NIM : 1810312780
KELAS : AGROTEKNOLOGI B
TUMBUHAN KARNIVORA
Tumbuhan karnivora adalah tumbuhan yang mendapatkan sejumlah kecil atau sejumlah
besar nutrien mereka (namun bukan energi) dari menjebak dan menyantap hewan atau
protozoa, biasanya serangga dan artropoda lainnya. Tumbuhan karnivora beradaptasi untuk
tumbuh di tempat-tempat dimana tanah yang gersang atau kurang akan nutrien, seperti rawa
gambut yang mengandum asam
Tumbuhan karnivora atau yang disebut dengan tumbuhan pemakan serangga, adalah jenis
yang dapat menangkap dan memangsa serangga atau hewan lainnya melalui perangkap
cerdik. Karnivora pada tumbuhan telah berkembang dengan sendirinya di beberapa famili dan
ordo. Bahkan, terdapat 600 spesies tumbuhan karnivora yang telah teridentifikasi, di mana
berasal dari kelompok yang beragam. Dikutip dari Britannica, berikut beberapa fakta
tumbuhan pemangsa dalam menangkap dan mencerna.
Ekologi
Tumbuhan karnivora pada dasarnya memiliki ekologi yang serupa. Spesies seperti
Sarracenia, Drosera, dan Pinguicula, sering ditemukan hidup hampir berdampingan.
Mayoritas habitat terletak pada lingkungan yang lembab, rawa-rawa, pantai berlumpur, atau
berpasir. Tumbuhan karnivora membutuhkan habitat yang menyediakan cukup air, atau
paling tidak bersifat musiman. Tetapi, satu spesies Drosophyllum lusitanicum, tumbuh di
bukit kering berkerikil di Portugal dan Maroko.
Secara keseluruhan, tumbuhan karnivora relatif kecil, tetapi variasi ukurannya bisa menjadi
berbeda bahkan dalam genus yang sama. Tanaman keras herba matoritas tumbuh dengan
tinggi kurang dari 30 cm, bahkan beberapa tidak lebih 15 cm. Spesies lain seperti Nepenthes
menjadi tanaman merambat semak besar. Sementara itu, spesies Drosera memiliki ukuran
bervariasi dari beberapa sentimeter hingga 1 meter.
Venus flytrap atau yang awam dikenal dengan Penangkap Lalat Venus, merupakan salah satu
jenis tumbuhan karnivora yang paling banyak dikenal. Ia mendapatkan nutrisi dari gas di
udara dan juga nutrisi di dalam tanah. Namun karena tanaman ini paling banyak ditemukan di
tempat dengan kondisi tanah yang buruk, ia mencari sumber nutrisi lain yaitu serangga.
Venus Flytrap memiliki habitat hidup di daerah dengan tanah yang berlumpur dan lembab. Ia
banyak ditemukan di daerah Carolina Utara dan Selatan.
Karena banyak masyarakat yang tertarik dengan tumbuhan ini, ia banyak diambil dari
habitatnya untuk dikoleksi. Sehingga kini menjadikannya sebagai tumbuhan yang hampir
punah. Kini mereka lebih banyak dibudidayakan di dalam rumah kaca.
Daun dari venus flytrap biasanya berada dalam posisi terbuka saat tidak sedang mencerna
mangsanya. Di sisi dalam daun tersebut terdapat rambut halus yang sensitif terhadap
pergerakan. Sehingga saat ada yang menyentuh rambut tersebut, daun akan menutup dengan
cepat dan menjebak apapun yang ada di dalamnya. Jika objek yang terperangkap bukan
dianggap makanan bagi tumbuhan ini, daunnya akan terbuka dalam 12 jam lalu objek
tersebut akan ‘dimuntahkan’.
Saat daunnya tertutup, daun tersebut akan membuat bagian dalamnya kedap udara untuk
mencegah cairan pencernaan keluar dan mencegah bakteri dari luar untuk masuk. Karena jika
daun tidak menutup sempurna saat proses mencerna makanan, bakteri dan lumut akan
menyebar sehingga venus flytrap akan membusuk dan mati.
Setelah tumbuhan ini mencerna makanannya, ia akan membuka kembali daunnya. Namun
waktu yang dibutuhkan untuk membuka daun tersebut bervariasi, tergantung dari ukuran
serangga yang ia cerna, suhu, umur tumbuhan, dan berapa kali tumbuhan tersebut telah
memangsa serangga.
