PAK-Covid-19 Berat - Berat Kritis (Rev.01,21)
PAK-Covid-19 Berat - Berat Kritis (Rev.01,21)
PENGERTIAN 1. COVID-19 gejala berat adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dengan gejala klinis sebagai berikut :
a. Gejala klinis pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat) ditambah satu dari :
frekuensi nafas > 30 x/ menit, distress pernapasan berat, atau SpO2 < 93% pada udara
ruangan pada pasien remaja dan dewasa
b. ATAU dengan tanda klinis pneumonia (batuk atau sulit bernapas), ditambah setidaknya
satu dari : sianosis sentral, distress pernapasan berat, letargi, kejang, takipnea, pada
pasien anak
c. Dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
2. COVID-19 gejala kritis adalah penyakit menular yang yang disebabkan oleh Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dengan Acute Respiratory Distress
Syndrome (ARDS), sepsis dan syok sepsis
ASESMEN 1. Anamnesa
KEPERAWATAN a. Keluhan :
1) Demam 9) Nafas pendek
2) Batuk 10) Mual
3) Flu 11) Muntah
4) Sesak 12) Anoreksia
5) Sakit kepala 13) Diare
6) Sakit tenggorokan 14) Ruam kulit
7) Kongesti hidung (hidung tersumbat) 15) Anosmia (tidak dapat mencium bau)
8) Nyeri sendi (myalgia) 16) Ageusia (tidak dapat merasakan rasa
seperti manis, asam, asin, pahit, dll
b. Riwayat perjalanan/ kontak:
1) 14 hari terakhir sebelum timbul gejala pada poin a memiliki riwayat perjalanan atau
tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal.
* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI PT MEDIKALOKA HERMINA Tbk SECARA TERTULIS *
Halaman 1
COVID-19 GEJALA BERAT-BERAT KRITIS
Kode Nomor : 010/PAK-UMUM No. Revisi : 01 Halaman : 2/16
Ditetapkan :
PANDUAN
ASUHAN Tanggal Terbit : 03 / 02 / 2021
KEPERAWATAN
Dr. Stefanus Andi Pranata, MARS
(PAK) Direktur
2) 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus
konfirmasi/probable COVID-19
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran : penurunan kesadaran
b. Tanda vital:
1) Suhu tubuh meningkat (>38°C)
2) Frekuensi nadi normal atau meningkat
3) Frekuensi napas meningkat :
Kriteria nafas cepat :
a) Usia < 2 bulan > 60 x/menit c) Usia 1 – 5 tahun, > 40 x/menit
b) Usia 2 – 11 bulan, > 50 x/menit d) Usia > 5 tahun, > 30 x/mnenit
c. Saturasi oksigen (SpO2) > 93%
d. Tanda distress pernapasan : tarikan dinding dada yang berat
e. Pemeriksaan fisik paru : secara inspeksi dapat ditemukan pergerakan dada tidak
simetris statis dan dinamis, adanya suara napas tambahan berupa ronkhi basah kasar
DIAGNOSIS 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif (RM 02.02.001)
KEPERAWATAN Berhubungan dengan : Peningkatan produksi sekret pada jalan nafas, sekresi yang tertahan,
proses infeksi, spasme jalan nafas
2. Pola nafas tidak efektif (RM 02.02.005)
Berhubungan dengan : Hambatan upaya napas (mis. nyeri saat bernapas), kelemahan otot
pernapasan, penurunan energi
3. Perfusi perifer tidak efektif (RM 02.02.009)
Berhubungan dengan : penurunan aliran oksigenisasi dari paru
4. Hipertermi (RM 02.02.056)
Berhubungan dengan : Proses infeksi (mis. infeksi), peningkatan laju metabolisme
5. Nyeri akut (RM 02.02.042)
Berhubungan dengan : Proses infeksi (mis. Infeksi)
6. Gangguan persepsi sensori (RM 02.02.046)
Berhubungan dengan : hipoksia serebral
7. Diare (RM 02.02.016)
Berhubungan dengan : fisiologia (proses infeksi), psikologis (kecemasan, tingkat stress
tinggi)
8. Risiko hipovolemia (RM 02.02.024)
