Anda di halaman 1dari 44

Pengelolaan Tenaga Kesehatan

di IGD pada Era COVID 19

Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitan RSCM


Dr. dr. Trimartani, SPTHT (K), MARS,
dr Radi M. Mulyana Sp.OT, Sp.EM
Outline
• Latarbelakang
• Covid19 di RSCM dan UGD RSCM dan masalah pengelolaan
tenaga kesehatan Manajemen krisis saat Pandemi
• Pencegahan Penyebaran COVID 19 di Layanan Gawat Darurat
• Pengelolaan
• Penugasan, Mobilisasi dan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kesehatan
• Pelatihan Bagi Tenaga Kesehatan
• Kesehatan fisik dan psikis serta kesejahteraan
• Deeper Partnerships with Physician, Nurse
Latar Belakang
Sifat SARS-Cov2 berbeda dengan SARS-Cov lainnya
• SARS-CoV-2: harus waspada, karena kombinasi dua hal yaitu: (1)
dapat menyebabkan sakit parah dan kematian (2). Sangat menular
Emergency Unit - IGD RSCM
• IGD Pintu masuk utama kasus COVID-19 di RS
• Pengelolaan awal pasien COVID-19 (identify-
isolate-inform)
• Penambahan kasus COVID-19 terutama kategori
sedang-berat di RS akan lebih dahulu dirasakan
IGD
• Tenaga kesehatan di IGD terpapar dengan risiko
COVID-19 terus menerus
• yang pertama berhadapan dengan perubahan
kebijakan RS terkait COVID-19
• Tantangan “Perilaku” Covid-19 belum diketahui
Strategi RSCM sejak awal Pandemi Covid19
THREE PHASES OF MANAGEMENT
1. Fase IGD ( Februari – 16 Maret 2020)
2. Fase IGD ULTIMATE (16 Maret – 17 April 2020)
3. Fase KIARA ULTIMATE (17 April – sekarang)

FASE IGD KIARA “NEW NORMAL”


FASE IGD FASE IGD ULTIMATE ADAPTASI
ULTIMATE
FEB – 16 MARET 16 MARET – 17 APRIL KEBIASAAN BARU
17 APRIL – sekarang
Ruang IGD Kiara
USG kebidanan di
Poli Demam
Kiara Ultimate
IGD Kiara Ultimate
LAPORAN TREN KUNJUNGAN
PELAYANAN COVID DI IGD PER MINGGU
MARET s.d. SEPTEMBER 2020

160

140

120

100
ISPA & Lainnya
80 ODP
PDP
60 SUSPEK
KONFIRMASI
40

20

-
Feb Mar Mar Mar Mar Apr Apr Apr Apr Apr Mei Mei Mei Mei Jun Jun Jun Jun Jul Jul Jul Jul Jul Agt Agt Agt Agt Sept Sept Sept Sept
M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M5 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4
(20)
8
Masalah dalam Pengelolaan
Tenaga Kesehatan
• Kekurangan jumlah tenaga kesehatan kompeten untuk
melayani Pandemi
• Tingkat pemahaman beragam
• Penggunaan APD lama dengan risiko tinggi tertular
• Turunnya ketahanan tenaga kesehatan
• Kecemasan dan kelelahan
Pencegahan Penyebaran COVID 19 di IGD
Tatalaksana Petugas, Pasien, Pengunjung dan Lingkungan
Tata fisik IGD, alur,
Sarana prasarana

SOP, PPK,
AKB, rotasi,
Pengelolaan

Pedoman11
*Regulasi Penurunan risiko transmisi COVID-19 antar petugas
(tenaga kesehatan) dengan hanya berpraktek di 1 tempat

*Regulasi Penurunan risiko transmisi COVID-19 antar pegawai


dengan pengaturan waktu kerja shift

*Pengelolaan Petugas Kesehatan yang Suspek/Terkonfirmasi


Positif

*Prosedur Pemeriksaan Kesehatan Pegawai,


Peserta Didik & Tenaga Alih Daya
(skrining, kontak erat & surveillance)

