Deti Kurnia Arumsari1, Faridha Aulia2, Fuad Najmudin3, Halimah Yumna Zakiyyah4,
Ikbaludin5, Khansa Amalia6
1,2,3,4,5,6
Program Studi Akuntansi Syari’ah, STEI SEBI, Depok, Jawa Barat
Abstrak : Kualitas audit merupakan konsep yang menunjukan bahwa auditor dapat melaksanakan tugas
secara profesional berdasarkan etika profesi, kompetensi, Independensi. Standar auditing yang berlaku
untuk lembaga keuanagan dan perusahaan yang berbasis syariah harus menggunakan standar audit syariah
seperti yang dilakukan oleh Organisasi dan Audit untuk keuangan Islam Institusi (AAOIFI). Kualitas audit
syariah memiliki beragam faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti adanya independensi, kompetensi,
spesialisasi audit dan lain-lain. Mengingat pentingnya mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kualitas audit syariah dan objek penelitian mana saja yang banyak diteliti oleh para
penelitian dalam tema kualitas audit syariah, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi dan objek penelitian yang paling banyak diteliti yang datanya diperoleh dari kumpulan
jurnal yang sesuai dengan tema yang dicari pada tahun 2016 hingga 2020. Dalam penelitian ini
menggunakan Metode Systematic Literature Review (SLR). Dimana metode ini digunakan untuk
mengidentifikasi, mengkaji, mengevaluasi, dan menafsirkan penelitian yang berkaitan dengan bidang tema
yang menarik, dengan pertanyaan penelitian tertentu yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
objek penelitian yang paling sering diteliti adalah Bank Syariah, sedangkan faktor yang paling
mempengaruhi kualitas audit syariah adalah Independensi.
Kata Kunci : Systematic Literature Review, Kualitas Audit Syariah, Bank Syariah
Abstract : The quality of audit is a concept that shows that auditors can carry out their duties professionally
based on professional ethics, competence, independence. Auditing standards applicable to sharia-based
institutions and companies must use sharia audit standards as conducted by organizations and audits for
Islamic financial institutions (AAOIFI). The quality of sharia audit has a variety of factors that influence it,
such as independence, competence, specialization of audits and others. Given the importance of knowing
what factors influence the quality of sharia audit and which research objects are widely researched by
researchers in the theme of sharia audit quality, this study aims to find out the influencing factors and the
most researched research objects whose data were obtained from a collection of journals in accordance with
the theme sought in 2016 to 2020. In this study using Systematic Literature Review (SLR) Method. Where
this method is used to identify, review, evaluate, and interpret research related to areas of interest, with
specific relevant research questions. The results of this study showed that the most frequently researched
research object is Sharia Bank, while the factor that most affects the quality of sharia audit is independence.
Keywords: Systematic Literature Review, Sharia Audit Quality, Sharia Bank
1. Pendahuluan
Memberikan sebuah keyakinan dalam suatu laporan bahwa informasi tersebut dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan adalah satu tujuan dari dibuatnya laporan keuangan. Menurut Penyataan Standar
akuntansi Keuangan (PSAK) laporan keuangan selain memberikan informasi mengenai kondisi keuangan,
laporan keuangan juga memberikan informasi terkait dengan kinerja perusahaan dan arus kas yang
bermanfaat bagi investor dan pihak-pihak terkait. Dimana informasi tersebut dibutuhkan oleh pihak internal
maupun eksternal dalam rangka untuk pengambilan keputusan (IAI, 2009). Oleh karena itu, laporan
keuangan harus mendapatkan legitimasi kewajaran dalam penyajiannya oleh pihak independen dalam
memberikan pendapatnya yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Untuk
meningkatkan kepercayaan pengguna laporan keuangan terhadap laporan keuangan yang disajikan,
perusahaan membutuhkan jasa auditor untuk memberikan opini atas laporan keuangannya.
