Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERSAMAAN GELOMBANG SCHRODINGER


Dosen Pengampu : Maryati Evivani Doloksaribu

OLEH :
KELOMPOK 6

1. APRIANA M.S SINURAT 4183121056


2. BAGUS INDRA PRATAMA 4183321018
3. DEVANI MULIANDA 4182121024
4. FADHILA PUTRI 4181121006
5. JAMES MARBUN 4183321028
6. MELINDA WULANDARI 4181121022

MATA KULIAH : FISIKA MODERN


KELAS : FISIKA DIK C 2018

JURUSAN FISIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun makalah ini untuk memenuhi
tugas perkuliahan mata Fisika Modern. Judul makalah ini adalah " PERSAMAAN
GELOMBANG SCHRODINGER ” yang telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan
makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bias bermanfaat dan
diharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar Pembuatan Tugas selanjutnya bisa
Lebih baik. Kami sebagai penyusun mengharapkan semoga dari makalah ” PERSAMAAN
GELOMBANG SCHRODINGER” bermamfaat bagi pembaca.

Medan, 15 November 2020

Kelompok 6
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………...…………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
2.1 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
3.1 Tujuan....................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
2.1 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu ....................................................................2
2.2 Persamaan Schrodinger Bebas Waktu..............................................................................2
2.3 Syarat Solusi Persamaan Schrodinger..............................................................................3
BAB III PENUTUP....................................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN..........................................................................................................................8
3.2 SARAN.......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mekanika kuantum timbul saat mekanika klasik dianggap tidak mampu menjelaskan
banyaknya fakta eksperimen yang menyangkut perilaku sistem yang berukuran atom, bahkan
teori mekanika klasik memberi distribusi spektral yang salah radiasi dari suatu rongga yang
dipanasi. Dalam mekanika kuantum kedudukan dan momentum awal partikel tidak dapat
diperoleh dengan ketelitian yang cukup. Mekanika Kuantum: 1. kuantitas dapat teramati 2.
Kuantitas teramati bersifat berbeda dengan atomik 3. Kedudukan dan momentum awal tidak
dapat dipereoleh dengan ketelitian yang cukup. Kuantitas yang diperlukan dalam mekanika
kuantum ialah fungsi gelombang Ψ dari benda itu. Persamaan Schrodinger yang merupakan
persamaan pokok dalam mekanika kuantum serupa dengan hukum gerak kedua merupakan
persamaan pokok dalam mekanika newton, adalah persamaan gelombang dalam variabel Ψ.
Persamaan gelombang yang menentukan gelombang dengan kuantitas variabel y yang
menjalar dalam arah x dengan kelajuan v.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu ?


2. Bagaimana Persamaan Schrodinger Bebas Waktu ?
3. Apa Syarat Solusi Persamaan Schrodinger ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu


2. Mengetahui Persamaan Schrodinger Bebas Waktu
3. Mengetahui Syarat Solusi Persamaan Schrodinger
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

Persamaan Schrödinger merupakan fungsi gelombang yang digunakan untuk


memberikan informasi tentang perilaku gelombang dari partikel. Suatu persamaan
differensial akan menghasilkan pemecahan yang sesuai dengan fisika kuantum.
Dalam mekanika kuantum, fungsi gelombang Ψ bersesuaian dengan variabel
gelombang y dalam gerak gelombang umumnya. Namun, Ψ bukanlah suatu kuantitas yang
dapat diukur, sehingga dapat berupa kuantitas kompleks. Karena itu, kita akan menganggap
Ψ dalam arah x dinyatakan oleh :
x
Ψ ¿ A e−2 πI (Vt − λ )
sehingga :
i
Ψ ¿ A e−( h )(Et −px )