*Fasilitas Isolasi Mandiri


(Wisma Sahabat-Wisma Atlet)

*Fasilitas Kendaraan jemputan karyawan


12
Pembagian Area Pelayanan di IGD RSCM
• IGD Pusat (re-disain)
• Triase
• Zona Hijau & Zona Kuning (Non Covid)
• Zona Merah (Suspek dan Probable)
• Ruang Isolasi (Konfirmasi)
• IGD Covid-19 (Kiara Ultimate)
• Area Transit sebelum masuk ke ruangan Rawat
Inap/ICU COVID 19
Tingkat Pemahaman Beragam

• Pada awal Pandemi umumnya tenaga kesehatan belum


memahami mengenai COVID-19
• Pemahaman yang kurang menyebabkan ketakutan berlebihan
atau kurang waspada (paranoid vs cuek)
• Tenaga kesehatan yang tidak cukup paham mengenai COVID-19,
tidak dapat bekerja secara optimal dalam penanganan pasien
COVID-19
Tingkat Pemahaman Beragam
• Intervensi yang dikerjakan di IGD
• Edukasi staf di awal Pandemi mengenai COVID-19
• Sosialisasi mengenai alur pasien dan zonasi pelayanan di IGD dan di
seluruh RSCM
• Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) terutama
penggunaan alat pelindung diri (APD) yang tepat sesuai dengan
indikasi
• Sosialisasi berkala mengenai perubahan kebijakan alur layanan
dan zonasi pasien di IGD -- dinamis
• Evaluasi berkala terhadap tingkat pemahaman tenaga kesehatan
di IGD mengenai COVID-19
• Focused group discussion untuk umpan balik tenaga kesehatan
Kegiatan di IGD RSCM
• Edukasi kepada staf di awal Pandemi
mengenai COVID-19
• Continuing medical education
kepada seluruh staf IGD mengenai
Pandemi COVID-19
• Mengenalkan mengenai COVID-19
dan persiapan menghadapi kasus-
kasus yang datang ke IGD RSCM
Kegiatan di IGD RSCM

• Sosialisasi mengenai alur pasien dan zonasi pelayanan


di IGD secara khusus dan di RS secara umum
• Dilakukan secara rutin pada briefing harian di IGD RSCM
• Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
terutama penggunaan alat pelindung diri (APD) yang
tepat sesuai dengan indikasi
• Pelatihan PPI setiap bulan diinisiasi IPCN link dan
melibatkan tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit (PPIRS) kepada seluruh tenaga kesehatan IGD
Kegiatan di IGD RSCM
• Sosialisasi berkala mengenai perubahan
kebijakan alur layanan maupun zonasi
pasien di IGD
• Rutin dikerjakan setiap 1 bulan sekali dan
setiap ada perubahan kebijakan yang besar,
melalui sosialisasi temu muka atau daring
dan melalui surat edaran internal
• Memastikan seluruh tenaga kesehatan di IGD
menerima informasi perubahan kebijakan
Kegiatan di IGD RSCM
• Evaluasi berkala terhadap tingkat pemahaman
tenaga kesehatan di IGD mengenai COVID-19
• Kunjungan manajemen IGD setiap minggu ke
lokasi pelayanan dan melakukan kajian terhadap
pemahaman dan perilaku tenaga kesehatan
dalam pengelolaan pasien COVID-19
• Focused group discussion untuk mendapatkan
umpan balik tenaga kesehatan
• Dilakukan rutin 1 bulan sekali dalam rapat
koordinasi tim/ruangan
Kekurangan Jumlah Tenaga Kesehatan
• Disebabkan oleh
• Penambahan luas area pelayanan untuk pasien COVID-19
• Pengembangan jenis layanan yang baru
• Kebutuhan clustering tenaga kesehatan sesuai clustering layanan
• Pegawai yang dirumahkan karena sakit
• Pegawai yang dirumahkan karena kontak erat dengan kasus
konfirmasi
• Pegawai yang dirumahkan karena mengalami cluster COVID keluarga
• Pegawai yang dirumahkan karena memiliki komorbid yang berbahaya
Penugasan, Mobilisasi dan Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kesehatan
Guidance for Asymptomatic HCP Who Were Exposed to
Individuals with Confirmed COVID-19
Personal Protective Equipment
Exposure Used Work Restrictions
HCP who had •HCP not wearing a respirator or •Exclude from work for 14 days after last
1 4 5
prolonged close facemask exposure
2
contact with a patient, •HCP not wearing eye protection if •Advise HCP to monitor themselves for
visitor, or HCP with the person with COVID-19 was not fever or symptom
3
confirmed COVID-19 wearing a cloth face covering or •Any HCP who develop fever
facemask or symptom should immediately contact
•HCP not wearing all recommended their established point of contact (e.g.,
PPE (i.e., gown, gloves, eye occupational health program) to arrange
protection, respirator) while for medical evaluation and testing.
performing an aerosol-generating
1
procedure