Faktor risiko : kehilangan cairan secara aktif, kekurangan intake cairan
* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI PT MEDIKALOKA HERMINA Tbk SECARA TERTULIS *
Halaman 2
COVID-19 GEJALA BERAT-BERAT KRITIS
Kode Nomor : 010/PAK-UMUM No. Revisi : 01 Halaman : 3/16
Ditetapkan :
PANDUAN
ASUHAN Tanggal Terbit : 03 / 02 / 2021
KEPERAWATAN
Dr. Stefanus Andi Pranata, MARS
(PAK) Direktur
9. Risiko perfusi serebral tidak efektif (RM 02.02.024)
Faktor risiko : hipoksia jangka panjang
10. Gangguan pertukaran gas (RM 02.02.003)
Berhubungan dengan : ketidakseimbangan ventilasi - perfusi
11. Gangguan ventilasi spontan (RM 02.02.004)
Berhubungan dengan : kelemahan otot pernafasan (retraksi)
12. Risiko syok (RM 02.02.028)
Faktor risiko : hipoksia, sepsis
13. Risiko cedera (RM 02.02.059)
Faktor risiko : internal (hipoksia jaringan)
14. Nausea (RM 02.02.041)
Berhubungan dengan : distensi/ iritasi lambung, factor psikologis (mis. kecemasan,
ketakutan, stress)
15. Defisit nutrisi (RM 02.02.015)
Berhubungan dengan : kurangnya asuhan makanan, peningkatan kebutuhan metabolisme,
faktor psikologis (stres), ketidakmampuan menelan makanan
16. Intoleransi aktivitas (RM 02.02.036)
Berhubungan dengan : ketidakseimbangan antar suplai dan kebutuhan oksigen
17. Defisit perawatan diri (RM 02.02.069)
Berhubungan dengan : kelemahan, gangguan psikologis dan/ psikotik
18. Defisit pengetahuan (RM 02.02.050)
Berhubungan dengan : Keterbatasan kognitif, kurang terpapar informasi, ketidaktahuan
menemukan sumber informasi
19. Anxietas (RM 02.02.044)
Berhubungan dengan : krisis situasional, ancaman terhadap kematian, kekhawatiran
mengalami kegagalan, kurang terpapat informasi
KRITERIA 1. TUJUAN
EVALUASI a. Bersihan jalan nafas meningkat m. Tingkat cedera menurun
b. Pola nafas membaik n. Tingkat nausea menurun
c. Perfusi perifer meningkat o. Status nutrisi membaik
d. Termoregulasi membaik p. Toleransi aktivitas meningkat
e. Tingkat nyeri menurun q. Perawatan diri meningkat
f. Persepsi sensori membaik r. Tingkat pengetahuan meningkat
g. Eliminasi fekal membaik s. Tingkat anxietas menurun
h. Status cairan membaik t. Status koping membaik
i. Perfusi serebral meningkat u. Penerimaan meningkat
j. Pertukaran gas menigkat v. Keberdayaan meningkat
k. Ventilasi spontan meningkat w. Harapan meningkat
l. Tingkat syok menurun
2. KRITERIA HASIL
a. Batuk efektif, produksi sputum menurun, frekuensi nafas normal, pola nafas normal,
suara ronkhi berkurang/ hilang
b. Dispneu menurun, Penggunaan otot bantu pernafasan menurun, Ortopneu (sesak dalam
kondisi berbaring) menurun, Pernafasan cuping hidung tidak ada, Pola nafas normal
c. Tanda vital, CRT, turgor kulit, akral membaik, kekuatan nadi meningkat
d. Suhu tubuh/ suhu kulit membaik, CRT membaik, kutis memorata, pucat, takikardia/
bradikardia, takipnea, hipoksia kulit memerah dan menggigil menurun
e. Keluhan nyeri, merigis, gelisah, sikap protektif menurun, tanda vital membaik, pola
tidur membaik
f. Respon stimulus (konsentrasi dan orientasi) membaik, keluhan tidak dapat mencium dan
merasakan rasa menurun
g. Kontrol pengeluaran feces meningkat, frekuensi BAB, konsistensi feses dan peristaltic
usus membaik
h. Tanda vital dan intake cairan membaik, kekuatan nadi, output urine, CRT dan membrane
mukosa lembab meningkat
i. Kesadaran meningkat, tanda vital membaik, sakit kepala, gelisah, kecemasan menurun
* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI PT MEDIKALOKA HERMINA Tbk SECARA TERTULIS *
Halaman 4
COVID-19 GEJALA BERAT-BERAT KRITIS
Kode Nomor : 010/PAK-UMUM No. Revisi : 01 Halaman : 5/16
Ditetapkan :
PANDUAN
ASUHAN Tanggal Terbit : 03 / 02 / 2021
KEPERAWATAN
Dr. Stefanus Andi Pranata, MARS
(PAK) Direktur
j. Tingkat kesadaran meningkat, tanda vital, PCO2, PO2, PH arteri, sianosis, pola nafas
dan warna kulit membaik, dispnea, bunyi nafas tambahan, takikardi, NCH menurun
k. PCO2 dan PO2 membaik, dispnea, retrakasi, gelisah dan takikardi menurun
l. Tanda vital dan CRT membaik, kekuatan nadi, tingkat kesadaran dan saturasi meningkat,
akral dingin, pucat, letargi asidosi metabolic menurun
m. Tanda vital, pola istirahat membaik, toleransi aktivitas meningkat, kejadian cedera,
agitasi, iritabilitas, gangguan mobilitas, ketegangan otot menurun
n. Perasaan ingin muntah menurun, pucat, nafsu makan, jumlah saliva membaik
o. Frekuensi dan nafsu makan, berat badan membaik, nyeri abdomen dan diare menurun
porsi makan dan keinginan untuk meningkatkan nutrisi meningkat
p. Tanda vital membaik, saturasi oksigen membaik, keluhan lelah dan perasaan lemah
menurun, kemudahan melakukan aktivitas sehari hari meningkat
q. Kemampuan melakukan aktivitas perawatan diri dan keingingan melakukan perawatan
diri sendiri meningkat
r. Perilaku sesuai anjuran, dan sesuai pengetahuan meningkat, persepsi yang keliru
terhadap masalah menurun, kemampuan menjelaskan topik yang dijelaskan meningkat
s. Tanda vital membaik pola tidur dan konsentrasi membaik, perilaku gelisah, tegang,
palpitasi, keluhan kebingungan dan khawatir menurun
t. Keluhan menyalahkan orang lain dan merasa kegagalan menurun, perilaku koping yang
adaptif, minat mengikuti perawatan/ pengobatan, perilaku asertif meningkat
u. Kemampuan menghargai diri sendiri, pernyataan menerima kondisi meningkat, rasa
marah, pikiran tentang kehilangan, menarik diri dan perasaan kesepian menurun
INFORMASI DAN 1. Ajarkan batuk efektif, ajarkan pasien latihan batuk efektif dan nafas dalam
EDUKASI 2. Ajarkan cara memposisikan posisi tidur yang nyaman, anjurkan tidak melakukan aktivitas
yang berlebihan
3. Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (mis.nyeri yang tidak hilang,
tidak ada rasa, akral dingin dan pucat)
4. Anjurkan tirah baring, memperbanyak asupan cairan dan menggunakan pakaian yang
menyerap keringat
5. Ajarkan teknik penanganan nyeri non farmakologi (relaksasi dan distraksi), jelaskan
tentangpenyebab dan pemicu nyeri, anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
6. Ajarkan cara memonitor gejala anosmia dan ageusia secara berkala, anjurkan melaporkan
ke petugas setiap perkembangan gejala
7. Anjurkan makan porsi kecil tapi sering secara bertahap, hindari makanan yang mengandung
laktosa, asam, pedas dan pembentuk gas
8. Anjurkan sering membersihkan mulut (kecuali jika merangsang mual), ajarkan penggunaan
teknik non farmakologis untuk mengatasi mual (mis.relaksasi, terapi music, akupresur)
9. Jelaskan tanda/ gejala yang harus di laporkan ke petugas bila di temukan (gelisah, akral
dingin, suhu tubuh tinggi, dll)
10. Jelaskan hal – hal yang akan di pantau dan informasikan setiap hasil pemantauan
11. Ajarkan cara melakukan teknik nafas dalam, ajarkan mengubah posisi secara mandiri
12. Jelaskan penyebab/ faktor risiko syok, tanda dan gejala syok, anjurkan melapor jika
menemukan/ merasakan tanda dan gejala awal syok
