OLEH:
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2020
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 1
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karuniaNya sehingga penulisan laporan praktikum petrologi ini dapat
diselesaikan dengan baik
Penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
kedepannya laporan ini lebih baik lagi dan semoga laporan ini bermanfaat bagi
para pembaca
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 2
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
DAFTAR ISI
Contents
LAPORAN PRAKTIKUM PETROLOGI........................................................................1
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................4
1.2 Maksud dan Tujuan.............................................................................................5
1.2.1 Maksud............................................................................................................5
1.2.2 Tujuan..............................................................................................................5
1.3 Alat dan Bahan........................................................................................................5
1.3.1 Alat...................................................................................................................5
1.3.2 Bahan...............................................................................................................6
II.TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................7
2.1 Pengertian Batuan Beku......................................................................................7
2.2 Betuan Beku Berdasakan Tempat Terbrntuknya...........................................11
2.2.1 BATUAN BEKU INTRUSI (PLUTONIK)...............................................................11
2.2.2 BATUAN EKSTRUSIF (VULKANIK)....................................................................12
2.2.3 BATUAN GANG/KOROK (HIPABISAL)..............................................................12
2.3 Jenis Batuan Beku Berdasarkan Kandungan Sio2.........................................12
2.3.1 BATUAN BEKU ASAM.....................................................................................13
2.3.2 BATUAN BEKU INTERMEDIET Pada kelompok batuan beku
intermediet dicirikan oleh warna yang cerah tetapi tidak secerah batuan asam.
Jumlah mineral felsik dan mafik pada batuan jenis ini hampir sama banyak.
Kandungan komposisi mineral silikanya 52% – 66% dan mineral yang hadir adalah
orthoklas, kuarsa dan plagioklas yang tidak melimpah seperti di batu asam
kemudian terdapat sedikit mineral hornblende dan biotit. Beberapa contoh batuan
beku intermediet adalah 1. Syenit 2. Diorit...........................................................14
3. Trakhit 4. Andesit 2.3.3 BATUAN BEKU BASA Batuan beku basa adalah
batuan beku yang secara kimia mengandung 45%-52% SiO2 dalam komposisinya.
Kandungan mineral penyusunnya di dominasi oleh mineral-mineral gelap (mafic).
Batuan beku basa dapat terbentuk secara plutonik maupun vulkanik. Yang
terbentuk secara plutonik umumnya adalah batuan dari kerak samudra yang
terbentuk dari jalur tektonik divergen, sedangkan yang terbentuk secara vulkanik
adalah dari gunung api atau intrusian yang ketebalan kerak buminya tidak terlalu
tebal. Kehadiran mineral-mineralnya seperti Olivin, Piroksin, Hornblende, Biotit,
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 3
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
Plagiolas dan sedikit Kuarsa. Warna pada batuan beku basa ini umumnyagelap
karena kandungan mineralnya yang dominan gelap.Beberapa contoh batuan beku
yang bersifat basa antara lain: gabro dan basalt.....................................................14
2.3.4.BATUAN BEKU ULTRABASA Batuan beku ultrabasa adalah batuan beku
yang secara kimia mengandung kurang dari 45% SiO2 dari komposisinya.
Kandungan mineralnya didominasi oleh mineral-mineral berat dengan kandungan
unsur-unsur seperti Fe(besi/iron) dan Mg(magnesium) yang disebut juga mineral
ultramafik................................................................................................................14
2.4 PEMERIAN BATUAN BEKU...........................................................................15
2.4.1 WARNA BATUAN BEKU..................................................................................15
2.4.2 TEKSTUR BATUAN BEKU.................................................................................15
2.4.3 STRUKTUR BATUAN BEKU..............................................................18
2.4.4 KOMPOSISI MINERAL.....................................................................................20
2.4.5 PENAMAAN / KLASIFIKASI..............................................................................21
III HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................24
3.1 Sampel Batuan B-2.............................................................................................24
3.2 Sampel Batuan B-3...........................................................................................25
3.3 Sampel Batuan B-5.......................................................................................26
3.4 Sampel Batuan B-03..........................................................................................27
3.5 Sampel Batuan B-02..........................................................................................27
3.6 Sampel Batuan B1-1...........................................................................................28
IV PENUTUP................................................................................................................30
4.1 Kesimpulan...................................................................................................30
4.1 Saran....................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................32
LAMPIRAN...................................................................................................................33
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 4
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara tidak disadari pengetahuan geologi sudah diterapkan sejak zaman
prasejarah. Bahkan manusia terdahulu sudah mengetahui macam-macam batuan
yang baik bagi bahan baku dan senjata serta mengetahui dimana mereka bisa
mendapatkannya atau mencarinya. Selanjutnya manusia ingin mengetahui
tentang alam sekitarnya, adanya gunung api, bentang alam, perbukitan dan
lembah-lembah. Terjadinya bencana gempa bumi, tanah longsor, gunung api dan
bencana alam lainnya yang mendorong manusia untuk mempelajarinya. Kerak
bumi terdiri dari beraneka jenis batuan.
Tiap-tiap batuan ini berbeda dari yang lainnya, baik jenis, bentuk, warna,
kadar air, proses terjadinya, maupun kekuatannya menahan longsor. Bagi ahli-
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 5
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
ahli geologi yang mengkaji kandungan dan perkembangan bumi secara fisika,
pengetahuan tentang batuan ini sangatlah penting. Begitu juga bagi ahli-ahli
Geografi. Mereka perlu mempunyai pengetahuan tentang jenis batuan-batuan
yang biasa terdapat dan juga hubungannya dengan rupa bumi. Batuan adalah
sejenis bahan yang terdiri dari mineral dan dapat dikelaskan menurut komposisi
mineralnya.
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 6
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
1.3.1 Alat
1. Bolpen
2. Pensil
3. Penggaris
4. Penghapus
5. Senter/Alat Penerang
1.3.2 Bahan
1.modul praktikum
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 7
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Batuan Beku
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah
jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan
atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif
(plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).
Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah
ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh
salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan,
atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil
dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 8
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 9
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
1. Batu Andesit
Manfaat dari batu andesit adalah bisa digunakan untuk membuat arca dan
beberapa bangunan seperti candi. Batu andesit termasuk kedalam batuan beku
luar atau efusit
2. Batu Bassal
Batu basal yang sering disebut dengan batu lava. Batu bassal memiliki ciri
warna sedikit keabu-abuan dan tersusun dari butiran kecil.
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 10
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
3. Batu Granodiorit
Batu decit porfiri adalah jenis batuan ekstrusif dimana komposisi mineral
terbesarnya adalah kuarsa sehingga batuan ini memiliki warna yang terang.
Batuan ini memiliki ukuran kristal yang kecil karena pembentukan batuan ini
terjadi di antara luar permukaan dan dalam permukaan bumi,oleh karena hal itu
batuan ini disebut decit porfiri.
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 11
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
5. Andesit porfiri
6. porfiri manzonit
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 12
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
Batuan intrusi atau plutonik adalah batuan yang terbentuknya berada jauh di
dalam bumi (15 –50 Km). Karena tempat pembentukannya dekat dengan
astenosfer, maka pendinginan berjalan sangat lambat. Karena itu bentuk
batuannya besar- besar dan mempunyai kristal yang sempurna dengan bentuk
tekstur holokristalin (semua komposisi disusun oleh kristal sempurna), karena
pembentukan kristalnya sangat sempurna mengingat waktu penghablurannya
sangat lama. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit
(yang sering dijadikan hiasan rumah) dan lain-lain
Magma yang bergerak dari dalam ke permukaan bumi, sebagian besar membeku
di dalam sebagai batuan plutonis, hanya kurang dari 1/10 nya yang membeku di
permukaan bumi dan dikenal sebagai Batuan Vulkanis atau vulkanik. Suatu
aktivitas vulkanisme akan mengeluarkan materi- materi berupa gas, cair dan
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 13
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
padat. Kelompok batuan ekstrusi terdiri dari semua material yang dikeluarkan ke
permukaaan bumi baik di daratan ataupun di bawah permukaan laut.
Material ini mendingin dengan cepat, ada yang berbentuk padat, debu atau suatu
larutan kental dan panas, cairan ini disebut lava. Ada dua tipe magma intrusi,
yang pertama memiliki kandungan silika yang rendah dan vikositasnya rendah.
Tipe kedua dari lava ini adalah bersifat asam, yang memiliki kandungan silika
yang tinggi dan vikositas relatif tinggi. Contoh batuan beku vulkanik adalah
basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah).
Batuan gang antara batuan dalam dan batuan leleran terdapat gejala antara
batuan yang terbentuk dalam celah- celah serta rekahan- rekahan dalam kerak
bumi. Batuan yang terbentuk adalah batuan gang atau batuan korok disebut juga
batuan hypo-abisik.
Gang disini adalah suatu badan yang bentuknya seperti sebuah kitab besar.
Magma yang membeku dalam gang adalah magma yang sedang menuju ke
permukaan bumi atau membeku dalam celah-celah di kerak bumi. Misalnya
magma yang mempunyai susunan granit itu membeku dalam sebuah gang, maka
batuan yang terbentuk disebut porfiri granit yang berarti batuan granit bertekstur
porfiri. (Munir, 1995
Hal yang pertama dilihat adalah warnanya. Apabila terang maka batuan
tersebut termasuk kelompok batuan beku asam dan sebaliknya apabila batuan
makin gelap kemungkinan termasuk kelompok batuan beku intermediet, basa
sampai ultrabasa. Kemudian hal yang dilakukan lagi ialah melihat teksturnya
antara lain yaitu derajat kristalisasi, granularitas dan hubungan antar butiranya
serta tekstur khusus yang ada pada batuan tersebut. Keterangan tersebut dapat
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 14
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
diperoleh dari melihat mineral yang terkandung. Mineral yang ada pada sebuah
batuan yang didiskripsi dibuat persentasenya.
2. Aplit
3. Granit
4. Riolit
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 15
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
3. Trakhit
4. Andesit
2.3.3 BATUAN BEKU BASA
Batuan beku basa adalah batuan beku yang secara kimia
mengandung 45%-52% SiO2 dalam komposisinya. Kandungan mineral
penyusunnya di dominasi oleh mineral-mineral gelap (mafic). Batuan beku
basa dapat terbentuk secara plutonik maupun vulkanik. Yang terbentuk
secara plutonik umumnya adalah batuan dari kerak samudra yang
terbentuk dari jalur tektonik divergen, sedangkan yang terbentuk secara
vulkanik adalah dari gunung api atau intrusian yang ketebalan kerak
buminya tidak terlalu tebal. Kehadiran mineral-mineralnya seperti Olivin,
Piroksin, Hornblende, Biotit, Plagiolas dan sedikit Kuarsa. Warna pada
batuan beku basa ini umumnyagelap karena kandungan mineralnya yang
dominan gelap.Beberapa contoh batuan beku yang bersifat basa antara lain:
gabro dan basalt.
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 16
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
3.Peridotit
4.Dunit
5. Serpentinit
Warna segar batuan beku bervariasi dari hitam, abu-abu dan putih cerah.
Warna ini sangat dipengaruhi oleh komposisi mineral penyusun batuan beku itu
sendiri. Apabila terjadi percampuran mineral berwarna gelap dengan mineral
berwarna terang maka warna batuan beku dapat hitam berbintik-bintik putih, abu-
abu berbercak putih, atau putih berbercak hitam, tergantung warna mineral mana
yang dominan dan mana yang kurang dominan. Pada batuan beku tertentu yang
banyak mengandung mineral berwarna merah daging maka warnanya menjadi
putih-merah daging.
Tekstur batuan beku mengacu pada kenampakan buir mineral yang ada di
dalamnya, yang meliputi tingkat kristalisasi, ukuran butir, bentuk butir,
granualitas, dan hubungan antar butir. Jika warna berhubungan erat dengan
komposisikimia dan mineralogi, maka tekstur berhubungan dengan sejarah
pembentukan dan keterdapatannya. Tekstur merupakanhasil dari rangkaian
proses sebelum dan sesudah kristalisasi. Berikut ini merupakan tekstur yang
umumnya pada batuan beku:
2.4.2.1.Kristalinitas
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 17
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
1. Holokristalin
2. Hipokristalin
Hipokristalin adalah apabila sebagian batuan terdiri dari massa gelas dan
sebagian lagi terdiri dari massa kristal.
3. Holohialin
Holohialin adalah batuan beku yang semuanya tersusun dari massa gelas. Tekstur
holohialin banyak terbentuk sebagai lava (obsidian), dike dan sill, atau sebagai
fasies yang lebih kecil dari tubuh batuan.
2.4.2.2 Granularitas
Granularitas dapat diartikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan beku. Pada
umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu:
Besar kristal-kristal dari golongan ini dapat dibedakan satu sama lain
secara megaskopis dengan mata telanjang. Kristal-kristal jenis fanerik ini dapat
dibedakan menjadi: Granularitas dapat diartikan sebagai besar butir (ukuran)
pada batuan beku. Pada umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir,
yaitu: a. Fanerik atau fanerokristalin, Besar kristal-kristal dari golongan ini dapat
dibedakan satu sama lain secara megaskopis dengan mata telanjang. Kristal-
kristal jenis fanerik ini dapat dibedakan menjadi:
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 18
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
d. Sangat kasar (very coarse), apabila ukuran diameter butir lebih dari 30 mm.
2. Afanitik
Besar kristal-kristal dari golongan ini tidak bisa dibedakan dengan mata
telanjang sehingga diperlukan bantuan mikroskop. Batuan dengan tekstur afanitik
dapat tersusun oleh kristal, gelas atau keduanya. Dalam analisis mikroskopis
dibedakan menjadi tiga yaitu :
Bentuk kristal merupakan sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukan
sifat batuan secara keseluruhan. Ditinjau dari pandangan dua dimensi dikenal tiga
bentuk kristal, yaitu:
1. Euhedral, jika batas dari mineral adalah bentuk asli dari bidang kristal.
2. Subhedral, jika sebagian dari batas kristalnya sudah tidak terlihat lagi.
3. Anhedral, jika mineral sudah tidak mempunyai bidang kristal asli.
Ditinjau dari pandangan tiga dimensi, dikenal empat bentuk kristal, yaitu:
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 19
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
1. Equigranular
2. Inequigranular,
Yaitu jika ukuran butir kristalnya sebagai pembentuk batuan tidak sama
besar. Mineral yang besar disebut fenokris dan yang lain disebut massa dasar atau
matrik yang bisa berupa mineral atau gelas.
Umumnya terjadi pada batuan beku dalam. Pada batuan beku luar yang
cukup tebal, bagian tengahnya juga dapat berstruktur masif.
Berlapis, terjadi sebagai akibat pemilahan kristal (segregasi) yang berbeda pada
saat pembekuan.
2.4.3.2 Vesikuler
Yaitu struktur lubang bekas keluarnya gas pada saat pendinginan. Struktur
ini sangat khas terbentuk pada batuan beku luar. Namun pada batuan beku intrusi
dekat permukaan struktur vesikuler ini kadang-kadang juga dijumpai. Bentuk
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 20
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
lubang sangat beragam, ada yang berupa lingkaran atau membulat, elip, dan
meruncing atau menyudut, demikian pula ukuran lubang tersebut. Vesikuler
berbentuk melingkar umumnya terjadi pada batuan beku luar yang berasal dari
lava relatif encer dan tidak mengalir cepat. Vesikuler bentuk elip menunjukkan
lava encer dan mengalir. Sumbu terpanjang elip sejajar arah sumber dan aliran.
Vesikuler meruncing umumnya terdapat pada lava yang kental.
Adalah struktur vesikuler yang telah terisi oleh mineral-mineral asing atau
sekunder.
Struktur batuan beku tersebut di atas dapat diamati dari contoh setangan
(hand specimen) di laboratorium. Sedangkan struktur batuan beku dalam lingkup
lebih besar, yang dapat menunjukkan hubungan dengan batuan di sekitarnya,
seperti dike (retas), sill, volcanic neck, kubah lava, aliran lava dan lain-lain hanya
dapat diamati di lapangan.
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 21
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
Adalah mineral yang juga terbentuk pada saat pembekuan magma tetapi
jumlahnya sangat sedikit sehingga kehadirannya tidak mempengaruhi penamaan
batuan. Mineral ini misalnya kromit, magnetit, ilmenit, rutil dan zirkon. Mineral
esensiil dan mineral tambahan di dalam batuan beku tersebut sering disebut
sebagai mineral primer, karena terbentuk langsung sebagai hasil pembekuan
daripada magma.
Adalah mineral primer yang tidak membentuk kristal atau amorf. Mineral
ini sebagai hasil pembekuan magma yang sangat cepat dan hanya terjadi pada
batuan beku luar atau batuan gunungapi, sehingga sering disebut kaca gunungapi
(volcanic glass).
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 22
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
Batuan beku dalam mafik disebut gabro, terdiri dari olivin, piroksen dan
plagioklas basa. Sebagai batuan beku luar kelompok ini adalah basal. Batuan
beku dalam menengah disebut diorit, tersusun oleh piroksen, amfibol dan
plagioklas menengah, sedang batuan beku luarnya dinamakan andesit. Antara
andesit dan basal ada nama batuan transisi yang disebut andesit basal (basaltic
andesit). Batuan beku dalam agak asam dinamakan diorit kuarsa atau granodiorit,
sedangkan batuan beku luarnya disebut dasit. Mineral penyusunnya hampir mirip
dengan diorit atau andesit, tetapi ditambah kuarsa dan alkali felspar, sementara
palgioklasnya secara berangsur berubah ke asam. Apabila alkali felspar dan
kuarsanya semakin bertambah dan palgioklasnya semakin asam maka sebagai
batuan beku dalam asam dinamakan granit, sedang batuan beku luarnya adalah
riolit.
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 23
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
Didalam batuan beku asam ini mineral mafik yang mungkin hadir adalah
biotit, muskovit dan kadang-kadang amfibol. Batuan beku dalam sangat asam,
dimana alkali felspar lebih banyak daripada plagioklas adalah sienit, sedang
pegmatit hanyalah tersusun oleh alkali felspar dan kuarsa. Batuan beku yang
tersusun oleh gelas saja disebut obsidian, dan apabila berstruktur perlapisan
disebut perlit.
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 24
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
Dari kciri-ciri diatas maka dapat disimpulkan bahwa nama batuan tersebut
adalah Granodiarit. Jenis batuan ini termasuk dalam jenis batuan dalam (intrusif)
dimana batuan ini adalah batuan beku yang mengalami pendinginan dan
pembentukan didalam permukaan bumi. Batu Granodiorit ini terbentuk dengan
mendinginnya mineral horblande pada suhu 10600c kemudian magma naik dan
pada suhu 9700c terbentuk mineral biotit,kemudian dilanjutkan dengan mineral
feldspar pada suhu 8800c dam mineral terakhir adalah kuarsa yang mendingin
pada suhu 7000c
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 25
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 26
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
Batuan beku ini memiliki warna lapuk hitam,coklat dan abu-abu serta
memiliki warna segar hitan,coklat muda dan bau-abu serta batuan ini memiliki
struktur massif.
Dari ciri-ciri diatas maka dapat disimpulkan bahwa batuan ini adalah
batuan beku Porfiri Manzonit. Dimana batuan beku ini adalah jenis bauan yang
terbrntuk di dalam(intrusif). Batuan beku ini terbentuk pada kisaran suhu antara
700-10100c,dimana mineral yang pertama kali terbentuk adalah mineral piroksen
pada suhu 11500c dan selanjutnya terbentuk mineral horblande pada suhu 10600c
dan pada suhu 9700c terbentuk mineral biotit serta selanjutnya pada suhu 8850c
terbentuk mineral plagioklas seterusnya pada suhu 8000c terbentuklah mineral
ortoklas kemudian pada suhu 7000c terbentuk mineral kuarsa
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 27
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 28
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 29
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
Dari ciri-ciri diatas maka dapat disimpulkan bahwa batuan tersebut adalah
batuan Andesit . batu andesit adalah jenis batuan yang terbentuk di luar
permukaan bumi(ekstrusif).pembentukan batuan ini diawali dengan terbentuknya
mineral plagioklas pada suhu 12000c dan piroksen pada suhu 11500c kemudian
dilanjutkan dengan terbentuknya mineral horblande pada suhu 9000c dan pada
suhu 8800c
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 30
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis
batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan
atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan
intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif
(vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan
yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses
pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan
temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi.
2. Pengklasifikasian batuan beku berdasarkan kandungan SiO2nya terbagi
menjadi 4, yakni: batuan beku asam, intermediet, basa dan ultra basa.
3. Pengklasifikasian batuan beku berdasarkan tempat teerbentuknya terbagi 3,
yakni: batuan beku yang terbentuk didalam permukaan bumi/intrusif
(plutonik) dan batuan beku yang terbentuk di luar permukaan bumi/ekstrusif
(vulkanik) serta batuan beku yang terbentuk di antara dalam permukaan bumi
dan luar permukaan bumi/gang (hipabisal)
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 31
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
4.1 Saran
4.1.1 LABORATORIUM
4.1.2 ASISTEN
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 32
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/38724044/MAKALAH_BATUAN_BEKU?
email_work_card=view-paper
Jumiko,Andrew .2019.Buku Panduan Praktikum Petrologi.Universitas
Papua Manokwari
Jurusan Teknik Geologi.FTPP.Universitas Papua .2018.Buku Penuntun
Geologi Dasar
https://www.scribd.com/doc/156486301/laporan-Batuan-Beku
https://www.slideshare.net/nadiiasftri/batuan-beku-41996589
https://wangsajaya.files.wordpress.com/2015/02/02-batuan-beku.pdf
https://wangsajaya.files.wordpress.com/2015/02/02-batuan-beku.pdf
Klasifikasi.Batuan.Beku.(O’Dunn & Sill, 1986)
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 33
PETROLOGI KELOMPOOK
CARA CAC 3 ACARA BATUAN BEKU
LAMPIRAN
FTPP-UNIVERSITAS PAPUA 34