Anda di halaman 1dari 11

Nama : Albert Sebastian Pohan

NIT : 16022010002

Prodi : D-IV TPU 15

Matkul : Dasar Matematika Terapan

Dosen/ Instruktur : Ir. Ika Endrawijaya, M.M. Tr

ALJABAR

1. Pengertian Aljabar

Aljabar adalah bagian dari ilmu matematika meliputi teori bilangan,


geometri, dan analisis penyelesaiannya. Secara harfiah, aljabar berasal
dari bahasa arab yaitu ‫ الجبر‬atau yang dibaca "al-jabr". Ilmu ini dibuat oleh
Muḥammad ibn Mūsā al-Khwārizmī dalam bukunya mengenai konsep dan
bentuk aljabar ditulis sekitar tahun 820, yang merupakan seorang
matematikawan, astronomer, dan geograf. Ia dijuluki sebagai "The Father
of Algebra". Dalam bahasa inggris, aljabar dikenal dengan
istilah "algebra". 

Aljabar (dari bahasa arab "al-jabr" yang berarti "pengumpulan bagian


yang rusak" adalah salah satu bagian dari bidang matematika yang luas,
bersama-sama dengan teori bilangan, geometri dan analisis. Dalam bentuk
paling umum, aljabar adalah ilmu yang mempelajari simbol-simbol
matematika dan aturan untuk memanipulasi simbol-simbol ini.

Aljabar adalah benang pemersatu dari hampir semua bidang


matematika. Selain itu, aljabar juga meliputi segala sesuatu dari dasar
pemecahan persamaan untuk mempelajari abstraksi seperti grup,
gelanggang, dan medan. Semakin banyak bagian-bagian dasar dari aljabar
disebut aljabar elementer, sementara bagian aljabar yang lebih abstrak
yang disebut aljabar abstrak atau aljabar modern.
1.2 Aljabar elementer
Aljabar elementer umumnya dianggap penting untuk setiap studi
matematika, ilmu pengetahuan, atau teknik, serta aplikasi dalam
kesehatan dan ekonomi. Aljabar abstrak merupakan topik utama
dalam matematika tingkat lanjut, yang dipelajari terutama oleh para
profesional dan pakar matematika.

1.3 Aljabar abstrak atau Aljabar modern


Aljabar abstrak (aljabar modern) adalah studi tentang struktur
aljabar . Struktur aljabar meliputi kelompok , cincin , bidang ,
modul , ruang vektor , kisi , dan aljabar . Istilah aljabar abstrak
diciptakan pada awal abad ke-20 untuk membedakan bidang studi ini
dari bagian lain aljabar.
Karena sifatnya yang umum, aljabar abstrak digunakan di banyak
bidang matematika dan sains. Misalnya, topologi aljabar
menggunakan objek aljabar untuk mempelajari topologi. Teori
bilangan aljabar mempelajari berbagai cincin bilangan yang
menggeneralisasi himpunan bilangan bulat.
Dalam fisika, grup digunakan untuk merepresentasikan operasi
simetri, dan penggunaan teori grup dapat menyederhanakan
persamaan diferensial. Dalam teori pengukur , persyaratan simetri
lokal dapat digunakan untuk menyimpulkan persamaan yang
menjelaskan suatu sistem..

2. Unnsur-unsur Aljabar
Dalam aljabar, ada beberapa unsur yang membentuk aljabar, diantaranya

1. Variabel
Variabel sering disebut juga peubah, merupakan simbol atau lambang
yang mewakili suatu bilangan, sedang bilangan tersebut belum diketahui
nilainya secara jelas. Umumnya, variabel disimbolkan dengan huruf kecil.
Contohnya adalah penggunaan variabel x dan y pada 5x+2y.
2. Suku
Suku adalah nilai yang menyusun suatu bentuk aljabar, baik berwujud
variabel+koefisien maupun konstanta. Terdapat berbagai macam bentuk
aljabar, diantaranya