13. Jelaskan intervensi pencegahan jatuh ke pasien dan keluarga
14. Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali merangsang mual, anjurkan makan makanan
tinggi karbohidrat dan rendah lemak dan ajarkan Teknik non farmakologis untuk mengatasi
mual (relaksasi)
15. Jelaskan pada pasien pentingnya nutrisi untuk proses penyembuhan
16. Anjurkan tirah baring, anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap, ajarkan mtrategi
koping untuk mengurangi kelelahan dan anjurkan untuk menghubungi petugas jika
kelelahan tidak berkurang
17. Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai kemampuan
18. Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan, ajarkan perilaku dan protokol
* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI PT MEDIKALOKA HERMINA Tbk SECARA TERTULIS *
Halaman 14
COVID-19 GEJALA BERAT-BERAT KRITIS
Kode Nomor : 010/PAK-UMUM No. Revisi : 01 Halaman : 15/16
Ditetapkan :
PANDUAN
ASUHAN Tanggal Terbit : 03 / 02 / 2021
KEPERAWATAN
Dr. Stefanus Andi Pranata, MARS
(PAK) Direktur
kesehatan yang baik untuk mencegah terjadinya penularan covid-19
19. Jelaskan tentang diagnosa covid-19 berserta pengobatan, perawatan dan pronosisnya,
anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi kepada petugas tentang apa yang di rasa,
latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat dan latih teknik relaksasi dengan
membayangkan hal – hal yang indah
20. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi, anjurkan keluarga terlibat, anjurkan
membuat tujuan yang lebih spesifik, latih mengembangkan penilaian yang positive
21. Anjurkan mengenali pikiran dan perasaan tentang diri, anjurkan mengungkapkan perasaan
(mis.marah atau depresi), anjurkan mengubah pandangan diri sebgai korban dan rasa
bersalah, ajarkan cara membuat prioritas hidup dan latih kemampuan positif diri yang
dimiliki
22. Anjurkan mengungkapkan perasaan terhadap kondisi yang realitis, anjurkan
mempertahankan komunikasi dengan keluarga, latih menyusun tujuan yang sesuai dengan
harapan
23. Anjurkan mengungkapkan perasaan yang dialami (mis.sedih, marah, cemas), ajarkan
penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
EVALUASI 1. Masalah teratasi
2. Masalah belum teratasi
3. Masalah tidak terjadi
4. Masalah menjadi aktual
PENELAAH KRITIS Sub Komite Mutu Keperawatan Profesi dan Perawat Pendidik
KEPUSTAKAAN 1. Panduan Praktek Klinik (PPK) Covid-19 Dengan Gejala Berat – Berat Kritis No. 007 PPK –
Paru Rev 01 Tahun 2020
2. PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
3. PPNI (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
4. PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap
Catatan : PAK ini merupakan revisi dari PAK Pneumonia Covid-19 Berat Dengan Komplikasi, No.01,
revisi 00, tahun 2020.
* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI PT MEDIKALOKA HERMINA Tbk SECARA TERTULIS *
Halaman 15
COVID-19 GEJALA BERAT-BERAT KRITIS
Kode Nomor : 010/PAK-UMUM No. Revisi : 01 Halaman : 16/16
Ditetapkan :
PANDUAN
ASUHAN Tanggal Terbit : 03 / 02 / 2021
KEPERAWATAN
Dr. Stefanus Andi Pranata, MARS
(PAK) Direktur
Disclaimer : Penerapan panduan asuhan keperawatan ini dapat disesuaikan oleh pemberi pelayanan keperawatan pada
kondisi tertentu sesuai dengan keadaan pasien dan perkembangan ilmu keperawatan
* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI PT MEDIKALOKA HERMINA Tbk SECARA TERTULIS *
Halaman 16