Anda di halaman 1dari 4

UPAYA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN MELALUI PENGUATAN

PENDIDIKAN KARAKTER KURIKULUM 2013

Rizki Hamdani
Universitas Negeri Padang
Provinsi Sumatera Barat
Indonesia
Email:hamdanirizki1412@gmail.com

Abstract
Education is the process of changing attitudes and behavior of a person
or group in an effort to mature humans through teaching and training efforts. To
shape a change in one's attitude and behavior, of course, requires a new
paradigm to answer competitive and innovative internal and global challenges in
accordance with the times.
One of the educational reforms carried out is character education
through the implementation of the 2013 curriculum. Character education is
education that emphasizes the essence and meaning of morals and morals so that
it will be able to form a good student personality. This character education has
been carried out by the government through the implementation of the 2013
curriculum. In this curriculum students are more required to be active, creative
and innovative in every problem solving they face by not forgetting good
character.

Kata Kunci: Pembaharuan pendidikan, pendidikan karakter, kurikulum 2013

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi
pembangunan suatu negara dan merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya
peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas
akan menghasilkan manusia yang berkualitas dan berakhlak mulia.
Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat menghasilkan
sumber daya manusia sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Oleh karena
itu, untuk mencapai pendidikan berkualitas perlu dilakukan inovasi atau
pembaharuan. Pembaharuan di bidang pendidikan adalah usaha mengadakan
perubahan dengan tujuan memperoleh hasil yang lebih baik. Pembaharuan perlu
terus dilakukan seiring dengan perkembangan teknologi yang menghadirkan
tantangan atau persoalan, baik dari luar maupun dari dalam sistem pendidikan itu
sendiri.
Salah satu pembaharuan pendidikan yang dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan mutu pendidikan adalah melakukan penyempurnaan kurikulum.
Kurikulum yang berlaku sekarang disebut kurikulum 2013 yang merupakan
penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) atau kurikulum 2006. Kurikulum ini berorientasi pada
peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan
(skill) dan pengetahuan (knowledge). Orientasi yang lebih utama dari kurikulum
2013 adalah penilaian sikap atau karakter peserta didik dibandingkan dengan
keterampilan ataupun pengetahuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa kurikulum
2013 lebih identik dengan penguatan pendidikan karakter peserta didik.

KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN


Secara etimologi, pendidikan berasal dari kata “pedagogi” yakni “paid”
yang berarti anak dan “agogos” yang berarti membimbing, jadi pedagogi adalah
ilmu dalam membimbing anak. Sedangkan secara istilah definisi pendidikan ialah
suatu proses pengubahan sikap dan prilaku seseorang atau kelompok dalam usaha
mendewasakan manusia atau peserta didik melalui upaya pengajaran dan
pelatihan.
Berdasarkan undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Bab I, bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses perubahan sikap dan
tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan. Untuk membentuk perubahan sikap dan tata laku
seseorang, tentunya memerlukan paradigma baru untuk menjawab tantangan
internal dan global yang kompetitif dan inovatif sesuai dengan perkembangan
zaman.
Pemerintah harus jeli dalam membuat perubahan yang berarti bagi
pendidikan di Indonesia, yakni dengan lebih dahulu memprioritaskan tujuan
pendidikan nasional, seperti yang tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun
2003, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Terlihat jelas bahwa tujuan pendidikan Indonesia mengutamakan
pendidikan yang berkarakter. Karakter berasal dari bahasa Yunani “to mark” atau
menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam
bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, dan
perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang
perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.
Menurut Musfiroh (2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap
(attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations) dan keterampilan (skills).
Sedangkan Kertajaya (2010) menyatakan bahwa, karakter adalah ciri khas yang
dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut asli dan mengakar pada
kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang
mendorong bagaimana seseorang itu bertindak, bersikap, berucap dan merespon
sesuatu. Jadi, karakter adalah watak, sifat, akhlak ataupun kepribadian yang
membedakan seorang individu dengan individu lainnya.
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengedepankan esensi dan
makna terhadap moral dan akhlak sehingga hal tersebut akan mampu membentuk
pribadi peserta didik yang baik. Pendidikan karakter dilakukan dengan pendekatan
langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberikan
pelajaran kepada peserta didik mengenai pengetahuan moral dalam upaya
mencegah perilaku yang yang dilarang.
Pendidikan karakter merupakan usaha sadar dan terencana untuk mendidik
dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya
sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan
lingkungannya. Dalam dunia pendidikan, pendidikan karakter memang sangat
penting bagi peserta didik, untuk bekal mereka ketika sudah dewasa ataupun
bekerja. Tetapi pada kenyataannya pendidikan sekarang ini terlalu berorientasi
pada pengembangan otak kiri dan kurang memperhatikan perkembangan otak
kanan.
Proses belajar juga berlangsung secara pasif dan kaku sehingga peserta
didik menjadi jenuh, bahkan ada juga yang tidur di dalam kelas. Pendidikan yang
berkaitan dengan pendidikan karakter (Budi Pekerti dan Agama) ternyata pada
prakteknya lebih menekankan pada aspek otak kiri (pengetahuan). Secara tidak
langsung, pendidikan yang seperti ini telah membunuh karakter anak bangsa,
sehingga menjadi tidak kreatif. Dengan adanya hal demikian, kita sebagai calon
pendidik diharapkan dapat merubah pendidikan sekarang ini menuju pendidikan
yang bermutu, yang tidak hanya mengedepankan aspek kognitif saja, tetapi juga
harus memperhatikan sikap afektif dan psikomotoriknya juga.
Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia yang
bermoral, membentuk manusia Indonesia yang cerdas dan rasional, membentuk
manusia yang inovatif dan suka bekerja keras, optimis, percaya diri dan berjiwa
patriot. Dengan demikian pendidikan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah
pendidikan yang dapat mengintegrasikan pendidikan karakter dengan pendidikan
yang dapat mengoptimalkan perkembangan seluruh dimensi anak, baik dari ranah
kognitif, fisik, sosial-emosi, kreatifitas dan spiritual harus seimbang.
Pemerintah Indonesia juga telah melakukan berbagai upaya guna
tercapainya cita-cita dalam bidang pendidikan. Upaya yang dilakukan tersebut
salah satunya berupa pembaharuan atau inovasi dalam bentuk penyempurnaan
kurikulum. Kurikulum yang berlaku sekarang disebut kurikulum 2013 yang
merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) atau kurikulum 2006. Kurikulum ini berorientasi pada
peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan
(skill) dan pengetahuan (knowledge). Kurikulum yang dijalankan sekarang jelas
sejalan dengan pendidikan karakter serta sesuai dengan tujuan dan cita-cita
pendidikan Indonesia.
Beberapa keunggulan kurikulum 2013 dibandingkan dengan kurikulum
sebelumnya adalah: 1) siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam
setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah, 2) adanya penilaian
dari semua aspek (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan).
Penentuan nilai bagi peserta didik bukan hanya didapat dari nilai ujian saja, tetapi
juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain, 3)
munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah
diintegrasikan ke dalam semua program studi, 4) adanya kompetensi yang sesuai
dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, 5) kompetensi yang
dimaksud mengambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan dan
pengetahuan, 6) banyak kompetensi yang dibutuhkan sesuai perkembangan seperti
pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, kesimbangan soft skill dan
hard skill, kewirausahaan, 7) hal yang paling menarik dari kurikulum 2013 ini
adalah sangat tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial, hal ini dimulai
dari perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global, 8)
standar penilaian mengarahkan kepada penilaian berbasis kompetensi seperti
sikap, keterampilan dan pengetahuan secara proporsional, 9) mengharuskan
adanya remediasi secara berkala, 10) sifat pembelajaran sangat kontekstual, 11)
meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi profesi,
pedagogik, sosial dan personal, 12) ada rambu-rambu yang jelas bagi guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran (buku induk) dan 13) ekstrakurikuler wajib
pramuka meningkatkan karakter siswa, terutama dalam kedisiplinan, kerjasama,
saling menghargai, cinta tanah air, dll.
Dapat disimpulkan bahwa upaya pembaharuan pendidikan perlu dilakukan
seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi untuk menjawab semua
tantangan atau persoalan yang dihadapi. Salah satu pembaharuan pendidikan yang
dilakukan adalah pendidikan karakter melalui penerapan kurikulum 2013.

DAFTAR PUSTAKA
Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Cerdas Melalui Bermain. Jakarta: Grasindo
Kertajaya, Hermawan. 2010. Pendidikan Karakter. Jakarta: Kompas Gramedia

Anda mungkin juga menyukai