Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MKU BIOSTATISTIKA

(ANALISIS JURNAL)

DISUSUN OLEH:

CHITRA SAFA AQILLA


NIM 1808110535

PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS RIAU
2020/2021
Tugas MKU Biostatistika
Analisis jurnal kesehatan masyarakat

Judul jurnal:
“PENYULUHAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN KONVENSIONAL
TERHADAP PENGETAHUAN IBU ANAK BALITA”

Latar belakang penelitian :

Desa Dopang dan Gelangsar memiliki jumlah anak balita yang tidak
naik berat badan- nya (baik T1 aupun T2) terbanyak pertama dan
kedua di antara desa lain di wilayah Puskesmas Penimbung.

Desain penelitian:

Penelitian menggunakan rancangan eksperimen sesungguhnya (true


experimental design) dengan rancangan pretest-postest with control
group design. Peneliti memiliki pilihan untuk secara random memilih
kelompok eks- perimental yang memiliki kesetaraan karakte- ristik
dengan kelompok kontrol. Penelitian dilakukan dengan memberikan
perlakuan berupa penyuluhan dengan audio visual sebanyak 1 (satu)
kali yang dilakukan oleh penyuluh fungsional dari Petu- gas Gizi
Puskesmas Penimbung.

Populasi dan sampel:

Populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak
balita tidak naik berat badannya di Desa Dopang dan Ge- langsar
wilayah Puskesmas Penimbung yaitu sebanyak 91 balita.

Sampel dari penyuluhan adalah kelom- pok ibu-ibu yang memiliki


balita yang tidak naik berat badannya (T1 dan T2) yang terpilih
berdasarkan teknik sampling dengan karakteristik sama di kedua desa.

Analisis statistika:

Data diolah dengan menggunakan analisis statistik Independent


Sample t Test.

Uji-t untuk sampel independen digunakan untuk menentukan apakah


ada perbedaan yang signifikan antara dua sampel independen

Independent Sample t Test digunakan untuk membandingkan mean


atau rata-rata nilai pengetahuan ibu balita antar kelompok baik pada
saat sebelum penyuluhan maupun setelah dilakukannya penyuluhan.
---Selanjutnya digunakan statistik analitik Paired Sample t Test

Uji Paired Sample T Test adalah pengujian yang digunakan untuk


membandingkan selisih dua mean dari dua sampel yang berpasangan
dengan asumsi data berdistribusi normal.

untuk membandingkan hasil rata-rata pre test dengan post test pada
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

MEAN (rata rata):

Umur ibu frekuensi

<21 tahun 3

21-30 tahun 14

31-40 tahun 3

>40 tahun 0

jumlah 20

Masukkan rumus:

Umur ibu anak balita adalah antara 20 tahun sampai dengan 47 tahun
dengan rata-rata umur (Mean) sebesar 26,58 tahun.

MODUS (NILAI YANG SERING MUNCUL)

Pekerjaan Ibu frekuensi

Buruh 2

Swasta 0

Lainnya/IRT 18
Sebagian besar ibu anak balita adalah tidak bekerja dan hanya sebagai
ibu rumah tangga yaitu sebanyak 18 orang (90%)

Tingkat pendidikan ibu Frekuensi

Tidak sekolah 1

Tamat sd 5

Tidak tamat sd 2

Tamat smp 8

Tamat sma 4

Perguruan tinggi 0

Sebagian besar tingkat pendidi- kan ibu anak balita adalah tamat
SMP/sederajat yaitu sebanyak 8 orang (40%)

Uji Statistik Independent Sample t Test


dilakukan uji statistic independent sampe t Test pada kelompok
perlakuan menggunakan media AV dengan kelompok penyuluhan
konvensional ternyata tidak terdapat perbedaan pada hasil pre test.

Mengapa menggunakan independent sample t test?

Uji-t untuk sampel independen digunakan untuk menentukan apakah


ada perbedaan yang signifikan antara dua sampel independen
rumus uji independent sample t-test ( Uji-t) :

Berdasarkan rumus tersebut dapat diketahui, ada 3 jenis nilai yang


harus terlebih dahulu kita persiapkan, yaitu :

Xi : adalah rata-rata skor / nilai kelompok i.

ni : adalah jumlah responden kelompok i

si2 : adalah variance skor kelompok i.

Dari data dihasilkan Sig=0,847 sehingga dapat dikatakan bahwa pada


kelompok penyuluhan menggunakan AV dengan konvensional variansi
diasumsikan sama sehingga dapat dilanjutkan dengan uji yang sama
pada nilai rata-rata pengetahuan ibu balita setelah penyuluhan (post
test).

Dengan cara yang sama seperti diatas:

Dilakukan uji Statistik Independent Sample t Test pada kelompok


perlakuan menggunakan media AV dengan kelompok penyuluhan
konvensional ternyata tidak terdapat perbedaan pada hasil pre test. Hal
ini dapat diartikan bahwa pada kelompok penyuluhan menggunakan
AV dengan konvensional karakteristik kedua kelompok diasumsikan
sama sehingga dapat dilanjutkan dengan uji yang sama pada nilai rata-
rata pengetahuan ibu balita setelah penyuluhan (post test).

proses randomisasi

sebagai salah satu ketentuan untuk memenuhi persayaratan rancangan


True Ex- perimental Design.
proses matching (pencocokan)

dilakukan pada kedua kelompok agar faktor yang tidak dikendalikan


(confounding factor) seperti tingkat pendidikan ibu, status sosial
ekonomi dan pengetahuan dari media lain dapat diminimalisir sehingga
tidak sampai menimbulkan bias.

Uji Paired Sample t Test

Mengapa menggunakan uji paired sample t test?

Uji Paired Sample T Test adalah pengujian yang digunakan untuk


membandingkan selisih dua mean dari dua sampel yang berpasangan
dengan asumsi data berdistribusi normal.

Dilakukan pada kelompok penyuluhan menggunakan media audio


visual.

didapatkan p Value (sig 2 tailed) = 0,00. Ini berarti terdapat pengaruh


penyuluhan yang ditandai dengan adanya peningkatan rata-rata
pengetahuan ibu secara bermakna

kesimpulan

Di dalam penelitian ini walaupun tidak terdapat perbedaan pada hasil


nilai post test rata-rata pengetahuan ibu balita kelompok penyuluhan
AV dan konvensional, namun berdasarkan uji lanjutan yaitu Uji Paired
Sample t Test pada kelompok penyuluhan menggunakan media audio
visual ternyata terdapat pengaruh penyuluhan yang ditandai dengan
adanya peningkatan rata-rata pengetahuan ibu secara bermakna.
Demikian pula pada kelompok peny- uluhan menggunakan media
konvensional, walaupun tidak terdapat perbedaan pada hasil nilai post
test rata-rata pengetahuan ibu balita pada kelompok penyuluhan AV
dan kelompok penyuluhan konvensional, namun terdapat pengaruh
penyuluhan yang ditandai dengan adanya peningkatan rata-rata
pengetahuan ibu secara bermakna.

Anda mungkin juga menyukai