Anda di halaman 1dari 13

KOREASI PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN SIKAP PERSIAPAN

PERSALINAN DI PUSKESMAS TIGARAKSA JUNI 2015 Restu Octasila,


Robiatul Adawiyah, Siti Dariyani

Program Studi Diploma 3 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten


E-mail: restu.octasila@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan Persalinan dapat membuat cemas sabagian besar kaum wanita, ibu
yang kurang mengetahui apa saja yang dipersiapkan bila akan bersalin seperti
penolong, pendamping, transportasi dan pendonor darah, bila ibu tidak
mempersiapkan dari awal maka dalam persalinan nanti akan kurang cepat dalam
membuat keputusan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 di
Indonesia didapatkan sebanyak 20% ibu dengan pengetahuan baik dan 80% ibu
dengan pengetahuan kurang, Metode penelitian desain penelitian menggunakan
cross sectional study dan populasi semua ibu hamil TM II dan III di wilayah
puskesmas kecamatan Tigaraksa . Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
adalah accidental sampling dengan jumlah 32 responden. Analisa data menggunakan
Parametrik T-test Independet dan korelasi. Hasil penelitian dan pembahasan nilai
mean dan SD sikap antara umur 73,1 dengan SD 19,2 lalu pendidikan 77 dengan SD
15,9 dan pekerjaan 74,7 dengan SD 19,8 nilai mean dan SD pengetahuan antara
umur 78,9 dengan SD 16,9 lalu pendidikan 78,7 dengan SD 17,2 dan pekerjaan 80,2
dengan SD 16,8. Nilai korelasi antara pengetahuan dengan sikap adalah r 0,437.
Kesimpulan, tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan umur,
pendidikan dan pekerjaan ,terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan
dengan umur, pendidikan dan pekerjaan, terdapat korelasi yang cukup antara
pengetahuan dengan sikap ibu hamil. Saran Ibu hamil diharapkan mengetahui
tentang persiapan persalinan dengan benar dan ibu tidak akan terlambat jika harus
pergi ketempat tenaga kesehatan.

Kata Kunci : Pengetahuan Ibu hamil, Sikap Persiapan Persalinan

Introduction, Childbirth can make the most anxious women, mothers who are not
informed about childbirth then he did not know what to be prepared when going to
the maternity as a helper, companion, transport and blood donors, If the mother is not
prepared from the start then the labor will be less rapid in make a decision. From the
beginning based research which is conducted in the year of 2011 in Indonesia
obtained as 20% mother with good knowledge and 80% mother with less knowledge.
Reseacrh and methods the research design use cross sectional study and the
population of all mother pregnant trimester II and III in the district health centers
Tiga Raksa. Sampling techniques in this study was accidental sampling with 32
respondents data analysis using parametric T-test Independent and correlation, result
of research and discussion value mean and SD attitude between ages 73,1 with SD
19,2 then education 77 with SD 15,9 and work 74,7 with SD 19,8. Value mean and
SD knowledge between ages 78,9 with SD 16,9 then education 78,7 with SD 17,2
and work 80,2 with SD 16,8. Correlation value between knowledge and attitude
r = 0,437. Conclusion there was no significant relationship between attitude with
age, education and employment, there is a significant correlation between knowledge
with age, education and employment, there is enough correlation between knowledge
and attitude pregnant women. Suggestion pregnant women are expected to know
about childbirth preparation properly and mother not be late if I should go where
health professionals.

