Anda di halaman 1dari 6

asdcfvb

KLASIFIKASI BATUAN n
METAMORF (LOWGRADE)
MENURUT WINKLER (1979)

Disusun Oleh :

ADYAKSA PRADIBTA

111.190.045

PLUG 7

LABORATORIUM BAHAN GALIAN

SIE. PETROLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2020
Laboratoium Bahan Galian sie.Petrologi 2020

KLASIFIKASI BATUAN METAMORF (LOWGRADE)


MENURUT WINKLER (1979)

Pengertian Batuan Metamorf

Batuan metamorf diartikan sebagai batuan yang terbentuk akibat


perubahan suhu dan tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya (protolith),
baik itu batuan beku, sedimen, maupun batuan metamorf itu sendiri (Winter,2001;
Best, 2003). Perubahan itu sendiri disebut dengan proses metamorfisme. Batuan
metamorf juga disebut sebagai batuan malihan, demikian pula dengan prosesnya,
yaitu proses metamorfisme atau malihan.

Proses metamorfisme merupakan perubahan yang terjadi pada susunan


mineral, tekstur batuan, dan komposisi kimia. Perubahan pada proses
metamorfisme sangat berbeda dengan perubahan pada batuan sedimen yang
dikenal dengan diagenesis dan proses pelapukan. Proses metamorfisme
berlangsung akibat perubahan suhu dan tekanan yang tinggi di atas 200°C dan 300
Mpa (megapascal) pada kedalaman tekanan 3kbar dan terjadi dalam kondisi padat.
Proses diagenesa itu sendiri berlangsung pada suhu di bawah 200°C dan proses
pelapukan pada suhu dan tekanan normal.

Derajat Metamorfisme (Metamorphic Grade)

Pada saat suhu dan tekanan batuan naik, maka batuan tersebut mengalami
proses prograde metamorphis. Derajat metamorfisme adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan kondisi suhu dan tekanan yang relatif ketika
batuan beku tersebut terbentuk.

Metamorfisme berderajat rendah (low-grade metamorphism) terjadi pada


suhu 200-320°C dan tekanan yang cenderung rendah. Proses metamorfisme
derajat rendah ini pada umumnya dicirikan oleh kehadiran mineral-mineral
berhidrat atau mineral yang banyak mengandung molekul H2O (contohnya:
amfibol, klorit, serpentin, dan muskovit) dalam struktur kristalnya. Dengan

Nama: Adyaksa Pradibta


NIM: 111.190.045
Plug: 7
Laboratoium Bahan Galian sie.Petrologi 2020

naiknya derajat metamorfisme, maka mineral berhidrat tersebut akan bereaksi


dengan mineral lainnya atau secara perlahan-lahan terurai menjadi mineral yang
sedikit berhudrat.

Metamorfisme derajat tinggi (high-grade metamorphic) terjadi pada suhu


lebih dai 320°C dan pada kondisi tekanan yang tinggi. Jika derajat metamorfisme
semakin naik, maka jumlah mineral-mineral berhidrat semakin berkurang dan
jumlah mineral-mineral akan semakin melimpah.

Masing-masing tahapan derajat metamorfisme akan membentuk batuan


metamorf dengan karakteristik tertentu tergantung protolith atau batuan asalnya,
dan jenis proses metamorfisme yang terjadi. Sebagai contoh, apabila suatu batuan
sedimen pelitik yang berkomposisikan material sedimen berukuran lempung
mengalami proses matamorfisme, maka pada tahap derajat rendah (low-grade)
aka membentuk slate, dan perlahan-lahan jika derajat metamorfisme meningkat
akan terbentuk filit. Apabila derajat metamorfisme terus mengalami kenaikan,
maka akan terbentuk sekis dan akhirnya akan membentuk gneiss.

Pembagian Derajat Metamorfisme


Sumber: docplayer.info

Nama: Adyaksa Pradibta


NIM: 111.190.045
Plug: 7
Laboratoium Bahan Galian sie.Petrologi 2020

Hubungan Antara Derajat Metamorfisme dengan batuan yang dihasilkan

Sumber: PPT Geodas

Pertimbangan Umum
Nilai metamorf telah digunakan sebagai istilah tidak tepat "untuk
menandakan tingkat atau keadaan metamorfisme "(Tilley, 1924). Misalnya,
tingkat rendah metamorfisme menyiratkan pembentukan pada suhu yang relatif
rendah khas dari facies greenschist, dan metamorfisme kelas menengah mengacu
pada kondisi fasies amfibolit. Meskipun tidak perlu di Prinsip untuk klasifikasi
metamorfisme, sangat praktis dalam kerja lapangan dan membuat orientasi jauh
lebih mudah jika seluruh rentang P, T kondisi metamorf dibagi menjadi beberapa
divisi besar kelas metamorf:

 Kelas sangat rendah (sehr schwach)


 Kelas rendah (schwach)
 Kelas menengah (mittel)
 Bermutu tinggi (telanjang)

Nama: Adyaksa Pradibta


NIM: 111.190.045
Plug: 7
Laboratoium Bahan Galian sie.Petrologi 2020

Metamorfisme Derajat Rendah (low-grade metamorphic)

Dalam metamorfisme tingkat rendah, yaitu, sejak awal fasies hijau,


mineral zoisit stabil berbeda dengan bebatuan kelas yang sangat rendah. Klorit,
aktinolit, mika putih, epidote kaya zat besi, dan yang lain tidak berbeda; mereka
sudah ada di bebatuan yang sangat rendah kelas. Namun, karena pembentukan
zoisit atau epidote non-Fe-rich, Yaitu, clinozoisite, kumpulan mineral yang sangat
khas tipikal batuan metamorf tingkat rendah:

klorit + zoisit / clinozoisit ± aktinolit ± kuarsa

Kumpulan ini, yang selalu dianggap khas untuk facies greenschist, bertahan pada
kisaran kenaikan suhu. Diamati (bersama dengan mineral lainnya) pada batuan
metamorf yang dimiliki Berasal dari berbagai macam batuan, seperti basal dan
tufa, marls, pelite tertentu, dan graywackes.

Ingatlah bahwa kita tidak tertarik pada banyak perbedaan yang lengkap set
paragenesis mineral saat menerapkan klasifikasi metamorf kelas; alih-alih, kita
hanya perlu memastikan bahwa di area bawah batuan investigasi ditemukan yang
memiliki klorit primer + zoisit / clinozoisite sebagai kumpulan mineral dengan
kontak timbal balik (paragenesis menghubungi mineral). Ini semua yang
diperlukan untuk memutuskan apakah batu itu kelas rendah atau sangat kelas
rendah.

Nama: Adyaksa Pradibta


NIM: 111.190.045
Plug: 7
Laboratoium Bahan Galian sie.Petrologi 2020

Kesimpulan:

 Batuan metamorf diartikan sebagai batuan yang terbentuk akibat


perubahan suhu dan tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya
(protolith)
 Derajat metamorfisme adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan kondisi suhu dan tekanan yang relatif ketika batuan beku
tersebut terbentuk.
 Metamorfisme berderajat rendah (low-grade metamorphism) terjadi pada
suhu 200-320°C dan tekanan yang cenderung rendah. Proses
metamorfisme derajat rendah ini pada umumnya dicirikan oleh kehadiran
mineral-mineral berhidrat atau mineral yang banyak mengandung molekul
H2O

Nama: Adyaksa Pradibta


NIM: 111.190.045
Plug: 7

Anda mungkin juga menyukai