TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
Pendidikan Program Diploma III Program Studi mesin Otomotif
Konsentrasi Alat Berat
Di Politeknik TEDC Bandung
Oleh :
FALBERT ALMAN SAMOSIR
E51171011
Tugas Akhir ini telah disahkan dan diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III
Program Studi Mesin Otomotif Konsentrasi Alat Berat
Politeknik TEDC Bandung
Mengetahui
Wakil Direktur I
i
Castaka Agus S, M.Kom, MCS
NIDN. 0410048704
ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
ii
ABSTRAK
Perkembangan teknologi alat berat dewasa ini sangat berkembang pesat.
Dengan adanya teknlogi baru, akan membantu bagi kemudahan dan kelancaran
perawatan dan kemudahan penggunaan alat berat itu sendiri sehingga kinerja alat
berat itu akan maksimal dan hasil produksi pun akan maksimal.
Untuk membuat kinerja yang maksimal dari alat berat itu sendiri perlu
didukung dari kinerja sistem-sistem didalam nya. Dan salah satu sistem yang turut
membantu kinerja dari alat berat adalah lubrication system. sistem ini berfungsi
untuk mengurangi keausan pada komponen-komponen yang bergesekan.
Tujuannya agar komponen-komponen pada engine tidak mengalami kerusakan
akibat gesekan yang terjadi. Apabila oil filternya tersumbat maka akan
mengakibatkan gangguan pada sistem pelumasan khususnya pada komponen
liner, piston, oil ring, ring tengah piston.
Jika piston oil ring mengalami kebocoran, maka akan dapat
mengakibatkan oil akan masuk keruang bakar. hal itu menyebabkan kosumsi oil
yang berlebih.
Kata Kunci : oil filter, piston, lubrication sytem, Engine C18, Analisis
iii
ABSTRACT
If the piston ring oil leak, it will cause oil into the combustion chamber, it
causes excessive oil consumption.
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
Kupersembahkan ….
Untuk yang tercinta dan tersayang ….
Saudariku ….
Finka Dinara Alman Samosir ….
Kekasihku ….
Christina Mediana Cindy Khairany Simangunsong, S.KM
Saudara Sperjuangan ….
Keluarga Besar Alat Berat Politeknik TEDC Bandung dan Teman satu kampung
Ocstar, Ramdhani, Tomichandra, Tomi Try Admaja yang saya banggakan
Serta kampusku yang selalu istimewa ….
Terimakasih Semua ….
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadiran Tuhan yang Maha ESA yang
telah melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan baik. Dalam
penyusunan tugas akhir ini penulis mengambil judul ”ANALISIS KERUSAKAN
PISTON PADA ENGINE C18 ”.
Penyusunan Tugas Akhir ini di buat untuk memenuhi salah satu syarat
menempuh ujian akhir / sidang Diploma III (D3) program studi Teknik Otomotif,
konsentrasi alat berat di politeknik TEDC Bandung.
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis menyadari akan keterbatasan,
hambatan dan rintangan, serta penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan
hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan serta doanya, hingga terselesainya
penyusunan karya tulis ini, dan tak lupa juga penulis ingin memberikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Gerinata Ginting, S.E., M.M selaku Direktur Politeknik TEDC
Bandung
2. Bapak Castaka Agus S, M.Kom, MCS selaku Wakil Direktur I Bidang
Akademik Politeknik TEDC Bandung
3. Bapak Didid Dwi Santoso M.T. Selaku Ketua Program Studi Mesin Otomotif
Politeknik TEDC Bandung
4. Bapak Trisno Yuwono, M.Pd. selaku pembimbing dan arahan maupun
petunjuk kepada penulis selama menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. Pimpinan serta segenap karyawan PT. Trakindo Utama, terutama bapak Budi
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan On
Job Training (OJT) dalam rangka mempelajari lubrication system khususnya
pada engine C18 yang penulis sajikan sebagai topik yang dibahas dalam tugas
akhir ini.
vi
6. Papa Rajiman Samosir dan Mama Pengarapen Sebayang tercinta, yang selalu
saya banggakan kapanpun, dan dimanapun yang telah memberikan Doa,
motivasi, kasih sayang, materi, dan segala-segalanya yang tidak akan pernah
terukur nilainya serta tidak ada kata yang pantas diucapkan untuk membalas
budi mereka.”Baktiku Untukmu Selalu”
7. Adik tercinta Finka Dinara Alman Samosir yang selalu memberikan semangat
dan dukungan.
