Kerangka Acuan Program Gizi
Kerangka Acuan Program Gizi
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BUMIJAWA
Alamat : Jln. Raya Bumijawa No 197 KP 52466
A. PENDAHULUAN
Upaya perbaikan gizi masyarakat merupakan salah satu amanat undang undang Kesehatan no
36 tahun 2009.Upaya perbaikan gizi ditujukan untuk peningkatan mutu gizi perorangan dan
masyarakat yang dilakukan pada seluruh siklus kehidupan sejak dalam kandungan sampai lanjut usia,
dengan prioritas pada kelompok rawan,yaitu bayidan balita,remaja perempuan,ibu hamil dan
menyusui.
B. LATAR BELAKANG
Program Gizi merupakan salah satu upaya kesehatan wajib Puskesmas. Sebagai upaya
kesehatan wajib,program gizi melaksanakan azas pemberdayaan dan azas keterpaduan. Dalam
pelaksanaan azas pemberdayaan, program gizi wajib memberdayakan perorangan,keluarga dan
masyarakat.Beberapa kegiatan yang dilaksanakan sebagai bukti penerapan azas pemberdayaan
antaralain posyandu, pos pemulihan gizi,Desa peduli gizi buruk, Desa Cinta ASI dan keluarga sadar
gizi. Azas keterpaduan perlu dilaksanakan untuk mengatasi keterbatasan sumber daya sehingga
diperoleh hasil yang optimal. Keterpaduan meliputi keterpaduan lintas sektor dan keterpaduan lintas
program. Keterpaduan lintas program merupakan upaya memadukan penyelenggaraan berbagai upaya
kesehatan yang melibatkan program-program lain yang ada di Puskesmas, sedangkan keterpaduan
lintas sektor merupakan upaya memadukan penyelenggaraan upaya Puskesmas dengan berbagai
program dari berbagai sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatan dan
dunia usaha.
Oleh sebab itu pelaksanaan kegiatan program gizi perlu memperoleh dukungan dari berbagai
pihak demi terselenggaranya kegiatan program gizi yang berkualitas.
Berdasarkan Keputusann Menteri Kesehatan RI Nomor : 828/Menkes/SK/IX/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota mengamanatkan bahwa semua
Kabupaten/Kota menyelenggarakan surveilans gizi. Dalam rencana strategi (Renstra) Kementrian
Kesehatan 2015-2019, ada 8 indikator keluaran kegiatan Pembinaan Gizi Masyarakat yang harus
dicapai, salah satu diantaranya adalah 100% kabupaten/kota melaksanakan surveilans gizi.
Dalam rangka mewujudkan pelayanan gizi yang optimal maka perlu adanya kerangka acuan
pelaksanaan program gizi di puskesmas yang menjadi acuan standar bagi proggrammer gizi di
puskesmas dengan ruang lingkup pelayanan gizi perorangan maupun masyarakat
1/8
C. TUJUAN
1. Umum
Kerangka acuan ini disusun sebagai acuan bagi programmer gizi dalam memberikan pelayanan
gizi di puskesmas
2. Khusus
- Terlaksananya pelayanan gizi sesuai pedoman
- Terlaksananya kegiatan posyandu yang optimal
- Terlaksananya pelayanan gizi untuk ibu hamil
- Terlaksananya pelayanan gizi untuk ibu nifas
- Terlaksananya pelayanan gizi untuk bayi dan balita
- Tercapainya cakupan penggunaan garam beryodium
- Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang gizi
- Terselesaikannya masalah gizi spesifik
- Tercapainya cakupan indikator program gizi
2. Lintas Sektor
NO PIHAK TERKAIT PERAN YANG DIBERIKAN
1 Kecamatan Pembinaan dan pengkoordinasian dalam upaya peningkatan
kesehatan masyarakat kegiatan desa siaga, posyandu
balita,lansia,posbindu dan kelas ibu hamil
Koordinasi kepala desa untuk membuat PERDES kesehatan
2 Desa/ Kelurahan Menggerakan masyarakat dalam kegiatan desasiaga,posyandu
3/8
balita,posyandu lansia dan kelas ibu hamil