Disisi lain profesi audit telah menjadi sorotan publik. Kasus manipulasi data keuangan yang dilakukan
oleh perusahaan besar seperti Enron, Worldcom, Xerox dan lain-lain yang akhirnya bangkrut dan
menyebabkan profesi akuntan publik menjadi sangat dikritik. Di Indonesia pada tahun 2019 PT. Garuda
Indonesia Tbk mengalami kondisi yang kurang baik yaitu dalam hal kredibilitas yang ditunjukan oleh
akuntan publik dalam kinerjanya. Selain itu kasus lain yang terjadi ada pada PT Bank LIPPO Tbk dengan
kasus manipulasi laporan keuangan perusahaan, PT Bank Global dengan kasus penggelapan uang nasabah,
PT Bank BNI Tbk dengan kasus ekspor fiktif serta kasus penyimpangan dana BLBI (Rohmah & Kusumo,
2020).
Dengan adanya berbagai kasus tersebut, dapat disimpulkan bahwa profesi auditor sedang mengalami
krisis ketidakpercayaan dan menjadi sorotan publik. Menjadi tantangan auditor untuk memperhatikan
kualitas audit dengan harapan mengembalikan kepercayaan entitas maupun masyarakat. Terlebih di
Indonesia yang didominasi penduduknya beragama Islam, maka kualitas audit syariah juga harus menjadi
perhatian yang lebih, karena perusahaan yang berbasis syariah tentunya harus memberikan informasi yang
menggambarkan bahwa sebuah perusahaan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi
berkelanjutan dan tetap berpedoman pada syariah agar tercapainya tujuan dari maqashid syari’ah.
Kualitas audit syariah memiliki beragam faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti adanya
independensi, kompetensi, spesialisasi audit dan lain-lain. Dimana adanya faktor-faktor tersebut yang
menjadikan kualitas audit syariah semakin baik, dan akan menunjukkan konsep bahwa auditor dapat
melaksanakan tugas secara profesional berdasarkan etika profesi, kompetensi, dan independensi yang
dimana ini menjadi syarat utama bagi siapapun yang ingin menjadi auditor. Selain itu kualiatas audit syariah
juga memiliki fungsi yang sangat penting terutama bagi para pemegang saham. Dengan baiknya kualitas
audit syariah yang dimiliki sebuah perusahaan akan membuat para pemegang saham menjadi tidak khawatir
investasinya akan hilang karena ada pertanggungjawaban yang terdeteksi secara dini dan dilakukan
pencegahan (Fitriani, 2019). Mengingat pentingnya mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
kualitas audit syariah dan objek penelitian mana saja yang banyak diteliti oleh para penelitian dalam tema
kualitas audit syariah, maka pada penelitian ini dilakukan pengumpulan data-data dari penelitian terdahulu
tentang kualiatas audit syariah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan objek penelitian
yang paling banyak diteliti.
Data-data yang dikumpulkan adalah paper jurnal yang membahas terkait dengan kualitas audit
khususnya yang berbasis syariah dari tahun 2016 hingga tahun 2020. Data-data tersebut diidentifikasi
menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR). Dengan menggunakan SLR maka paper jurnal
yang telah dikumpulkan akan di review dan diidentfikasi secara sistematis mengikuti langkah-langkah yang
telah ditetapkan. Selain itu penggunaan metode SLR akan menghindarkan indentifikasi secara subyektif
dan diharapkan hasil indentifikasinya dapat menambah literature (Triandini et al., 2019).
2. Kerangka Teoritis
2.1 Systematic Literature Review
Systematic Literature Review merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada metodologi
penelitian atau riset tertentu dan pengembangan yang dilakukan untuk mengumpulkan serta mengevaluasi
penelitian yang terkait pada fokus tertentu (Lusiana and M. Suryani, 2014)
Metode SLR memiliki banyak tujuan, seperti untuk mengidentifikasi, mengkaji, mengevaluasi, dan
menafsirkan semua penelitian yang tersedia dengan bidang topik fenomena yang menarik, dengan
pertanyaan penelitian tertentu yang relevan (Barricelli et al, 2019). Metode ini sering dibutuhkan dalam
menentukkan agenda riset, sebagai bagian dari disertasi atau tesis, serta merupakan bagian yang melengkapi
pengajuan hibah riset (Hariyati, 2010).