8. Kekasih saya Christina Mediana Cindy Khairany Simangunsong, S.KM. yang
selalu memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas
Akhir ini.
9. Para sahabat anak-anak RENA PRABUMULIH saya ucapkan banyak terima
kasih atas dukungan yang selama ini telah diberikan kepada saya.
10. Ibu kost, terima kasih atas kebaikan dan keramah-tamahan yang telah
diberikan kepada saya selama saya mengontrak.
11. Teman-teman sesama kampung halaman dan sekontrakan, Ramdhani
Amrullah, Ocstar Julian Pratama, Tomy Chandra, Tomi Try Atmaja
terimakasih untuk bantuan dan dukungannya.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis
ini yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu.
Semoga Tuhan yang Maha ESA senantiasa memberikan perlindungan dan
balasan yang lebih baik di kemudian hari. Semoga amal baik kita diterima disisi-
Nya.
Akhir kata, penulis berharap pembuatan tugas akhir ini dapat bermanfaat
bagi kita semua dan khususnya bagi penulis sendiri untuk di masa yang akan
datang. Amin.
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ii
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
LEMBAR PERSEMBAHAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR GAMBARix
DAFTAR TABEL ix
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Penulisan 2
1.5 Manfaat Penulisan 2
1.6 Metode Pengumpulan Data 3
1.7 Sistematika Penulis 3
BAB II LANDASAN TEORI 5
2.1 Teori Dasar Engine 5
2.2 Prinsip Kerja Engine Diesel Empat Langkah 6
2.3 Sistematika Pelumasan Engine 10
2.4 Komponen Sistem Pelumasan 12
2.5 Piston 20
2.6 Komponen Piston 21
2.7 Contaminant 21
BAB III METODE PENELITIAN 39
3.1 Konsep Penelitian 39
3.2 Teknik Pengumpulan Data 39
viii
3.3 Tempat Penelitian 39
3.4 Jadwal Penelitian 39
3.5 Diagram Alur Penelitian 41
3.6 Keterangan Tahap Prosedur Penelitian 42
3.7 Alat dan Bahan Analisa43
3.8 Macam – Macam Kerusakan Pada Piston 44
BAB IV PEMBAHASAN KERUSAKAN PISTON PADA ENGINE C18
49
4.1 Flow Chart 49
4.2 Analisis Kerusakan Piston Pada Engine C18 50
4.3 Akibat Kerusakan Piston Pada Engine C18 55
4.4 Cara Meminimalisir dan Mencegah Kerusakan Piston Pada Engine C18
55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 56
5.1 Kesimpulan 56
5.2 Saran 56
DAFTAR PUSTAKA 57
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 2.27 Tanda – Tanda Operasi Normal ................................................... 25
Gambar 2.28 Rim Crack ..................................................................................... 25
Gambar 2.29 Carbon Cutting ............................................................................. 26
Gambar 2.30 Endapan Carbon ........................................................................... 26
Gambar 2.31 Keausan Ring ................................................................................ 27
Gambar 2.32 Wear Step ..................................................................................... 27
Gambar 2.33 Undercrown Discoloration .......................................................... 28
Gambar 2.34 Abnormal Wear & Fracture ......................................................... 28
Gambar 2.35 Preconceived Idea ........................................................................ 29
Gambar 2.36 Step AFA ....................................................................................... 30
Gambar 2.37 Baground Facts ............................................................................ 31
Gambar 2.38 Failure Analysis Process .............................................................. 31
Gambar 2.39 Identifikasi Komponen .................................................................. 32
Gambar 2.40 Piston dengan Ring Scuffing ........................................................ 32
Gambar 2.41 Akibat Kualitas Oil ....................................................................... 33
Gambar 2.42 Ring & Piston Scuffing ................................................................. 33
Gambar 2.43 Kondisi Crown & Top Land ......................................................... 34
Gambar 2.44 Kondisi Undercrown .................................................................... 34
Gambar 2.45 Ring Groove ................................................................................. 35
Gambar 2.46 Ring Piston ................................................................................... 35
Gambar 2.47 Ring Piston.................................................................................... 36
Gambar 2.48 Penyeab Abrasive Wear ............................................................... 36
Gambar 2.49 Abrasive Wear .............................................................................. 37
