Anda di halaman 1dari 53

SET UP DATA FOR XPAC SCHEDULLING

PENGOLAHAN DATA MENGUNAKAN MINCOM MINESCAPE

1. Tentukan dahulu batas/area yang akan kita hitung reserve nya dan akan kita buat
scheduling nya (berdasarkan cut of progress terakhir).

2. Buat surface dari Pit tersebut (triangle) untuk digunakan sebagai bottom surface dalam
 proses perhitungan.
3. Maka hasilnya seperti berikut :

4. Buat Batterblock nya sesuai dengan ukuran yang kita inginkan (misal 50 x 50).
5. Gabungkan vertical block dan horizontal block sehingga membentuk
membentuk individual block
dengan ukuran 50 x 50.

6. Hasil penggabungan
penggabungan tersebut akan terlihat seperti pada gambar
gambar di bawah ini :
7. Kita reserve
reserve dengan
dengan menggunakan blok-blok tersebut.

8. Buat listfile dari


dari blok-blok tersebut.
9. Masukkan seluruh seam yang ada.

10. Buat Bench Definition nya.


11. Masukkan kualitas yang diinginkan, kemudian OK/Apply

12. Hitung Mining Reserve nya.


13. Hitung Accumulate Sample nya.

14. Hasil Accumulate tersebut kita Reformat untuk menentukan kolom apa saja yang akan
kita munculkan.
15. Hasil Reformat tersebut kita unload kedalam bentuk .csv agar bias digunakan untuk
operasi menggunakan Xpac.

16. Data bloknya juga kita unload, tapi ke dalam bentu .dat agar mudah di edit.
PENGOLAHAN DATA MENGUNAKAN MICROSOFT EXCEL

1. Mengolah data reserve.

a. Delete baris ke-2 dan ke-3


 b. Judul kolom „NAME‟ diganti dengan „!NAME‟
c. Insert kolom setelah kolom „!NAME‟ dan beri nama judul kolom ‟Pit,
d. Isi kolom „Pit‟ tersebut dengan nama pit „P13‟ hingga baris terakhir 
e. Insert kolom setelah kolom „Pit‟ dan beri nama judul kolom „Block‟
f. Isi kolom „Block‟ sama dengan kolom „!name‟ hingga baris terakhir, kemudian hapus
nama P13 pada tiga huruf pertama pada setiap cell
g. Judul kolom „SUBNAME_1‟ diganti dengan „Bench‟
h. Judul kolom „INTERVAL‟ diganti dengan „Seam‟
i. Insert kolom setelah kolom „CENTROIDY‟ dan beri nama judul kolom
‟CENTROIDZ‟
 j. Isi kolom ‟CENTROIDZ‟ dengan elevasi sesuai dengan yang ada pada kolom „Bench‟
k. Hapus kolom ‟TOPELEVATION‟, ‟BOTSURFACE‟, ‟BOTELEVATION‟,
„PLANAREA‟, „SLOPEAREA‟, „TOPSLOPE‟, „TOPSLOPEDIR‟, „BOTSLPOE‟,
„BOTSLOPEDIR‟
l. Insert kolom setelah kolom „CENTROIDZ‟ dan beri nama judul kolom ‟AREA‟
m. Isi kolom „AREA‟ dengan formulasi :
= IF(„TOPSURFACE‟=”TOPO_UDT_JN07”,‟OVERAREA‟,0)
n. Hapus kolom „TOPSURFACE‟
o. Insert kolom setelah kolom „AREA‟ dan beri nama judul kolom tersebut „OB‟
 p. Isi kolom „OB‟ tersebut dengan formulasi :
= „OVERVOLUME‟ + „INTERVOLUME‟ + „UNASSVOLUME‟
q. Hapus kolom „TOTALVOLUME‟, „INTAVTHK‟, „INTRUETHK‟,
„INTRUEVERTTHK‟, „INTFOORSLOPE‟, „INTFOORSLOPEDIR‟,
„INTVOLUME‟, „INTAREA‟, „INTIMASS‟, „INTMASS_1‟, „INTMASS_2‟,
„INTMASS_3‟, „INTDILUTION‟, „INTLOSS‟
r. Judul k olom „INTRRMASS‟ diganti dengan „COAL‟
s. Insert kolom setelah kolom „COAL‟, dan beri nama judul kolom „SR‟
t. Isi kolom „SR‟ deng formulasi :
=IF(„COAL‟=0,0,‟OB‟/‟COAL‟)
u. Hapus semua kolom setelah kolom „SR‟, kecuali kolom-kolom kualitas batubara
v. Ganti semua data yang berisi “-“ dengan angka 0 (nol)
w. Buat kolom baru dengan nama „ASH ROM‟, kemudian isi kolom tersebut dengan
formulasi :
=IF(„ASH‟=0,0,‟ASH‟+1.25)
x. Buat kolom baru dengan nama „CAO ROM‟, kemudian isi kolom sama dengan kolom
„CAO‟
y. Buat kolom baru dengan nama „CV ROM‟, kemudian isi kolom tersebut dengan
formulasi :
=‟CV‟ x (100-„ASH ROM‟)/(100-„ASH‟)
z. Buat kolom baru dengan nama „MOIST ROM‟, kemudian isi kolom sama dengan
kolom „MOIST‟
aa. Buat kolom baru dengan nama „NA2O ROM‟, kemudian isi kolom sama dengan
kolom „NA2O‟
 bb. Buat kolom baru dengan nama „RD ROM‟, kemudian isi kolom sama dengan kolom
„RD‟
cc. Buat kolom baru dengan nama „TM ROM‟, kemudian isi kolom sama dengan kolom
„TM‟
dd. Buat kolom baru dengan nama „TS ROM‟, kemudian isi kolom sama dengan kolom
„TS‟
ee. Buat kolom pembobotan kualitas untuk masing-masing kualitas batubara
- „COAL ASH‟, kemudian isi kolom tersebut dengan tonnase pada „COAL‟
- Buat juga untuk kualitas-kualitas yang lain
2. Mengolah data Polygon