Keywords : knowledge pregnant women, attitude childbirth preparation


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan menjadi salah satu faktor penyebab
tingginya AKI. Pada waktu persalinan jika ditemukan adanya komplikasi obstetri dan
ibu tidak mengerti tentang persiapan yang dibutuhkan menjelang persalinan, maka
ibu tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai dan tepat waktu sehingga terjadi tiga
keterlambatan dalam rujukan, yaitu yang pertama adalah keterlambatan dalam
pengambilan keputusan untuk merujuk, karena ketidakmampuan ibu/ keluarga untuk
mengenali tanda bahaya, ketidaktahuan kemana mencari pertolongan , faktor budaya,
keputusan tergantung pada suami, ketakutan akan biaya yang perlu dibayar untuk
transportasi dan perawatan dirumah sakit, serta ketidakpercayaan akan kualitas
pelayanan kesehatan, yang kedua adalah keterlambatan dalam mencapai fasilitas
kesehatan, dipengaruhi oleh jarak, ketersediaan dan efisiensi sarana transportasi serta
biaya, yang ketiga adalah keterlambatan dalam memperoleh pertolongan difasilitas
kesehatan, dipengaruhi oleh jumlah dan keterampilan tenaga kesehatan, ketersediaan
alat, obat, tranfusi darah dan bahan habis pakai, manajemen serta kondisi fasilitas
kesehatan (DepkesRI, 2002)
Persiapan persalinan yang direncanakan bersama bidan, diharapkan dapat
menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan
kemungkinan dimana ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu
(DepkesRI, 2002)

Berdasarkan hasil penelitian di BPS CH. Sudilah Ganiar Agung tahun (2009) tentang
pengetahuan persiapan persalinan adalah dari 21 orang ibu primigravida, 2 orang ibu
memiliki pengetahuan baik (9,52%), 5 orang ibu dengan pengetahuan cukup
(28,82%), dan 14 orang ibu dengan pengetahuan kurang (66,67%). (Bascommetro,
2009)

Rumusan Masalah
Berdasarkan data hasil penelitian pengetahuan ibu hamil dengan sikap
persiapan persalinan masih kurang, yaitu 89,2 % responden dengan pengetahuan
baik, 10,8% responden dengan pengetahuan kurang, oleh karena itu peneliti
bermaksud untuk meneliti mengenai “korelasi pengetahuan ibu hamil dengan sikap
persiapan persalinan di puskesmas Tigaraksa bulan juni tahun 2015“
Tujuan Penelitian
Mengetahui korelasi pengetahuan ibu hamil primigravida dengan sikap persiapan
persalinan di puskesmas Tigaraksa juni 2015

Manfaat Penelitian

Dapat membantu bidan untuk mengetahui sampai dimana pengetahuan masyarakat


setempat tentang persiapan persalinan yang mereka ketahui sehingga bidan dapat
langsung menangani hal tersebut sebelum terlambat.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian observasional
dengan desain cross sectional study dan dilakukan di Puskesmas Tiga Raksa pada
bulan Juni 2015.

Populasi yang menjadi target daam penelitian ini adalah semua ibu hamil
dipuskesmas Tiga raksa periode Juni 2015. Sample yang dibutuhkan dalam
penelitian ini sebanyak 32 responden

Data yangg digunakan adalah primer, yaitu dengan menggunakan kuesioner yang
memuat pertanyaan terkait pengetahuan dan sikap tentang persiapan persalinan.
Semua data yang telah dikumpulkan akan diolah dengan menggunakan program
computer yaitu SPSS.

Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum dengan cara


mendeskripsikan tiap-tiap variable yang digunakan daam penelitian dan analisis
bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variable bebas dan vaiabel terkait
dengan mencari nilai r menggunakan uji korelasi.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Penelitian dengan judul korelasi pengetahuan ibu hamil dengan sikap persiapan
persalinan di puskesmas Tigaraksa Juni 2015 yang dilakukan pada tanggal 15 – 20
Juni 2015 .untuk membuat penelitian ini penulis menggambil sampel yaitu sebanyak
32 orang ibu hamil, dengan cara pengambilan sampelnya adalah accidental sampling.
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tentang korelasi
pengetahuan ibu hamil dengan sikap persiapan persalinan di puskesmas Tigaraksa
maka diperoleh data dengan hasil analisis univariat dan bivariat.

Hubungan Sikap ibu hamil antara usia pendidikan dan pekerjaan


Di puskesmas Kecamatan Tigaraksa
No Variabel Mean SD SE P value N

1 Usia
a ≤20 72 19,8 6,2 0,874 10
b >20 73,1 19,1 4 22
2 Pendidikan
a SD-SMP 65,8 22,3 6,4 0,109 12
b SMA-PT 77 15,9 3,5 20
3 Pekerjaan
a Bekerja 74,7 19,8 4,5 0,499 19
b Tidak 70 18,2 5 13
bekerja
Usia ibu hamil untuk masing-masing kelompok. Rata rata usia ibu hamil yang
> 20 tahun adalah 73,18 dengan standar deviasi 19,12 sedangkan untuk ibu hamil
yang usianya ≤ 20 rata ratanya 7200 dengan standar deviasi 19,88. P value uji T ,
yaitu sebesar p = 0,874 artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap
dengan usia ibu hamil.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan (Munajah, 2014) uji statistik hasil


2 2 2
hitung X = 0,709 sedangkan X tabel rumus = 3,841. Jadi X hitung 0,709 lebih
2
kecil dari X tabel rumus 3,841 artinya tidak ada hubungan antara umur dengan
sikap persiapan ibu hamil hal ini tidak sesuai teori (Nursallam, 2011) yang
menyatakan bahwa semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang bertambah dalam berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat
seorang yang lebih dewasa akan lebih di percaya dari orang yang belum cukup tinggi
kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya.

Pendidikan ibu hamil untuk masing- masing kelompok. Rata-rata pendidikan ibu
hamil yang SMA-PT adalah 7700 dengan standar deviasi 15,92 sedangkan untuk ibu
hamil yang pendidikannya SD-SMP rata –ratanya 65,83 dengan standar deviasi
22,34. P value uji T , yaitu sebesar p = 0,109 artinya tidak ada hubungan yang
signifikan antara sikap dengan pendidikan ibu hamil.

2
Berdasarkan penelitian yang dilakukan (Munajah, 2014) uji statistik hasil hitung X
2 2
=4,927 sedangkan X tabe rumus = 3,841. Jadi X hitung 4,927 lebih besara dari X
2
tabel rumus 3,841 artinya tidak ada hubungan antara pendidikan dengan sikap
persiapan ibu hamil hal ini tidak sesuai teori (Mubarak, 2012) Semakin tinggi
pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka menerima informasi dan pada
akhirnya pengetahuan yang dimilikinya akan semakin banyak sebaliknya, jika
seseorang memiliki tingkat pendidikan yang rendah maka akan menghambat
perkembangan sikap orang tersebut terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai
yang baru diperkenalkan.

Pekerjaan ibu hamil untuk masing-masing kelompok. Rata-rata pekerjaan ibu hamil
yang bekerja adalah 74,73 dengan standar deviasi 19,82 sedangkan untuk ibu hamil
yang tidak bekerja 70 dengan standar deviasi 18,25. P value yaitu sebesar p = 0,499
artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pekerjaan ibu hamil
primigravida.

2
Berdasarkan penelitian yang dilakukan (Munajah, 2014) hasil uji statistik X hitung
2 2
= 0,092 sedangkan X tabel 3,841. Jadi X hiutng 0,092 lebih kecil dari tabel
3,841artinya tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan sikap persiapan ibu hamil
hal ini tidak sesuai teori (Ratnawati, 2009) Faktor pekerjaan juga mempangaruhi
pengetahuan. Ditinjau dari jenis pekerjaan yang sering berinteraksi dengan orang lain
lebih banyak pengetahuannya bila dibandingkan dengan orang lain. Pengalaman
belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan
keterampilan professional serta pengalaman belajar dalam bekerja akan dapat
mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan yang merupakan
keterpaduan manalar secara ilmiah dan etik .

