Anda di halaman 1dari 12

Innal hamda lillaah, nahmaduhuu

wanastaiinuhuu wanastaghfiruh,
wanauudzu billaahi min suruuri
anfusinaa, wamin sayyiaati
a’maalinaa, mayyahdillaahu falaa
mudlillalah, waman yudlilhu falaa
haadiyalah.
Asyhadu allaa Ilaaha illalloohu
wahdahuu laa syariikalah,
waasyhadu anna Muhammadan
abduhuu warasuuluh.
Allaahumma sholli ‘alaa
Muhammadin, wa ‘alaa aalihii
waash haabiihii ajmaiin.
Innallooha wa malaaikatahuu
yusholluuna ‘alan Nabi, yaa
ayyuhalladziina aamanuu sholluu
‘alaihi wa sallimuu tasliimaa.
Ya ayyuhaladzi naamanu,
taqullooha haqqa tuqaatih, walaa
tamuutunna illa waantum
muslimuun.
(Mengajak meningkatkan ketakwa
an)
Sejatinya para pemudalah yang
menjadi tulang punggung utama
sebuah perubahan. Para
pemudalah sebagai pundak
kebangkitan sebuah peradaban. 

Sejarah mencatat, semangat  darah


merah kaum mudalah yang menjadi
energi sebuah kebangkitan atau
penaklukan wilayah.

“Kami kisahkan kepadamu


(Muhammad) cerita ini dengan
benar. Sesungguhnya, mereka
adalah pemuda-pemuda yang
beriman kepada Tuhan mereka,
dan Kami tambah pula untuk
mereka petunjuk.” (QS al-Kahfi [18]:
13). 

Allah SWT memberikan contoh


dalam Alquran tentang pemuda
yang menjadi dambaan Alquran
dalam diri para pemuda al-Kahfi.

Dalam ayat di atas, Allah


menggambarkan, paling tidak ada
dua hal yang dimiliki oleh
pemuda al-Kahfi sehingga nama
mereka diabadikan dalam Alquran. 

Hidup mereka yang teguh imannya


kepada Allah sehingga Allah
menambahkan hidayah-Nya
kepada mereka. Produktivitas
pemuda seperti ini melampaui
usianya dan kreativitasnya
melampaui zamannya.

Para pemuda al-Kahfi juga selalu


menjaga orisinalitas pemikiran
mereka. Mereka tidak mau
menerima peradaban yang
berkembang di tengah
masyarakatnya yang keluar dari
fitrah kemanusiaan sehingga
menjadikan manusia seperti
binatang. 

Allah SWT selamatkan mereka


sehingga gua seperti menjadi
benteng bagi akidah agar terjaga
keaslian pemikiran tauhid mereka.

Untuk menjadi pemuda dambaan


peradaban Alquran pada hari ini,
paling tidak harus memiliki empat
hal, yaitu memiliki pemikiran yang
dilandasi keikhlasan karena Allah,
mengabdikan hidupnya untuk
beribadah kepada Allah, dan tak
pernah berhenti mencari ilmu
sebagai bekal hidupnya karena
peradaban tidak akan pernah tegak
tanpa ilmu.

Syarat terakhir adalah


mengamalkan ilmu yang
didapatkan dan berjihad untuk
merealisasikan ilmunya. Sebab,
tanpa usaha dan perjuangan,
sebuah ide atau gagasan tidak
akan pernah muncul dan
berkembang. 

Negara kita, insya Allah akan bisa


bangkit dengan peradaban Alquran
jika para pemudanya menjaga
orisinalitas pemikiran Islam mereka
berdasarkan sistem nilai dan akidah
Islam.

Karena, pemuda dalam setiap


bangsa adalah tulang punggung
yang menjadi unsur penggeraknya
sehingga tidak ada suatu bangsa
pun yang mampu bangkit kecuali di
atas pundak para pemudanya.

Di samping menjaga orisinalitas


pemikiran Islam untuk dapat
menjadi dambaan peradaban
Alquran, seorang pemuda juga
harus menyadari eksistensinya. 