Gambar 2.50 Abrasive Wear .............................................................................. 37
Gambar 2.51 Abrasive Wear .............................................................................. 38
Gambar 2.52 Abrasive Wear .............................................................................. 44
Gambar 3.1 Carbon Cutting ............................................................................... 44
Gambar 3.2 Endapan Karbon.............................................................................. 45
Gambar 3.3 Keausan Ring................................................................................... 45
Gambar 3.4 Oil Ring........................................................................................... 46
Gambar 3.5 Ring Piston...................................................................................... 46
xi
Gambar 3.6 Keausan Adhesive............................................................................ 47
Gambar 3.7 Skirt Scuffing................................................................................... 47
Gambar 3.8 Cold Star......................................................................................... 48
Gambar 3.9 Piston dengan Ring Scuffing........................................................... 62
Gambar 3.10 Akibat Kualitas oli........................................................................ 63
Gambar 4.1 Flow Chaft....................................................................................... 49
Gambar 4.2 Engine C18...................................................................................... 50
Gambar 4.3 Kerusakan Cylinder, Liner ............................................................ 51
Gambar 4.4 Kerusakan Ring Piston ................................................................... 52
Gambar 4.5 Kerusakan Ring Oil ........................................................................ 53
Gambar 4.6 Filter yang Tersumbat .................................................................... 54
Gambar 4.7 Oil yang Bercampur Partikel ......................................................... 55
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan On Job Training ................................................ 40
Tabel 3.2 Peralatan Analisa ................................................................................ 43
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menjadi
penyebab kerusakan pada piston dan pengaruh yang ditimbulkan terhadap kinerja
engine dan bagaimana cara untuk merawat piston agar memiliki usia pakai yang
panjang.
A. Untuk memenuhi syarat kelulusan program Diploma III di Politeknik
TEDC Bandung.
B. Menerapkan secara nyata ilmu yang didapat selama mengikuti
pendidikan di Politeknik TEDC Bandung dan OJT di PT. Trakindo
Utama Jakarta.
C. Mampu memahami kerja sistem pelumasan yang terdapat pada engine
1.5. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini yaitu dapat menambah
pengetahuan yang lebih luas tantang kontaminasi dan pengaruh kerusakan
komponen akibat kontaminasi tersebut baik bagi penulis khususnya dan untuk
3
DAFTAR PUSTAKA
5
BAB II
LANDASAN TEORI
5
6
Pada langkah inipiston bergerak dari titik mati atas menuju titik mati
bawah.Katup hisap terbuka sehingga mengakibatkan kevakuman yang terjadi dari
ekspansi volume pada ruang bakar maka udara dari luar dapat masuk ke dalam
ruang bakar melalui katup hisap yang terbuka. Pada motor bakar yang dilengkapi
7
dengan turbocharger maka udara yang masuk ke ruang bakar akan lebih banyak
lagi dikarenakan adanya dorongan dari sisi tekan compressor wheel pada
turbocharger.
Setelah piston mencapai titik mati bawah maka arah pistonakan berbalik
menuju kembali ke titik mati atas, hanya saja pada langkah ini tidak ada katup
yang membuka. Sebagai akibat dari mengecilnya volume ruang bakar maka udara
yang ada di dalam ruang bakar menjadi terkompresi. Dengan kompresi rasio yang
berkisar antara 19 : 1 sampai 23 : 1 maka pengkompresian udara pada ruang bakar
akan menghasilkan panas kompresi (heat compression) yang tinggi (kurang lebih
berkisar 1000 oF).
Beberapa derajat sebelum piston mencapai titik mati atas bahan bakar
solar di-injeksikan melalui nozle ke dalam ruang bakar, penginjeksiannya harus
menggunakan tekanan yang tinggi sehingga solar yang di semprotkan ke dalam
ruang bakar berubah menjadi butiran-butiran cairan solar yang sangat halus
seperti kabut.Pada saat solar disemprotkan maka campuran antara solar dan udara
di dalam ruang bakar mulai terbakar akibat terkena panas yang dihasilkan oleh
heatcompression.
3. Langkah Tenaga (power stroke)
8
Setelah energi ledakan panas pada langkah power telah berubah bentuk
menjadi energi mekanis maka sisa proses pembakaran yang ada harus dibuang.