Hubungan pengetahuan ibu hamil antara usia pendidikan dan pekerjaan


Di puskesmas Kecamatan Tigaraksa
No Variabel Mean SD SE P value N

1 Usia
a ≤20 625 16,6 5,2 0,016 10
b >20 78,9 16,9 3,6 22
2 Pendidikan
a SD-SMP 65,6 17,7 5,1 0,048 12
b SMA-PT 78,7 17,2 3,8 20
3 Pekerjaan
a Bekerja 80,2 16,8 3,8 0,014 19
b Tidak 64,4 16,8 4,6 13
bekerja
Pada tampilan diatas dapat dilihat nilai rata-rata, standar deviasi dan standar eror :

Usia ibu hamil untuk masing-masing kelompok. Rata rata usia ibu hamil yang > 20
tahun adalah 78,97 dengan standar deviasi 16,98, sedangkan untuk ibu hamil yang
usianya ≤ 20 rata ratanya 625 dengan standar deviasi 16,66. p value , yaitu sebesar
p= 0,016, artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan usia ibu
hamil primigravida.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan (Silvi, 2010) hasil uji statistik
2 2
didapat X hitung 5,553 lebih besar dari X tabel 3,841 yang berarti terdapat
hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan usia ibu hamil primigravida.
Hal ini sesuai dengan teori (Nursallam, 2011) yang menyatakan bahwa semakin
cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang bertambah dalam berpikir
dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seorang yang lebih dewasa akan lebih
di percaya dari orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai
akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya.

Pendidikan ibu hamil untuk masing- masing kelompok. Rata-rata pendidikan ibu
hamil yang SMA-PT adalah 78,75 dengan standar deviasi 17,25, sedangkan untuk
ibu hamil yang pendidikannya SD-SMP rata –ratanya 65,62 dengan standar deviasi
17,77. P value yaitu sebesar p = 0,048 artinya ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan dengan pendidikan ibu hamil primigravida.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Silvi, 2010) hasil uji stastistik
2 2
didapat X hitung 4,189 lebih besar dari tabel X 3,841 yang berarti terdapat
hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pendidikan ibu hamil
primigravida. Hal ini sesuai dengan teori (Notoatmodjo, Metodologi Penelitian
Kesehatan, 2003) pendidikan itu sendiri amat diperlukan seseorang lebih tanggap
adanya persalinan yang bermasalah atau terjadi insiden selama proses persalinan
terjadi dan keluarga dapat segera dapat mengambil tindakan secepatnya. Tingkat
pendidikan turut menentukan rendah tidaknya seseorang menyerap dan memakai
pengetahuan.

Pekerjaan ibu hamil untuk masing-masing kelompok. Rata-rata pekerjaan ibu hamil
yang bekerja adalah 80,26 dengan standar deviasi 16,83, sedangkan untuk ibu hamil
yang tidak bekerja 64,42 dengan standar deviasi 16,80. p value yaitu sebesar p =
0,014 artinya ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pekerjaan
ibu hamil primigravida.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Silvi, 2010) hasil uji statistik
2 2
didapat X 4,315 lebih besar dari X tabel 3,841 yang berarti terdapat hubungan
antara pengetahuan dengan pekerjaan ibu hamil primigravida.Hal ini sesuai teori
(DepkesRI, 2002) dimana kondisi kerja yang menonjol sebagai faktor yang
mempengaruhi persiapan menghadapi persalinan karna tersitanya waktu. Pada ibu-
ibu yang bekerja diluar rumah sudah membuat persiapan menghadapi persalinan
meski persiapan yang dimiliki terkadang belum sesuai.
Korelasi pengetahuan ibu hamil dengan sikap persiapan persalinan
di puskesmas Tigaraksa
Nilai Nilai
pengetahuan Sikap
Nilai Pearson 1 .437*
Pengetahuan Correlation
Sig. (2 tailed) .012
N 32 32
Nilai Sikap Pearson .437*
Correlation
Sig. (2 tailed) .012
N 32 32
Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap (karena nilai sig = 0,012 yang
berarti < 0,05 maka Ho ditolak). Maka koefisien korelasi atau nilai r antara
pengetahuan dengan sikap ibu hamil primigravida sebesar 0,437 yang artinya cukup.
Artinya sebanyak 43,7% sikap persiapan persalinan ibu dikarenakan pengetahuan ibu
tentang persiapan persalinan.

