Kasus Perawatan Tal Pusat (Omfalitis)
Kasus Perawatan Tal Pusat (Omfalitis)
Bayi A diperoleh diagnosis neonatus aterm lahir pervaginam vakum atas indikasi ibu ketuban
pecah dini (KPD), pre eklamsia berat (PEB) dan anemia, bayi BBLC dengan potensial infeksi,
hipotermia ringan, serta gangguan nafas ringan. pada hari ketiga pemeriksaan, ditemukan tali
pusat bau. Pada hari pertama kelahiran, diberikan injeksi Ampicillin sebagai profilaksis untuk
bayi karena air ketuban berwarna hijau. Pada hari ketiga (ditemukan tali pusat yang bau),
diberikan Ampicillin sebagai terapi antibiotik.
Analisa Kasus
Berdasarkan hasil subyektif yang diperoleh dan pemeriksaan yang dilakukan terhadap bayi A
diperoleh diagnosis neonatus aterm lahir pervaginam vakum atas indikasi ibu ketuban pecah dini
(KPD), pre eklamsia berat (PEB) dan anemia, bayi BBLC dengan potensial infeksi, hipotermia
ringan, serta gangguan nafas ringan. pada hari ketiga pemeriksaan, ditemukan tali pusat bau. Hal
tersebut menunjukkan bahwa tali pusat tersebut terinfeksi, dimana penyebab infeksi dapat
disebabkan oleh air ketuban yang berwarna hijau dan berbau (bercampur mekonium).
Pada hari pertama kelahiran, diberikan injeksi Ampicillin sebagai profilaksis untuk bayi karena
air ketuban berwarna hijau. Pada hari ketiga (ditemukan tali pusat yang bau), diberikan
Ampicillin sebagai terapi antibiotik.
C. Injeksi Vitamin 4
Indikasi : pencegahan dan pengobatan pada penyakit hemoragik pada bayi barulahir.
Efek samping : hiperbilirubinemia jika overdosis, reaksi hipersensitif termasuk syok
anafilaktik dan kematian.
Dosis : 0.5-1 mg intramuskular, 1-6 jjam setelah kelahiran.
D. ASI/ASB on demand
1. ASI merupakan pilihan utama
2. Apabila bayi mendapat ASI, pastikan bayi menerima jumlah yang cukupdengan cara
apapun, perhatikan cara pemberian ASI, dan nilai kemampuan bayi menghisap paling
kurang sehari sekali.
3. Apabila tidak terdapat ASI, dapat diberikan ASI sesuai berat lahir bayi (BBLC atau
BBLR)
4. Apabila bayi sudah tidak mendapatkan cairan IV dan beratnya naik 20 gram per hari
selama 30 hari berturut-turut, timbang bayi 2 kali seminggu.
E. Jaga kehangatan (thermoregulasi)
1. Gunakan salah satu cara menghangatkan dan mempertahankan suhu tubuh bayi,
seperti kontak kulit ke kulit, kangaroo mother care, pemancar panas,inkubator atau
ruangan hangat yang tersedia di tempat fasilitas kesehatansetempat sesuai petunjuk.
2. Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin.
3. Ukur suhu tubuh sesuai jadwal.
Prognosis pada bayi A adalah dubia ad bonam karena infeksi yang terjadi masih merupakan
infeksi tali pusat lokal dan tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi sistemik