Anda di halaman 1dari 1

Terapi Bedah Pada Obesitas

Terapi ini hanya diberikan pada pasien obesitas berat secara klinis dengan IMT≥ 40 atau
≥35 dengan kondisi komorbid.Terapi Bedah merupakan alternatif terakhir pada pasien yang
gagal dengan farmakoterapi dan menderita komplikasi obesitas yang ekstrem.
Tata laksana kegemukan yang paling efektif adalahpembedahan bariatrik, pembedahan
untuk kegemukan berat berhubungan dengan penurunan berat badan jangka panjang dan
penurunan mortalitas secara keseluruhan, suatu penelitian menemukan penurunan berat badan
antara 14% sampai 25% (bergantung pada jenis prosedur yang dilakukan) dalam 10 tahun, dan
penurunan 29% dalam penyebab mortalitas secara keseluruhan jika dibandingkan dengan ukuran
standar penurunan berat badan(Sjöström, 2007), meskipun demikian, karena tingginya biaya dan
risiko terjadinya komplikasi, para peneliti mencari tata laksana lain yang juga efektif, namun
bersifat kurang invasif.
Terapi bedah pada obesitas (bedah bariatrik) pada prinsipnya ada dua yaitu mengurangi
asupan makanan atau memperlambat pengosongan lambung dengan cara gastric banding dan
vertical banded gastroplasty, serta mengurangi absorpsi makanan dengan cara membuat gastric
bypass dari lambung ke bagian akhir usus halus. Terapi ini dipertimbangkan bila remaja
mengalami kegagalan menurunkan berat badan setelah menjalani program yang terencana > 6
bulan. Indikasi bedah bariatrik pada remaja adalah superobesitas, secara umum sudah mencapai
maturitas tulang (pada perempuan umumnya ≥ 13 tahun dan laki-laki ≥ 15 tahun), dan menderita
komplikasi obesitas yang hanya dapat diatasi dengan penurunan berat badan. Komplikasi yang
dapat terjadi di antaranya adalah hiatal hernia, infeksi luka, defisiensi mikronutrien, hingga
embolisme paru, syok, obstruksi usus, perdarahan pascabedah, kebocoran di tempat jahitan, dan
gizi buruk (Kumar dan Kelly, 2016).

Kumar S, Kelly AS. Review of Childhood Obesity: From Epidemiology, Etiology, and
Comorbidities to Clinical Assessment and Treatment. Mayo Clinic Proceedings. 2016;92(2):1–
15.

Anda mungkin juga menyukai