Proses ini terjadi ketika piston bergerak dari titik mati bawah menuju titik mati
atas dengan kondisi katup buang membuka. Gas sisa hasil pembakaran di dorong
keluar oleh piston melalui katup buang. Selanjutnya melalui mufler gas tersebut
akan dilepas ke atmosfir. Kecuali untuk motor bakar diesel yang diperlengkapi
dengan turbocharger maka sebelum masuk ke dalam mufler gas tersebut masih
dimanfaatkan untuk memutarkan sudu-sudu turbin pada turbin wheel.
Demikian siklus ini terjadi secara terus menerus pada motor bakardiesel.
Ilustrasi dari proses kerja diesel empat langkah dapat dilihat pada gambar di
bawah ini. Urutan gambar dari kiri ke kanan memperlihatkan kondisi: akhir
langkah hisap, akhir langkah kompresi, awal langkah power dan awal langkah
buang.
10
1. Melumasi
Oli memiliki kemampuan melumasi dengan membentuk lapisan
tipis oil ( oilfilm ) untuk melindungi permukaan engine yang saling
bergesekan.
2. Menyerap panas
Oli harus memiliki kemampuan menyerap panas yang disebabkan
oleh gesekan dan proses pembakaran di dalam ruang bakar.
3. Membersihkan permukaan komponen engine
11
1. OilPan
2. Suction Bell
3. Oil Pump
Oli mengalir dari oil cooler menuju oil filter yang berada disisi kiri engine,
dalam sistem pelumasan, Penyaring oli adalah yang paling membutuhkan
perawatan. ia mudah dan cepat kotor, dan jika tak dirawat dengan benar dapat
menyebabkan kerusakan pada sistem pelumasan.
Oil filter berfungsi untuk menyaring kotoran atau material asing yang
ditimbulkan dari gesekan antara komponen-komponen yang ada di dalam engine
terutama piston, liner agar tidak ikut bercampur pada oli. Umumnyafilter
membutuhkan penggantian setiap 250 jam operasi.
16
2.7 Contaminant
Contaminat merupakan berbagai macam material asing di dalam sistem
yang bukan merupakan bagian dari sistem tersebut yang dapat mengakibatkan
keausan dini bahkan kerusakan. Contaminant merupakan musuh utama sistem alat
berat terutama pada engine hidrolik dan transmisi. Jenis-jenis contaminant yang
sering mencemari sistem-sistem alat berat terdiri dari :
1. Partikel, yang terdiri dari kotoran, partikel berkas proses pengelasan,
cat, serpihan atau lembaran plastik, pertikel akibat keausan logam, debu
rokok, gemuk (grease), material yang timbul dari oksidasi oli
2. Kimiawi terdiri dari panas, air, dan udara.
22
Jenis contaminant yang masih bisa dilihat oleh mata yaitu sekitar
40 mikron misalnya weld splatter (sisa pengelasan), shot blast (sisa
penyemprotan sand blasting), paint chip (cat yang mengelupas), machine
chip (sisa permesinan), dust (debu) dan jenis contaminant yang tidak bisa
dilihat oleh mata yaitu dibawah 40 mikron misalnya logam yang aus,
silica, serbuk batu, serbuk batu bara, debu.
Clearance dari komponen-komponen alat-alat berat Caterpillar
berkisar antara 2-30 micron. Clearance ini begitu kecil apabila
dibandingkan dengan ukuran rambut manusia yang berukuran 80 mikron
dan clearance sebesar ini cendrung tidak terlihat karena kemampuan mata
manusia untuk melihat hanya terbatas hingga 40 mikron. Satu mikron
sama dengan sepersejuta meter. 100 microns (µ) - Sebutir garam meja, 80
microns (µ) - Diameter rambut manusia.
Akibat yang dapat ditimbulkan apabila mengabaikan proses
contamination control adalah sebagai berikut:
1. Pendeknya umur komponen dan fluida (semakin cepatnya masa
penggantian oli).
2. Menurunkan produktivitas alat, contohnya operasi yang tidak handal,
perfoma yang lambat.
3. Dapat menimbulkan kerusakan yang parah sehingga downtime dan
biaya.