Berdasarkan penelitian sebelumnya (Yumni, 2013) didapatkan Ada hubungan antara


pengetahuan dengan perilaku persiapan persalinan ibu hamil TM III di Puskesmas
Getasan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dengan nilai p value 0,005 <
 (0,05).Pengetahuan pada penelitian ini berhubungan dengan perilaku seorang ibu
dalam mempersiapkan persalinannya karena meningkatnya pengetahuan tentang
persiapan persalinan dapat menimbulkan perilaku terhadap ibu sehingga akan
mengakibatkan persiapan persalinan yang dilakukan berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki. Menurut (Notoatmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan, 2003)
meningkatnya pengetahuan dapat menimbulkan sikap sehingga akan mengakibatkan
tindakan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki.
PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan kepada 32 responden mengenai korelasi


pengetahuan ibu hamil dengan sikap persiapan persalinan di Puskesmas Tigraksa
tahun 2015 diperoleh hasil distribusi frekuensi pengetahuan dan sikap dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a Antara sikap dengan usia ibu hamil trimester II & III didapatkan nilai rata-
rata yang >20 yaitu 73,1 dengan standar deviasi 19,1 dan yang ≤ 20 nilai rata
- ratanya adalah 72 dengan standar deviasi 19,8.
b Antara sikap dengan pendidikan ibu hamil trimester II & III didapatkan nilai
rata-rata yang SMA-PT yaitu 77 dengan standar deviasi 15,9 dan yang SD-
SMP nilai rata – ratanya 65,8 dengan standar deviasi 22,3.
c Antara sikap dengan pekerjaan ibu hamil trimester II & III didapatkan niai
rata-rata yang bekerja yaitu 74,7 dengan standar deviasi 19,8 dan yang tidak
bekerja nilai rata- ratanya 70 dengan standar deviasi 18,2.
d Antara pengetahuan dengan usia ibu hamil trimester II & III didapatkan nilai
rata-rata yang > 20 yaitu 78,9 dengan standar deviasi 16,9 dan yang ≤ 20 nilai
rata-ratanya adalah 625 dengan standar deviasi 16,6.
e Antara Pengetahuan dengan pendidikan ibu hamil trimester II & III di
dapatkan nilai rata-rata yang SMA-PT yaitu 78,7 dengan standar deviasi 17,2
dan yang SD-SMP niai rata-ratanya 65,6 dengan standar deviasi 17,7.
f Antara pengetahuan dengan pekerjaan ibu hamil trimester II & III di dapatkan
nilai rata-rata yang bekerja yaitu 80,2 dengan standar deviasi 16,8 dan yang
tidak bekerja nilai rata-ratanya yaitu 64,4 dengan standar devasi 16,8.
g Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap ibu hamil
trimester II & III di puskesmas kecamatan Tigaraksa dengan peningkatan
pengetahuan yakni r = 0,437 karena r = 0,437 < α ( 0,05 ) maka Ha diterima.

