Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Putu Adnya Puspita Dewi

No : 25
Kelas : XII MIPA 3

AGAMA HINDU

Soal:
1. Jelaskan penerapan Astangga Yoga untuk mencapai Moksha !
a. Penerapan Panca Yama Bratha
b. Penerapan Panca Nyama Bratha
c. Penerapan Asana
d. Penerapan Pranayama
e. Penerapan Pratyahara, Dharana, Dhyana, Semadhi

Jawaban :

1.Dalam ajaran Catur Marga, ada empat jalan yang dapat ditempuh manusia untuk
mencapai dan mendekatkan diri dengan Tuhan (Moksa). Salah satu jalan tersebut
adalah Raja marga. Raja mmarga yoga adalah suatu jalan mistik (rohani) untuk
mencapai kelepasan atau moksa, melalui raja marga yoga seseorang akan lebih cepat
mencapai moksa, tetapi tantangan yang dihadapinya pun lebih berat.
Kebebasan/kesejahteraan tidak hanya bermakna dalam kehidupan sosial dan
jasmaniah, dalam kehidupan keagamaan kebebasan/kebahagiaan secara rohaniah
merupakan suatu cita-cita yang terus menerus untuk diupayakan agar dapat diraih
Dalam agama Hindu, kebebasan disebut dengan Moksa. Moksa adalah tujuan tertinggi
dalam kehidupan keagamaan yang berarti, bahwa Moksa merupakan arah, cita-cita
yang selalu diusahakan untuk diraih dalam tiap gerak kehidupan. Moksa merupakan
salah satu dari lima prinsip dasar keimanan dalam agama Hindu yang disebut Panca
Sradha Orang mencapai moksa dengan jalan ini diwajibkan mempunyai seorang guru
kerohanian yang sempurna untuk dapat menuntun dirinya kearah tersebut. Adapu tiga
jalan pelaksanaan yang ditempuh oleh para raja yogin, yaitu melakukan tapa brata,
yoga, dan samadhi. Tapa dan brata merupakan suatu latihan untuk mengendalikan
emosi atau nafsu yang ada dalam diri kita kearah yang positif sesuai dengan petunjuk
ajaran kitab suci. Sedangkan, yoga dan Samadhi adalah latihan untuk dapat menyatukan
atman dengan Brahman, dengan melakukan meditasi atau pemusatan pikiran. seseorang
raja yoga akan dapat menghubungkan dirinya dengan rohani melalui astanga yoga yang
terakhir yaiti tahapan Samadhi yaitu penyatuan atman (sang diri sejati dengan
Brahman). Bilamana seseorang melakukan yoga dengan teratur dan sungguh-sunguh ia
akan dapat menerima getaran-getaran suici dan wahyu tuhan.

1. Yama
Yama yaitu suatu bentuk larangan atau pengendalian diri yang harus dilakukan
oleh seorang dari segi jasmani, misalnya, dilarang membunuh (Ahimsa),
dilarang berbohong (Satya), pantang mengingini sesuatu yang bukan miliknya
(Asteya), pantang melakukan hubungan seksual (Brahmacari), dan tidak
menerima pemberian dari orang lain (Aparigraha).
2. Nyama
Nyama yaitu bentuik pengendalian diri yang lebih bersifat rohani, misalnya
Sauca (Tetap suci lahir batin), Santosa (Selalu puas dengan apa yang datang),
Swadhyaya (Mempelajari kitab-kitab keagamaan), dan Iswara pranidhana
(Selalu bakti kepada Tuhan).
3. Asana
Asana yaitu sikap duduk yang menyenangkan, teratur dan disiplin (Silasana,
padmasana, bajrasana, dan sukhasana).
4. Pranayama
Pranayama, yaitu mengatur pernafasan sehingga menjadi sempurna melalui tiga
jalan yaitu puraka (Menarik nafas), kumbhaka (Menahan nafas), dan recaka
(Mengeluarkan nafas).
5. Pratyahara
Pratyahara, yaitu mengontrol dan mengendalikan indria dari ikatan objeknya,
sehingga orang dapat melihat hal-hal suci. F.Dharana
6. Dharana, yaitu usaha-usaha untuk menyatukan pikiran dengan sasaran yang
diinginkan.
7. Dhyana
Dhyana, yaitu pemusatan pikiran yang tenang, tidak tergoyahkan kepada suatu
objek. Dhyana dapat dilakukan terhadap Ista Devata.
8. Samadhi
Samadhi, yaitu penyatuan atman (Sang diri sejati dengan Brahman). Bila
seseorang melakukan latihan yoga dengan teratur dan sungguh-sungguh ia akan
dapat menerima getaran-getaran suci dan

Anda mungkin juga menyukai