4. Perbaikan tinggi, contohnya erratic steering dan cylinder drift.
5. Meningkatnya biaya warranty.
6. Meningkatnya redo job.
7. Terjadinya problem yang berulang ulang dan meningkatkan jumlah
kerusakan.
8. Menurunkan kepercayaan costumer yang akan berdampak hilangnya
prospek penjualan.
23
turun dan meninggalkan sejumlah lapisan oil yang sesuai untuk melumasi
pergerakan compression ring dan skirt.
Cara paling aman dalam analisa kegagalan piston, ring, dan liner
adalah menggunakan delapan langkah failure analysis. Langkah-langkah
ini akan mengarahkan analis untuk mengumpulkan fakta yang diperlukan,
mengidentifikasi tipe keausan dan patahan, dan mengikuti tanda-tanda
guna menemukan akar penyebab kegagalan sebenarnya.
31
additive pada oli telah habis dan tidak mampu menjaga kebersihan ring
grove.
Mempresentasikan hasil dari analisa kegagalan pada pelanggan
menyediakan kesempatan yang sangat baik untuk membantu pelanggan
mengerti sumber dari masalah mereka dan membantu mereka melakukan
perbaikan di masa mendatang dengan menyarankan mereka menggunakan
oli yang direkomendasikan CAT dan memperhatikan interval penggantian.
39
40
STUDI PENDAHULUAN
Proses Analisis
STUDI STUDI
LITERATUR LAPANGAN
PENGUMPULAN
DAN PENGOLAHAN
DATA
PERSIAPAN
ALAT
ANALISA
KERUSAKAN
OIL COOLER
ROOT CAUSE
SELESAI
1. Mulai
Merencanakan analisis yang akan dilakukan.
2. Studi Pendahuluan
Mencari beberapa kemungkinan permasalahan yang banyak terjadi
dilapangan.
3. Proses Analisis
Melakukan proses analisa dengan melakukan studi literatur dan studi
lapangan.
4. Studi Literatur
Proses pengumpulan referensi-referensi pendukung dalam proses
penelitian yang bersumber dari buku-buku, Internet dan Jurnal.
5. Studi Lapangan
Studi lapangan adalah proses yang dilakukan dengan cara datang secara
langsung ke workshop PT. Trakindo Utama brach BSD. Melakukan
survey secara langsung serta mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dalam proses penelitian kepada Technician.
6. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Setelah mendapatkan data-data pendukung yang berasal dari buku-
buku, internet, jurnal, survey yang dilakukan dilapangan maka
dikumpulkan dalam suatu data penelitian yang akan selama proses
penelitian
7. Persiapan Alat
Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan dalam proses
penelitian.
8. Analisa Kerusakan piston
Analisis kerusakan pada piston dilakukan agar mengetahui bagaimana,
mengapa dan penyebab piston bisa mengalami kerusakan.
43
9. Root Casue
Setelah analisa dilakukan maka akan ada 2 kemungkinan dimana Root
cause dapat ditemukan atau tidak, jika Root cause dapat ditemukan
maka penelitian selesai, sedangkan bila Root cause tidak ditemukan
maka harus Kembali pada proses pengumpulan dan pengolahan data
untuk meninjau kembali.
10. Selesai
Setelah menemukan Root Casue maka proses penelitian selesai.
3.7 Alat dan Bahan analisa
Bahan yang digunakan dalam proses analisa ini di dapatkan selama
penulis melaksanakan On Job Training di PT Trakindo pada bulan
Januari-Juli 2020, adapun bahan analisa yang di gunakan ialah,
Bahan : Engine Model3408. Sedangkan peralatan yang di gunakan untuk
melakukan proses analisa ini adalah.
Tabel 3.2 Peralatan analisa
Endapan karbon ringan, mungkin juga terbentuk dibelakang ring dan pada
ring land selama operasi normal. Piston DI yang lebih panas biasanya
menghasilkan endapan lebih banyak dibanding versi PC yang lebih dingin.
3. Keausan Ring
Keausan abrasive yang normal terjadi antara oil ring dan expander ring.
hal ini dapat menyababkan spiral groove menjadi aus pada sisi dalam material
ring yang lebih lembut disebabkan oleh spring steel yang lebih keras.Normalnya
alur ini sangat dangkal dan tidak menyebabkan masalah.