“Kamu adalah umat yang terbaik


yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang makruf dan
mencegah dari yang mungkar, dan
beriman kepada Allah.” (QS Ali
'Imran [3]: 110).

Pemuda Islam harus menyadari,


mereka bukanlah seperti rumput
ilalang yang sembarang tumbuh di
padang.
Mereka adalah umat terbaik yang
dipilih Allah bagi umat manusia
selama mereka selalu menyuruh
kepada kebaikan, mencegah dan
melawan segala bentuk
kemungkaran dengan landasan
iman kepada Allah.

Pemuda dambaan Alquran juga


harus punya manhaj atau sistem
sebagai pegangan kebenaran bagi
dirinya. Pegangan itu adalah firman
Allah. 

“Barang siapa mencari agama


selain agama Islam maka sekali-
kali tidaklah akan diterima (agama
itu) daripadanya, dan dia di akhirat
termasuk orang-orang yang rugi.”
(QS Ali 'Imran [3]: 85).

Pemuda harus menyadari, ketika ia


berpegang dan menggunakan
sistem hukum dan aturan selain
Islam maka ia seperti menegakkan
benang basah yang tidak akan
pernah tegak. 

Pemuda-pemuda seperti inilah


yang mendapatkan janji dari Allah.
Yakni, akan mendapatkan naungan
dari Allah pada hari kiamat nanti.
Saat itu tidak ada naungan kecuali
naungan Allah.

Dalam hadis Nabi disebutkan


tentang tujuh golongan yang akan
mendapatkan naungan Allah di
padang mahsyar nanti, di
antaranya pemuda yang tumbuh
dan berkembang dalam beribadah
kepada Allah. (HR Bukhari dan
Muslim). 

Semoga, para pemuda bangsa ini


menjadikannya sebagai momentum
melakukan perubahan dan
berjuang mendapatkan label
sebagai pemuda dambaan
Alquran. Wallahu a'lam bish
shawab.
Barokallohu liwalakum filquranil
adzim, wanafaani
waiyyakumbimaafiihi minal ayati
wadzikrilhakim, wataqobbalahu
minniwaminkum tilawatahu innahu
huwassamii’ul’alim.
Aquulu qoulihadza
wastaghfirullooha innahu huwal
ghofurorrokhiim.
(Duduk)
KHUTBAH KEDUA
Alhamdulillahiladzi arsala rosulahu
bilhuda wa dinilhaq, liyudhirohu
‘aladdinikullihi walaukarihal
musrikun.
Asyahdualla ilahailalloh
waasyhaduanna
muhammadan’abduhu warosulahu
Allohuma solli’ala muhammadin
wa’ala alihi waashabihi ajma’in.
Ya ayyuhaladzi naamanu,
taqullooha haqqa tuqaatih, walaa
tamuutunna illa waantum
muslimuun.
            (Kesimpulan khutbah)
            (Pesan)
(Doa sbb
Allaahumma sholli ‘alaa
Muhammadin, wa ‘alaa aalihii
waash haabiihii ajmaiin
Alhamdulillahirobbil’alamin
Allohummaghfir, lilmukminiina
walmukminaat, walmuslimiina
walmuslimaat, alakhyaaiminhum
walamwaat, innaka samii’un
qoriibummujibudda’awaat.
Robbana dzolamna anfusana,
wailamtaghfirlana watarkhamna
lanakunanna minalkhosiriin.
Robbana atina fidunya khasanah
wafil akhiroti khasanah waqina
adzabannar.
Walhamdulillahirobbil’alamin.
Ibaadalloh, innalloha ya’muru
bil’adli wal ihsaani waiitaaidzil
qurbaa, wayanha ‘anilfahsyaaii
walmunkar, walbaghyi yaidzukum
la’allakum tadzakkaruun
Fadzkuruulloohal’adziim
yadzkurkum wasykuruuhu ’ala
ni’matihi yazidkum
waladzikrullohiakbar.

Anda mungkin juga menyukai