Menurut penelitian (Hariyati, 2010) Metode SLR memiliki beberapa tahapan, yaitu :
a. Mendefinisikan tujuan dari review dan menetapkan tipe dari evidence yang akan membantu
menjawab tujuan review.
b. Pencarian literature telah ditetapkan strateginya, apakah hanya literature yang sudah terpublikasi
ataukah termasuk laporan riset yang tidak terpublikasi ataukah termasuk laporan riset yang tidak
terpublikasi. Tahun terbit juga ditetapkan batasannya. Penggunaan jenis bahasa (English dan non
English), dan juga jenis literature juga menjadi kriteria Systematic Review. Untuk jenis literature
sudah ditetapkan sebelumnya terkait apakah hanya berupa jurnal ataukah termasuk conference
prociding, opini ataupun laporan projek. Cara penelusuran secara elektronik, search prociding,
opini ataupun laporan projek. Cara penelusuran secara elektronik search engines, databes dan
websites ataukah pencarian secara manual juga ditetapkan sebelum pelaksanaan Systematic
Review.
c. Penilaian study. Penetapan kriteria inklusi termasuk jenis methodology apakah hanya yang
kuantitatif ataukah termasuk riset kualitatif.
d. Mengkombinasikan Hasil. Hasil review setelah dilaksanakan harus dikelompokan untuk
mendapatkan makna. Penemuan aggregation/ pengelompokan ini sering disebut evidence sintesis.
e. Menetapkan hasil, penemuan dari pengelompokan yang telah dilaksanakan perlu diskusikan untuk
menyimpulkan/ hasil review.
2.2 Kualitas Audit
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan bahwa audit yang dilakukan auditor dapat dikatakan
berkualitas, jika memenuhi standar auditing dan standar pengendalian mutu. Menurut (Fairchild, 2008)
kualitas audit adalah bahan dasar dalam mengingatkan krtedibilitas laporan keuangan bagi pengguna
informasi laporan keuangan. Keterlambatan atas hasil laporan keuangan dapat menyebabkan terjadinya
inefiensi pasar yang lebih besar dan mengurangi relevansi dari isi informasi.
Menurut (Widiastuty E, 2010) mengatakan adanya kemungkinan kualitas audit tersebut dinilai atau
diukur berdasrkan ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) kareba KAP memiliki kemampuan untuk
mengurangi faktor ketidak pastian yang disusun oleh manajemen. Kantor Akuntan Publik (KAP)
mempunyai 2 katagori yaitu KAP Big-Four dan KAP Non Big-Four. Kualitas Audit oleh De Angelo dalam
penelitian ( Widiastuty E, 2010) mendefinisikan kualitas audit merupakan penilaian oleh pasar dari
kemungkinan bahwa auditor memberikan:
a. Penemuan atas pelanggaran dari sistem akuntansi klien.
b. Adanya pelanggaran dalam pencatatan. Sehingga kemungkinan auditor akan melaporkan adanya
pelaporan salah saji telah dideteksi dan didefinisikan sebagai independensi auditor.
2.3 Kualitas Audit Syariah
Kualitas audit merupakan konsep yang menunjukan bahwa auditor dapat melaksanakan tugas secara
profesional berdasarkan etika profesi, kompetensi, Independensi. Standar auditing yang berlaku untuk
lembaga keuanagan dan perusahaan yang berbasis syariah harus menggunakan standar audit syariah seperti
yang dilakukan oleh Organisasi dan Audit untuk keuangan Islam Institusi (AAOIFI). Audit syariah
dilakukan untuk memastikan bahwa perusahaan syariah dapat menegakkan tata kelola syariah dan pada saat
yang sama meningkatkan kepercayaan pemangku (Nugraheni P, 2012).
Arti umum dari audit syariah adalah melihat dan mengawasi, mengontrol dan melaporkan transaksi,
sesuai dengan kaidah dan hukum Islam yang berguna, akurat, tepat waktu dan laporan yang adil dan untuk
pengambilan keputusan. Bukan tugas yang mudah untuk melakukan audit syariah dalam kondisi kapitalistik
dan sistem keuangan konvensional yang kompetitif (Yazid & Suryanto, 2016). Menurut penelitian (Shafii
et al, 2014). Audit syariah adalah proses sistematis untuk memperoleh bukti yang cukup dan relevan untuk
membentuk opini baik yang menyangkut personel, proses kinerja keuangan maupun non-keuangan sesuai
dengan kaidah dan prinsip syariah yang diterima secara luas oleh umat Islam dan laporkan kepengguna.
Pengingkat independen dan jaminan obyektif dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan
kepatuhan oleh lembaga keuangan syariah, dengan tujuan utama untuk memastikan sistem pengendalian
internal yang efektif dan untuk kepatuhan syariah. (Shafii et al. 2014)
3. Metodologi Penelitian
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah kualitas audit syariah. Pengambilan kualitas audit syariah sebagai objek
penelitian memiliki beberapa alasan, yaitu :
a. Profesi auditor sedang mengalami krisis ketidakpercayaan dan menjadi sorotan public
b. Masih sedikitnya pembahasan paper jurnal terkait dengan kualitas audit syariah
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Research Question
Research Question atau pertanyaan penelitian dibuat sesuai dengan kebutuhan dari tema yang
dipilih. Berikut ini adalah pertanyaan penelitian dalam penelitian ini:
a. RQ1 : Tahun berapa paper jurnal yang paling banyak diterbitkan dengan kategori diterima terkait
kualitas audit syariah dari tahun 2016-2020?
b. RQ2 : Apa objek penelitian yang paling sering digunakan dengan kategori diterima terkait dengan
kualitas audit syariah?
c. RQ3 : Apa faktor kualitas audit yang paling mempengaruhi kualitas audit syariah?
3.2.2 Search Process
Search Process atau proses pencarian memiliki tujuan untuk mendapatkan sumber- sumber yang
relevan untuk menjawab Research Question (RQ) dan referensi terkait lainnya. Proses pencarian dilakukan
dengan menggunakan search engine (Google Chrome) dengan alamat situs https://scholar.google.com/
untuk data primer dan https://www.google.com untuk data sekunder
3.2.3 Inclusion and Exclusion Criteria
Pada tahapan ini memiliki tujuan untuk memutuskan apakah data yang ditemukan layak digunakan
dalam penelitian SLR atau tidak. Paper jurnal akan dipilih jika terdapat kriteria sebagai berikut: 1. Data
yang digunakan dalam rentang waktu 2016-2020. 2. Data diperoleh melalui situs
https://scholar.google.com/ dan https://www.google.com. 3. Data yang digunakan hanya berhubungan
dengan kualitas audit syariah.
3.2.4 Quality Assesment
Dalam penelitian SLR, data yang ditemukan berupa paper jurnal akan dievaluasi sesuai dengan
pertanyaan kriteria penilaian kualitas, yaitu :
a. QA1 : Apakah paper jurnal tersebut diterbitkan pada tahun 2016-2020?
b. QA2 : Apa saja objek penelitian yang digunakan dalam paper jurnal tersebut diterbitkan pada tahun
2016-2020?
c. QA3 : Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit syariah?
Dari masing-masing paper jurnal, akan diberi nilai jawaban di bawah ini untuk tiap-tiap pertanyaan di
atas, yaitu :
a. Y (Ya) : Objek penelitian dan faktor-faktor kualitas audit syariah yang dituliskan pada paper jurnal
dalam rentang waktu 2016 hingga 2020
b. T (Tidak) : Objek penelitian dan faktor-faktor kualitas audit syariah yang tidak dituliskan pada paper
jurnal dalam rentang waktu 2016 hingga 2020
3.2.5 Data Collection
Data Collection atau pengumpulan data merupakan tahap di mana data-data untuk penelitian dikumpulkan.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah informasi yang dikumpulkan melalui survei, wawancara, observasi, dan
disesuaikan dengan kebutuhan. Pada penelitian ini data primer yang diambil adalah jurnal-jurnal yang
berasal dari https://scholar.google.com/ dengan alasan sebagai berikut:
1) Google Scholar memberikan fasilitas yang lengkap
2) Data yang ditemukan dengan mudah didapatkan, karena memiliki range tahun yang dapat
disesuaikan berdasarkan kebutuhan peneliti
3) Data yang ditampilkan bisa menyesuaikan kebutuhan yang dicari
b. Data Sekunder
Data sekunder bertujuan untuk melengkapi data primer. Data sekunder didapatkan dari bantuan
Google, dimana pengumpulan data penelitian ini didapatkan dari beberapa tahap, yaitu :
1) Observasi (Pengamatan) Merupakan tahap pengumpulan data melalui pengamatan langsung ke
sumber yaitu https://scholar.google.com/
2) Studi Pustaka Merupakan tahap untuk melakukan studi pengkajian data terkait dengan Metode
SLR pada jurnal yang diperoleh dari https://scholar.google.com/
3) Dokumentasi Merupakan tahap di mana data yang telah dikumpulkan disimpan ke dalam
Mendeley
Berikut langkah-langkah pengumpulan data mulai dari observasi hingga dokumentasi yang didapat melalui
sumber https://scholar.google.com/
1) Membuka situs https://scholar.google.com/
2) Memasukkan kata kunci “Kualitas Audit Syariah” pada kolom pencarian. Langkah ini dapat
dilihat pada gambar 1
Gambar 1. Pencarian Kata Kunci “Kualitas Audit Syariah”
3) Pada rentang khusus pilih Range tahun 2016-2020 untuk menentukan sumber tahun dalam
menemukan paper jurnal yang berkaitan dengan tema “Kualitas Audit Syariah”. Setelah klik
rentang khusus, maka akan ditampilkan judul, tahun publikasi, dan nama penulis. Hasil yang
ditampilkan oleh search process Garuda Ristekdikti adalah sebanyak 860 karya tulis ilmiah baik
berupa jurnal, skrispsi, thesis, dan lain-lain. seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.
Dari tabel 2 diatas, dapat diketahui bahwa hasil QA1 menunjukkan 34 paper jurnal atau 100%
memenuhi QA1, untuk QA2 terdapat 14 paper jurnal atau 41 % memenuhi QA2 dan QA3 sama dengan
QA2 yaitu memenuhi 41%. Maka dengan itu, hasil QA1, QA2 dan QA3 yang dapat diterima sebanyak 14
paper jurnal atau 41%. Dimana rincian paper jurnal dengan kategori diterima dapat dilihat pada tabel 3
dibawah ini :
4.4.1 Paper Jurnal dengan Kategori Diterima Berdasarkan Rentang Waktu Terbit
Berdasarkan tabel 4 maka dapat diketahui bahwa paper jurnal dengan kategori diterima berdasarkan
rentang waktu terbit 2016-2020 paling banyak adalah pada tahun 2019 dengan jumlah paper jurnal
sebanyak 7 paper atau 50%.
Tabel 4. Paper Jurnal dengan Kategori Diterima Berdasarkan Rentang Waktu Terbit
Pada tabel 5 menunjukkan hasil dari RQ2 yang menampilkan hasil pengelompokkan berdasarkan
objek penelitian. Berdasarkan hasil tabel 5 objek penelitian yang paling banyak digunakan oleh peneliti
dalam melakukan penelitian “Kualitas Audit Syari’ah” pada tahun 2016-2020 adalah pada Bank Syariah.
Dimana bank syariah adalah sebuah lembaga intermediasi yang menyediakan jasa keuangan yang
sesuai dengan etika dan sistem nilai Islam, khususnya yang terbebas dari bunga (riba), bebas dari kegiatan
spekulatif yang nonproduktif seperti perjudian (maysir), bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan
(gharar), berprinsip keadilan, dan hanya membiayai kegiatan usaha yang halal. Bank Syariah sering juga
dipersamakan dengan bank tanpa bunga (Wilardjo, 2019), padahal kenyataannya bank tanpa bunga
memiliki konsep yang lebih sempit dari bank Syariah. Bank Syariah, selain menghindari bunga, juga ikut
serta berpartisipasi untuk mencapai sasaran dan tujuan dari ekonomi Islam yaitu untuk kesejahteraan sosial
(Yumanita & Ascarya, 2005). Bank Syariah dalam melakukan operasionalnya selalu berusaha mengikuti
aturan-aturan dan norma-norma Islam, Maka prinsip-prinsip dasar perbankan syariah dalam operasinya
(Yumanita & Ascarya, 2005), yaitu:
Menurut Antonio dan purwataatmaja terdapat dua pengertian, yaitu Bank Islam dan bank yang
beroperasi dengan prinsip syariah Islam. Bank Islam diartikan sebagai bank yang beroperasi sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah Islam, yang tatacara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Alquran
dan hadits. Sementara untuk bank yang beroperasi sesuai prinsip syariah Islam adalah bank yang mengikuti
ketentuan ketentuan syariat Islam, terkhusus menyangkut tata cara bermuamalat yang dilakukan sesuai
syariat Islam. Untuk tata cara bermuamalat ini berusaha dijauhi praktek-praktek yang mengandung unsur-
unsur riba dengan diisi oleh kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan
(Wilardjo, 2019).
4.4.3 Paper Jurnal dengan Kategori Diterima Berdasarkan Faktor Kualitas Audit Syariah
Pada tabel 6 menunjukkan hasil dari RQ3 yang menampilkan hasil pengelompokkan berdasarkan
faktor kualitas audit syariah. Berdasarkan hasil tabel 6 terkait dengan faktor yang paling berpengaruh
terhadap kualitas audit syariah pada tahun 2016-2020 adalah pada Independensi.
Tabel 6. Paper Jurnal dengan Kategori Diterima Berdasarkan Faktor Kualitas Audit Syariah
No Faktor Kualitas Audit Syariah Jumlah
1. Audit Tenure 1
2. Fee Audit 1
3. Ukuran Kantor Akuntan Pubik (KAP) 1
4. Spesialisasi Auditor 2
5. Ukuran Audit Komite 2
6. Audit Delay 1
7. Masa Kerja 1
8. Keahlian Audit 2
9. Tata Kelola Perusahaan 1
10. Pendidikan Auditor 2
11. Audit Periode 1
12. Pengalaman Audit 2
13. Independensi 3
14. Rotasi Audit 1
15. Motivasi Auditor 2
16. Integritas 2
17. Earning Manajemen 1
18. Integritas Laporan Keuangan 2
Dimana menurut Sawyer’s, independensi diartikan sebagai suatu sikap yang terbebas dari hambatan,
tidak bias, tidak dibatasi, memberikan suatu opini yang tidak subyektif dan melaporkan suatu masalah yang
benar-benar terjadi (Ritonga, 2016). Selain itu menurut (The Institute of Internal Auditor, 2017)
Independensi adalah kondisi yang terbebas dari ancaman kemampuan aktivitas auditor internal untuk dapat
melaksanakan tanggung jawabnya secara tidak memihak. Unit internal audit dan internal auditor harus
independen secara organisasi dan harus independen secara pribadi baik dari sikap, perilaku, kenyataan,
serta penampilannya. Terdapat tiga aspek independensi (Lestari, 2017) yaitu :
a. Independence infact
Artinya independensi senyatanya dimana auditor tidak mempunyai kepentingtan ekonomis dalam
perusahaan tersebut, disertai dengan memiliki tingkat kejujuran yang tinggi. Maka disini ada keterkaitan
antara independence infact dengan obyektivitas
b. Independence in appearance
Artinya indepensi dalam penampilan yang dimana adanya sebuah pandangan dari pihak lain terhadap
diri auditor yang berhubungan dengan pelaksanaan audit. Maka auditor harus bisa menjaga sebuah
kedudukan yang membuat pihak lain mempercayai adanya independensi dan obyektivitas.
c. Independence in competence
Artinya independensi dari keahlian, dimana ini sangat berhubungan erat baik dengan kemampuan
auditor maupun dengan kompetensi auditor dalam melaksanakan atau menyelesaikan tugasnya. Jadi ketika
auditor melaksanakan tugasnya baik dalam hal merencanakan, melaksanakan pemeriksaan maupun dalam
hal menyusun laporan hasil pemerikasaan, segala aktivitas tersebut wajib dilakukan dengan menggunakan
segala kemahiran sebagai pemeriksa yang ahli.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
a. Melihat dari hasil SLR yang penulis lakukan pada jurnal yang dipublikasi dari tahun 2016 hingga
2020, objek penelitian yang paling sering diteliti untuk penelitian bertema “Kualitas Audit Syari’ah”
adalah Bank Syariah
b. Melihat dari hasil SLR yang dilakukan pada publikasi jurnal, dari tahun 2016 hingga 2020, faktor
kualitas audit syariah yang paling mempengaruhi kualitas audit syariah adalah Independensi
c. Metode SLR dapat digunakan untuk mengidentifikasi objek penelitian dan faktor yang mempengaruhi
kualitas audit syariah pada tahun 2016 hingga 2020
6. Referensi
Barricelli, B. R., Cassano, F., Fogli, D., & Piccinno, A. (2019). End-user development, end-user
programming and end-user software engineering: A systematic mapping study. J. Syst. Softw, 149,
101–137.