5. Ring Piston
.
oversize mungkin memberikan gesekan yang mirip. pada kondisi ini, saat piston
bergesekan, pin bore belum memuai sehingga gesekan terjadi pada bagian thrust
skirt.
9. Piston dengan Ring Scuffing
Mulai
Studi Literatur
Observasi SIS
Pengumpulan Fakta
Analisa
Kerusakan Piston
pada Engine C18
Penyebab Tidak
Teridentifikasi
Ya
Selesai
49
50
A. Pengumpulan Data
Data Engine
Engine Gp. Condition from customer
S/N : RHX05023
Arr : 286-9798
Engine Model : C18
customer :PT. Holcim Beton
lokasi :Gunung Maloko
untuk pelumasan engine. Scratch pada cylinder liner bore dan hard facing
pada saluran ring piston tengah dan saluran oli ring hilang.
1. Cylinder Liner
3. Ring Oil
1. Selalu gunakan oli yang dianjurkan oleh spesifikasi dan penggunaan oli
yang tepat adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya kerusakan
awal.
2. Selalu periksa level oli pada tangkimelalui dipstick. Pastikan level oli
berada pada level yang seharusnya pada dipstick, agar pompa mendapat
suplai oli yang cukup untuk dialirkan ke sistem.
56
5.1 Kesimpulan
56
DAFTAR PUSTAKA
57
LAMPIRAN
Trakindo RONI /
: 1024173 Reported By :
WO W826
29
Original Reported
: 1022045 : September
WO Date
2014
Checked
Approved by Jan Rudi
byForeman : Chrisdian F :
Service Head Sinaga
/Supervisor
(Name and
(Name and Signature)
Signature)
SIMS Information
DEALE EQUIPMENT CUSTOMER PT.
R NUMBER NAME
CODE J210 ME-04 Holcim
Beton
TECHNICIAN EQUIPMENT Gunun
09 /29/14
IDENTIFICATION LOCATION
Mo / da / yr g
DATE W826
Malok
o
CATER CATERPILLAR INSTRUCTION
SBE0027
PILLAR 385 CL SERIAL No Engine high oil consumption
MODEL 4
HOURS 16902 KILOMETERS
PART PART QT DESC,* GROUP GROUP NAME DID THIS INCIDENT DESCRIPTI
NUMBER NAME Y CODE NUMBER MAKE THE VE
RESPONSIBLE CONTAININ PRODUCT COMMENT
G PART INOPERABLE S (20
SPACES
MAXIMUM
PER
INCIDENT)
2382707 Ring 6 90 368- PISTON & Yes Hardfaci
piston 7822 ROD GP No ng
DESCRIPTION A – Structural C – Leaks E – System G – General K- X–
CODES * Malfunction Repair Serviceability Operator
(Refer SIMS B – Surface D – Factory F – Factory H – Adjustment N - Abuse Complaint
Guidelines : Assembly Shipping
SEBD0850)
Component Information
CompTar
Component Ring PCR Schedule get hrs
Description : Hrs : (ex
Piston 12000)
83 Current
Comp Serial No / ID : 2382707 Comp Hours : 1
hrs failed
(ex 8000)
Remain
of target
Comp Arr / Gp No : 3687822 Life Remaining : life
(4000)
Mach Hrs Install : Comp New Price :
(ex $
Mach Hrs Removed : Cost To Repair : 10000 )
10 march Cost/Hr (10000 /
Date Comp Installed : 2014 Remaining
: 4000 = )
2 June
Date Comp Failed :
2014
Supporting Documentation Required
# Description Y/N Comments
1 Installation Check List N
2 Repair & Maintenance Y Fuel & Oil Consumption Record
History
3 SOS History Y SOS trend raise fe, oxidation, & soot
4 Magnetic Plug N
Inspections
5 ET/VIMS Data Y
6 TPMS / Payload Data N
7 Performance Test Data N
8 Others Y New part replaced last overhaul.
P/N : 224-3246 1 2 3 4 5 6
Bearing Journal
Bearing journal
looks normal wear
P/N : 189-4918
Crankshaft As
Light scratches at
surface Rod Journal
Conclusions (What Caused the Failure):Describe the root cause and the sequence of
events that caused it.
Check SIS for Service Letters and Service Magazines related to this failure. AMT history,
MIM’s history, Oil sample results, please attaches supporting documents below.