Anda di halaman 1dari 3

Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Dalam Upaya Pencegehan Kejadian Diare Di Wilayah

Kerja Puskesmas Ampenan.

Anak-anak merupakan salah satu golongan penduduk yang berada dalam situasi rentan,
dalam kehidupannya di tengah masyarakat. Kehidupan anak dipandang rentan karena memiliki
ketergantungan tinggi terhadap orang tua. Jika orang tua lalai menjalankan tanggung jawabnya,
maka anak akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang
sering terjadi pada anak adalah diare. Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya
frekuensi berak lebih dari biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan
kosistensi tinja dari penderita (Suharyono, 2011).

Diare mempunyai prevalensi kejadian pada kalangan bayi dan anak-anak cukup tinggi.
WHO memperkirakan 70% penyakit diare terjadi karena makanan yang terkontaminasi.
Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di
Indonesia, karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Survei morbiditas yang
dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat
kecenderungan insidens naik. Pada data riskesdas tahun 2018 khususnya di NTB, terlihat
kencendrungan insidens naik yang artinya penyakit ini tidak dapat disepelekan.

Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting
karena merupakan penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan angka kematian anak
diberbagai Negara termasuk Indonesia. Diperkirakan lebih dari 1,3 miliar serangan dan 3,2 juta
kematian per tahun pada balita disebabkan oleh diare. Setiap anak mengalami episode serangan
diare rata-rata 3,3 kali setiap tahun. Lebih kurang 80% kematian terjadi pada anak berusia kurang
dari dua tahun. (Suraatmaja, S. 2010).

Pada pelaksanaan kerja nyata di wilayah Puskesmas Ampenan kasus diare menjadi salah
satu kasus yang dipilih sebagai program unggulan oleh mahasiswa Poltekkes Matarm hal ini
disebabkan karena kasus diare di Wilayah Puskesmas Ampenan pada tahun 2019 lumayan tinggi
khususnya di Ampenan tengah, adapun faktor penyebab terjadinta kasus tersebut adalah
kurangnya kesadaran atau pengetahuan masyarakat mengenai PHBS, kebiasaan masyarakat
minum air yang tidak dimasak, serta menyajikan makanan yang kurang bersih. Beberapa faktor
diatas lah yang menyebabkan angka kejadian diare yang cukup tinggi di wilayah ampenan.

Pada saat mengalami diare, kondisi tubuh menjadi lemah, lemas, dan terasa letih karena
kekurangan cairan. Hal ini perlu diperhatikan karena kekurangan cairan dapat menyebabkan
gangguan fungsi tubuh, mulai dari gangguan ringan hingga gangguan berat yang mengancam
nyawa. Kekurangan cairan juga dapat menyebabkan menurunnya imunitas tubuh, hal ini
berkaitan juga dengan penyakit yang sedang marak menyebar di dunia yaitu Covid-19.
Dalam keadaan pandemic yang sedang berlangsung ini salah satu hal yang perlu
diperhatikan pada anak-anak adalah imun tubuh. Sistem imun adalah sistem daya tahan tubuh
terhadap serangan substansi asing yang terpapar ke tubuh kita. Substansi asing tersebut bisa
berasal dari luar maupun dalam tubuh sendiri. Contoh subtansi asing yang berasal dari luar tubuh
(eksogen) misalnya bakteri, virus, parasit, jamur, debu, dan serbuk sari. Sedangkan substansi
asing dari dalam tubuh dapat berupa sel-sel mati atau sel-sel yang berubah bentuk dan fungsinya.
Substansi-substansi asing tersebut disebut imunogen atau antigen.

Oleh sebab itu upaya pencegahan diare agar tidak terjadinya kekurangan cairan yang
dapat menyebabkan menurunnya imunitas tubuh bergantung terhadap perilaku ibu, bapak, atau
siapapun yang merawat anak tersebut. Menurut Notoatmodjo (2011) memaparkan bahwa
perilaku kesehatan (health behavior) adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang, baik yang
dapat diamati (observable) maupun yang tidak dapat diamati (unobservable), yang berkaitan
dengan pemeliharaan dan meningkatkan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan ini mencangkup
mencegah atau melindungi diri dari penyakit dan masalah kesehatan lainnya.

Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang dan
berpengaruh terhadap praktek baik secara langsung atau tidak langsung melalui perantara sikap.
Praktek seseorang dibentuk oleh interaksi individu dengan lingkungan khususnya yang
menyangkut pengetahuan dan sikap terhadap objek.

Pengetahuan ibu, bapak, ataupun yang merawat anak tersebut mengenai diare meliputi
pengertian, penyebab, gejala klinis, pencegahan, dan cara penanganan yang tepat dari penyakit
diare pada balita, dan berperan penting dalam penurunan angka kematian dan pencegahan
kejadian diare serta malnutrisi pada anak. Pengetahuan juga mempengaruhi tindakan ibu, bapak,
serta yang merawat anak tentang pencegahan terhadap suatu penyakit khusus nya diare.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia yakni indera
penglihatan, pendengaran penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam
terbentuknya perilaku, oleh karena itu pengetahuan memiliki peran dalam terbentuknya perilaku
hidup bersih dan sehat pada keluarga yang kemudian juga akan mempengaruhi kejadian diare
pada anaknya.

Oleh sebab itu dengan diadakannya kuliah kerja nyata (KKN) di Wilayah Puskesmas
Ampenan ini mahasiswa dari gabungan ke-4 jurusan yaitu Perawat, Bidan, Analis kesehatan
serta Gizi memiliki alternative yaitu dengan memberikan penyuluhan dengan menggunakan
media permainan Ludo yang dirancang agar pengetahuan meningkat untuk anak-anak serta
pemberian demonstrasi pembuatan makanan sehat untuk orang tua agar pengetahuannya
meningkat tentang bagaimana contoh pemberian makanan untuk anak-anak agar tidak mudah
terkena diare serta makanan apa saja yang perlu diperhatikan pada saat anak sedang diare
sehingga hal ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan serta kesadarakan
masyarakat untuk hidup sehat dan dapat menekan angka terjadinya diare di Wilayah Puskesmas
Ampenan.

Anda mungkin juga menyukai