Fairchild, R. (2008). Audit Tenure, Managerial Fraud and Report Qualification a Behavioural Game-
theoretic Approach. Journal Behavioural Accounting and Finance, 1.
Fitriani, R. (2019). Pengaruh masa kerja, spesialisasi audit, dan komite audit terhadap kualitas audit. 3(2),
147–154.
Hariyati, R. T. S. (2010). Mengenal Systematic Review Theory dan Studi Kasus. Jurnal Keperawatan
Indonesia, 13(2), 124–132. https://doi.org/10.7454/jki.v13i2.242
Jarrar, S. T. (2016). The Effect of Corporate Governance in Palestine on the Efficiency of Internal Audit:
Empirical Evidence. International Journal of Economics and Finance, 8(5), 124.
https://doi.org/10.5539/ijef.v8n5p124
Lestari, D. W. (2017). Pengaruh Fee Audit, Independensi, Kompetensi, Etika Auditor Dan Tekanan
Anggaran Waktu Terhadap Kualitas Audit. In Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
Lusiana and M. Suryani. (2014). Metode SLR untuk Mengidentifikasi Isu-Isu dalam Software Engineering.
SATIN (Sains Dan Teknol. Informasi), 3(1).
Nugraheni P. (2012). Kebutuhan Dan Tantangan Audit Syariah Dan Auditor Syariah. J Ekon dan Keuang
Islam. J Ekon Dan Keuang Islam, 2(1), 76–88.
Rahayu, N., Harto, P. P., & Kamal, M. (2020). DETERMINASI KUALITAS AUDIT PADA PERUSAHAAN
INDONESIA. 8(2), 89–114.
Ritonga, A. A. (2016). Analisa Pengaruh Kompetensi, Pengalaman Kerja, Independensi, dan Motivasi
Terhadap Kualitas Audit Pada Bank Syariah di Indonesia. Indonesia Banking School, 20143111036,
1–20. http://lib.ibs.ac.id/repository/20143111036-2.pdf
Rohmah, F., & Kusumo, R. W. (2020). Faktor-faktor faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Syariah
Pada Perusahaan yang Terdaftar di JII ( Jakar ( Jakarta Islamic Index ) Tahun2014-2018. 64–77.
Rusmana, F. D. (2019). Pengaruh Keahlian Auditor Terhadap Kualitas Audit Bri Syariah Kabupaten
Subang. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi), 3(2).
https://doi.org/10.31955/mea.vol3.iss2.pp20
Shafii, Z., Aishah, N., Aliand, M., & Nawal Kasim. (2014). Shariah auditin Islamic bank saninsi ghtto the
future shariah auditor labourmarketin Malaysia Audit Syariah di bank syariah. Procedia Social and
Behavioral Science.
The Institute of Internal Auditor. (2017). Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal. THE
IIA, 1–45.
Widiastuty E. (2010). Pengukuran Kualitas Audit: Sebuah Esai. J Ilm Akunt Dan Bisnis, 1–43.
Wilardjo, S. B. (2019). Pengertian, Peran dan Perkembangan Bank Syariah Di Indonesia. Value Added,
53(9), 1689–1699. http://jurnal.unimus.ac.id
Yazid, H., & Suryanto, T. (2016). An Investigation of Factors Influencing Audit Quality According to
Islamic Audit: A Study for the Jakarta Islamic Index. International Journal of Economics and Business
Administration, IV(Issue 1), 20–38. https://doi.org/10.35808/ijeba/90
Yumanita, D., & Ascarya. (2005). Bank Syariah: Gambaran Umum. In Bank Indonesia (Vol. 14, Issue 14).
http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/bi-dan-publik/kebanksentralan/Documents/14. Bank Syariah
Gambaran Umum.pdf
Yusuf, M. Z. (2019). Analisis Pengaruh Rotasi Audit Dan Ukuran Kap Terhadap Independensi Auditor
Serta Dampaknya Pada Kualitas Audit Melalui Lowballing Audit (Survei Pada Kap Yang Memiliki
Izin Mengaudit Industri Berbasis Syariah Di Indonesia). Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan,
2. https://doi.org/10.25105/semnas.v0i0.5807