a. Insert baris dan kolom, kemudian beri judul kolom seperti pada gambar dibawah ini :
 b. Isi kolom-kolom yang masih kosong tersebut seperti contoh dibawah, dan edit kolom
„z‟ disesuaikan dengan elevasi pada kolom „bench‟.

Data reserve dan data polygon sudah siap untuk digunakan / di export ke Xpac Software.

Note : Baik data reserve maupun data polygon di save dalam format .csv
MENG-IMPORT DATA RESERVE DAN POLYGON KE DALAM XPAC

1. Buka program XPAC dan pilih “New Project”.

2. Beri nama project tersebut dan tentukan dimana file tersebut akan kita simpan.
3. Beri comment & title untuk project kita tersebut.

4. Beri nama setiap tingkatan blok.


5. Bila kita sudah punya data filed nya, kita bias langsung import ke project kita, bila kita
 belum punya data fieldnya maka kita “next” saja, dan kita buat setelah kita masuk ke
 project.

6. Pilih data base size nya. Sementara pilih defaultnya saja (medium).
7. Tampilan akhirnya akan tampak seperti gambar dibawah ini :

8. Klik icon “Design Mode”, dan kita buat data field nya sesuai dengan data reserve yang
kita miliki.
9. Setelah kita isi, kemudian kita klik lagi icon “design mode”, lalu kita pilih yes.

10. Tampilannya menjadi seperti gambar di bawah ini :


11. Import data reserve yang sudah kita buat di Excel (.csv) kedala project XPAC kita.
12. Kita isikan satu persatu baris tersebut sesuai dengan title nya.

Setelah semua data kita masukkan, klik “save” untuk menyimpan format data yang kita
 buat tersebut, beri nama, kemudian klik “OK”. Kemudian klik “Finish”.
13. Setelah Running Process selesai, tekan tombol „F9‟ pada keyboard untuk meng update
data yang sudah kita masukkan ke dalam XPAC.

Untuk lebih meyakinkan lagi, kita compare date reseve XPAC kita dengan data reserve
dari MINCOM, pada umumnya memang ada selisih angka, tetapi perbedaannya sangan
kecil dan tidak signifikan.

14. Setelah importing data reserve selesai, kita import data polygon/block nya.
15. Kita isikan semua baris pada data tersebut satu per satu sesuai dengan title nya.
16. Kemudian kita klik „Finish‟.

17. Untuk memperindah tampilan grafis, maka kita perlu meng-import layer (berupa data
autocad).
Proses importing data sudah selesai kita lakukan, baik data reserve/cadangan, data
 block/polygon, maupun data-data pendung lainnya seperti layer/autocad.