Persamaan di atas merupakan penggambaran matematis gelombang ekuivalen dari


partikel bebas yang berenergi total E dan bermomentum p yang bergerak dalam arah +x.
Namun, pernyataan fungsi gelombang Ψ hanya benar untuk partikel yang bergerak bebas.
Sedangkan untuk situasi dengan gerak partikel yang dipengaruhi berbagai pembatasan untuk
memecahkan Ψ dalam situasi yang khusus, kita memerlukan persamaan Schrodinger.
Pendekatan Schrodinger disebut sebagai mekanika gelombang. Persamaan
Schrodinger dapat diperoleh dengan berbagai cara, tetapi semuanya mengandung kelemahan
yang sama yaitu persamaan tersebut tidak dapat diturunkan secara ketat dari prinsip fisis yang
ada karena persamaan itu sendiri menyatakan sesuatu yang baru dan dianggap sebagai satu
postulat dari mekanika kuantum, yang dinilai kebenarannya atas dasar hasil-hasil yang
diturunkan darinya.
Persamaan Schrodinger diperoleh mulai dari fungsi gelombang partikel yang bergerak
bebas. Perluasan persamaan Schrodinger untuk kasus khusus partikel bebas (potensial V =
konstan) ke kasus umum dengan sebuah partikel yang mengalami gaya sembarang yang
berubah terhadap ruang dan waktu merupakan suatu kemungkinan yang bisa ditempuh, tetapi
tidak ada satu cara pun yang membuktikan bahwa perluasan itu benar. Yang bisa kita
lakukan hanyalah mengambil postulat bahwa persamaan Schrodinger berlaku untuk berbagai
situasi fisis dan membandingkan hasilnya dengan hasil eksperimen. Jika hasilnya cocok,
maka postulat yang terkait dalam persamaan Schrodinger sah, jika tidak cocok, postulatnya
harus dibuang dan pendekatan yang lain harus dijajaki.
∂ Ψ −ℏ2 ∂2 Ψ
iℏ = +V Ψ
∂ t 2 m ∂ x2
(Persamaan Schrodinger bergantung waktu dalam satu dimensi)
∂ Ψ −ℏ2 ∂2 Ψ ∂2 Ψ ∂2 Ψ
iℏ = (+ +
∂ t 2 m ∂ x2 ∂ y2 ∂ z2
+V Ψ )
(Persamaan Schrodinger bergantung waktu dalam tiga dimensi dimana energi potensial
partikel V merupakan fungsi dari x, y, z dan t)
Dalam kenyataanya, persamaan Schrodinger telah menghasilkan ramalan yang sangat tepat
mengenai hasil eksperimen yang diperoleh. Pada rumus terakhir diatas hanya bisa dipakai
untuk persoalan non relativistik dan rumusan yang lebih rumit jika kelajuan partikel yang
mendekati cahaya terkait. Karena persamaan itu bersesuaian dengan eksperimen dalam batas
– batas berlakunya, kita harus mengakui bahwa persamaan Schrodinger menyatakan suatu
postulat yang berhasil mengenai aspek tertentu dari dunia fisis.
Betapapun sukses yang diperoleh persamaan Schrodinger, persamaan ini tetap
merupakan postulat yang tidak dapat diturunkan dari beberapa prinsip lain, dan masing –
masing merupakan rampatan pokok, tidak lebih atau kurang sah daripada data empiris yang
merupakan landasan akhir dari postulat itu. Penjabaran Persamaan Schrodinger bergantung
waktu
ψ ~ (identik) dengan y dalam gerak gelombang umum
ψ : menggambarkan keadaan gelombang kompleks yang tak dapat terukur

x
ψ = Ae−iω(t − v ) , ω=2 πf , V = λf

maka
x
ψ = Ae−2 πi (ft− λ )

Energi totalnya
hc h 2 πh 2 πh
E=hv= dengan λ= = , p=
λ p p λ
E E
F= =
h 2 πh
Persamaan gelombangnya menjadi
Kita tahu bahwa energi total

p2
E= Ek+Ep (non relativistik) = +V ; dikali dengan Ψ
2m

(persamaan schrodinger bergantung waktu dalam satu dimensi)

2.2 Persamaan Schrodinger Bebas Waktu


Dalam banyak situasi energi potensial sebuah partikel tidak bergantung dari waktu
secara eksplisit, gaya yang bereaksi padanya, jadi juga V, hanya berubah terhadap kedudukan
partikel. Jika hal itu benar, persamaan Schrodinger dapat disederhanakan dengan
meniadakan ketergantungan terhadap waktu t. Fungsi gelombang partikel bebas dapat ditulis

ini berarti, Ψ merupakan perkalian dari fungsi bergantung waktu e-(iE/h)t dan fungsi yang
bergantung kedudukan ψ . Kenyataanya, perubahan terhadap waktu dari semua fungsi
partikel yang mengalami aksi dari gaya jenuh mempunyai bentuk yang sama seperti pada
partikel bebas.
Persamaan keadaan jenuh schrodinger dalam satu dimensi

Persamaan keadaan jenuh schrodinger dalam tiga dimensi

Pada umumnya kita dapat memperoleh suatu fungsi gelombang Ψ yang tidak saja memenuhi
persamaan dan syarat batas yang ada tetapi juga turunannmya jenuh, berhingga dan berharga
tunggal dari persamaan keadaan jenuh Schrodinger. Jika tidak, sistem itu tidak mungkin
berada dalam keadaan jenuh.
Jadi kuantitas energi muncul dalam mekanika gelombang sebagai unsur wajar dari teori dan
kuantitas energi dalam dunia fisis dinyatakan sebagai jejak universal yang merupakan ciri
dari semua sistem yang mantap.
Harga En supaya persamaan keadaan tunak Schrodinger dapat dipecahkan disebut harga
eigen dan fungsi gelombang yang bersesuaian ψn disebut fungsi eigen. Tingkat energi diskrit
atom hidrogen :

