Anda di halaman 1dari 18

Nama : Ahmad Yani

NIM : 1905026078

Prodi/Kelas : Pendidikan Kimia/ B

Rangkuman Materi Perkembangan Peserta Didik

A. Individu dan Karakteristiknya

1. Pengertian Individu

“Manusia” adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang.
sejak ratusan tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi salah satu obek filsafat , baik
objek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun objek materiil yang
mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dan dengan berbagai kondisinya.
Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai makhluk yang berpikir atau “homo
sapiens”, makhluk yang berbentuk atau “homo faber”, makhluk yang dapat dididik atau
“homo educandum”, dan seterusnya merupakan pandangan-pandangan tentang manusia
yang dapat digunakan untuk menetapkan cara pendekatan yang akan dilakukan terhadap
manusia tersebut. (Sunarto, 2013: 1-2)

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakam oleh Allah SWT.
Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan
tugas mereka sebagai khalifah di bumi ini. Fungsi dan tugas manusia sebagai khalifah di
muka bumi adalah harus bermanfaat bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain, sedangkan
tugas manusia yang hakiki adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(Sutrina, 2013: 2)

Manusia adalah makhluk hidup, dalam diri manusia terdapat apa yang terdapat
dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khusus. Dia berkembang, bertambah besar,
makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya,
merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk
memenuhinya. (Sutrina, 2013: 2)
Menurut Sutrina (2013: 3-5) Beberapa definisi manusia menurut pakar dalam
berinteraksi dengan peserta didik.

a. Manusia adalah makhluk utama, yaitu di antara semua makhluk natural dan
supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat yang mulia.

b.Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yang luar biasa dan tidak dapat
dijelaskan: kemudian dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai
kausalitas sebagai sumber utama yang bebas kepadanya dunia alam (world of nature),
sejarah, dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus-menerus melakukan
campur tangan dan bertindak atas rangkaian deterministis ini,

c. Manusia adalah makhluk yang sadar. Sifat ini adalah kualitasnya yang paling
menonjol.kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yang menakjubkan, ia
memahami aktualisasi dunia eksternal, menyikap rahasia yang tersembunyi dari
pengamatan, dan mampu menganalisis masing-masing realita dan peristiwa, ia tidak
tetap tinggal pada permukaan serba-indra dan akibat saja, tetapi mengamati apa yang
ada di luar pengindraan dan menyimpulkan penyebab dari akibat.

d.Manusia adalah makhluk yang sadar diri. Artinya bahwa ia adalah satu- satunya
makhluk hidup yang mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri.

e. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan
diriya secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan.

f. Manusia adalah makhluk idealis; pemuja yang ideal. Artinya, ia tidak pernah puas
dengan apa yang ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yang
seharusnya.

g.Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai


nilai. Nilai terdiri dari ikatan yang ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku,
perbuatan atau dimana suatu motif yang lebih tinggi daripada motif manfaat timbul.

h.Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami. Ia mempunyai esensi uniknya
sendiri dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yang bersifat istimewa
dan mulia.
2. Karakteristik Individu

Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan
karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan
merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut
faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Pada masa lalu ada keyakinan,
kepribadian terbawa pembawaan (heredity) dan lingkungan; merupakan dua faktor yang
terbentuk karena faktor terpisah, masing-masing mempengaruhi kepribadian dan
kemampuan individu bawaan dan lingkungan dengan caranya sendiri-sendiri. Namun
kemudian disadari bahwa apa yang dipikirkan dan dikerjakan seseorang, atau apa yang
dirasakan oleh seorang anak, remaja atau dewasa. Merupakan hasil dari perpaduan
antara apa yang ada di antara faktor-faktor biologis yang diturunkan dan pengaruh
lingkungan. (Sunarto, 2013: 4-5)