Setelah importing data selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah membuat „Polygon
Graphic Templete‟ project yang akan kita buat schedule nya.
MEMBUAT POLYGON GRAPHIC TEMPLETE UNTUK TAMPILAN GRAFIS

1. Buat parameter/aturan/default untuk grafis yang akan kita tampilkan pada saat kita
melakukan scheduling nanti.

Klik „New‟ untuk membuat default baru.


Beri nama, kemudian klik „Next‟.

Kemudian klik „Next‟ lagi tanpa merubah default yang sudah ada.
Kemudian klik „Next‟ lagi tanpa merubah default yang sudah ada.

Kemudian pilih „Create user definied legend‟, lalu klik „Next‟.


Field Expression nya dipilih berdasarkan z coordinate (elevasi), kemudian klik „Next‟.

Kita isikan masing-masing level, dan dibedakan definisi warnanya. Kemudian klik „Next‟.
Kemudian klik „Finish‟.

Kemudian klik „Next‟ lagi


Kemudian pilih Z Field/Expression nya sesuai dengan Z Coordinate, Extrusion Depth nya
di isi -8 (sesuai dengan tinggi bench kita), Z scale Exaggeration di isi 1, kemudian klik
„Next‟.

Kemudian klik „Next‟ lagi.


Kemudian klik „Next‟ lagi.

Kemudian kita pilih layer yang akan kita aktifkan (file autocad yang telah kita import
tadi), lalu kita klik „Next‟.
Kita klik „Next‟ lagi.

Kemudian beri nama project kita tersebut.


Klik „Next‟ lagi

Tentukan ukuran/skala grid nya.


Kemudian klik „Finish‟.

Pilih Polygon Graphics Templete yang telah kita buat tadi. Kemudian klik „Select‟.
Ada beberapa polygon yang tidak memiliki data reserve, maka akan muncul notice seperti
di bawah ini. Klik saja „Yes to All‟.

Maka akan muncul gambar seperti dibawah ini :

Maka selesai sudah “Polygon Graphic Templete” kita buat.


Tahap berikutnya adalah membuat scheduling itu sendiri.
MEMBUAT MINE SCHEDULLING

1. Dari tampilan awal, munculkan „Polygon Transfer View‟

2. Kemudian munculkan juga „Input Path View‟.


3. Klik „Field‟ (Field Selection Dialog) yang fungsinya untuk memudahkan kita dalam
memilih kolom apa saja yang ingin kita munculkan. Misalnya, jumlah OB, Coal, kualitas
 batubara, dll.

Klik „Transposed‟
4. Pilih apa saja yang akan kita munculkan yang akan kita jadikan acuan dalam pembuatan
schedulling.

Setelah kita klik „OK‟, maka akan muncul window seperti dibawah ini :

Kita beri nama Field Selection tersebut, kemudian kita klik „Activate‟.
Maka akan terlihat gambar seperti gambar dibawah ini :

5. Putar gambar block tersebut sehinga terlihat tampilan 3D, sehingga memudahkan kita
dalam memilih block yang akan kita tambang.
Klik icon „Rotate or Pan (use Ctrl)‟, kemudian putar sesuai keinginan kita.
6. Sebelum kita memulai membuat scheduling, kita buat Set Up Scenario nya, terutama
untuk periodenya. Apakah akan kita buat bulanan atau tahunan atau periode tertentu.
7. Sorot baris „Resources‟, kemudian klik „New‟. Tuliskan periode (missal. Tahun) yang
akan kita buat schedule nya.

8. Sorot baris „Input Path‟, kemudian klik „New‟. Tuliskan periode (missal. Tahun) yang
akan kita buat schedule nya.
9. Klik „Scenarios‟ yang terletak di bagian kiri bawah layer, kemudian tandai (centang) input
 path yang ada dalam subfolder „Resource‟ sesuai dengan tahun yang sama.

10. Setelah selesai semua, kita kembali ke window polygon graphic.


11. Munculkan semua periode yang sudah kita set up.

Hasilnya :

Setelah semua set up selesai, kita bias mulai untuk melakukan scheduling. Klik saja block
yang kita pilih, jangan lupa untuk menekan tombol Ctrl (control) pada keyboard kita,
untuk mengakumulasikan blokc-block yang sudah kita pilih.

Anda mungkin juga menyukai