Anda di halaman 1dari 16

3/30/2020

TEKTONIK DAN PEMBENTUKAN GUNUNG API


Proses pembentukan gunungapi awalnya
terjadi dari suatu tumbukkan antar lempeng
terutama untuk lempeng benua dengan lempeng
samudera dan lempeng samudera dengan
lempeng samudera, daerah pemekaran dan hot
spot.

Volcanisme pada setiap tatanan tektonik

1
3/30/2020

Pada umumnya proses pembentukan gunungapi


dapat dibedakan dari kedudukan tektonik lempengannya :

Daerah pemekaran (divergen)


Pemekaran ini menghasilkan sifat magma berupa
mafik hingga ultramafik. Sifat magma yang cenderung
basa dikarenakan mantel dari lempeng samudera sendiri
bersifat basa hingga ultrabasa.
Tipe batuan yang dihasilkan bersifat basa

volcanime pada pusat pemekaran


tengah samudera

Daerah penunjaman (konvergen)


Daerah ini dapat menghasilkan sifat magma yang
beragam mulai dari asam hingga basa.
Variasi sifat magma ini dipengaruhi dari sudut
penunjaman saat proses tumbukan lempeng samudera
dengan lempeng benua
Semakin kecil sudut penunjaman maka akan
menghasilkan magma yang bersifat asam Semakin besar
sudut penunjaman maka akan menghasilkan magma yang
bersifat basa.

Volcanisme Pada Volcanic Arc batas kontinental aktif

2
3/30/2020

Hot spot (Intraplate volcanism)


Komposisi magma bila keluar di lempeng
samudera akan bersifat basa, hal ini sama dengan produk
magma yang keluar dari pemekaran lempeng samudera,
bila magma keluar di kontinen maka sangat berpotensial
menjadi magma yang bersifat sama.
Pembentukan gunungapi daerah ini berbeda
dengan proses pemebntukan daerah subduksi dan
pemekaran, karena daerah ini mempunyai pusat magma
yang tetap

ERUPSI (Letusan) GUNUNG API


Secara umum letusan gunung dapat dibagi menjadi tiga
kategori

Letusan magma : Peristiwa keluarnya magma ke permukaan


bumi yang kemudian akan membentuk gunung api, tekanan gas
yang kuat, dan suhu tinggi dari magma tersebut sehingga mudah
menembus batuan di atasnya.

Letusan Freatomagma (hidrovulkanik) : terjadi akibat adanya


kontak antara magma dengan air bawah permukaan atau formasi
batuan yang banyak mengandung air menghasilkan abu dan
material vulkanik halus.
Erupsi ini dicirikan dengan semburan abu vulkanik yang
kadang kala diselingi oleh suara gemuruh dan dentuman.

3
3/30/2020

Letusan freatik : erupsi yang disebabkan adanya kontak air


dengan magma. Bedanya dengan erupsi freatomagma, erupsi
freatik sebagian besar terdiri dari gas atau uap air.
Erupsi ini terjadi di salah satu kawah Pegunungan Dieng
dan di Gunung Agung
Begitu air kontak langsung dengan panas atau proses
pemanasan yang disebut konduksi, air itu akan berubah fase dari
air menjadi uap. Karena itu, tekanannya lebih tinggi dan ingin
keluar. Pada saat keluar itulah menjadi letusan freatik yang
didominasi uap air

Dari tiga kategori ini, erupsi dibagi lagi berdasarkan tingkatan


kedahsyatan letusan serta tinggi tiang asap

4
3/30/2020

PRODUK ERUPSI GUNUNG API

 Gas Volkanik
 Aliran Lava
 Volkaniklastik

Merupakan seluruh material lepas yang dibentuk oleh


proses fragmentasi, dihamburkan oleh berbagai macam
agen transportasi, diendapkan pada berbagai lingkungan
atau tercampur dengan fragmen non volkanik

ENDAPAN KLASTIKA GUNUNGAPI

Material Piroklastik
Material piroklastik saat dierupsikan
gunung api memiliki sifat fragmental, dapat
berujud cair maupun padat.
Dan setelah menjadi massa padat material
tersebut disebut sebagai batuan piroklastik.