https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/guidance-risk-assesment-hcp.html
Panduan CDC
• Tenaga kesehatan yang kontak erat (tanpa APD yang sesuai) dalam
waktu lama (>15 menit) maka dirumahkan selama 14 hari, kecuali bila
ada kekurangan tenaga kesehatan
• Bila ada krisis tenaga kesehatan, tenaga kesehatan yang kontak erat
tapi tidak bergejala dapat diizinkan tetap bekerja
• Tenaga kesehatan yang terkonfirmasi COVID-19 dirumahkan selama
14 hari dan contact tracing dilakukan pada orang yang berkontak 2
hari sebelum ybs dinyatakan positif
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/guidance-risk-assesment-hcp.html
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/mitigating-staff-shortages.html
Panduan CDC

Contingency capacity strategies for healthcare facilities include:


• Cancel all non-essential procedures and visits. Shift HCP who work in
these areas to support other patient care activities in the facility.
• Attempt to address social factors that might prevent HCP from
reporting to work such as need for transportation or housing that
allows for social distancing, particularly if HCP live with individuals
with underlying medical conditions or older adults.
• Identify additional HCP to work in the facility.
• As appropriate, request that HCP postpone elective time off from
work.
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/mitigating-staff-shortages.html
Panduan CDC
Crisis Capacity Strategies to Mitigate Staffing Shortages
• Implement regional plans to transfer patients with COVID-19 to
designated healthcare facilities, or alternate care sites with
adequate staffing.
• If not already done, implement plans (see contingency capacity
strategies above) to allow asymptomatic HCP who have had an
unprotected exposure to SARS-CoV-2 but are not known to be
infected to continue to work.
• If shortages continue despite other mitigation strategies, consider
implementing criteria to allow HCP with suspected or confirmed
COVID-19 who are well enough and willing to work but have not
met all Return to Work Criteria to work.
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/mitigating-staff-shortages.html
Kekurangan Jumlah Tenaga Kesehatan
• Intervensi yang dapat dilakukan di IGD
• Mobilisasi tenaga dari unit lain ke IGD (koordinasi dengan Bidang
Pelayanan Medik dan Bidang Keperawatan)
• Redistribusi tenaga kesehatan dari lokasi yang mengalami
penurunan kebutuhan layanan baik internal IGD maupun unit lain
• Menunda hak cuti sementara hingga kekurangan jumlah SDM
teratasi
• Memodifikasi waktu return to work untuk tenaga kesehatan yang
kembali bekerja setelah sakit
• Tenaga kesehatan yang kontak erat tapi tidak sakit tetap bekerja
Panduan CDC
• Strategi return to work bagi tenaga kesehatan
• Minimal 10 hari sejak pertama bergejala atau sejak hasil
konfirmasi positif, dan
• Minimal 24 jam sejak demam terakhir tanpa obat penurun
panas, dan
• Gejala sudah perbaikan
Kegiatan di IGD RSCM
Kegiatan Pelaksanaan
