Anda di halaman 1dari 5

FILM PENDEK BAHASA INDONESIA KREATIF

SMP KATOLIK DELI MURNI BANDAR BARU

PINTAR VS BODOH
Naskah Karya:
Dayni Siagian, S.Pd

Pemeran

LUSI diperankan oleh Audy Milla br Tarigan


LENRIA diperankan oleh Virgy Valencia br Sembiring

SMP KATOLIK DELI MURN BANDAR BARU


BANDAR BARU,SIBOLANGIT
2020

1
LENRIA:
Aku ingin curhat
LUSI:
Aku juga ingin curhat
LENRIA:
Ahh kau ini, kenapa di saat aku mau curhat kau juga mau curhat, persahabatan macam apa kita
ini?
LUSI:
Kita sahabat?, oh kupikir kita hanya sebatas teman
LENRIA
Oke kutarik kata-kata ku, kita hanya teman
LUSI:
Ga baik menelan ludah sendiri, gapapa kok aku senang jadi sahabat mu
LENRIA:
Aku juga… (kesal-kesal sedikit jijik) kenapa jadi sok mesra gini sih? Jijik tau.
LUSI:
Hahahaha.. jadi gak kau mau curhat?
LENRIA:
Jadi, siapa dulu kamu atau aku?
LUSI:
Ayo kita suit…
LENRIA:
Arghhh kayak bocah.. ya sudah kau aja dulu
LUSI:
Okeee.. aku mau bertanya.. kenapa aku bodoh dan kau pintar??
LENRIA:
Bodoh dan pintar dalam hal apa dulu…
LUSI:
Di kelas lah, aku selalu mendapat nilai rendah, langganan dihukum sama guru,dijewer,dijemur
arghhh semua lah, sedangkan kau selalu maju ke depan kelas dengan lancar menjelaskan apa
yang ditanyakan guru, dipercaya dan selalu mendapat rangking.
LENRIA:
Terkadang aku juga bosan menjadi orang pintar dan selalu rangking di kelas, kau tahu di tahun
2020 ini menjadi juara di kelas seakan aku dikucilkan satu dunia, dibully dan malah menjadi
malu sendiri ketika teman-teman mu mengatakan “cieeee kesayangan guru”
LUSI:
Tapi kau kan enak, dipuji semua guru, nama mu selalu menjadi pembicaraan baik di kantor guru
ataupun dimanapun, bahkan kau juga sering mendapat hadiah dari orangtua mu.
LENRIA:
Hadiah?, hadiah apa? Orangtua ku tak pernah memberi apresiasi sedikit pun. Di setiap momen
bagi rapor tak jarang aku mendapat 3 besar, aku bahagia pulang ke rumah dengan harapan
mendengar ucapan selamat aja ama jabat tangan dari mereka tapi itu ga pernah aku dapatkan rasa
nya tak ada yang bahagia atas semua pencapaianku.
LUSI:
Aku ga pernah tau ternyata masalah hidupmu besar juga ya, aku turut sedih Len (memeluknya)..
(terdiam sejenak dan bingung) kenapa jadi kau yang curhat?

2
LENRIA:
Oh iya sorry Lus hahaha terbawa suasana
LUSI:
Jadi apa jawaban dari pertanyaan ku tadi Len?
LENRIA:
Gini Lus, aku uda lihat kau dan bagaimana kehidupan mu dengan orangtua mu. Kau lebih
beruntung dari aku
LUSI:
Tapi aku ingin jadi pintar dan bisa menyaingimu Len
LENRIA:
Ga usah seperti aku Lus, malah aku yang ingin sepertimu.
LUSI:
Kau ingin menjadi orang bodoh?
LENRIA:
Bukan, kau aja lah aku gak. Tapi kehidupan mu Lus, kau bahagia bersama keluargamu
sedangkan aku berbanding 180 derajat.
LUSI:
Tapi aku sering melawan orangtua ku Len
LENRIA:
Itu lah kurang ajar mu terkadang, dikasih orangtua yang perhatian, sayang. kau malah menyia-
nyiakan. Itu lah hidup. yang enak di sia-siakan, jika uda sakit ditangisi. Goblok!
LUSI:
Kok kau ngegas!!
LENRIA:
Iya lah.. hidupmu uda enak, mapan ortumu perhatian, sayang… kau tahu aku!!... bangun pagi aja
pun aku harus memasak sarapanku sendiri, mereka orangtua ku 2 jam sebelum aku bangun
mereka uda sibuk kerja!
LUSI:
Tapi kau pintar, kau selalu juara kelas itu yang ga bisa kudapatkan!
LENRIA:
Apalah arti itu semua Lusi!!
LUSI:
Ya itu semua berarti dong, dengan kepintaran mu kau bisa jadi apa aja nanti, guru, dokter atau
bahkan presiden bisa kau genggam.
LENRIA:
Apakah ada seorang guru yang sakit jiwa nya, depresi otak nya! Ga ada arti kepintaran jika hati
ga bahagia Lus!
LUSI:
Jadi aku harus apa?
LENRIA:
Ambil tangan bapak dan mamakmu, minta maaf dan berjanjilah kepada hatimu dan mereka
bahwa kau akan rajin belajar dan mengubah tingkahmu. itu saja. Terlihat mudah memang tapi
akan sulit jika kau tak cepat melakukan nya.
LUSI:
Gitu ya?

3
LENRIA:
Iya lah..
LUSI:
Oke.. terima kasih Len
LENRIA:
Gitu aja?
LUSI:
Apa.. kenapa?, aku uda mengucapkan terima kasih kan?
LENRIA:
Hanya itu aja?
LUSI:
Lah jadi apa lagi?
LENRIA:
Ohhh jadi begini yang nama nya sahabat?
LUSI:
Apaan sih, kok kau tiba-tiba marah!!
LENRIA:
Marah lah, ternyata bukan Cuma otak mu yang bodoh, ahlakmu juga goblok!
LUSI:
Hee santai lah, daritadi kau selalu ngatain aku bodoh goblok!, emang aku goblok kenapa rupa
nya?!.. emang kau, orang kurang perhatian!!
LENRIA:
Kurang ajar!!.. setidak nya otak ku bisa lebih berfungsi dari otak kau!
LUSI:
Cukup!!!.. sampai di sini persahabatan kita!
LENRIA:
Sahabat??... menjadi seorang teman pun otak mu ga sanggup!
LUSI:
(marah dan bergegas pergi)
LENRIA:
(marah dan bergegas pergi)
(KETIKA MEREKA PERGI DARI TEMPAT DUDUK MEREKA MASING-MASING DI
DEPAN NYA MEREKA SALING BERTUBRUKAN DAN TERJATUH, MEREKA SAMA-
SAMA MERASAKAN SAKIT KEMUDIAN SALING MENATAP DENGAN WAJAH
KESAL)

LENRIA:
Aku kesal sama mu
LUSI:
Aku lebih kesal sama mu, kau selalu saja bilang aku goblok
LENRIA:
Memang..
LUSI
Kannnnn (kembali kesal)
LENRIA:
Aku wajar mengatakan itu!

4
LUSI:
Apa karna aku rangking akhir dan kau juara
LENRIA:
Bukan, rangking tidak menentukan masa depan, bodoh!
LUSI:
Jadi apa?
LENRIA:
Kau ga peduli dengan ku, !
LUSI:
Lahhhhh….. (berpikir, kemudian memegang pundak Lenria) dalam hal apa?
LENRIA:
Aduhhhhhhhh
LUSI:
(berpikir dan menatap Lenria dengan kebingungan) ohhhhhhhhh….. (kemudian memeluk
Lenria)
LENRIA:
Kenapa kau memeluk ku
LUSI:
Ga tau, Cuma aku pengen aja memeluk mu
LENRIA:
Nah kan masih aja…(mencoba melepaskan, tapi ditolak Lusi)
LUSI:
Becanda… oke maafkan aku ya sahabat, maklum atas keterlambatan ku dalam berpikir. Aku tau
keadaan mu dan hatimu… satu-satu nya solusi mu, dulu mama ku pernah berkata “jika
pergumulan dan masalah hidup kita lebih berat dari yang kita sanggupi, serahkan semua kepada
Tuhan, berdoa bila perlu berpuasa agar Tuhan bisa menjamah hati orangtua mu”
LENRIA:
Kau benar Lus, aku selalu sering bersungut-sungut tapi jarang meminta kepada TUHAN.. kali ini
kau benar.. terima kasih ya Lus..
LUSI:
Aku juga berterima kasih, karena pertemuan kita kali ini banyak membuka pola pikir ku.. terima
kasih sahabat
LENRIA:
(melepaskan pelukan) kita hanya teman bukan sahabat
LUSI:
Ga peduli dengan status yang penting kau sudah menginspirasiku
LENRIA:
Kau juga (kembali merasa jijik) nah kan kenapa sok sweet lagi (kemudian lari)
LUSI:
Len…. Terima kasih (teriak dan senyum)

Anda mungkin juga menyukai