Saran
1. Bagi Responden
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, para ibu hamil dapat lebih
meningkatkan pengetahuan tentang perilaku persiapan persalinan sesuai
dengan karakteristik responden seperti umur, paritas, pendidikan dan
pekerjaan dengan cara mencari informasi yang lengkap dan benar berkaitan
dengan menyambut kelahiran sang buah hati misalnya dari buku, internet
dan mengikuti penyuluhan atau seminar yang diadakan di puskesmas atau
institusi lain untuk lebih menambah wawasan yang luas.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan dalam
bidang kesehatan ibu dan anak khususnya kepada seluruh ibu hamil untuk
dijadikan sebagai kegiatan rutin pada ibu hamil yang dapat dilakukan oleh
pihak puskesmas untuk selalu memberikan informasi dan penyuluhan
mengenai persiapan persalinan atau bahkan materi lainnya sehingga
pengetahuan ibu semakin baik dan dapat memberikan manfaat untuk ibu -
ibu hamil terutama di Puskesmas Kecamatan Tigaraksa.
3. Bagi Institusi Kesehatan
Bagi institusi Kebidanan dapat dikembangkan dan diterapkan sebagai
intervensi kebidanan secara mandiri, salah satunya dengan penyuluhan.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah referensi penelitian
khususnya tentang persiapan persalinan sehingga para ibu yang akan bersalin
lebih mempersiapkan keperluan menjelang persainan dan dapat digunakan
untuk memperluas pengetahuan mahasiswa dalam penelitian serupa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rhineka


cipta.

Azwar, S. (2007). Sikap Manusia, Teori dan Pengukuran. Jogyakarta: Pustaka


Belajar.

Bascommetro. (2009). pengetahuan ibu primigravida. Retrieved maret 19,


2015, from http://www.bascommetro.com/2009/12/pengetahuan-ibu-
primigravida-trimester.html.

DepKes. (2004). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Depkes RI.

Depkes. (2001). Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta: JHPIEGO.

DepkesRI. (2002). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JHPIEGO.


Elisabeth. (2015). perawatan kehamilan & menyusui anak prtama. Yogyakarta:
pustaka baru.

Fitria. (2012). persiapan persalinan. Retrieved maret 19, 2015, from


http://stikeskusumahusada.ac.id/digilib/files/disk1/1/01-gdl-fitriarahm-44-1-
fitriar-0.pdf.

Hidayat. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Health books publishing.

Jonathan. (2009). panduan lengkap untuk belajar komputasi statistik menggunakan


spss. Yogyakarta: Universitas atma jaya.

Kesehatan, K. (2012). profile kesehatan indonesia. profile kesehatan .

Mubarak. (2012). Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep dan Aplikasi dalam


Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Munajah. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil


Tentang Perilaku Persiapan Persalinan Di Puskesmas Kecamatan Kali Angke.

Notoatmodjo. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta.

Notoatmodjo. (2012). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rhineka


Cipta.

Notoatmodjo. (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rhineka


Cipta.

Notoatmodjo, P. D. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rhineka


Cipta.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka


Cipta.

Nursallam. (2011). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Perawatan.


Jakarta: Salemba Medika.

opin. (2011). tingkat pengetahuan ibu hamil. Retrieved maret 19, 2015, from
opinn.blogspot.com/2013/02/tingkat-pengetahuan-ibu-hamil.htm.

Pendidikan, P. B. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Puspita, H. (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang


Persainan dengan Persiapan Persalinan Di Puskesmas Peterongan Kabupaten
Jombang.
Ratnawati. (2009). Penelitian Tindakan Dalam Bidang Pendidikan dan Sosial.
Mojokerto: Bayu Media Publishing.

Riyanto. (2013). Pengetahuan dan sikap dalam penelitian kesehatan. Jakarta:


Salemba medika.

Romauli, S. (2011). Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Saifuddin, A. B. (2002). Buku Panduan Praktis Peayanan Kesehatan Maternal


Dan Neonatal. Jakarta: JHPIEGO.

Santoso. (2001). Mengolah data statistik secara profesional. Jakarta: PT alex media
komputindo.

Setiawan. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Nuha medika.

Silvi. (2010). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil


Trimester III tentang Persiapan Persalinan Di Puskesmas Gunung Batu.

Sutanto. (2010). Statistik kesehatan. Jakarta: Rajawali pers.

Wiratna. (2014). SPSS untuk penelitian. Jakarta: Pustaka baru.

Yumni. (2013). pengetahuan ibu tentang persiapan persalinan. Retrieved maret


19, 2015, from perpusnwu.web.id/karyailmiah/documents/3289.docx.

Anda mungkin juga menyukai