Dalam atom hidrogen , kedudukan elektron tidak terkuantitasi, sehingga kita bisa memikirkan
elektron berada disekitar inti dengan peluang tertentu |Ψ|2 per satuan volume tetapi tanpa ada
kedudukan tertentu yang diramalkan atau orbit tertentu menurut pengertian klasik.
Pernyataan peluang ini tidak bertentangan dengan kenyataan bahwa eksperimen yang
dilakukan pada atom hidrogen selalu menunjukkan bahwa atom hidrogen selalu mengandung
satu elektron, bukan 27 persen elektron dalam satu daerah dan 73 persen di daerah lainnya;
peluang itu menunjukkan peluang untuk mendapatkan elektron , dan walaupun peluang ini
menyebar dalam ruang, elektronnya sendiri tidak.
Persamaan gelombang partikel bebas
Ambil persamaan Schrodinger yang bergantung waktu,
∂ Ψ −ℏ2 ∂2 Ψ
iℏ = +V Ψ
∂ t 2 m ∂ x2

Analog terhadap persamaan schrodinger adalah tali terbentang yang panjangnya L yang
keduanya terikat.

Dengan tingkat energi diskrit atom Hidrogen

Momentum sudut ditentukan

dengan harga ekspektasi

2.3 Syarat Solusi Persamaan Schrodinger


Persyaratan Fungsi Gelombang, Fungsi gelombang Ψ (x) hasil solusi persamaan
Schrödinger mempunyai arti fisis. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:
 Elektron sebagai suatu yang nyata harus ada di suatu tempat. Oleh karena itu fungsi
gelombang (untuk satu dimensi) harus memenuhi

 Fungsi gelombang Ψ (x), harus kontinyu sebab jika terjadi ketidak-kontinyuan hal itu
dapat ditafsirkan sebagai rusaknya elektron, suatu hal yang tidak dapat diterima.
 Turunan fungsi gelombang terhadap posisi, d Ψ / dx, juga harus kontinyu. Kita telah
melihat bahwa turunan fungsi gelombang terhadap posisi terkait dengan momentum
elektron sebagai gelombang. Oleh karena itu persyaratan ini dapatdiartikan sebagai
persyaratan kekontinyuan momentum.
 Fungsi gelombang harus bernilai tunggal dan terbatas sebab jika tidak akan berarti ada
lebih dari satu kemungkinan keberadaan elektron.
 Fungsi gelombang tidak boleh sama dengan nol disemua posisi sebab kemungkinan
elektron haruslah nyata, betapapun kecilnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Persamaan Schrödinger merupakan fungsi gelombang yang digunakan untuk
memberikan informasi tentang perilaku gelombang dari partikel. Suatu persamaan
differensial akan menghasilkan pemecahan yang sesuai dengan fisika kuantum. Dalam
banyak situasi energi potensial sebuah partikel tidak bergantung dari waktu secara eksplisit,
gaya yang bereaksi padanya, jadi juga V, hanya berubah terhadap kedudukan partikel. Jika
hal itu benar, persamaan Schrodinger dapat disederhanakan dengan meniadakan
ketergantungan terhadap waktu t.
Persyaratan Fungsi Gelombang, Fungsi gelombang Ψ (x) hasil solusi persamaan
Schrödinger mempunyai arti fisis. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut: elektron
sebagai suatu yang nyata harus ada di suatu tempat, fungsi gelombang Ψ (x), harus kontinyu
sebab jika terjadi ketidak-kontinyuan hal itu dapat ditafsirkan sebagai rusaknya elektron,
suatu hal yang tidak dapat diterima, turunan fungsi gelombang terhadap posisi, d Ψ / dx, juga
harus kontinyu. Kita telah melihat bahwa turunan fungsi gelombang terhadap posisi terkait
dengan momentum elektron sebagai gelombang, fungsi gelombang harus bernilai tunggal dan
terbatas sebab jika tidak akan berarti ada lebih dari satu kemungkinan keberadaan electron
dan fungsi gelombang tidak boleh sama dengan nol disemua posisi sebab kemungkinan
elektron haruslah nyata, betapapun kecilnya.

3.2 Saran
Semoga makalah ini berguna bagi pembaca. Makalah ini jauh dari kata sempurna,
diharapkan kritikan untuk perbaikan kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Siregar, R. E. 2018. Fisika Kuantum. Sumedang : Universitas Padjadjaran.


Sudiarta, I Wayan. 2012. Mekanika Kuantum. Mataram : Universitas Mataram.

Anda mungkin juga menyukai