Marsh pitcher, atau yang lebih sering kita kenal dengan tumbuhan Kantong Rawa ini
merupakan salah satu tumbuhan endemik daerah Chimantá Massif di Venezuela. Genus
Heliamphora sendiri terdiri dari 24 spesies tumbuhan lain yang biasa ditemukan di hutan
hujan daerah pegunungan Amerika Latin.
Ia memiliki kemiripan dengan kantong semar, namun terdapat perbedaan pada bentuk
daunnya. Ia menarik perhatian mangsanya dengan nektar yang terdapat pada bagian dalam
daunnya. Rambut yang terdapat di bagian dalam daunnya mengarah ke bagian dalam
sehingga membuat serangga sulit untuk merayap keluar.
Darlingtonia Californica, atau yang biasa disebut dengan California Pitcher Plant atau Lili
Kobra, biasa tumbuh di daerah California Utara dan Oregon Barat. Tumbuhan ini tahan untuk
tumbuh di tanah yang tercemar dengan bahan kimia beracun.
Daun tanaman ini berbentuk tabung yang di dalamnya terdapat banyak rambut halus. Sama
dengan tumbuhan karnivora kebanyakan, ia akan mengeluarkan cairan nektar yang mampu
menarik perhatian serangga.
Serangga yang masuk ke dalamnya akan mengalami disorientasi yang diakibatkan oleh daun
dari tumbuhan ini yang translucent. Serangga tersebut akan merasa kebingungan untuk
mencari jalan keluar dan pada akhirnya terperangkap. Ia pun akan terperosok turun ke dasar
daun di mana ia akan dicerna oleh tumbuhan ini.
Ada sekitar 194 spesies tumbuhan dari genus Sundew yang tersebar merata di seluruh benua
di dunia, kecuali Antartika. Spesies Cape sundew sendiri merupakan tumbuhan yang berasal
dari Cape town di Afrika Selatan. Ia akan berbunga pada musim panas, antara bulan
Desember hingga Januari jika di habitatnya, Afrika Selatan.
Daun pada sundew inilah yang berguna untuk menangkap serangga. Pada permukaan atas
daun terdapat tentakel kecil lengket yang dapat mengeluarkan aroma sehingga mampu
memikat serangga.
Begitu serangga datang dan menempel pada salah satu tentakel, maka tentakel akan bergerak
memutar dan melipat tubuh serangga hingga ia terjebak. Hal ini dimaksudkan untuk membuat
tubuh mangsa lebih dekat dan dapat dicapai oleh kelenjar pencernaan. Kemudian tumbuhan
ini akan menghisap nutrisi di dalam tubuhnya secara perlahan hingga serangga mati. Proses
pencernaan akan memakan waktu lebih dari 6 jam.
5. Pinguicula Conzattii
Pinguicula conzattii merupakan salah satu spesies tanaman insektivora dari genus Pinguicula.
Habitat tumbuhan ini adalah wilayah Oaxaca, Meksiko. Nama tumbuhan ini terinspirasi dari
seorang ilmuwan tumbuhan asal Italia yang semasa hidupnya meneliti tumbuhan di Meksiko
bernama Cassiano Conzattii.
Saat musim dingin dan tidak terdapat serangga yang dapat dimangsa, ia akan memanfaatkan
bagian daunnya yang bukan difungsikan untuk memangsa serangga lalu mengubahnya
menjadi rosettes. Hal ini berguna untuk mengurangi hilangnya energi.
6. Australian Pitcher Plant (Cephalotus Follicularis)
Australian Pitcher Plant merupakan salah satu spesies dari keluarga pitcher plant. Layaknya
kobra lili, australian pitcher plant merupakan satu-satunya spesies dari genusnya. Namun
begitu, ditemukan beberapa variasi berbeda pada ukuran dan warnanya.
Dari segi bentuk, ia mirip sekali dengan kantong semar karena memang sesama pitcher plant.
Yang membedakan adalah pada tumbuhan ini, ia memiliki warna yang lebih mencolok yaitu
merah terang, hijau, putih dan ungu. Karena penampilannya tersebut, ia banyak digemari para
kolektor tanaman karnivora.
Layaknya tanaman karnivora berbentuk kantong lainnya, australian pitcher plant menarik
perhatian serangga menggunakan cairan nektar hingga ia masuk dan terperangkap di
kantongnya. Enzim di dalam kantongnya tersebut lalu akan mencerna sang mangsa.
Terdapat penutup di atas kantongnya yang dapat melindungi bagian dalam kantong dari
hujan. Ia juga berfungsi melindungi cairan pencernaan agar tidak menguap.
Nepenthes, atau yang lebih dikenal dengan kantong semar (tropical pitcher plant),
merupakan satu-satunya genus tumbuhan dari famili Nepenthaceae. Terdapat sekitar 140
spesies kantong semar yang tersebar di daerah Madagascar, Asia tenggara dan Australia.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki banyak spesies kantong semar. Karena
hutan tropis yang masih tersebar luas di Sumatera dan Kalimantan, mereka menjadi salah satu
habitat alami dari tumbuhan ini.
Kantong semar merupakan jenis tanaman perennial dan biasa tumbuh di tanah yang
mengandung kadar asam tinggi, meskipun beberapa ada yang epifit. Ia akan mengeluarkan
nektar di bagian pinggir kantongnya agar serangga tertarik dan masuk ke dalamnya. Mangsa
tersebut lalu akan terperosok jatuh ke dasar kantong yang berisi cairan. Rambut dan dinding
kantong yang licin membuat mangsa akan sulit untuk keluar.
8. Butterwort (Pinguicula)
Butterwort, atau yang biasa dikenal dengan Pinguicula, merupakan tanaman kecil yang
biasanya tidak dikenali hingga ia benar-benar tumbuh menjadi tanaman dewasa. Daunnya
berwarna hijau muda, kekuningan dan bertekstur seperti butter. Inilah mengapa ia disebut
butterwort.
Ia mekar pada musim semi dan mengeluarkan bunga berwarna putih, kuning, merah jambu
atau ungu. Beberapa jenis dari tanaman ini tidak menjadi karnivora pada saat musim dingin,
tapi akan kembali jadi tumbuhan pemangsa serangga jika musim panas datang.
Butterwort menyukai tanah alkaline dimana tidak terdapat banyak nutrisi di dalamnya.
Daunnya dilapisi oleh lapisan yang mampu menjebak serangga yang hinggap. Kelenjar pada
daunnya mengandung enzim yang mampu menghancurkan serangga dan tumbuhan akan
dengan sangat mudah menyerap nutrisinya.
UNSUR HARA MIKRO
Unsur-unsur hara mikro bukanlah merupakan unsur-unsur pembangun tubuh tanaman, namun
peranannya penting dalam proses metabolisme tanaman. Unsur mikro ini sebagian besar
berupa mineral dan logam yang tersedia secara alamiah di tanah. Namun pada lahan-lahan
pertanian intensif yang ditanami bertahun-tahun ketersediaan unsur-unsur mikro ini menjadi
semakin terbatas bahkan punah.
Keterangan: Karena Zn juga tidak mudah bergerak sehigga bila terjadi kekurangan harus
segera dicukupi melalui aplikasi daun. Jika terjadi defisiensi sebaiknya dikoreksi dengan
aplikasi pupuk yang mengandung Zn melalui daun. MICRONSEL merupakan solusi paling
tepat karena unsur Zn yang terkandung berupa Zn-EDTA yang aman dan tidak mudah rusak
oleh reaksi dengan unsur logam lainnya.
Keterangan: Meski bersifat mudah bergerak di tanah, Mn sulit tersedia pada tanah berpasir,
tanah yang basah, dan tanah-tanah alkalin. Defisiensi Mn lebih sering terjadi pada tanaman
berbuah seperti jeruk, strawberry, tomat, apel. Jika terjadi defisiensi sebaiknya dikoreksi
dengan aplikasi pupuk yang mengandung Mn-EDTA melalui daun, yaitu MICRONSEL.
5. Boron (B)
Keterangan: Boron banyak dibutuhkan pada masa generatif dan pada tanaman serealia (padi,
gandum, jagung), dan juga tanaman yang menghasilkan rasa manis. Unsur B ini lebih
bersinergi jika diberikan bersama dengan unsur K untuk menghasilkan kualitas dan bobot
serta kuantitas panen yang prima. FOCUS-K merupakan produk yang mempunyai
spesialisasi untuk hal tersebut.
6. Molibdenum (Mo)
Keterangan: Unsur Mo ini sangat sedikit dibutuhkan oleh tanaman, namun pada beberapa
tanaman legum dan sayuran cukup penting. Pada tanaman hidroponik defisiensi unsur Mo ini
lebih jelas terlihat dibanding tanaman di lahan konvensional. Ketersediaannya dipengaruhi
oleh pH media, dimana pada media / tanah yang asam akan membatasi ketersediaan Mo.
7. Klorin (Cl)
8. Silikon (Si)
Dengan memahami jenis-jenis unsur hara yang penting bagi tanaman berikut karakteristiknya
semoga para rekan petani dapat lebih efisien dan efektif dalam pemberian pupuk, serta lebih
akurat mengenali gejala defisiensi maupun toksisitas yang terjadi pada tanaman.
.