Mobilisasi tenaga dari unit lain Bantuan tenaga dari unit kerja
ke IGD (koordinasi dengan lainnya di lingkungan RSCM
Bidang Pelayanan Medik dan untuk memenuhi layanan
Bidang Keperawatan) ekspansi IGD (IGD ultimate) pada
awal pandemi dan pembukaan
isolasi ekstensi pada puncak
kedua bulan Agustus
Redistribusi tenaga kesehatan Dalam IGD dilakukan mobilisasi
dari lokasi yang mengalami tenaga antara area pelayanan
penurunan kebutuhan layanan yang ada, misalnya perbantuan
baik internal IGD maupun unit dari tenaga area pelayanan ICU
lain ke zona resusitasi sesuai beban
pasien yang harus dilayani
Kegiatan di IGD RSCM
Kegiatan Pelaksanaan
Membatasi hak cuti sementara Tidak ada cuti pada awal
hingga kekurangan jumlah SDM Pandemi, selanjutnya cuti
teratasi diberikan secara terbatas
Memodifikasi waktu return to Kriteria kembali bekerja, apabila
work untuk tenaga kesehatan didapatkan hasil swab 1x (-), dan
yang kembali bekerja setelah telah menyelesaikan masa isolasi
sakit mandiri selama 14 hari sejak
bergejala/terkonfirmasi positif
pertama
Tenaga kesehatan yang kontak Belum RSCM pernah terapkan
erat tapi tidak sakit tetap bekerja
Tantangan Staffing Pada Masa Pandemi COVID 19
• Dampak Psikologis paparan COVID 19
• Burnout akibat beban dan kondisi kerja (penggunaan APD
level 2-3 selama bertugas)
• Pengaturan periode istirahat petugas
• Rotasi tenaga lintas kompetensi (tenaga non IGD di rotasi ke
IGD)
Penugasan dan Mobilisasi Tenaga
Keperawatan
• Tenaga Keperawatan di IGD di rotasi setiap bulan ke seluruh
Area Penugasan Covid 19 (+Istirahat) dan Non Covid 19
• Ketika ada peningkatan jumlah kasus, perawat dari layanan
non IGD (ICU/OK/Ranap) di mobilisasi ke Area IGD Non
Covid19. Perawat IGD Non Covid di mobilisasi ke Area
Covid19
Pemeriksaan Swab Petugas
• Petugas di IGD Area COVID19
• Pemeriksaan rutin setiap bulan bg di area
risiko, lepas tugas bagi di area covid
• Istirahat 1 pekan pasca tugas
• Petugas di IGD Area Non COVID19
• Pemeriksaan sesuai Contact Tracing
• Isolasi sesuai hasil swab
Pelayanan Kesehatan Bagi Pegawai
RSCM di masa pandemi Covid 19
• Sistem pelaporan dan pemantauan tenaga kesehatan yang bergejala
• Penyediaan fasilitas rawat jalan untuk pegawai yang mengalami gejala
sakit ke arah covid -19 --> Poli Kiara Ultimate.
• Tatalaksana pegawai yang terkonfirmasi positif berupa menyediakan
fasilitas rawat inap dan isolasi mandiri (wisma sahabat)
• Memberikan dukungan di tempat kerja (peer support group) di berbagai
level baik di tim kerja maupun bagi tenaga kesehatan yang sakit
• Penilaian kelaikan kerja pasca sembuh dari Covid19 (return to work)
• Sistem penelusuran dan pelaporan dugaan kasus penyakit akibat kerja
(PAK)
Tatalaksana Petugas Kesehatan Terkonfirmasi (+)
Download pada
Temuan kasus PIC unit kerja Mengirim laporan melalui
link TIM melakukan
terkonfirmasi melakukan tracing https://bit.ly/Te https//.bit.ly/laporancCOVID19RSC
/identifikasi pegawai M (rename file nama unit Verifikasi
positif mplateRev4Covid
19RSCM kerja_kontak dengan inisial pasien)
terkonfirmasi +