5
3/30/2020

Hasil letusan gunungapi (direct blast) Terdiri dari pecahan-pecahan (pyroclast)

BATUAN PIROKLASTIK ENDAPAN PIROKLASTIK


LITIFIKASI

Tuf, aglomerat, breksi piroklastik

Pyroclastic fall deposits


Endapan vulkaniklastik Pyroclastic flow deposits
Lapuk
Pyroclastic surge deposits
Tererosi
diendapkan

BATUAN SEDIMEN
VULKANIS
Batupasir, konglomerat, batulempung, dll

6
3/30/2020

Macam-macam Endapan Piroklastik


1. Pyroclastic fall deposit
2. Pyroclastic flow deposit
3. Pyroclastic surge deposit

Wright, Smith dan Self, 1980

1. Endapan Jatuhan Piroklastik


 Sebaran mengikuti topografi
 Ukuran butiran menghalus, lapisan menipis
menjauhi pusat erupsi
 Struktur :graded bedding normal dan reverse
 Komposisi : pumice, scoria, abu/debu, sedikit lapili
 Macam-macam : scoria-fall deposit, pumice-fall
deposit, ash-fall deposit

7
3/30/2020

2. Endapan Aliran Piroklastik


 Endapan aliran debu dan balok/blok
 Terdiri dari lapili vesikuler dan debu
 Sorting buruk; butiran menyudut
 Sebaran tidak merata; menebal di bagian lembah
 Seringkali berasosiasi dengan lava riolitik, dasitik,
andesitik
 Endapan aliran scoria
 Didominasi oleh lapili scoria
 Komposisi andesitik, basaltik
 Endapan aliran pumice
 Komposisi dasitik, riolitik
 Lapili, blok, pecahan gelas
bertekstur pumice

3. Endapan Surge
 Endapan base surge
 Berasosiasi dengan endapan jatuhan
 Endapan ground surge
 Berasosiasi dengan endapan aliran piroklastik
 Endapan ash-clouds surge
 Biasanya di bagian atas endapan aliran piroklastik

8
3/30/2020

BATUAN PIROKLASTIK
 Batuan hasil letusan gunungapi
 Terdiri dari material piroklas :
 Pecahan gelas, kristal, litik/batuan volkanik
 Ukuran butiran :
 debu (< 2mm), Lapili (2 – 64 mm), blok dan bom (>
64mm) (Schmid, 1981 ; Fisher, 1984)

9
3/30/2020

BATUAN PIROKLASTIK DAN EPIKLASTIK

Batuan piroklastik :
 Batuan yang disusun oleh material-material yang dihasilkan oleh
letusan gunung api.
 Dicirikan oleh kehadiran material piroklas yang dominan (gelas,
kristal, batuan volkanik), butiran yang menyudut, porositas yang
relatif tinggi.

Batuan Epiklastik :
 Batuan hasil rombakan batuan volkanik maupun batuan lainnya.
 Terdiri dari material hasil rombakan batuan (kristal, fragmen
batuan) dan material non volkanik.

FRAGMEN PIROKLASTIK DAN ENDAPAN

Fragmen piroklastik (piroklas) : fragmen berasal dari erupsi gunungapi


(hasil langsung proses gunungapi)

Macam piroklas berdasarkan terjadinya

juvenile pyroclasts : hasil langsung akibat letusan, membeku dipermukaan


(fragmen gelas, kristal pirojenik)

cognate pyroclasts : fragmen batuan hasil erupsi terdahulu


(dari gunungapi yang sama)

accidental pyroclasts : fragmen batuan berasal dari basement


(komposisi berbeda)

10
3/30/2020

Klasifikasi
 Dasar : ukuran butiran
 Penamaan : tuf, tuf lapili, aglomerat, breksi
piroklastik atau breksi volkanik
 Untuk batuan berbutir halus (<4mm) : tuf gelas,
tuf kristal, tuf litik

ukuran piroklas endapan piroklastik

Tefra (tak terkonsolidasi) Batuan piroklastik


(terkonsolidasi)

> 64 mm Bom, blok Lapisan bom / blok Aglomerat, breksi piroklastik


Tefra bom atau blok

2 – 64 mm lapili Lapisan lapili atau Batulapili (lapillistone)


Tefra lapili

1/16 – 2 mm Abu/debu kasar Abu kasar Tuf kasar

< 1/16 mm Abu/debu halus Abu/debu halus tuf halus

(Schmid, 1981)

11
3/30/2020

Klasifikasi Schmid, 1981

Batuan piroklastik (terdiri Tufit (campuran Batuan epiklastik Ukuran rata-rata


dari bahan piroklas) piroklastik & epiklastik) (terdiri dari rombakan
batuan vulkanik dan
/atau non vulkanik)
Aglomerat, breksi Konglomerat tufaan, Konglomerat, breksi 64 mm
piroklastik, breksi tufan

batulapili,

tuf kasar, Batupasir tufan Batupasir 2 mm


tuf halus Batulanau tufan Batulanau 1/16
Batulumpur tufan, serpih Batulumpur, serpih 1/256
tufan
100% 75% 25% 0%

piroklas

Epiklas vulkanik & non vulkanik


serta bahan sedimen lainnya

Arah peningkatan % piroklas : arah peningkatan epiklas

Bom, blok (100%)

Breksi
piroklastik

Breksi tuf

Tuf lapili
tuf
batulapili

lapili debu
(100%) (100%)

( klasifikasi Fisher, 1966)

12
3/30/2020

Gelas
0%, 100%

Tuf
Gelas
50%, 50%
50%, 50%

Tuf Tuf
Litik Kristal

0%, 100% 0%, 100%

Litik 50%, 50% Kristal

13
3/30/2020

Hal – hal yang perlu dideskripsi dalam


batuan piroklastik
 Warna, deskripsikan warna batuan yang representatif
 Besar butir, deskripsikan menggunakan besar butir/ukuran klast batuan
piroklastik
 Komponen, deskripsikan komponen batuan piroklastik :
- Kristal, fragmen kristal
- Fragmen litik : volkanik atau non volkanik, polimik atau monomik
- Pumice atau scoria
- Shards, lapili akresionari, vitriklas
- Semen : siliseous, karbonat atau zeolit.
 Litofasies :
- Masif (tidak berlapis) atau berlapis
- Berlapis : Laminasi : < 1cm
Berlapis sangat tipis : 1 – 3cm
Berlapis tipis : 3 – 10cm
Berlapis sedang : 10 – 30cm
Berlapis tebal : 30 -100cm
Berlapis sangat tebal : > 100cm

- Masif (tidak bergradasi) atau bergradasi :


normal ; reverse ; normal-reverse ; reverse-normal
- Kemas : clast-supported atau matrix-supported,
terpilah baik, terpilah sedang, terpilah buruk
- Kekar : blocky, prismatik, columnar, platy
- Ketebalan lateral rata atau tidak rata
- Secara lateral menerus atau tidak menerus
- Cross-bedded, cross-laminated
Alterasi :
- Mineralogi : klorit, serisit, silika, pirit, karbonat, feldspar, hematit

- Distribusi

14
3/30/2020

Beberapa peristilahan
 Lahar :
 Endapan aliran piroklastik dengan media air (di
sungai, akibat air hujan dll)
 Sortasi buruk
 Berhubungan langsung dengan erupsi langsung
maupun tidak langsung
 Sama sekali tidak ada kaitannya dengan erupsi
gunungapi; mobilitas dari endapan tefra pada lereng
tak stabil), contoh : akibat gempa bumi
 Epiklastik/epiclast : material hasil rombakan
batuan terdahulu

 Batuan epiklastik : batuan yang terdiri dari material


hasil rombakan batuan terdahulu (termasuk batuan
volkanik), contoh : batupasir volkanik
 Batuan piroklastik :
 Piroklas : pecahan hasil letusan gunungapi
 Definisi : batuan terdiri dari piroklas
 Contoh : tuf, breksi piroklastik
 Batuan sedimen tufan
 Batuan sedimen yang mengandung campuran piroklas
 Contoh : batupasir tufan (butiran pasir mencapai 90%, pecahan
gelas 10%)
 Tuf pasiran :
 Batuan piroklastik yang mengandung campuran epiklas
 Contoh : material piroklas mencapai 90%, material pasir hasil
rombakan batuan terdahulu mencapai 10%
 Batuan volkaniklastik : batuan terdiri dari material
volkanik; kemungkinan material volkanik hasil rombakan
(epiklas), hasil letusan langsung (piroklas)

15
3/30/2020

TUGAS
1. Jelaskan Tipe-tipe erupsi gunung api berdasarkan
tingkatan kedahsyatan letusan serta tinggi asap ?
2. Jelaskan macam-macam endapan piroklastik;
endapan jatuhan, aliran dan surge (sertakan
gambar) ?
3. Jelaskan klasifikasi batuan piroklastik menurut
Klasifikasi Schmid, 1981 dan klasifikasi
Fisher, 1966 (sertakan gambar/diagram) ?

16

Anda mungkin juga menyukai