A. Pertumbuhan
Menurut Mohammad Ali dan Asrori dalam buku psikologis remaja, pertumbuhan
yang terjadi sebagai perubahan individu lebih mengacu dan menekankan pada aspek
perubahan fisik kearah lebih maju. Dengan kata lain, istilah pertumbuhan dapat
didefinisikan sebagai proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinu
serta berlangsung dalam periode tertentu.
1. Pengertian pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambahnya berat, panjang atau tinggi badan, tulang dan
otot-otot menjadi lebih kuat, lingkar tubuh menjadi lebih besar, dan organ tubuh
menjadi lebih sempurna. Pada akhirnya pertumbuhan ini mencapai titik akhir, yang
berarti bahwa pertumbuhan telah selesai.
2. Karakteristik pertumbuhan individu
Secara fisisk, kode bawaan dibawa oleh zat biokimia yang disebut gen dan
kromosom. Genitip adalah suatu konfigurasi khusus dari sekelompok gen, fenotip
adalah karakteristik seseorang yang dapat diamati atau diukur. Ekstroversi-introversi
dipengaruhi oleh faktor bawaan secara sedang.
Genetika prilaku adalah bidang yang mempelajari sejauh mana dan bagaimana
faktor bawaan berpengaruh pada prilaku. Tanpa gen, taka da organisme, tanpa
lingkungan tak ada organisme. Karena pengaruh lingkungan tergantung pada
karakteristik bawaan genetik, maka dikatakan bahwa kedua faktor tersebut
berinteraksi. Kurva tumbuh kembang meliputi kurva perkembangn umum, terdiri dari
pertumbuhan aspek tulang dan otot, kurva reproduktif, kurva otak dan kepala, dan
kurva kelenjar limfoit. Beberapa ahli biologi percaya bahwa ada lonjakan
pertumbuhan otak.
3. Pertumbuhan sebelum dan setelah lahir
Pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih
panjang, dan prosesnya terjadi sejak manusia belum lahir hingga dewasa. Masa
Sebelum Lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat
kompleks, karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan
tersusunnya jaringan saraf yang membentuk sistem yang lengkap.
Prtubahan fisik manusis setelah lahir merupakan kelanjutan pertumbuhan sebelum
lahir. Proses perubahan fisik manusia berlangsung sampai masa dewasa, selama tahun
pertama dalam pertumbuhannya, ukuran panjang badannya akan bertambah sekitar
sepertiga dari panjang badan semula dan berat badannya akan bertambah menjadi
sekitar tiga kalinya. Sejak lahir hingga dengan umur 25 tahun, perbandingan ukuran
badan manusia dari pertumbuhan yang kurang proposional pada awal terbentuknya
manusia sampai dengan proporsi yang ideal sampai dewasa.
4. Teori Muss (1968) tentang urutan perubahan- perubahan fisik anak perempuan dan
laki-laki.
a. perubahan fisik yang terjadi pada anak perempuan yaitu, pertumbuhan tulang-
tulang, badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang, tumbuh
payudara.Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan, mencapai
pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya, bulu kemaluan
menjadi kriting, menstruasi atau haid, tumbuh bulu-bulu ketiak.
b. pada anak laki-laki peubahan yang terjadi antara lain; pertumbuhan tulang-tulang,
testis (buah pelir) membesar, tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan
berwarna gelap, awal perubahan suara, ejakulasi (keluarnya air mani), bulu
kemaluan menjadi keriting, pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat
maksimum setiap tahunnya, tumbuh rambut-rambut halus diwajaah (kumis,
jenggot), tumbuh bulu ketiak, akhir perubahan suara, rambut-rambut diwajah
bertambah tebal dan gelap, dan tumbuh bulu dada.

Pada dasarnya perubahan fisik remaja disebabkan oleh kelenjar pituitary dan
kelenjar hypothalamus. Kedua kelenjar itu masing-masing menyebabkan terjadinya
pertumbuhan ukuran tubuh dan merangsang aktivitas serta pertumbuhan alat kelamin
utama dan kedua pada remaja

5. Proses fisiologis yang mempengaruhi pertumbuhan


Dalam proses fisiologis, proses yang merupakan proses fungsional pada tingkat
seluler dimana pertumbuhan dan perkembangan akan melibatkan berbagai macam
hormon dan vitamin. Hormon dan vitamin memiliki fungsi yang spesifik pada setiap
tingkat pertumbuhan dan perkembangan.
B. Perkembangan
Menurut ahli psikologi, perkembangan kehidupan pribadi seseorang dipengaruhi oleh
faktor keturunan (pembawaan) dan dari faktor lingkungan (pengalaman).
1. Pengertian perkembangan
Perkembangan adalah perubahan yang bersifat kualutatif yang di dalamnya
berupa perubahan secara psikologis.
2. Karakteristik perkembangan
Bayi baru lahir menunjukkan tempramen dan kemampuan dasar yang bersifat
individual. Artinya, setiap individu menunjukkan perbedaan dan karakteristik pada
setiap tahap perkembangan. Karakteristik perkembangan itu disebut Erickson
dengan istilah perbedaan krisis psikologis yang harus diatasi individu sebelum dapat
mengatasi krisis psikologis pada tahap berikutnya. Jika seseorang mampu mengatasi
krisis psikologis pada periode tertentu, masa bayi, misalnya, maka ia akan sukses
menjalani kehidupan pada tahap berikutnya. Sebaliknya, bila individu gagal
mengatasi krisis psikologis itu, makamia akan mengalami gangguan penyesuaian diri
(maladapitive) da nisi-isukehidupan pada tahap perkembangan berikutnya.
3. Prinsip-prinsip perkembangan
a. Kesehatan dan proses belajar sebagai dasar perkembangan
Secara biologis, bayi belum matang untuk berbicara atau berjalan pada usia
empat bulan. Kematangan adalah proses tumbuh kembang biologis, secara
biologis perubahan yang terjadi diotak dan sistem saraf pusatlah yang menentukan
perubahan pada aspek kongnitif dan fisik anak. Pada akhirnya, itulah yang akan
menentukan kapan anak siap melakukan keterampilan tertentu. Kematangan
terprogram secara genetis dan bersifat potensial.
b. Proses perkembangan konkret dan sederhana menuju kompleksitas
Perkembangan kongnitif anak akan tampak dari perkembangan jawabannya.
Pada usia dua tahun ia bila melihat hubungan dari dua benda pada hal konkret
yang dilihatnya. Selanjutnya, anak usia 3-5 tahun mulai bisa melihat hubungan
antara dua benda, tetapi masih tetap melihat secara konkret.
c. Tumbuh kembang proses yang berkelanjutan
Seiring dengan perkembangannya anak menambah atau mengembangkan
keterampilan-keterampilan yang sebelumnya telah dikuasainya. Keterampilan
menjadi dasar perkembangan selanjutnya.sebagian besar anak mengikuti pola
perkembangan yang sama.
d. Tumbuh kembang dari keterampilan umum ke khusus
Salah satu contoh prinsip ini adalah perkembangan motoric anak. Gerakan
fisik anak awalnya sangat umum, tidak terarah dan dikendalikan secara reflex,
dimulai dari motoric kasar, berkembang kearah motoric luas. Anak mula-mula
menggengam benda kecil denga tangannya sebelum memungutnya dan
menggunakan jarinya sebagai terampil.
e. Perbedaan individual pada proses tumbuh kembang setiap anak
Meskipun pola perkembangan dan tahap-tahap nya relative sama pada setiap
anak, masing-masing memiliki “jadwal” tersendiri untuk menguasai keterampilan
tertentu. Misalnya, beberapa anak mungkin sudah bisa berjalan pada usia sepuluh
bulan, sedangkan anak lain baru setelah ulang tahunnya yang pertama.
f. Partisipasi aktif dalam proses perkembangan dan belajar
Proses belajar melibatkan penyususnan pengetahuan pada diri anak, bukan
transfer informasi dari orang tua. Anak akan membangun pemahamannya melalui
eksplorasi, interaksi dengan lingkungannya dan meniru model prilaku. Anak
memerlukan kesempatan untuk belajar dari pengalaman sendiri.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
a. Faktor keturunan (Nature)
Seperti yang kita ketahui bahwa, warna kulit, bentuk tubuh dan.lain-lain
tersimpan dalam gen. Gen terdapat dalam kromosom, yang dimiliki oleh setiap
manusia dalam setiap selnya. Setiap orang memiliki berbagai kemampuan dan
kapasitas yang diturunkan kepadanya dan menentukan kemajuan perkembangan
diri orang tersebut. Hal ini juga membatasi perkembangan dan pertumbuhan
individu dalam banyak cara, dan berkaitan dengan jenis kelamin, kecerdasan, dan
kemampuan khusus lainnya.
b. Faktor hormonal
Pada keadaan hipopituitarisme terjadi gejala-gejala anak bertubuh pendek, alat
genitalia kecil, umur tulang melambat, dan hipoglikemia berat. Hal sebaliknya
terjadi pada hiperfungsi pituitari, kelainan yang timbul adalah akromegali (bila
terjadi setelah pubertas) yang diakibatkan oleh hipersekresi GH dan pertumbuhan
linier serta gigantisme bila terjadi sebelum pubertas.
c. Faktor gizi
Proses tumbuh kembang anak berlangsung pada berbagai tingkatan sel, organ dan
tubuh dengan penambah jumlah sel, kematangan sel, dan pembesaran ukuran sel.
Selanjutnya setiap organ dan bagian tubuh lainnya mengikuti pola tumbuh
kembang masing-masing. Dengan adanya tingkatan tumbuh kembang tadi akan
terdapat rawan gizi.

d. Faktor lingkungan (nuture)


Lingkungan juga berperan besar bahkan memegang kunci untuk macam – macam
perbedaan individu. Tidak ada orang yang mengalami lingkungan yang sama
sejak lahir hingga meninggal. Perbedaan individu timbul pada rangsangan dasar
yang diterima seseorang dari lingkungan internal dan eksternalnya, termasuk
keluarga, teman, tingkat ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya.
e. Faktor sosial budaya:
Faktor ekonomi sangat mempengaruhi keadaan sosial keluarga. Keadaan ekinomi
keluarga yang baik dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok setiap anggota
keluarga, dengan demikian akan lebih terjamin bagi anggota keluarga untuk
mendapatkan pendidikan yang baik pula.
5. Proses/alur perkembangan
Menurut Desmita (2009) berkenaan dengan proses perkembangan ini, ada tuga
hal yang secara esensial perlu dipahami, yakni : (1). sejak kapan dimulai dan berakhir
nya? (2). Bagaimana kecenderungan arah perkembangan nya? (3) Faktor-faktor apa
yang mempengaruhi nya. Secara faktual, perkembangan bukan dimulai sejak
kelahiran seseorang dari rahim ibunya, melainkan sejak terjadinya konsepsi, yakni
saat berlangsung nya pembuahan atau perkawinan (pertemuan sperma dan sel telur
atau ovum) yang menghasilkan benih manusia (zygote) yang kemudian berkembang
menjadi organisme atau janin (embrio) sebagai calon manusia yang dikenal sebagai
fetus (bayi dalam kandungan). Pada umumnya setiap fstus memerlukan waktu sekitar
sembilan bulan atau 266 hari sampai matang atau lahir.
Mulai sejak lahir, bayi menjalani masa kanak-kanak, remaja, dewasa, sampai hari
tuanya pada umumnya memerlukan waktu sekitar 60-70 tahun, yang sudah barang
tentu bervariasi pula sesuai dengan kondisi yang memungkinkan.
6. Tahap perkembangan
Menurut Erickson, sequence tahap-tahap perkembangan itu bersifat alamiah yang
memerlukan intervensi perawatan (nurture). Erickson membedakan tahap
perkembangan manusia atas 8 tahap, sebagaimana tampah pada table Tahap
Perkembangan berikut :
usia (tahun)
1. Masa bayi
0-1
2. Masa kanak-kanak
1 -2
3. Masa.pra sekolah
2-6
4. Masa sekolah
6 - 12
5. Masa remaja
12 - 18
6. Masa dewasa awal
19 - 40
7. Masa dewasa
40 - 65
8. Masa.tia
> 65
Pertama, perkembangan pada masa bayi (infancy), yaitu masa 0-1 tahun. Krisis
yang timbul adalah kepercayaan vs ketidakpercayaan, terutama dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Kedua, perkembangan pada masa prasekolah (toddler), yaitu masa usia 2-6 tahun,
terjadi krisis ekonomi (independensi) vs keragu-raguan atau rasa malu. Jika orang tua
memberi peluang kepada anak untuk mengembangkan inisiatif dan memahami anak
(menentramkan hati) ketika anak melakukan kesalahan, maka anak akan berkembang
kepercayaan dirinya untuk mengatasi masalah dan situasi masa depannya dalam
memperoleh pilihan-pilihan hidup, kontrol diri dan independensi. Sebaliknya, jika
orang tua overprotective atau menentang tindakan independensi anak, maka akan
berkembang prilaku negatif seperti perasaan malu atau ragu-ragu tentang kemampuan
sendiri.
Ketiga, perkembangan pada masa kanak-kanak (early childhood), yaitu usia 2-6
tahun. Krisis yang terjadi adalah inisiatif vs rasa bersalah. Mereka belajar mencapai
keseimbangan antara hasrat kebebasan dan tanggung jawab, belajar mengontrol
implus-implus dan fantasi kanak-kanak.
Keempat, perkembangan pada masa sekolah (elementary and middle school
years), yaitu usia 6-12 tahun. Krisis yang terjadi adalah kompetensi vs rendah hati.
Anak belajar membuat keputusan, memperoleh ketrampilan-ketrampilan untuk
bidang-bidang pendidikan dan pekerjaan tertentu, serta perkembangan potensi dasar.
Anak-anak akan menunjukkan suatu era transisi antara lingkungan keluarga dan
pergaulan dengan teman sebaya.
Kelima, perkembangan pada masa remaja (usia 12-18 tahun). Krisis yang terjadi
adalah identitas vs kebingunan peran (identity vs role confusion). Secara deskriptif,
remaja berfokus pada pertanyaan "siapa sata".
Keenam, masa dewasa (usia 19-40 tahun). Karakteristik pada periode ini adalah
keintiman vs isolasi. Secara deskriptif pada tahap ini, faktor penting adalah cinta dan
kasih sayang dalam menjalani hubungan persahabatan. Individu yang tidak sukses
dalam mencapai keakraban cenderung terisolasi, diliputi kekhawatiran dalam
melakukan suatu komitmen, dan menunjukkan sifat terganggu.
Ketujuh, tahap dewasa pertengahan (usia 40-65 tahun). Krisis pada tahap ini
adalah kebangkitan dan stagnasi. Erickson mendeskripsikan bajwa gerativitas
mengacu pada kemampuan.orang dewasa untuk melihat hal-hal diluar dirinya.
Sebagai contoh, membin keluarga melalui pengasuhan.
Kedelapan, masa dewasa akhir (usia > 65 tahun). Krisis integritas vs rasa putus
asa. Menurut Erickson pada usia ini seseorang akan mencapai integritas yang ditandai
dengan perannya dalam mewujudkan kehidupan yang bahagia dan sejahtera. Individu
yang sukses pada fase ini menunjukkan perasaan menyatu dengan diri nya dan orang
lain, dan tidak takut menghadapi kematian.
7. Tugas-tugas perkembangan
Tugas-tugas perkembangan Havighurst (1953) mengistilakan dengan "Developmental
Task". Tugas-tugas perkembangan diartikan nya sebagai suatu tugas yang timbul pada
suatu periode atau masa tertentu dalam kehidupan seseorang yang muncul pada saat atau
sakitar satu periode tertentu dan jika berhasil akan menimbulkan faserasa bahagia dan
membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikut nya.
Tugas-tugas perkembangan dapat dimaknakan sebagai berikut:
a. Tugas-tugas perkembangan adalah petunjuk-petunjuk yang memungkinkan seseorang
mengerti dan memahami apa tang diharapakan atau dituntut oleh masyarakat
dan.lungkungan lain terhadap seseorang dalam usia-usia tertentu.
b. Tugas-tugas perkembangan merupakan petunjuk bagi seseorang tentang apa dan
bagaimana yang diharapkan dari padanya pada masa yang akan datang.
Selabjutnya menurut Havighurst ada sepuluh tugas perkembangan yang harus di
selesaikan dengan sebaik-baiknya, Tugas tersebut antara lain :
a. Mampu menerima keadaan fisiknya
b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.
c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis
d. Mencapai kemandirian emosional
e. Mencapai kemandirian ekonomi
f. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan
untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat
g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua
h. Mengembangkan prilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk
memasuki dunia dewasa
i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan
j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.
8. Hukum-hukum perkembangan
a. Hukum tempo perkembangan
Menurut hokum ini, setiap anak memiliki tempo kecepatan perkembangan sendiri-
sendiri. Artinya, ada anak yang mengalami proses perkembangan dengan cepat,
sedang ada juga yang proses perkembangannya mengalami kelambatan. Adanya
hokum perkembangan ini, seharusnya orang tidak perlu merasa kecewa.
b. Hukum irama (ritme)
Hukum ini maksudnya perkembangan ada pola iramanya. Hokum irama ini berlaku
pada setiap manusia, baik dalam perkembangan jasmani maupun perkembangan
rohani tidak selalu dialami secara sistematis.
c. Hukum kesatuan organis
Menurut hokum ini anak adalah satu kesatuan organis, bukan merupakan suatu
penjumlahan atau sebuah kumpulan unsur yang berdiri sendiri. Jati satu sama yang
lainnya saling berkaitan dan mempengaruhi secara keseluruhan.
d. Hukum masa peka
Masa peka ialah masa ketika fungsi-fungsi jiwa menonjolkan diri keluar, dan peka
akan pengaruh rangsangan yang datang. Masa peka merupakan masa pertumbuhan
ketika suatu fungsi jiwa mudah sekali dipengaruhi dan dikembangkan.
e. Hukum mempertahankan diri dan mengembangkan diri
Pada diri anak terdapat hasrat yang pokok untuk mempertahankan dan
mengembangkan dirinya. Contohnya nafsu makan dan minum termasuk hasrat
mempertahankan diri, selanjutnya rasa ingin tahu, mengenal lingkungan, ingin
bergerak, kegiatan bermain termasuk dalam hasrat mengembangkan dirinya.
f. Hukum predistinasi
Hukum ini berarti nasib atau takdir, pada setiap umat beragama ada kepercayaan
terhadap nasib ataupun takdir yang telah ditetapkan oleh Allah, jadi sebaik, seperfek,
sepintar apapun kita tetap semua itu Allah yang merestui dan yang menghendakinya.
g. Hukum rekapitulasi
Pada hukum perkembangan tersebut individu ialah ulangan dari perkembangan
jenisnya. Dengan kata lain, ontogenese ialah rekapitulasi dari perkembangan yang
sejenis dan serupa. Otogenesis ialah perkembangan individu. Hokum rekapitulasi ini
perkembangan yang sedang dialami oleh anak adalah ulangan ringkas sejarah
kehidupan umat manusia.
C. Perkembangan individu pada masa prenatal dan masa bayi
1. Pengertian remaja dan perkembangan individu pada masa remaja
Remaja adalah sebagai masa peralihan dalam masa anak-anak kemasa dewasa,
istilah ini menunjukkan masa dari awal pubertas sampai tercapai nya kematangan,
biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan 12 pada wanita.
2. Perkembangan biologis/motoric
a. Perkembangan biologis : berkaitan dengan kemajuan seluler, organ dan sistem
tubuh. Kematangan merupakan kemajuan yang bersifat intrinsik dan
menggambarkan perubahan yang berkembang dalam suatu urutan sejalan dengan
bertambahnya usia.
b. Perkembangan motoric : perkembangan fisik motoric, anak usia dini mrmiliki
energy yang tinggi. Energy yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai kegiatan
yang diperlukan dalam meningkatkan keterampilan fisik, baik yang berkaitan
dengan peningkatan keterampilan motoric kasar maupun motoric halus.
3. Perkembangan kongnitif dan bahasa
a. Perkembangan kongnitif : Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif
menjadi populer sebagai salah satu domain atau wilayah/ranah psikologis manusia
yang meliputi setiap prilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman,
pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan dan
keyakinan. Sebagian besar psikolog terutama kognitivis (ahli psikologi kognitif)
berkeyakinan bahwa proses perkembangan kognitif manusia mulai berlangsung
sejak ia baru lahir. Bekal dan modal dasar perkembangan manusia, yakni
kapasitas motor dan sensori seperti yang telah penyusun uraikan dimuka, ternyata
sampai batas tertentu, juga dipengaruhi oleh aktivitas ranah kognitif. Pada bagian
ini, bahwa campur tangan sel-sel otak terhadap perkembangan bayi baru dimulai
setelah ia berusia lima bulan saat kemampuan sensorinya (seperti melihat dan
mendengar) benar-benar mulai tampak.
b. Perkembangan bahasa: Bahasa merupakan kemampuan untuk berkimunikasi
dengan orang lain. Dalam pengertian ini tercakup semua cara untuk
berkomunikasi, di mana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang
atau simbol untuk mengungkapkan suatu pengertian seperti dengan menggunakan
lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka.
Bahasa merupakan faktor hakiki yang membedakan manusia dengan hewan,
yang dengan manusia dapat mengenal atau memahami dirinya, sesama manusia,
alam, dan penciptanya serta mampu msmosisikan dirinya sebagai makhluk
berbudaya dan mengembangkan budayanya.Bahasa sangat erat kaitannya dengan
perkembangan berfikir individu. Perkembangan pikiran individu tampak dalam
perkembangan bahasanya yaitu kemampuan membentuk pengertian, menyusun
pendapat dan menarik kesimpulan.Untuk dapat berkomunikasi secara efektif
dengan orang lain dituntut kemampuan berbahasa. Bahasa merupakan faktor
esensial yang membedakan manusia dengan hewan.
4. Perkembangan social dan emosional
a. Perkembangan social : Perkembangan sosial dapat diartikan sebagai sequence dari
perubahan beekesinambungan dalam prilaku individu untuk menjadi makhluk
sosial. Prosea perkembangannya berlangsung secara bertahap sebagai berikut:
1. Masa kanak-kanak (0-3 tahun) subjektif.
2. Masa krisis (3-4 tahun) tort alter.
3. Masa kanak-kanak akhir (4-6 tahun) subjektif menuju objektif.
4. Masa anak sekolah (6-12 tahun) objektif.
5. Masa krisis II (12-13 tahun) pre-puber (anak tanggung).
b. Perkembangan emosional : Emosi merupakan suatu keadaan pada diri organisme
ataupun individu pada suatu waktu tertentu yang diwarnai dengan adanya gradasi
afektif mulai dari tingkatan yang lemah sampai pada tingkat yang kuat
(mendalam), seperti tidak terlalu kecewa dan sangat kecewa.
Berbagai emosi dapat muncul dalam diri seperti sedih, gembira, kecewa, benci,
cinta, marah. Sebutan yang diberikan pada emosi tersebut akan mempengaruhi
bagaimana anak berfikir dan bertindak mengenai perasaan tersebut. Sejak kecil ia
telah mulai membedakan antara perasaan satu dengan yang lain, karena perbedaan
tanggapan yang diberikan orang tua terhadap berbagai perasaan dan tingkah
lakunya. Emosi pada umumnya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat,
sehingga emosi berbeda dengan mood. Mood atau suasana hati umumnya
berlangsung dalam waktu yang relatif lama dari pada emosi, tetapi intensitasnya
kurang apabila dibandingkan dengan emosi.
5. Perkembangan nilai, moral dan sikap
a. Perkembangan moral : Adapun moralitas merupakan kemauan untuk menerima
dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral. Nilai-nilai moral
ini seperti:
 Seruan untuk berbuat baik kepada orang lain, memelihara ketertiban dan
keamanan, memelihara kebersihan dan memelihara hak orang lain
 Larangan mencuri, berzinah, membunuh, meminum minuman keras dan
bejudi. Seseorang dapat dikatakan bermoral, apabila tingkah laku ini
sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi kelompok sosialnya.
b. Perkembangan sikap : Sikap merupakan kesiapan atau keadaan siap untuk
timbulnya suatu perbuatan atau tingkah laku. Sikap juga merupakan organisasi
keyakinan-keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif ajek,
yang memberi dasar kepada orang untuk membuat respons dalam cara tertentu.
Sikap merupakan menentuan dalam tingkah laku manusia, sebagai reaksi sikap
selalu berhubungan dengan dua hal yaitu "like" atau "dislike" (senang atau tidak
senang, suka atau tidak suka). Mengacu pada adanya faktor perbedan individu
(pengalaman, latar belakang, pendidikan dan kecerdasan), maka reaksi yang
dimunculkan terhadap satu objek tertentu akan berbeda pada setiap orang.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu pada masa remaja, dan
upaya yang dilakukan
a. Hereditas (bawaan atau keturunan)
Merupakan karakteristik bawaan yang diturunkan dari orang tua biologis,
dalam kata lain hereditas berarti sifat keturunan yang dipengaruhi oleh faktor
genetik yang terdiri dari kromosom ayah dan ibu dari setiap individu.
b. Kondisi lingkungan
Adalah segala sesuatu yang ada dalam lingkungan individu meliputi sikap,
tingkah laku dan perkembangannya. Lingkungan itu mencakup segala sesuatu
yang ada disekitar manusia, meliputi alam, benda ataupun kehidupan matria
manusia, lingkungan sendiri bisa mempengaruhi keadaan fisik setiap individu.
Faktor lingkungan sendiri terdiri dari berbagai hal yang meliputi :
 Keluarga, mempunyai peranan penting dalam hal perkembangan setiap
individu. Keluarga bisa memiliki arti yang berbeda-beda sesuai dengan
masanya.
 Sekolah, merupakan tempat belajar dimana sekolah itu adalah tempat
kedua setelah individu mendapat didikan dari keluarga, sekolah sendiri
bisa berpengaruh dalam mencerdaskan anak, serta sosialisasi dengan
temannya juga mempengaruhi cara kembangnya.
 Masyarakat, merupakan sekelompok orang yang tinggal dalam suatu
lingkungan, dimana individu bergaul, bersosialisasi dengan masyarakat.
Lingkungan masyarakat yang hidup dengan damai, ramah tamah yang
otomatis prilakunya akan mempengaruhi tingkah lakunya. Faktor atau
kondisi lingkungan ini juga mempemgaruhi perkembangan manusia.
c. Maturation (kematangan)
Kematangan adalah siapnya suatu organ-organ fungsi kehidupan, baik fisik
maupun psikis untuk berkembang dan melakukan tugasnya dengan baik.
Bagaimana pun banyaknya pembawaan atau kebiasaan seseorang individu dan
betapapun baiknya lingkungan yang tersedia baginya bila belum mencapai
kematangan untuk berfungsi, maka suatu fungsi kehidupan belum dapat
berkembang secara optimal.
D. perkembangan individu pada masa prenatal dan masa bayi
1. masa prenatal, masa ini berlangsung sejak terjadinya konsepsi atau pertemuan sel
bapak-ibu sampai lahir kira-kira 9 bulan 10 hari atau 280 hari. Masa sebelum lahir ini
terbagi dalam 3 periode, yaitu:
 periode telur/zygote, yang berlangsung sejak pembuahan sampai akhir
minggu kedua.
 Periode embrio, dari akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua.
 Periode janin (fetus), dari akhir bulan kedua sampai bayi lahir.
2. Masa bayi, masa ini dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun. Masa bayi
dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan
periode dimana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa ini diletakkan.
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 24 bulan, namun tidak ada
batasan yang pasti. Pada masa ini manusia sangat lucu dan menggemaskan tetapi
juga rentan terhadap kematian. Kematian bayi dibagi menjadi dua, kematian
neonatal (kematian di 27 hari pertama hidup), dan post-neonatal (setelah 27 hari).
Daftar pustaka

Sunarto, Haji dan Agung Hartono. 2013. Perkembangan Peserta Didik.

Jakarta: PT. RINEKA CIPTA.

Sutrina, Hajah. 2013. Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik.

Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET

Afandi. 2019. Buku Ajar Pendidikan dan Perkembangan Motorik. Ponorogo : Uwais inspirasi
Indonesia. Hal 11-14

Ariyanti, dkk. 2006. Diary Tumbuh Kembang Anak. Bandung : Mizan Media Utama

Azam. 2016. Bimbingan dan Konseling Perkembangan di Sekolah. Yogyakarta : Deepublish.


Hal 7-8

Encep dkk. 2018. Pertumbuhan dan Perkembangan Motorik. Jawa barat: UPI sumedang press.
Hal 5-8 & 29-33

Maliki. 2016. Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana. Hal 20-21

Nurul. 2013. 25 Prilaku Anak Dan Solusinya. Jakarta : PT Elex Media Komputindo

Puger. 2015. Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik Untuk Guru dan Calon Guru.
Malang : PENERBIT GUNUNG SAMUDERA. Hal 1-2

Octavia. 2020. Motivasi Belajar Dalam Perkembangan Remaja. Yogyakarta : CV Budi utama.

Santrock. 2003. ADOLESCENCE Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga

Setiadi dkk. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Edisi 2 . Jakarta : Kencana Prenada Media
Grouop. Hal 63-64
Sunarto. 1995. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka Cipta. Hal 4-5

Sunarto. 2002. Perkembangan Pesera Didik. Jakarta : Rineka Cipta. Hal 79 & 94

Suryanah. 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. Jakarta : EGC. hal 41-42

Syamsul. 2010. Psikolog Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif. Jakrta: kencana. Hal
24-27
Yudrik. 2011. Psikolog Perkembangan. Jakarta: Kencana. Hal 47, 50, 53, 56, 59 dan 67

Anda mungkin juga menyukai