 Suku satu (tidak memiliki tanda operasi hitung atau selisih). Contohnya :
3x, 4y2, 5p
 Suku dua (terdapat satu tanda operasi hitung atau selisih). Contohnya:
4x+y, 5p+3r, 7x2+7
 Suku tiga (terdapat 2 tanda operasi hitung atau selisih). Contohnya :
3a+b+3, x+y+5z

3. Koefisien
Koefisien adalah faktor konstanta dari suatu suku, berupa sebuah
bilangan yang menempel pada variabel. Misalnya pada 3x maka 3 adalah
koefisiennya.

4. Konstanta
Konstanta merupakan suku pada aljabar yang tidak memuat variabel,
hanya berupa bilangan saja. Contohnya pada aljabar 3x+8 maka 8 adalah
konstantanya.
5. Eksponen (Pangkat)

Suatu variabel dalam suatu bentuk aljabar dapat memuat pangkat (eksponen).
Operasi pangkat mempunyai prioritas kedua sejajar dengan operasi akar setelah
tanda kurung dalam operasi hitung matematika.

Misalnya nilai x  adalah 4, maka dapat dihitung nilai y  sebagai berikut:

6. Derajat

Derajat pada suatu bentuk aljabar adalah nilai pangkat tertinggi yang dimuat
variabel bentuk aljabar, berikut contohnya:
Bentuk Aljabar Derajat

3x 1

3x2 + 1 2

3x2 + 2x + 1 2

4x4 + 2y2 + 1 4

5x6 + y 6

7. Suku 

Suku pada bentuk aljabar adalah total elemen yang dimuat oleh suatu bentuk
aljabar. Suku digunakan untuk mempermudah mengkomunikasikan bentuk
aljabar sehingga mudah untuk dibahasakan, berikut contohnya:

Aljabar s1 s2 s3 s4 suku

2x 2x - - - 1

2x+1 2x 1 - - 2

3x2+2x-1 3x2 2x 1 - 3

4x3+3x2+2x-1 4x3 3x2 2x 1 4

dan lainnya ... ... ... ... ...

Suku-suku bentuk aljabar dibedakan menjadi suku sejenis dan suku tak sejenis:
7.1 Suku Sejenis 

Suku sejenis adalah suku-suku yang mempunyai variabel dengan pangkat yang
sama.

a) x, 2x, 3x, 4x, dan lain-lain.

b)  xy3, 2xy3, 8xy3, dan lain-lain.

7.2 Suku Tak Sejenis

Suku tidak sejenis adalah suku-suku yang tidak mempunyai variabel yang sama.

a) 2x, 2y, 3z, 4w, dan lain-lain.

b) 8xy3, 3xy, dan lain-lain.

3. Operasi Hitung Pada Aljabar

1. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar

Operasi ini hanya dapat dilakukan pada suku-suku yang sejenis.

2. Perkalian

Pada perkalian bilangan bulat berlaku sifat distributif a(b+c)=ab+ac dan a(b-


c)=ab-ac. Sifat ini juga berlaku untuk bentuk aljabar.
(a)perkalian variabel dengan konstanta, (b) perkalian antar variabel, dan (c)
perkalian bentuk aljabar dengan konstanta.
(a) Perkalian Variabel dengan Konstanta

Cara perkalian variabel dengan konstanta adalah dengan mengali koefisien


variabel dengan konstanta yang dikalikan.

ax × b = (a × b)x
Dengan "x" menyatakan variabel; "a" menyatakan koefisien x;
dan "b" menyatakan konstanta.

Contoh 1:

3x × 4
= (3 × 4)x
= 12x

Contoh 2:

3y × (-2)
= (3 × (-2))y
= -6y

Contoh 3:

4 × 5 × 7z
= (4 × 5 × 7)z
= 140z

(b) Perkalian Antar Variabel

Cara perkalian antar variabel adalah dengan menghitung perkalian koefisien


lalu dilanjutkan dengan mengali variabel-nya. Perkalian variabel yang sama
dapat ditulis dalam bentuk pangkat, misalnya y × y = y2 (dijelaskan pada
bagian B).

ax × by = (a × b)xy

Dengan "x & y" menyatakan variabel dan "a & b" menyatakan masing-masing


koefisien-nya.
Contoh 1:

x × y × z
= xyz

Contoh 2:

3x × 6y
= (3 × 6)xy
= 18xy

Contoh 3:

2a × 7b
= (2 × 7)ab
= 14ab

Contoh 4:

4x × 3y + 7z
= (4 × 3)xy + 7z
= 12xy + 7z

# Ingat operasi penjumlahan hanya bisa dilakukan saat kedua operan


mempunyai variabel yang sama atau sukunya sejenis.

(c) Perkalian Bentuk Aljabar dengan Konstanta

Cara perkalian bentuk aljabar dengan konstanta adalah dengan


menggunakan sifat distributif perkalian untuk memperluas proses
perhitungan. Mengingat pelajaran terdahulu mengenai sifat operasi hitung
bilangan, berikut 2 konsep dasar sifat distributif perkalian.

# Distributif Perkalian Terhadap Penjumlahan


a × (b + c) = (a × b) + (a × c) = d

# Distributif Perkalian Terhadap Pengurangan


a × (b - c) = (a × b) + (a × (-c)) = e

Tips: Penggabungan nilai negatif terhadap proses perkalian dapat


mempermudah perhitungan yang lebih rumit

3. Perpangkatan

Dalam bilangan bulat Operasi perpangkatan dapat diartikan sebagai perkalian


berulang dengan bilangan yang sama. Hal yang sama berlaku untuk aljabar,
pada perpangkatan aljabar koefisien tiap suku ditentukan menurut segitiga
pascal.

4. Pembagian

Hasil dari pembagian dua buah bentuk aljabar diperoleh dengan terlebih dahulu
menentukan faktor sekutu dari masing-masing selanjutnya melakukan pembagian pada
pembilang dan penyebutnya.

5. Substitusi Pada Bentuk Aljabar

Nilai dari suatu bentuk aljabar dapat diperoleh dengan mensubstitusikan sembarang
bilangan pada variabel bentuk aljabar tersebut.

6. KPK dan FPB Bentuk Aljabar

Dalam menentukan KPK dan FPB bentuk aljabar dapat dilakukan dengan menyatakan
bentuk-bentuk aljabar menjadi perkalian faktor-faktor primanya.
Pecahan Bentuk Aljabar

1. Menyederhanakan Bentuk Pecahan Aljabar

Pecahan bentuk aljabar dikatakan mempunyai bentuk paling sederhana apabila pembilang
dan penyebutnya tidak mempunyai faktor persekutuan kecuali 1 serta penyebutnya ≠0.
Untuk menyederhanakan pecahan bentuk aljabar dapat dilakukan dengan membagi
pembilang dan penyebutnya dengan FPB dari keduanya.

2. Operasi Hitung Pecahan Aljabar Dengan Penyebut Suku Tunggal

a. Penjumlahan

Penjumlahan dari pecahan aljabar dilakukan dengan cara yang sama seperti halnya
pecahan biasa, yaitu dengan menyamakan penyebut dari pecahan dengan cara mencari
KPK nya kemudian baru dijumlahkan. Perhatikan contoh berikut.

b. Perkalian dan Pembagian


Perkalian dari pecahan aljabar tidak jauh berbeda dengan perkalian pecahan biasa.
Perhatikan contoh berikut :

c. Perpangkatan Pecahan Bentuk Aljabar

Perpangakatan merupakan perkalian


berulang dengan bilangan yang sama, hal
tersebut juga berlaku dengan perpangkatan
bentuk aljabar.

Anda mungkin juga menyukai