TERJEMAHAN JURNAL
METODOLOGI PENELITIAN
Literatur lengkap dalam periode mulai dari 1974 hingga 2015
dipilih dengan mengakses PubMed (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
pubmed). Kata kunci termasuk istilah asam empedu, batu empedu,
choledocolitiasis, kandung empedu, batu empedu, pencegahan, obesitas,
sindrom metabolik, operasi bariatric, diet sangat rendah kalori, dan asam
ursodeoksikolat atau obat penurun kolesterol. Studi kohort prospektif,
retrospektif, studi kasus-terkontrol, dan analisis yang diterbitkan dalam
bahasa Inggris di jurnal internasional yang ditinjau dengan analisis
faktor. Seleksi akhir didasarkan pada makalah yang relevan untuk praktik
klinis.
Gambar 1. Penyakit Batu Empedu
a. Gambaran ultrasonografi dari batu empedu kecil tunggal (0,4 mm) di
dalam leher kantong empedu (panah) terlihat pada pemindaian
transabdominal longitudinal. Bintik hiperogenik bergerak ketika
dekubitus dan tidak berhubungan dengan bayangan akustik posterior.
Dinding kantong empedu tidak menebal (mis. Kurang dari atau sama
dengan 3 mm dalam keadaan puasa) dan lumen yang tersisa adalah
anechoic. Skala 1 cm ditunjukkan di sebelah kiri. Singkatan: GB:
kantong empedu, W: dinding.
b. Tampilan makroskopis dari batu empedu kolesterol murni soliter (≈12
mm) menunjukkan permukaan morular kekuningan
c. Beberapa batu empedu kolesterol (2-5 mm) menunjukkan permukaan
yang halus
d. Beberapa batu empedu kolesterol campuran (mm5 mm) menunjukkan
pusat pigmen pada permukaan yang terpotong
e. Beberapa batu empedu pigmen hitam, membentuk bubuk berpasir
yang sangat rapuh (≈1 mm).
KESIMPULAN
Epidemiologi GSD (termasuk komplikasi) dan biaya untuk
pengelolaannya membuat semua upaya yang mungkin dilakukan bernilai
terhadap strategi pencegahan primer. Dalam praktik umum, peran kunci
seharusnya adalah mengidentifikasi faktor risiko umum dan spesifik yang
dapat dimodifikasi untuk GSD dan subkelompok subjek yang berisiko
GSD. Dalam pengaturan ini, intervensi edukasi yang bertujuan untuk
mencegah GSD harus fokus pada gaya hidup sehat, pemeliharaan berat
badan ideal, aktivitas fisik rutin, pencegahan sindrom metabolik, semua
faktor yang memengaruhi metabolisme glikolid dan akhirnya saturasi
kolesterol bilier. Intervensi farmakologis terbatas pada subkelompok
pasien (Tabel 2). Penelitian lebih lanjut perlu membahas keterlibatan
faktor epigenetik yang mengatur ekspresi gen sebagai respons terhadap
faktor lingkungan, untuk mengidentifikasi tindakan pencegahan yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA