Anda di halaman 1dari 51

Tugas Paktikum Desain Elemen Mesin

Perancangan Sistem Rem Tromol Pada Motor Kopling Smash 2007

Disusun Oleh:
Finna Mellany Rahmawati
2111181036
JURUSAN TEKNIK MESIN – CIMAHI

FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020
PERANCANGAN SISTEM REM TROMOL PADA MOTOR KOPLING
SMASH 2007

LAPORAN PRAKTIKUM DESAIN ELEMEN MESIN II


Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan dan menyelesaikan
Praktikum Desain Elemen Mesin 2

Disusun oleh:

Finna Mellany Rahmawati


2111181036

FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020
PERANCANGAN SISTEM REM TROMOL PADA MOTOR KOPLING
SMASH 2007

Disusun oleh:
Finna Mellany Rahmawati
NIM : 2111181036
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi
Universitas Jenderal Achmad Yani

Tim Pembimbing,
Cimahi, 20 Desember 2020

Mengetahui, Menyetujui,
Kordinator Desain Elemen Mesin 2 Pembimbig

Wiwin Widaningrum, S.T., M.T War’an Rosihan, S.T., M.T

NID : 412147868 NID : 412147868


Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Ilmiah Untuk
Kepentingan Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Jenderal Achmad Yani:
Nama : Finna Mellany Rahmawati
NIM : 2111181036

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas


Jenderal Achmad Yani karya ilmiah saya yang berjudul:

PERANCANGAN SISTEM REM TROMOL PADA MOTOR SMASH KOPLING 2007

Dengandemikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Jenderal Achmad Yani


hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasinya di Internet atau
Media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Cimahi
Pada tanggal : 20 Desember 2020

Yang Menyatakan

Finna Mellany Rahmawati


Nim : 2111181036
Kata Pengantar

Assallamuallaikum WR.WB

Segala puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta
anugerah dari-Nya. Shalawat serta salam tidak lupa selalu saya ucapkan untuk junjungan
Nabi besar Nabi Muhammad SAW, yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariat agama Islam yang
sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Dengan Rahmatnya penulis mampu untuk menyelesaikan penulisan Laporan Akhir
Praktikum Desain Elemen Mesin 2 ini dengan baik tanpa mendapat kendala yang berarti. Dan
saya ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Ayah dan Ibunda, kaka, abang-abang,
kawan-kawan kelas A Teknik mesin Cimahi, kawan-kawan angkatan 18 Teknik mesin
Cimahi,

Dalam kesempatan ini saya sebagai penulis menyampaikan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah berperan dalam penyelesaian tugas
Laporan Akhir Praktikum Desain Elemen Mesin II, antara lain:

1. Allah SWT, yang telah memberikan rezeki kesehatan dan kelancaran selama
penulisan laporan ini hingga selesai.
2. Keluarga tericinta, Untuk Ayah dan Ibu yang selalu memberikan dukungan dan kasih
sayang secara moril maupun material selama perkuliahan. Serta untuk kaka, uni ,dan
kekasih yang selalu memberikan semangat.
3. Bapak War’an Rosihan, S.T., M.T selaku Pembimbing yang telah meluangkan waktu,
tenaga, serta pikiran dalam memberikan pengarahan dalam penulisan Laporan Akhir
Praktikum Desain Elemen Mesin II.
4. Ibu Wiwin Widaningrum selaku Koordinator Praktikum Desain Elemen Mesin II,
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Manufaktur Universitas Jenderal Achmad
Yani Cimahi.
5. Kawan Angkatan 2018, yang sering saling berdiskusi dan menyemangati.
6. Serta tak lupa seluruh dosen maupun staf TU jurusan Teknik Mesin jurusan Teknik
Mesin Fakultas Teknologi Manufaktur Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi.
Adapun penulisan laporan akhir ini merupakan bentuk dari pemenuhan kriteria penilaian
dalam mata kuliah Teknik Pengendalian Mutu. Penulis menyadari dalam penulisan laporan
ini masih belum sempurna, maka tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, saya meminta
kesediaan pembaca untuk memberikan kritik serta saran yang membangun mengenai
penulisan tugas besar ini, untuk kemudian saya akan merevisi kembali pembuatan laporan ini
di waktu berikutnya. Guna kesempurnaan tugas ini sebagai sarana pengetahuan.

Akhir kata penulis mohon maaf atas kekurangan dalam penulisan Laporan Akhir
Praktikum Desain Elemen Mesin II ini, dan penulis ucapkan terimakasih. Semoga tugas ini
dapat berguna untuk memberikan wawasan dan ide kreativitas baru bagi rekan-rekan
mahasiswa lainnya

Wasallamuallaikum WR.WB

Cimahi, 2 Desember 2020

Penulis
ABSTRAK

Tugas ini dilatar belakangi dengan kewajiban terpenuhinya tugas Praktikum Desain Elemen
Measin II. Dimana isi dari tugas ini adalah tentang Analisa Rem Belakang Motor Tromol
yang terdapat pada kendaraan bermotor. Tentunya rem tromol ini memiliki kekurangan dan
kelebihan, dimana kelebihannya rem tromol ini sistemnya tetap bersih karena memiliki cover,
lalu cara kerja yang sederhana, serta kemampuan pengeremannya jauh lebih kuat karena tidak
begitu mengandalkan fluida sebagai system yang membantu pengereman sehingga daya rem
lebih maksimal itulah sebabnya banyak digunakan untuk kendaraan besar seperti bis atau
trek. Namun di sisi lain rem tromol memiliki kekurangan berupa kemungkinan
pe. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. .. . . . . . . .

Kata kunci : rem tromol, Analisa rem tromol, kapasitas pengereman


ABSTRACT

This task is motivated by the obligation to fulfill the task of Practicum Design Element
Measin II. Where the contents of this task is about the Analysis of The Rear Brakes of Motor
Tromol contained in motor vehicles. Of course, this brake tromol has disadvantages and
advantages, where the advantages of this brake tromol system remains clean because it has a
cover, then a simple way of working, and the braking ability is much stronger because it does
not rely so much on fluid as a system that helps braking so that the brake power is more
maximum that is why it is widely used for large vehicles such as buses or tracks. But on the
other hand the brake tromol has a deficiency in the form of the possibility of
pe. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. .. . . . . . . .

Keywords: brake tromol, brake analysis tromol, braking capacity


DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN

NAMA UKURAN SIMBOL SATUAN

PANJANG P m

LEBAR L m

TINGGI MOTOR TM m

JARAK AS RODA JAR m

JARAK MESIN KE TANAH JMT m

TINGGI JOK TJ m

JARAK GANDAR JG m

DIAMETER VELG BELAKANG DVB m

DIAMETER VELG DEPAN DVD m

LEBAR BAN BELAKANG LBB m

LEBAR BAN DEPAN LBD m

BERAT KOSONG Wmin N

BERAT MAX Wmax N

BERAT BAN BELAKANG BBB N

BERAT BAN DEPAN BBD N

JARAK TITIK BERAT RODA BLKNG LR m

JARAK TITIK BERAT RODA DEPAN LF m


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada kendaraan bermotor tentunya memiliki suatu komponen-komponen dimana komponen


itu di rangkai hingga membentu suatu sistem kerja, lalu seluruh sistem kerja itu disatukan baru jadilah
suatu produk utuh. Layaknya benda elektronik ataupun teknologi lainnya, perkembangan teknologi
dibidang otomotif pun juga ikut berkembang seiring zaman. Bila pada mulanya kendaraan bermotor
hanya mampu berjalan dalam kecepatan rendah, saat ini kendaraan bermotor sudah bisa melaju
melebihi 200 Km/Jam. Oleh sebab itu setiap komponen dan sistemnya akan selalu diperbaharui
teknologinya, salah satu yang sering diperhatikan adalah rem.

Rem sendiri memiliki arti suatu bagian kendaraan yang perannya untuk memperlambat atau
menghentikan gerakan suatu mesin atau poros atau bahkan roda. Karena gerakannya yang diperlambat
oleh rem yang ditimbulkan dari gesekan sehingga menyebabkan timbulnya energi kinetik yang hilang
dan selain itu gesekan itu menimbulan panas. Faktor gesekan inilah yang terkadang kurang efektif
sehingga menimbulkan kecelakaan karena apabila semakin licin suatu permukana gesek maka daya
pengereman nya akan semakin kecil yang nama lainnya adalah slip.

Slip ini bisa terjadi diberbagai jenis rem, salah satunya jenis rem tromol. Oleh sebab itu pada
kesempatan ini penulis akan mencoba melakukan analisa pada rem jeni tromol pada kendaraan
sepedah motor dalam tugas Desain Elemen Mesin 2 dengan judul “Analisa Rem Tromol Pada
Kendaraan Roda Dua”

1.2 Tujuan Analisa

Dari judul yang saya tentukan ini terdapat berbagai permasalahan. Berikut beberapa tujuan
dari analisa Rem Tromol Kendaraan Roda Dua

1. Dapat mengetahui apa itu rem tromol.

2. Dapat mengetahui cara kerja rem tromol.

3. Dapat mengetahui komponen-komponen rem tromol.

4. Dapat menentukan kapasitas pengereman dengan beban berlebih.

5. Dapat menentukan umur pakai serta material kampas rem.


1.3 Ruang Lingkup

1. Menentukan daya gesekan sehingga menghasilkan kemampuan pengereman yang


diinginkan.

2. Menentukan material yang pas sehingga masa pakai kampas rem dapat berumur panjang.

1.4 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan hasil analisa yang penulis gunakan pada laporan ini adalah
sebagai berikut ini:

a) I. PENDAHULUAN

Pada Bab Pendahuluan ini memaparkan latar belakang, tujuan analisa, ruang lingkup
analisa hingga sistematika penulisan. Bab ini memberikan gambaran secara garis besar
tentang izi dari laporan.

b) II. LANDASAN TEORI

Bagian dari bab 2 ini berisi penjelasan tenntang teori dasar yang digunakan penulis
sebagai acuan pembuatan karya tulis ilmiah ini. Yang didalamnya menyangkut tentang
penjelasan rem tromo, bagian-bagain dari rem tromol, serta persamaan-persaaan
perhitungannya.

c) III. TAHAPAN ANALISA

Bab tiga ini berisikan penjelasan tahapan pengerjaan analisa ini. Didalamnya terdapat
penjelasan menggunakan flowchart sebagai gambaran yang diperlukan untuk melakukan
analisa

d) IV. PERHITUNGAN DAN ANALISA

Bab empat ini berisikan penjelasan secara matematis berkaitan proses pengereman.

e) V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini termasuk bab terakhir yang berisikan penutup, kesimpulan, serta saran dari
seluruh hasil analisa yang penulis dapatkan.
BB II

LANDASAN TEORI

2.1 Aspek Penting Perancangan Mesin

Dalam perancangan dari suatu konstruksi maupun komponen mesin perlu memerhatikan
beberapa aspek penting perancagan, sebagai berikut:

1. Fungsi dan Kelayakan

Pada dasarnya penciptaan suatu benda atau bisa juga disebut sebagai perancangan pastinya
memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan, secara fungsional, maupun estetika, serta kelayakan
beda untuk siap di pakai. Umumnya seorang desainer akan merencanakan komponen yang
sedemikian rupa sehingga didapat rancangan yang sesuai keperluan. Kelayakan dari suatu desain
dapat dinilai dari kontruksi yang dibuat, dimana dalam konstruksi itu dapat menjamin massa pakai
komponen dapat bertahan lama, hemat bahan material saat produksi, mudah di buat saat masa
produksi, dan dapat digunakan sesuai kebutuhan.

2. Pemilihan Material dan Bahan

Pemilihan bahan-bahan yang dipakai dalam perencanaan konstruksi adalah bahan-bahan umum
yang muda didapat dipasaran seperti baja karbon diprioritaskan dalam pemakaiannya. Bahan-bahan
khusus seperti baja paduan, logam NE (non metal) hanya digunakan bila membawa laba yang pasti.
Bila kekerasan logam bertambah, biaya produksi ikut naik. Keuntungannya: kehalusan permukaan
bertambah, ketahanan terhadap keausan dan terhadap penggilingan juga bertambah.

3. Ekonomi

Umumnya seorang desainer akan merencanakan komponen yang sedemikian rupa sehingga didapat
rancangan yang sesuai keperluan. Pertimbangan seperti itu didasari dari faktor ekonomi yang ada,
faktor ekonomi biasanya meliputi pertimbangan biaya operasional yang terdiri dari biaya produksi,
biaya bahan material, biaya distribusi hasil produksi serta biaya tak terduga lainnya. Hal ini perlu
direncanakan mengingat dampak ketidaksesuaian kemampuan ekonomi bisa membuat kerugian
besar. Selain itu pada faktor ekonomi juga memperkirakan daya beli konsumen, misalnya apakah
sasaran pemasaran sudah sesuai dengan benda yang diproduksi,
4. Faktor Keselamatan

Faktor keselamatan atau faktor keamanan (Factor of Safety) yang dibahas disini ada dua jenis yaitu
faktor keamanan pada saat penggunaan benda, ada juga faktor keamanan saat produksi benda.
Faktor keamanan yang digunakan dalam produksi suatu benda dapat berbeda-beda, ada yang sangat
ketat ada juga yang standar. Semakin berbahaya lingkungan produksi benda akan semakin tinggi
pula faktor keamanannya. Namun pada penggunaan suatu produk umumnya hanya secara teknis
saja.

5. Faktor Perawatan (Maintenance)

Dalam proses produksi suatu benda, sangan dianjurkan untuk menyesuaikan kepentingan
perawatan agar masa pakai suatu benda dapat lebih panjang. Umumnya perawatan bagian-bagian
yang sering menimbulkan masalah adalah bagian yang mudah otor, aus, sering terkena panas air
maupun udara sehingga menimbulkan korosi, serta bagian-bagian yang sering menerima beban
berat. Maka daripada itu, untuk memudahkan perawatan seorang perancang dianjurkan mendesain
begian benda dalam bentuk yang sederhana.

2.2 Sistem Rem (Brake System)

Secara sederhana arti dari rem adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat suatu benda
bergerak lambat hingga mengehentikan pergerakan suatu benda. Pada artian lebih mendalamnya rem
adalah suatu sistem yang bekerja berdasarkan besarnya daya gesekan atara permukaan benda dimana
gesekan itu menimbulkan kecilnya gaya kinetik sehingga perlahan-lahan benda itu bisa diam namun
di sisi lain akan timbul panas akibat gesekan kedua permukaan benda tersebut. Energi kinetik
meningkat sebanyak pangkat dua kecepatan (E = ½m·v2 ). Ini berarti bahwa jika kecepatan suatu
kendaraan meningkat dua kali, ia memiliki empat kali lebih banyak energi. Rem harus membuang
empat kali lebih banyak energi untuk menghentikannya dan konsekuensinya, jarak yang dibutuhkan
untuk pengereman juga empat kali lebih jauh. (sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Rem)

Peranan rem sangat penting, selain untuk memperlambat gerakan suatu benda rem juga
dijadikan salah satu faktor keamanan pada kendaraan bermotor, mesin industri, peralatan elektronik
rumah tangga seperti mesin cuci, bahkan sepeda dan skuter mainan anak. Dibalik fungsinya yang
begitu penting bukan berarti rem itu sudah memiliki kemampuan yang maksimal. Hal itu terlihat pada
beberapa kasus kecelakaan dan kerusakan pada rem, misalnya saja rem blong atau rem yang aus
akibat daya pemakaian yang tinggi atau akibat material pembuatan rem yang tidak sesuai kebutuhan.
2.3 Maca-Macam Rem

Karena penggunaan rem begitu banyak, maka jenis rem pun beragam tergantung dari
kebutuhannya. Berikut ini adalah jenis rem yang sering digunakan pada kebutuhan umum:

A. Rem Cakram atau Rem Cakera / Piringan (Disk) atau bisa di sebut Rem Aksial

Gambar 2.1 Rem Cakram

Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang satu ini. Biasanya piranti
seperti ini dapat ditemukan pada roda kendaraan baru sehingga dalam setiap penggunaannya
menjadi maksimal dan terarah. Rem cakram menjadi salah satu sistem pengereman modern
terbaik pada mobil dan ideal untuk diterapkan pada setiap mobil, terutama yang telah
memakai mesin berkapasitas CC besar. Sistem kerja rem cakram adalah dengan menjepit
cakram yang biasanya dipasang pada roda kendaraan melalui caliper yang digerakkan oleh
piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.

Kelebihan rem cakram Rem cakram dapat digunakan dari berbagai suhu, sehingga
hampir semua kendaraan menerapkan sistem rem cakram sebagai andalanya. selain itu rem
cakram tahan terhadap genangan air sehingga pada kendaraan yang telah menggunakan rem
cakram dapat menerjang banjir. Kemudian rem cakram memiliki sistem rem yang
berpendingin diluar (terbuka) sehingga pendinginan dapat dilakukan pada saat mobil melaju,
ada beberapa cakram yang juga dilengkapi oleh ventilasi (ventilatin disk) atau cakram yang
memiliki lubang sehingga pendinginan rem lebih maksimal digunakan. Kegunaan rem
cakram banyak dipergunakan pada roda depan kendaraan karena gaya dorong untuk
berhenti pada bagian depan kendaraan lebih besar dibandingkan di belakang sehingga
membutuhkan pengereman yang lebih pada bagian depan. Namun saat ini telah banyak
mobil yang menggunakan rem cakram pada keempat rodanya
Kekurangan rem cakram Rem cakram yang sifatnya terbuka memudahkan debu dan
lumpur menempel, lama kelamaan lumpur(kotoran) tersebut dapat menghambat kinerja
pengeraman sampai merusak komponen pada bagian caliper, seperti piston bila dibiarkan
lama. Oleh sebab itu perlu dilakukan pembersihan sesering mungkin.

B. Rem Tromol / Rem Drum

Gambar 2.2 (A). Rem Drum Dalam, (B). Rem Drum Luar.

Rem tromol adalah jenis rem yang menggunakan drum atau tromol yang memiliki bidang
lebih besar. Sistem rem tromol banyak digunakan pada mobilmobil berukuran besar seperti
bus dan truk. Selain mobil, rem tromol juga sering diaplikasikan pada rem belakang sepeda
motor. Rem Drum atau Rem tromol Tromol rem (brake drum) pada umumnya dibuat dari
besi tuang (cast iron). Tromol rem ini dipasangkan hanya diberi sedikit renggang dengan
sepatu rem dan tromol yang berputar bersama roda. Bila rem ditekan maka firodo rem akan
menekan terhadap permukaan dalam tromol, mengakibatkan terjadinya gesekan dan
menimbulkan panas pada tromol tinggi 200 -300 C. karena itu, untuk mencegah tromol ini
terlalu panas ada semacam tromol yang disekeliling bagian luarnya di beri sirif, dan ada
pula yang dibuat dari paduan aluminium yang mempunyai daya hantar panas yang tinggi.
Permukaan tromol rem dapat menjadi tergores atau cacat, tetapi hal ini dapat diperbaiki
dengan jalan membubut bila goresan itu tidak terlalu dalam.(Sularso, K. S. (1997). Dasar
perencanaan dan pemilihan elemen mesin. Cet: 9. Jakarta: Pradnya Paramita) Gambar. 2.1
Rem Drum. (Sumber: Sularso, K. S. (1997). Dasar perencanaan dan pemilihan elemen
mesin. Cet: 9. Jakarta: Pradnya Paramita) Fakultas Teknik UNJANI Cimahi 7 Kelebihan
rem tromol Rem tromol digunakan untuk kendaraan yang memerlukan kerja ekstra dalam
pengereman contoh : kendaraan operasional seperti bis, truk, minibus, dan sebagainya. Jadi
rem tromol dapat digunakan pada beban angkut yang berat (heavy duty) dengan bekerja
secara maksimal. Kekurangan rem tromol Rem tromol yang masih menerapkan sistem
tertutup dalam prosesnya. Dengan sistem ini membuat partikel kotoran pada ruang tromol
tersebut. Jadi untuk perawatan membersihkannya harus membuka roda agar rumah rem
dapat dibersihkan dari debu atau kotoran. Pada saat banjir air akan mengumpul pada ruang
tromol sehingga air akan menyulitkan sistem rem untuk bekerja, jadi setelah rem tromol
menerjang banjir, maka harus mengeringkannya dengan menginjak setengah rem saat
melaju sehingga bagian dalam rem tromol kering karena panas akibat gesekan, setelah itu
rem dapat digunakan kembali.

(sumber : http://agung-setya-budi.blogspot.co.id/2013/04/babiiilandasanteori-pengertian-
rem.html)

C. Rem Blok

Blok rem adalah suatu komponen rem yang biasanya terdapat pada kereta api yang habis
dipakai.Umumnya material blok rem kereta api yang digunakan adalah besi cor. Dimana
sifat dari besi cor adalah material yang berat, mahal dan mudah aus. Alternatif material
pengganti blok rem besi cor adalah blok rem komposit. Dengan perkembangan-nya
Komposit Matrik Logam (KML) semua kebu-tuhan tersebut akan dapat teratasi. Bahan
komposit matriks logam adalah kombinasi dua atau lebih bahan sesuai dengan sifat fisis
yang dikehendaki dengan cara memadukan unsur kandungan-kandungan yang ada. Karena
blok rem komposit bersifat lebih ringan, lebih murah, dan ketahanan blok rem dapat diting-
katkan sampai 3 kali lipat bila dibandingkan dengan blok rem dari besi cor. Bahan bakunya
hampir 90% dari dalam negeri dan ramah lingkungan

(sumber : ir.senen_majalah_2012 (undip.ac.id))

Pada dasarnya jenis rem blok terbagi menjadi dua bagian yaitu rem blok tunggal, dan rem
blok ganda. Berikut ini adalah gambaran dari kedua jenis rem:
Gambar 2.3 (A) Rem Blok Tunggal, (B) Rem Blok Ganda.

D. Rem Pita

Gambar 2.4 Rem Pita

Rem Pita pada dasarnya terdiri dari sebuah pita baja yang pada bagian dalamnya terdapat
lapisan bahan sebagai bagian yang akan bergesekan, pada bagian bergesekan itu nantinya
akan begesekan dengan drum rem maupun pita rem. Ilustrasi dari kerja rem ini terdapat
pada gambar 2.4. Dimana (a) adalah jeenis diferensial, (b) Untuk putaran dalam satu arah,
(c) Untuk putaran dua arah

Gaya pengereman pada rem tipe ini akan timbul apabila pita rem diikatkan pada drum
dengan gaya tarik pada kedua ujung pita tersebut. Jika gaya tarik pada kedua ujung pita

adalah F1 dan F2 dalam satuan Newton maka besar gaya geseknya adalah dengan ( F1 - F2 )

Rem pita memiliki beberapa keuntungan seperti luas bidang permukaan pengereman
dapat diperbesar, pebuatan mudah, mudah dipasang, serta gaya pengereman besar. Namun
dilain sisi kekurangannya tidak cocok digunakan pada benda dengan kecepatan putar yang
tinggi, karena kemampuan pita yang mudah putus, selain itu faktor keamanannya kurang
bisa di gunakan pada berbagai alat ataupun mesin berat salah satunya lift, derek, dll
( sumber : https://docplayer.info/42597359-Perencanaan-rem-pita-pada-mobil-
derek-dengan-beban-angkat-maksimum-2-ton.html

2.4 Komponen Rem Tromol

Pada jenis rem tromol ini bisa di katakan memiliki komponen yang relatif tidak terlalu
kompleks, hal itu memiliki alasan karena sistem kerja rem tromol ini bekerja secara mekanik
tanpa banyak melibatkan fluida. Berikut ini komponen-komponen yang ada pada rem tromol:

Gambar 2.5 Komponen Dasar Rem Tromol

Gambar tersebut memperlihatkan komponen yang ada di dalam tromol, terdiri dari

1. Back Plate

2. Brake Shoes

3. Pinch Bolt

4. Retrung Spring

5. Washer

6. Operating Cem

7. Operating Lever

8. Bearing dan Drum Tromol


Gambar 2.5.2 Rangkaian Part

Pada gambar 2.5.1 memberikan kejelasan mengenai urutan penempatan part-part


lengkap dengan roda motornya. Berikut ini fungsi-fungsi yang dimiliki pada setiap komponen
secara kegunaannya:

1. Drum brake/tromol rem


Drum brake atau tromol rem terletak tengah-tengah roda motor, itulah mengapa rem tromol
sepeda motor dapat menghemat pemakaian ruanh pada bagian belakang sepeda motor.
Fungsinya untuk media gesekan agar gaya putar pada roda dapat dihentikan. Tromol rem
terbuat dari metal padat yang tahan terhadap panas. Sehingga ketika bergesekan dengan
kampas rem, akan menyebabkan perlambatan pada putaran roda.

2. Brake shoe/sepatu rem


Brake shoe berfungsi sebagai tempat penemlelan kampas rem. Kampas rem rem tromol
berbeda dengan kampas rem piringan atau cakram. Kampas rem ini berbentuk persegi
panjang yang melengkung. Biasanya, sepatu rem sudah dijual dalam satu unit dengan
kampas rem, sehingga ketika akan melakukan penggantian kampas rem otomatis brake
shoe juga ikut diganti. Hal ini berbeda pada sistem rem tromol bus, pada bus dan truck
sepatu rem tidak diganti. Hanya kampas rem yang diganti menggunakan proses
pengelingan.

3. Kampas rem
Kampas rem adalah bahan semi organik yang digunakan sebagai media gesek bersama
tromol rem. Kampas rem terbuat dari bahan organik dan keramik supaya dapat bertahan
pada suhu tinggi dan tidak melukai tromol rem. Bahan penyusun kampas rem akan terkikis
selama proses pengereman terus berlangsung. Untuk itu dalam kurun waktu tertentu
kampas rem bisa habuis dan perlu penggantian.Lamanya penggantian tergantung ketahanan
kampas rem dan bahan penyusunya.

4. Tuas penggerak
Tuas penggerak rem akan menggerakan sepatu rem untuk menekan tromol rem saat pedal
rem ditekan. Tuas rem bekerja secara mekanik melalui sebuah cam yang terletak di ujung
tuas penggerak.Saat tuas pemggerak rem bekerja, cam akan mendorong sepatu rem untuk
menekan drum brake.

5. Return spring
Return spring atau pegas pengembali terletak didalam sistem rem tromol diantara dua buah
sepatu rem. Pegas ini berfungsi untuk mengembalikan posisi sepatu rem setelah rem
digunakan. Pegas ini akan menarik sepatu rem agar renggang dengan tromol, sehingga roda
dapat kembali berputar.

6. Pivot pin
Pivot pin terletak dipangkal sepatu rem yang fungsinya sebagai center sepatu rem. Pivot
pin akan menjaga sepatu rem di area pangkal agar dapat bergerak membuka dan menutup.

7. Tuas penghubung
Tuas penghubung ini terletak diluar sistem utama rem tromol, komponen ini berupa batang
besi yang menghubungkan tuas penggerak rem dengan pedal rem. Tuas penghubung ada
pada sistem rem tromol motor versi pedal injak. Sedangkan pada motor matic yang
menggunakan tuas rem tangan, menggunakan kabel kawat untuk menghubungkan tuas
dengan batang penggerak rem. Diujung tuas penggerak biasanya dilengkapi dengan
adjusting screw yang berfungsi untuk menyesuaikan ketinggian rem.

2.5 Cara Kerja Rem Tromol

Rem Tromol di motor kopling merupakan sistem pengereman yang


mengutamakan sistem mekanik antara Cam dan Brake Shoes. Dimana saat pedal rem di injak
maka secara mekanisme batang penghubung akan menarik tuas rem lalu tuas rem akan
mengungkit cam .

Gambar 2.6 Keadaan Normal Rem Tromol

Gambar 2.6.1 Keadaan Pada Saat Pengereman Rem Tromol

Pada gambar 2.5 dan 2.6 terlihat perbedaan keadaan pada saat normal maupun pada saat
pengereman. Cam yang terungkit akan berputar dan menekan brake shoe, pada saat itu brake shoe
yang juga satu part dengan kampas akan bersinggungan dengan bagian dalam drum. Pengereman
terjadi akibat adanya gesekan antara kampas rem dengan bagian drum (Tromol). Pada rem tromol
motor metik juga memiliki sistem yang sama, hanyasaja cara pengereman berbeda. Motor metik
mengerem melalui handel di tangan lalu kawat rem akan membuat lengan rem atau tuas rem memutar
cam , sehingga brake shoe mengembang lalu terjadi kontak antara bagian dalam drum dengan kampas
rem . Berikut ini gambaran sistem rem tromol pada motor jenis kopling.
Gambar 2.7 Komponen Sistem Reem Tromol

( Sumber : Life Skill: Cara Kerja Rem Sepeda Motor (trampilan.blogspot.com)

Rem tromol dan kelengkapannya pada sistem secara garis besar


(1) Brake pedal (pedal rem),
(2) Operating rod (batang penghubung),
(3) Brake lever (tuas rem),
(4) Brake shoe (sepatu rem), dan
(5) Drum (tromol)

Brbeda dengan sistem tromol pada motor kopling. Umumnya pada motor metik semuanya
lebih sederhana den tidak perlu menggunakan mekaisme pengereman kaki. Jadi Prinsipnya sama
seperti rem tromol seperti pada motor biasa yaitu, pada saat kabel atau batang penghubung
(tidak ditarik), sepatu rem dan tromol tidak saling kontak. Tromol rem berputar bebas
mengikuti putaran roda.Tetapi saat kabel rem atau batang penghubung ditarik, lengan rem
atau tuas rem memutar cam/nok pada sepatu rem sehingga sepatu rem menjadi mengembang
dan kanvas rem (pirodo)nya bergesekan dengan tromol. Akibatnya putaran tromol dapat
ditahan atau dihentikan, dan ini juga berarti menahan atau menghentikan putaran roda. Ketika
handle rem ditekan kemudian kabel rem belakang menarik tuas rem dan menggerakan kedua
kanvas rem sehingga bergesekan dengan drum sehingga menghentikan putaran ban, seperti
terlihat pada gambar berikut:

(Sumber : http://trampilan.blogspot.co.id/2013/07/cara-kerja-rem-
sepedamotor.html.)
Gambar 2.8 Sistem Rem Tromol Metik
Dimana bagian-bagian itu memiliki nama sebagai berikut:

1. Brake shoes 6. Rear brake cable

2. Lining brake 7. Brake handle

3. Brake cam shaft 8. Pivot side

4. Brake lever 9. CVT

5. Stang

2.6 Kekurangan dan Kelebihan Rem Tromol

 kelebihan dari rem tromol adalah dapat di gunakan pada beban angkut yang berat
(hea y duty) dengan beker a secara maksimal.di gunakan untuk kendaraan yang
memerlukan ker a ekstra dalam pengereman.contoh kendaraan operasional seperti
bus,truk,minibus dan se enisnya.

 kekurangan rem tromol yang masih menggunakan sistem tertutup dalam prosesnya
dalam sistem ini membuat partikel kotoran dalam sistem tersebut. adi untuk pera*atan
membersihkannya harus membuka roda agar rumah rem dapat di bersihkan dari kotoran
dan debu.pada saat ban ir air akan berkumpul pada ruang tromolsehingga air akan
menyulitkan sistem pengereman untuk beker a, adi setelah rem tromol mener ang
ban ir maka harus mengeringkannya dengan mengin ak setengah rem pada saat
melaju sehingga rem tromol akan kering karena panas akibat gesekan setelah itu rem
dapat digunakan kembali. (Stolk dan Kros, Elemen Mesin Edisi ke-21 Erlangga, Jakarta
1994)

2.7 Efek Pengereman

Bahan benda gesek untuk rem atau klos harus mempunyai perilaku berikut, sampai
suatu tingkat yang tidak tergantung pada berat pelayanannya:

1. koefisien gesekan yang tinggi dan merata

2. Sifat bahan yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan, kondisi, seperti kelembaban.

3. Daya tahan terhadap suhu yang tinggi, bersama-sama dengan penghantaran (conducti ity)
panas yang baik.

4. Kekenyalan (resilency) yang baik.

5. Ketahanan yang tinggi terhadap keausan, goresan, penggumpalan.

Tabel berikut ini sudah mencatat sifat-sifat dari lapisan rem yang khas. ?apisan
tersebut bisa terdiri dari campuran serat asbes untuk membuat kekuatan dan
kemampuan bertahan terhadap suhu yang tinggi, berbagai partikel-partikel gesekan
untuk mendapatkan suatu tingkat ketahanan terhadap keausan dan uga koefisien
gesek yang lebih tinggidan bahan pengikat.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Metode Penelitian dan Perhitungan Data.

Diagram alir metode penelitian yang digunakan secara sederhana dapat diwakili
seperti berikut ini:

Flow Chart 3.1 Rangkaian Metode Penelitian


Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahapan, dimana setiap tahapan harus
dilakukan untuk memudahkan dalam melakukan penelitian ini, tahapan - tahapan
tersebut antara lain:

1. Start yaitu tahap awal programan.

2. Perumusan Masalah yaitu merumuskan masalah yang terjadi pada objek


perancangan dalam hal ini untuk menentukan daya yang dapat di hentikan oleh
sistem rem cakram, hal ini dilakukan agar dapat menentukan apa saja yang perlu
disiapkan dan dilakukan selanjutnya.

3. Pengumpulan data yaitu pada tahap ini dilakukan pengumpulan data untuk
mendapatka spesifikasi sepeda motor Suzuki Smash 2007 atau pun hasil
pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan di rancang, seperti
pengukuran dimensi-dimensi komponen pada sistem rem.

4. Data disini yaitu data-data yang diperlukan untuk proses perancangan ulang seperti
spesifikasi motor, dan dimensi dari komponenkomponen rem (seperti diameter
piston, dll).

5. Perhitungan yaitu pada tahap ini dilakukan perhitungan dari pengumpulan data
untuk mendapatkan nilai - nilai gaya yang dihasilkan pada kanpas rem, torsi yang
terjadi pada disk cakram, serta daya yang dapat dihentikan oleh sistem rem
cakram.

6. Analisa yaitu tahapan dimana setelah perhitungan dan didapat hasil, maka
dilakukan analisa terhadap perhitungan dengan cara membandingkan hasil
perhitungan data pertama dengan data yang kedua.

7. Kesimpulan yaitu tahapan ini dilakukan setelah perhitungn dan pembahasan untuk
mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

8. Yaitu tahap akhir dari pemrograman.


Flow Chart 3.2 RangkaianPerhitungan Data

3.2 Pengumpulan Data Penelitian

Objek peneitian adalah ebuah sepedah motor bebek takun 2007 dengan istem transmis
kopling manual. Motor ini adalah Suzki Smash yang ada pada LabPusdiklat Suzki UNJANI Cimahi.
Untuk lebih jelasnya daat dilihat pada gambar di bawa ini:
Gambar 3.1 Motor Smash 2007

Dan berikut ini adaah data spesifikasi yang sudah di kumpulkan sebagai dasar
referensi perhitungan :

 Jenis mesiN : Empat Langkah, dengan sstem pendinginan udara

 Jumlah silinder :1

 Perbandingan kompresi : 9,6:1

 Karburator : MIKUNI VM 17SS, TUNGGAL

 Saringan udara : Elemen kertas

 Sistem starter : Engkol dan listrik

 Sistem pelumasan : WET SUMP

 Rangka : SSRF (Suzuki Single Rectangular Frame)

 Suspensi depan : Teleskop, Perdam Oli, Pegas lingkar

 Suspensi belakang : Swing arm, Pegas lingka

 Sudut kemudi : 45°

 Kapasitas bahan bakar : 4,5 Liter

 Kopling : Kopling basah, automatis tipe setrifugas

Ukuran dimensi pada bagian-bagian motor adalah seagai beriku ini:


UKURAN DIMENSI HASIL PENGUKURAN

NAMA UKURAN SIMBOL SATUAN SKALA UKURAN

PANJANG P m 1,931
LEBAR L m 0,65
TINGGI MOTOR TM m 1,062
JARAK AS RODA JAR m 0,65
JARAK MESIN KE TANAH JMT m 0,153
TINGGI JOK TJ m 0,755
JARAK GANDAR JG m 1,23
DIAMETER VELG BELAKANG DVB m 0,3556
DIAMETER VELG DEPAN DVD m 1,3556
LEBAR BAN BELAKANG LBB m 0,14
LEBAR BAN DEPAN LBD m 0,11
BERAT KOSONG Wmin kg 93,7
BERAT MAX Wmax kg 200
BERAT BAN BELAKANG BBB kg 3,6
BERAT BAN DEPAN BBD kg 3,1
JARAK TITIK BERAT RODA BLKNG LR m 0,325
JARAK TITIK BERAT RODA DEPAN LF m 0,325
DEPAN:
2.50-17 4PR
UKURAN BAN
BELAKANG:
2.75-17 4PR
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan Dasar

4.1.1 Perhitungan Mencari Titik Berat dan Momen Sumbu X

Gambar 4.1 DBB Pada Sumbu X Motor Suzuku Smash 2007

 Mb  0
((W f  l )  (W  lr ))  0
W l  Wf l 
lr   f  lr   
 W   W 
 41Kg 1,23m   41Kg  1,23m 
lr   lr 0,34m 
 145Kg   143 Kg kg 
lr  0,34m
Dari persamaan tadi didapatkan besar lr, yang setelah itu hasilnya bisa digunakan
untuk mencari panjang lf dengan cara sebagai berikut :

l f  l  lr
l f  (1,23m)  (0,34m)
l f  0,89m

Setelah itu juga bisa mencari besar beban yang di tanggung pada tumpuan B atau
pada roda belakang:

Wr  W  W f
Wr  143Kg
kg  41Kg
kg
Wr  102 Kg
kg

Jadi setelah prhitungan awal itu kita bisa melakukan perhitungan yang selanjutnya,
sebagai acuan awal bahwa nilai-nilai yang ada pada momen sumbu X serta gaya-gaya
yang bekerja di sumbu X bisa dikonversikan pada keadaan beban di umbu Y yang setelah
itu gaya tersebut bisa diperhitungkan momennya di sumbu Y beserta keadaan-keadaan
lainnya yang sudah ditentukan da di perhatikan seperti adanya sudut maupun jarak
ukuran.
4.1.2 Mencari Momen Dan Titik Beban Pada Sumbu Y

Gambar 4.1 DBB Pada Sumbu Y Motor Suzuki Smash 2007

Dari perhitungan di sumbu X beberapa data sudah di temukan. Disumbu Y ini


terpengaruh dengan menaikan motor disisi depan setinggi h’. sehingga tiip pusat masanya
juga berubah karena terpengaruh sudut θ

h’ = 0,25m
θ
l’
Segitiga di atas adalah penyederhanaan dari DBB yang terpengaruh sumbu Y. sisi
miring pada segitiga mewakili panjang asli motor, dan h’ mewakili panjang motor setelah
dmiringkan. Panjang motor setelah di miringkan (l’) di hitung dengan Theorema Phytagoras.

l '  l 2  h'2
l '  (1,23) 2  (0,25) 2
l '  (1,5129)  (0,0625)
l '  1,4504
l '  1,204
Sedangkan untuk besar sudut θ dapat di hitung dengan rumusan seperti berikut ini:

h
  sin 1  
l
 0,25m 
  sin 1  
 1,23m 
  sin 1 0,203
  11,7 
mengkonversikan gaya normal (W) pada sumbu X dan Y dapat di hitung
menggunakan persamaan berikut ini:

Wx  W sin  W y  W cos 
Wx  143 Kg
kg (sin 11,7 )

W y  143Kg
kg (cos 11,7 )

Wx  143 Kg
kg (0, 2) W y  143Kg
kg (0,97 )

Wx  28,9 Kg
kg W y  138,71kg
Kg
Perhitungan mencari jarak Wy dari hasil perhitungan sebelumnya dapaat dirumuskan
sebagai berikut:

Jarak W y ( JW y )
Dengan r  D ban depan  0,11m
JW y  lr  r sin 
JW y  (0,34m)  (0,11m(sin 11,7  ))
JW y  (0,34m)  (0,11m(0,202))
JW y  (0,34m)  (0,02m)
JW y  0,32m

Maka besar sigma momen di titik B pada sumbu Y adalah sebagai berikut ini:

MB  0
(W f 'l ' )  (W y  JW y )  (Wx  H )  0
Maka nilai H bisa didapat
 (W 'l ' )  (W y  JW y ) 
H   f 
 Wx 
 (36 Kg
kg  1,204 m)  (138,71Kg kg  0,32 m) 
H   
 28,9 Kgkg 
 (43,34 Kg
kg .m)  ( 44,38 Kg
kg .m) 
H   
 28,9 Kg
kg 
 (87,72 Kg
kg .m) 
H   
 28,9 Kg
kg 
H  0,303m
4.1.3 Perhitungan Titik Berat dan Momen Dengan Beban Orang DiSumbu X

Wtotal  W01  W02  Wk


 65  55  143  263kg

M b 0
lr " Wt  W lr  W 02( a )  W 01(b)  W (lr )
W lr  W 02( a )  W 01(b)
lr " 
Wt
(143kg 0,352 m)  55kg (0,31m)  65kg (0,43)
lr " 
263kg
 0,362 m
4.1.4. Perhitungan Titik Berat dan Momen Dengan Beban Orang DiSumbu Y

Wt cos  (lr" )  Wk cos  (lr ' ) 


Wk sin  ( H )  Wo 2 cos  ( ) 
Wo 2 sin( H 2 )  Wo1 cos  (b)  Wo1 sin  ( H 1 )
Ht 
Wt sin 
(197 cos(11,72)(0,45))  (91cos(11,72)(0,55)) 
(91sin(11,72)(0,47))  (55 cos(0,86)) 
(55 sin(11,72)(0,86))  (51cos(11,72)(0,43)) 
(51sin(11,72)(0,75))
Ht 
197 sin(11,72)
Ht  16,46m
4.1.5 Perhitungan Titik Berat dan Momen Tromol

UKURAN DIMENSI HASIL PENGUKURAN

NAMA UKURAN SIMBOL SATUAN SKALA UKURAN

Tekanan Kanvas pa Pa 1000000


Lebar Muka Kanvas Rem b m 0,029
Jari-jari Rem r m 0,059
Koefisien Gesek f 0,32
Jarak Antara Pin C m 104,5
Kecepatan AwalPengereman Vt m/s 16,6
Kecepatan Akhir Pengereman Vo m/s 0
Lama pengereman t s 7
Jari – jari roda r roda m #REF!
θ1 rad 0
kemiringan Sudut θ2 rad 120
θa rad 90
lebar muka kanvas (rem) b m 0,028
Jarak terdekat pin a 0,0567
x rad 30
Sudut Pada Sumbu
y rad 30

 Momen akibat gaya gesek (Mf)

 P  b  r  f  2
M f   a   sin  r  a  cos    d
 sin  a  1
2
 Pa  b  r  f   
M f  
sin  a
 
 1
  r  cos  1   a  sin   
2

2
2 
     1 
 P br f  1
M f   a
sin  a 2
 
r  cos  2  cos  1    a  sin 2  2  sin 2  1 
   

Keterangan : MF = momen akibat gaya gesek

f = koefisien gesek

pa = tekanan pada kanvas

b = lebar muka kanvas (rem)

r = jari-jari rem

Dari perhitungan menggunkan rumusitu di dapat besar nilai Mf adalah:

 (1000 103 Pa)0,059m(0,2478m)(0,32) 


M f    
 sin(90 
) 
1
  
  
0,058  cos120  cos 0   0,0567  sin 2 120  sin 2 0 
2

 
 31,15N .m
 Momen akibat gaya normal (Mn)

M N   dN a  sin  
 P  b  r  a  2 2
M N   a   sin   d
 sin  a  1
Keterangan : pa = tekanan pada kanvas

b = lebar muka kanvas (rem)

r = jari-jari rem

Dari perhitungan menggunkan rumusitu di dapat besar nilai Mn adalah:

 P  b  r  a  2
M N   a   sin 2   d 
 sin  a  1
 (1000  10 3 Pa ) 0 ,028 m ( 0 ,059 m )( 0 ,0567 m ) 120

    sin 2 90   d 90 
 sin( 90 )

 0
 77 ,75 Nm

 Besar gaya pengereman

MN MF
F
C

Keterangan : MF = momen akibat gaya gesek

C = jarak antar pin

MN = momen akibat gaya normal

Dari perhitungan menggunkan rumusitu di dapat besar nilai F adalah:

77,75Nm  31,15N.m
F
104,5m
 0,4Nm
 Daya putar yang diberikan oleh sepatu sebelah

A. kanan

 Pa  b  r 2  f cos 2  cos1  
TR   

 sin 
B. kiri

 Pa  b  r 2  f cos2  cos1 
TL   
 sin 
Keterangan : f = koefisien gesek

pa = tekanan pada kanvas

b = lebar muka kanvas (rem)

r = jari-jari rem

Dari perhitungan menggunkan rumusitu di dapat besar nilai Tr,Tl, dan Pa adalah:

 
 (1000  10 3 Pa )0,029 m ( 0,059 2 m )( 0,32 ) cos 120   cos 0 
T R  
 
sin( 90  ) 
 
 46 ,78 Nm

 
 
F C
Pa   
M MF 
  N  
  1000 
 
 
 0,32  104 , 4 m 

  77 ,75 Nm  31,15 Nm  
 
 1000 
 427 ,901kPa

 
 ( 427 ,901 Pa )0,029 m ( 0,059 2 m )( 0,32 ) cos 120   cos 0 
T L  
 
sin( 90  ) 
 
 20 ,01 Nm
 Kapasitas pengereman,

T  TR  TL
Dari perhitungan menggunkan rumusitu di dapat besar nilai T adalah:

T  46,78Nm 20,01Nm
 66,80Nm

 Resultan pada pena engsel

 P br 
D   a 
 sin  a 
 R X  D  A  f  B   FX 
  
 R  R X 2  RY 2
 RY  D A  f  B   FY 
Dengan
1
A  sin 2  2
2
2
B
2

Mencari resultaan pada pena engsel perlu mencari nilai A, D dan B


1 2
A sin 120 
2
 0,4 

120 
B
2
  3,14  120  1  
     (sin 120 ) 
  360  4 
 0,83

 (1000  10 3 Pa )0,029m (0,059 2 m)
D  
 
sin(90  ) 
 
 1,65kN

Maka setelah itu resultaan pada sumbu X dan Y adalah :


R X  D  A  f  B   FX 

R X  D A  f  B   F sin X 

  
 1,65kN 0,4  0,32  0,83  0,4kN sin 30
 

 

 0,05kN 

R  R X 2  RY 2  0,91kN
R X  D B  f  A  FX 

R X  DB  f  A  F sin X 


   
 1,65kN 0,83  0,32  0,4   0,4kN sin 30  

 0,91kN 

 Perlambatan saat pengereman

Vt  V0  a  t 
Keterangan : Vt = Kecepatan akhir pengereman

Vo = Kecepatan awal sepeda motor

a = Perlambatan saat pengereman

t = Lama pengereman

Dari perhitungan menggunkan rumusitu di dapat besar nilai a adalah:

Dengan : Jadi :
Vt  0m / s Vt  Vo  a  t 
V o  16 , 6 m / s 0  16,6m / s  a  7 s 
t  7 a  s  16,6m / s
a  9,7 rad / s 2
 Perlambatan radial

a

rroda
Keterangan : α = Perlambatan radial

a = Perlambatan saat pengereman

R roda = Jari – jari roda

Dari perhitungan menggunkan rumusitu di dapat besar nilai α adalah:

9,7 rad / s 2
 
0, 2478 m
 9,56 Rad / s 2
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Rem merupakam komponen yang sangat penting bagi kinerja suatu mesin maupun kendaraan
bermotor selain agar mempermudah mengendalikan laju motor, selain itu rem juga merupakan
salah satu faktor keamanan yang utama pada mesin maupun kendaraan bermotor. Rem tromol
adalah salah satu jenis rem yang sering digunakan, namun pemilihan rem jenis tromol ini
memiliki kelebihan dan kekurangannya. Berikut ini kekurangan dan kelebihan rrem tromol:

 Kelebihan: 1. Kemampuan pengereman rem tromol cocok digunakan bagi mesin maupun
kendaraan bermotor dengan kinerja yang tinggi (Beban berat).

2. Memudahkan perawatan karena rem tromol tidak mudah terkena kotoran, tidak
mudah rusak karena bidang pengereman ada dari dua sisi sehingga tidak mudah
terjadi slip.

3. Sistem pengereman cenderung menekankan gaya mekanik di banding


menggunakan gaya mekanika pada fluida

4. Harga spare part yang murah dan mudah ditemukan, dan mudah di bongkar pasang.

5. Pengereman terjadi dengan lembut, dan tidak terasa bantingan saat pengereman
(Rem dadakan), selain itu rem tromol sangat baik saat digunakan meskipun dalam
keadaan sudah panas akibat gesekan.

 Kekurangan:

1. Rem tromol yang masih menerapkan sistem tertutup dalam prosesnya. Dengan
sistem ini membuat partikel kotoran pada ruang tromol tersebut. Jadi untuk
perawatan membersihkannya harus membuka roda agar rumah rem dapat
dibersihkan dari debu atau kotoran. Pada saat banjir air akan mengumpul pada ruang
tromol sehingga air akan menyulitkan sistem rem untuk bekerja, jadi setelah rem
tromol menerjang banjir, maka harus mengeringkannya dengan menginjak setengah
rem saat melaju sehingga bagian dalam rem tromol kering karena panas akibat
gesekan, setelah itu rem dapat digunakan kembali.
Sedangkan dari perhitungan didapat beberapa nilai yang digunakan untuk perhitungan
pengereman yang tepat dan sesuai beban tertentu:

DATA HASIL PENGUKURAN

NAMA UKURAN SIMBOL SATUAN SKALA UKURAN

Energi Kinetik Ek 27142,66 N


Gaya Tangensial Roda Belakang Ft 109534,544 N
Torsi Roda Belakang 442028,02 N
Momen Akibat Gaya Gesek Mf 31,15 Nm
Momen akibat gaya normal, Mn 77,75 Nm
Besar gaya pengereman F 0,4 kN
Daya putar yang diberikan
TR 1,5 Nm
oleh sepatu sebelah kanan
Tekanan operasi max sepatu kiri Pa 427,9 kPa
Daya putar yang diberikan
TL 20,01 Nm
oleh sepatu sebelah kiri
T 66,8 Nm
A 0,4 ‒
Kapasitas pengereman
B 0,8 ‒
D 1652 Kn
Resultan sumbu X Rx 0,0531 Kn
Resultan sumbu y Ry 0,9181 Kn
Resultan pada pena engsel R 0,9196 Kn
Perlambatan saat pengereman a 2,371 m/s²
Perlambatan radial α 9,569 Rad/s²
DAFTAR PUSTAKA

Sularso, K. S. (1997). Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin. Cet: 9. Jakarta:

Pradnya Paramita. Shigley Joseph E. (1983) Perancangan Teknik Mesin Edisi ke


Empat Jilid 2. Erlangga, Jakarta. http://www.motorganteng.com/2014/02/spesifikasi-honda-
vario-techno-110.html

http://trampilan.blogspot.co.id/2013/07/cara-kerja-rem-sepeda-motor.html

http://agung-setya-budi.blogspot.co.id/2013/04/babiii-landasanteori-
pengertianrem.htm

https://id.wikipedia.org/wiki/Rem

https://www.autoexpose.org/2018/01/sistem-rem-cakram.html
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai