ABSTRAK
Pendahuluan Persalinan dapat membuat cemas sabagian besar kaum wanita, ibu
yang kurang mengetahui apa saja yang dipersiapkan bila akan bersalin seperti
penolong, pendamping, transportasi dan pendonor darah, bila ibu tidak
mempersiapkan dari awal maka dalam persalinan nanti akan kurang cepat dalam
membuat keputusan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 di
Indonesia didapatkan sebanyak 20% ibu dengan pengetahuan baik dan 80% ibu
dengan pengetahuan kurang, Metode penelitian desain penelitian menggunakan
cross sectional study dan populasi semua ibu hamil TM II dan III di wilayah
puskesmas kecamatan Tigaraksa . Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
adalah accidental sampling dengan jumlah 32 responden. Analisa data menggunakan
Parametrik T-test Independet dan korelasi. Hasil penelitian dan pembahasan nilai
mean dan SD sikap antara umur 73,1 dengan SD 19,2 lalu pendidikan 77 dengan SD
15,9 dan pekerjaan 74,7 dengan SD 19,8 nilai mean dan SD pengetahuan antara
umur 78,9 dengan SD 16,9 lalu pendidikan 78,7 dengan SD 17,2 dan pekerjaan 80,2
dengan SD 16,8. Nilai korelasi antara pengetahuan dengan sikap adalah r 0,437.
Kesimpulan, tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan umur,
pendidikan dan pekerjaan ,terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan
dengan umur, pendidikan dan pekerjaan, terdapat korelasi yang cukup antara
pengetahuan dengan sikap ibu hamil. Saran Ibu hamil diharapkan mengetahui
tentang persiapan persalinan dengan benar dan ibu tidak akan terlambat jika harus
pergi ketempat tenaga kesehatan.
Introduction, Childbirth can make the most anxious women, mothers who are not
informed about childbirth then he did not know what to be prepared when going to
the maternity as a helper, companion, transport and blood donors, If the mother is not
prepared from the start then the labor will be less rapid in make a decision. From the
beginning based research which is conducted in the year of 2011 in Indonesia
obtained as 20% mother with good knowledge and 80% mother with less knowledge.
Reseacrh and methods the research design use cross sectional study and the
population of all mother pregnant trimester II and III in the district health centers
Tiga Raksa. Sampling techniques in this study was accidental sampling with 32
respondents data analysis using parametric T-test Independent and correlation, result
of research and discussion value mean and SD attitude between ages 73,1 with SD
19,2 then education 77 with SD 15,9 and work 74,7 with SD 19,8. Value mean and
SD knowledge between ages 78,9 with SD 16,9 then education 78,7 with SD 17,2
and work 80,2 with SD 16,8. Correlation value between knowledge and attitude
r = 0,437. Conclusion there was no significant relationship between attitude with
age, education and employment, there is a significant correlation between knowledge
with age, education and employment, there is enough correlation between knowledge
and attitude pregnant women. Suggestion pregnant women are expected to know
about childbirth preparation properly and mother not be late if I should go where
health professionals.
Berdasarkan hasil penelitian di BPS CH. Sudilah Ganiar Agung tahun (2009) tentang
pengetahuan persiapan persalinan adalah dari 21 orang ibu primigravida, 2 orang ibu
memiliki pengetahuan baik (9,52%), 5 orang ibu dengan pengetahuan cukup
(28,82%), dan 14 orang ibu dengan pengetahuan kurang (66,67%). (Bascommetro,
2009)
Rumusan Masalah
Berdasarkan data hasil penelitian pengetahuan ibu hamil dengan sikap
persiapan persalinan masih kurang, yaitu 89,2 % responden dengan pengetahuan
baik, 10,8% responden dengan pengetahuan kurang, oleh karena itu peneliti
bermaksud untuk meneliti mengenai “korelasi pengetahuan ibu hamil dengan sikap
persiapan persalinan di puskesmas Tigaraksa bulan juni tahun 2015“
Tujuan Penelitian
Mengetahui korelasi pengetahuan ibu hamil primigravida dengan sikap persiapan
persalinan di puskesmas Tigaraksa juni 2015
Manfaat Penelitian
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian observasional
dengan desain cross sectional study dan dilakukan di Puskesmas Tiga Raksa pada
bulan Juni 2015.
Populasi yang menjadi target daam penelitian ini adalah semua ibu hamil
dipuskesmas Tiga raksa periode Juni 2015. Sample yang dibutuhkan dalam
penelitian ini sebanyak 32 responden
Data yangg digunakan adalah primer, yaitu dengan menggunakan kuesioner yang
memuat pertanyaan terkait pengetahuan dan sikap tentang persiapan persalinan.
Semua data yang telah dikumpulkan akan diolah dengan menggunakan program
computer yaitu SPSS.
Penelitian dengan judul korelasi pengetahuan ibu hamil dengan sikap persiapan
persalinan di puskesmas Tigaraksa Juni 2015 yang dilakukan pada tanggal 15 – 20
Juni 2015 .untuk membuat penelitian ini penulis menggambil sampel yaitu sebanyak
32 orang ibu hamil, dengan cara pengambilan sampelnya adalah accidental sampling.
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tentang korelasi
pengetahuan ibu hamil dengan sikap persiapan persalinan di puskesmas Tigaraksa
maka diperoleh data dengan hasil analisis univariat dan bivariat.
1 Usia
a ≤20 72 19,8 6,2 0,874 10
b >20 73,1 19,1 4 22
2 Pendidikan
a SD-SMP 65,8 22,3 6,4 0,109 12
b SMA-PT 77 15,9 3,5 20
3 Pekerjaan
a Bekerja 74,7 19,8 4,5 0,499 19
b Tidak 70 18,2 5 13
bekerja
Usia ibu hamil untuk masing-masing kelompok. Rata rata usia ibu hamil yang
> 20 tahun adalah 73,18 dengan standar deviasi 19,12 sedangkan untuk ibu hamil
yang usianya ≤ 20 rata ratanya 7200 dengan standar deviasi 19,88. P value uji T ,
yaitu sebesar p = 0,874 artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap
dengan usia ibu hamil.
Pendidikan ibu hamil untuk masing- masing kelompok. Rata-rata pendidikan ibu
hamil yang SMA-PT adalah 7700 dengan standar deviasi 15,92 sedangkan untuk ibu
hamil yang pendidikannya SD-SMP rata –ratanya 65,83 dengan standar deviasi
22,34. P value uji T , yaitu sebesar p = 0,109 artinya tidak ada hubungan yang
signifikan antara sikap dengan pendidikan ibu hamil.
2
Berdasarkan penelitian yang dilakukan (Munajah, 2014) uji statistik hasil hitung X
2 2
=4,927 sedangkan X tabe rumus = 3,841. Jadi X hitung 4,927 lebih besara dari X
2
tabel rumus 3,841 artinya tidak ada hubungan antara pendidikan dengan sikap
persiapan ibu hamil hal ini tidak sesuai teori (Mubarak, 2012) Semakin tinggi
pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka menerima informasi dan pada
akhirnya pengetahuan yang dimilikinya akan semakin banyak sebaliknya, jika
seseorang memiliki tingkat pendidikan yang rendah maka akan menghambat
perkembangan sikap orang tersebut terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai
yang baru diperkenalkan.
Pekerjaan ibu hamil untuk masing-masing kelompok. Rata-rata pekerjaan ibu hamil
yang bekerja adalah 74,73 dengan standar deviasi 19,82 sedangkan untuk ibu hamil
yang tidak bekerja 70 dengan standar deviasi 18,25. P value yaitu sebesar p = 0,499
artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pekerjaan ibu hamil
primigravida.
2
Berdasarkan penelitian yang dilakukan (Munajah, 2014) hasil uji statistik X hitung
2 2
= 0,092 sedangkan X tabel 3,841. Jadi X hiutng 0,092 lebih kecil dari tabel
3,841artinya tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan sikap persiapan ibu hamil
hal ini tidak sesuai teori (Ratnawati, 2009) Faktor pekerjaan juga mempangaruhi
pengetahuan. Ditinjau dari jenis pekerjaan yang sering berinteraksi dengan orang lain
lebih banyak pengetahuannya bila dibandingkan dengan orang lain. Pengalaman
belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan
keterampilan professional serta pengalaman belajar dalam bekerja akan dapat
mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan yang merupakan
keterpaduan manalar secara ilmiah dan etik .
1 Usia
a ≤20 625 16,6 5,2 0,016 10
b >20 78,9 16,9 3,6 22
2 Pendidikan
a SD-SMP 65,6 17,7 5,1 0,048 12
b SMA-PT 78,7 17,2 3,8 20
3 Pekerjaan
a Bekerja 80,2 16,8 3,8 0,014 19
b Tidak 64,4 16,8 4,6 13
bekerja
Pada tampilan diatas dapat dilihat nilai rata-rata, standar deviasi dan standar eror :
Usia ibu hamil untuk masing-masing kelompok. Rata rata usia ibu hamil yang > 20
tahun adalah 78,97 dengan standar deviasi 16,98, sedangkan untuk ibu hamil yang
usianya ≤ 20 rata ratanya 625 dengan standar deviasi 16,66. p value , yaitu sebesar
p= 0,016, artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan usia ibu
hamil primigravida.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan (Silvi, 2010) hasil uji statistik
2 2
didapat X hitung 5,553 lebih besar dari X tabel 3,841 yang berarti terdapat
hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan usia ibu hamil primigravida.
Hal ini sesuai dengan teori (Nursallam, 2011) yang menyatakan bahwa semakin
cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang bertambah dalam berpikir
dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seorang yang lebih dewasa akan lebih
di percaya dari orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai
akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya.
Pendidikan ibu hamil untuk masing- masing kelompok. Rata-rata pendidikan ibu
hamil yang SMA-PT adalah 78,75 dengan standar deviasi 17,25, sedangkan untuk
ibu hamil yang pendidikannya SD-SMP rata –ratanya 65,62 dengan standar deviasi
17,77. P value yaitu sebesar p = 0,048 artinya ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan dengan pendidikan ibu hamil primigravida.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Silvi, 2010) hasil uji stastistik
2 2
didapat X hitung 4,189 lebih besar dari tabel X 3,841 yang berarti terdapat
hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pendidikan ibu hamil
primigravida. Hal ini sesuai dengan teori (Notoatmodjo, Metodologi Penelitian
Kesehatan, 2003) pendidikan itu sendiri amat diperlukan seseorang lebih tanggap
adanya persalinan yang bermasalah atau terjadi insiden selama proses persalinan
terjadi dan keluarga dapat segera dapat mengambil tindakan secepatnya. Tingkat
pendidikan turut menentukan rendah tidaknya seseorang menyerap dan memakai
pengetahuan.
Pekerjaan ibu hamil untuk masing-masing kelompok. Rata-rata pekerjaan ibu hamil
yang bekerja adalah 80,26 dengan standar deviasi 16,83, sedangkan untuk ibu hamil
yang tidak bekerja 64,42 dengan standar deviasi 16,80. p value yaitu sebesar p =
0,014 artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pekerjaan
ibu hamil primigravida.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Silvi, 2010) hasil uji statistik
2 2
didapat X 4,315 lebih besar dari X tabel 3,841 yang berarti terdapat hubungan
antara pengetahuan dengan pekerjaan ibu hamil primigravida.Hal ini sesuai teori
(DepkesRI, 2002) dimana kondisi kerja yang menonjol sebagai faktor yang
mempengaruhi persiapan menghadapi persalinan karna tersitanya waktu. Pada ibu-
ibu yang bekerja diluar rumah sudah membuat persiapan menghadapi persalinan
meski persiapan yang dimiliki terkadang belum sesuai.
Korelasi pengetahuan ibu hamil dengan sikap persiapan persalinan
di puskesmas Tigaraksa
Nilai Nilai
pengetahuan Sikap
Nilai Pearson 1 .437*
Pengetahuan Correlation
Sig. (2 tailed) .012
N 32 32
Nilai Sikap Pearson .437*
Correlation
Sig. (2 tailed) .012
N 32 32
Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap (karena nilai sig = 0,012 yang
berarti < 0,05 maka Ho ditolak). Maka koefisien korelasi atau nilai r antara
pengetahuan dengan sikap ibu hamil primigravida sebesar 0,437 yang artinya cukup.
Artinya sebanyak 43,7% sikap persiapan persalinan ibu dikarenakan pengetahuan ibu
tentang persiapan persalinan.
Kesimpulan
Saran
1. Bagi Responden
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, para ibu hamil dapat lebih
meningkatkan pengetahuan tentang perilaku persiapan persalinan sesuai
dengan karakteristik responden seperti umur, paritas, pendidikan dan
pekerjaan dengan cara mencari informasi yang lengkap dan benar berkaitan
dengan menyambut kelahiran sang buah hati misalnya dari buku, internet
dan mengikuti penyuluhan atau seminar yang diadakan di puskesmas atau
institusi lain untuk lebih menambah wawasan yang luas.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan dalam
bidang kesehatan ibu dan anak khususnya kepada seluruh ibu hamil untuk
dijadikan sebagai kegiatan rutin pada ibu hamil yang dapat dilakukan oleh
pihak puskesmas untuk selalu memberikan informasi dan penyuluhan
mengenai persiapan persalinan atau bahkan materi lainnya sehingga
pengetahuan ibu semakin baik dan dapat memberikan manfaat untuk ibu -
ibu hamil terutama di Puskesmas Kecamatan Tigaraksa.
3. Bagi Institusi Kesehatan
Bagi institusi Kebidanan dapat dikembangkan dan diterapkan sebagai
intervensi kebidanan secara mandiri, salah satunya dengan penyuluhan.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah referensi penelitian
khususnya tentang persiapan persalinan sehingga para ibu yang akan bersalin
lebih mempersiapkan keperluan menjelang persainan dan dapat digunakan
untuk memperluas pengetahuan mahasiswa dalam penelitian serupa.
DAFTAR PUSTAKA
opin. (2011). tingkat pengetahuan ibu hamil. Retrieved maret 19, 2015, from
opinn.blogspot.com/2013/02/tingkat-pengetahuan-ibu-hamil.htm.
Santoso. (2001). Mengolah data statistik secara profesional. Jakarta: PT alex media
komputindo.