Izin sakit bbrp hari, penjadwalan swab Bergejala


bila sudah fit di Poli Demam Kiara
kembali bekerja negatif Ultimate
Tanpa Gejala Ya Kontak
Erat?
penjadwalan -
Positif pelaksanaan Swab di
Tenda Kiara
positif Tdk
Positif Negatif
Penjadwalan Swab
Hasil Tatalaksana Hasil Pegawai kembali
selanjutnya
Swab Isolasi Mandiri Swab bekerja
H+7-H+10

Negatif
Turunnya Ketahanan Tenaga Kesehatan
• Disebabkan
• Kelelahan karena kelebihan beban kerja
• Burn out (kelelahan secara psikologis)
• Tuntutan adaptasi berkelanjutan terhadap perubahan
kebijakan di RS
Turunnya Ketahanan Tenaga Kesehatan
• Intervensi yang dikerjakan
• Rotasi lokasi kerja tenaga kesehatan
• Modifikasi roster dengan menambahkan
ekstra waktu istirahat
• Membuat support group di berbagai level
baik di tim kerja maupun bagi tenaga
kesehatan yang sakit
• Melakukan skrining berkala (swab/rapid)
bagi tenaga kesehatan baik menangani
pasien COVID atau tidak
Turunnya Ketahanan Tenaga Kesehatan
• Intervensi yang dikerjakan
• Memberikan dukungan pelayanan kesehatan
bagi tenaga kesehatan
• Memberikan kompensasi tambahan bagi
tenaga kesehatan yang bekerja melebihi jam
kerja normal
• Menyediakan transportasi dan akomodasi
tambahan bagi tenaga kesehatan yang
memiliki daya dukung kurang di rumahnya
• Memberikan reward lainnya yang bersifat non
materi
Panduan
• Take the following steps to cope with a disaster:
• Take care of your body– Try to eat healthy well-balanced meals,
exercise regularly, and get plenty of sleep.
• Connect with others– build a strong support system.
• Take breaks– Try to do activities you usually enjoy.
• Stay informed– turn to reliable sources of information.
• Avoid too much exposure to news– Take breaks from watching,
reading, or listening to news stories.
• Seek help when needed
https://emergency.cdc.gov/coping/selfcare.asp
Kebutuhan Kompensasi Kerja Risiko Tinggi
• Memberikan kompensasi tambahan atas kerja tenaga kesehatan yang
bekerja di area dengan risiko tinggi → insentif nakes
• Risiko kecemburuan bila di RS ada yang menerima dan ada yang tidak;
dapat dikurangi dengan
• Rotasi sehingga semua mengalami secara bergantian
• Penugasan dan motivasi dukungan untuk bekerja di area berisiko
tinggi
Pelatihan Bagi Tenaga Kesehatan
Pelatihan Terkait Covid 19
• Pelatihan/edukasi/briefing saat bekerja dan di tempat kerja (IGD)
• Pelatihan dilakukan secara daring (live/recorded)
• Jenis Pelatihan/Materi yang diberikan
• Alur tatalaksana pasien COVID 19
• Triase/Skrining COVID 19
• Early Warning System
• Manajemen Stres bagi Petugas
• Adaptasi Kebiasaan Baru bagi Petugas
• Pemeriksaan Rapid Test
• Pengambilan Sample Swab
Ringkasan
• Re-disain IGD: alur, sarana prasarana, sosialisasi
• Pengaturan tenaga kesehatan di masa Pandemi COVID-19
• Menyiapkan pemahaman dan keterampilan tenaga
kesehatan dalam hal kemampuan teknis maupun alur
penanganan pasien
• Menunda pelayanan elektif
• Memastikan perubahan kebijakan RS diketahui oleh
seluruh tenaga kesehatan
• Redistribusi layanan dan tenaga kesehatan sesuai
kebijakan RS
• Mobilisasi dan rotasi optimalisasi jumlah tenaga kesehatan
melalui pengaturan cuti dan durasi kembali bekerja
• Memperhatikan beban kerja keseluruhan dan
mempertimbangkan cuti atau rotasi bagi tenaga kesehatan
yang jenuh
• Menyediakan penghargaan sesuai regulasi dan
kemampuan RS
Terima kasih
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai