petrologi Batuan Piroklastik 86


Singkapan lapisan batulapili tersisip di dalam tuf, tersingkap di pinggir jalan Danau Kerinci
pada jalan raya dari Kota Jambi ke Sungaipenuh

Petrologi Batuan Piroklastik 87


Singkapan lapisan batulapili tersisip di dalam tuf, tersingkap di pinggir jalan Danau
Kerinci pada jalan raya dari Kota Jambi ke Sungaipenuh

Petrologi Batuan Piroklastik 88


Singkapan tuf yang tersingkap di pinggir jalan Danau Kerinci pada jalan raya dari
Kota Jambi ke Sungaipenuh

Petrologi Batuan Piroklastik 89


Tuf kasar berwarna putih kotor dilihat dari dekat

Petrologi Batuan Piroklastik 90


Singkapan tuf dan tuf-lapili (merah muda) yang tersingkap di pinggir jalan Danau
Kerinci pada jalan raya dari Kota Jambi ke Sungaipenuh

Petrologi Batuan Piroklastik 91


Tuf-lapili teroksidasi dilihat dari dekat

Petrologi Batuan Piroklastik 92


Tugas 4
• Makalah mengenai Batuan Piroklastik dan Volkanisme.
• Syarat dan ketentuan referensi:
• Minimal 3 text book,
• Minimal 7 web site,
• Diktat dan slide kuliah tidak diperkenankan sebagai
referensi,
• Blog dan Google books tidak diperkenankan sebagai
referensi.
• Dikumpulkan hari Rabu 06/04/2016, tidak ada susulan,
terlambat akan dianggap tidak mengumpulkan.
• Plagiarisme akan dikenai sanksi, mulai dari pengurangan
nilai sampai tidak boleh ikut UAS.

Anda mungkin juga menyukai