Memfasilitasi dan mendukung kegiatan inovasi puskesmas
Melakukan pengawasan pengendalian dan penilaian terhadap
kegiatan yang ada di desa yang berhubungan dengan kesehatan
3 Tim Penggerak PKK Menggerakan masayarakat untuk hadir ke posyandu
Ikut mensukseskan inovasi GARANG ASI
4 Dikpora Mendukung kegiatan program gizi yang dilaksanakan di
lingkungan pendidikan,
5 ORMAS Nahdatul Ulama Menggerakan masayarakat dalam bidang kesehatan
dan Muhammadiyah
6 Dinas Pertanian Ikut berperan dalam penanganan dan pencegahan gizi buruk
5/8
balita gizi buruk/ gizi kurang yang
ditemukan
Membuat laporan
6/8
6. TFC ( pemulihan gizi buruk rawat inap ): Gizi buruk dengan indikasi klinis dan atau
rekomendasi dokter perlu rawat inap
7. Posyandu gizi terpadu ( POSGITER) : semua balita gizi buruk dan gizi kurang di wilayah
kerja puskesmas bumijawa yang sudah di screening di klinik gizi
8. CFC tk desa : Desa batumirah
9. Pelacakan Gizi Buruk: balita gizi buruk baru
10. Pendampingan gizi buruk pasca rawat : balita gizi buruk 2T di posgiter atau pasca rawat
TFC
11. Pelatihan BMP ASI : Anggota Barisan Muslimah peduli ASI desa Muncanglarang yang
tercantum di SK kades Muncanglarang
12. KLAS CFC : peserta pos gizi CFC
13. Pemantauan IMT WUS : 20 Orang WUS / desa yang hadir di posyandu balita
14. Monitoring garam beryodium : pengunjung posyandu
15. Operasi Timbang : semua balita yang hadir ke posyandu
16. Pelayanan Gizi Rawat Inap: pasien dengan screeninng lebih dari 2
H. SASARAN
1. Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) : balita BGM, 2T dan gizi buruk
2. Penyuluhan dan Konsultasi Gizi : pengunjung posyandu,kader, masyarakat lainnya
3. Pemberian Vitamin A untuk bayi/balita : bayi 6-11 dan balita 12-60 bln
4. Pemberian Vitamin A untuk ibu nifas: ibu nifas
5. Pemantauan garam Yodium Tingkat Masyarakat: pengunjung posyandu
6. TFC ( pemulihan gizi buruk rawat inap ): Gizi buruk dengan indikasi klinis dan atau rekomendasi
dokter perlu rawat inap
7. Posyandu gizi terpadu ( POSGITER) : semua balita gizi buruk dan gizi kurang di wilayah kerja
puskesmas bumijawa yang sudah di screening di klinik gizi
8. CFC tk desa : Desa batumirah
9. Pelacakan Gizi Buruk: balita gizi buruk baru
10. Pendampingan gizi buruk pasca rawat : balita gizi buruk 2T di posgiter atau pasca rawat TFC
11. Pelatihan BMP ASI : Anggota Barisan Muslimah peduli ASI desa Muncanglarang yang
tercantum di SK kades Muncanglarang
12. KLAS CFC : peserta pos gizi CFC
13. Pemantauan IMT WUS : 20 Orang WUS / desa yang hadir di posyandu balita
14. Monitoring garam beryodium : pengunjung posyandu
15. Operasi Timbang : semua balita yang hadir ke posyandu
16. Pelayanan Gizi Rawat Inap: pasien dengan screeninng lebih dari 2
7/8
1. Kegiatan Pemberian
Makanan Tambahan
(PMT)
2. Pemberian Vitamin A
untuk bayi/balita
3. Pemberian Vitamin A
untuk ibu nifas
4. Pemantauan garam
Yodium Tingkat
Masyarakat
5. Penyuluhan dan
Konsultasi Gizi
6. Pelacakan Gizi Buruk
7. KP ASI
8. KLAS BALITA
9.Pemantuan IMT WUS
dan Remaja Putri Sekolah
Lanjutan
10.Operasi Timbang
11Pelayanan Gizi rawat
Inap
Evaluasi dilakukan 1 bulan sekali oleh pelaksana program dan 3 bulan sekali oleh penanggung
jawab program. Laporan harus dikerjakan 2 minggu setelah pelaksanaan selesai. Hasil dilaporkan
penanggung jawab program dan Kepala Puskesmas
8/8
Ditetapkan di Bumijawa
Pada tanggal Januari 2019
Kepala Puskesmas Bumijawa
9/8