Anda di halaman 1dari 5

INFEKSI SALURAN KEMIH

A. Pengertian
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah istilah umum yang dipakai untuk
menyatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Waspadji,
1999 : 369)
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah ditemukannya pada urin di kandung
kemih, yang umumnya steril. (Masjoer, 2001: 523)

B. Etiologi
1. Bakteri esceria coli
2. Proteus
3. Klebsiela
4. Brusela
5. Candida albicans dan candida tropical (Waspadji, 1999: 370).

C. Tanda dan Gejala


1. Asimtomatis terutama pada wanita
2. Disuria.
3. Nyeri Suprapublik.
4. Hematuria.
5. Pielonefritis akut. (Masjoer, 2001: 523-524)

D. Patofisiologi
Sebagian besar merupakan infeksi saluran nafas asenden pada wanita,
jalur yang bisa terjadi adalah mula-mula kuma dari anal berkoloni di vulva
kemudian masuk ke kandung kemih melalui uretra yang pendek secara spontan
atau mekanik akibat hubungan seksual, pada pria, setelah prostat terkoloni maka
akan terjadi infeksi askendens. Mungkin juga terjadi pemasangan alat, seperti
kateter, terutama pada golongan usia lanjut.
Wanita lebih sering menderita ISK karena uretra yang pendek masuk
kuman dalam hubungan seksual. Pada beberapa wanita, frekueni berkemih yang
jarang juga memiliki peran.
Terdapatnya kelainan anatomi dapat mengganggu mekanisme ini
sehingga terjadi satasis urin, pada wanita kelainan anatomi yang sering di
jumpai adalah Netropati refluks, netropati analgesik dan kehamilan. (Mansjoer,
2001 : 523)
E. Penatalaksanaan
1. Dianjurkan banyak minum ± 6-8 gelas agar dieresis meningkat.
2. Terapi anti biotik selama 5 hari
3. Diberikan obat profilaksis dosis rendah sebelum tidur setiap malam:
nitrofurantion, timotropim, sulfametoksazol.
4. Pemeriksaan mikroskopik urin dan kultur berulang, pielografi intrafena, tes
fungsi ginjal. (Mansjoer, 2001 : 524-525)

F. Pemeriksaan Penunjang
1. Menggunakan tes stick untuk mengetahui, adanya protein urea, hematuria,
glukosuria dan BPH.
2. Aspirasi suprapublik berguna pada bayi dan dewasa.
3. Kultur organisme melalui urine. (Mansjoer, 2001 : 524-525)

G. Pathway
Bakteri E.Coli Protius Klebslela Brusela Candida albicars
Candida tropicalis

Uretra

Kandung kemih

Kerusakan kontrusia

Kandung kemih tidak utuh

Pecahnya pembuluh darah Urin masuk peritonium Kurang informasi

Perdarahan Peritonitis
Kurang
pengetahuan
Darah bercampur urine Nyeri

Hematuria

Perubahan
Nekrosis eliminasi urine

Resti infeksi
H. Pengkajian Keperawatan
6. Aktifitas/istirahat
Gejala : Kelebihan, kelemahan, malaise
Tanda : Kelemahan otot, kehilangan tonus
7. Sirkulasi
Tanda : Hipotensi/hipertensi, pucat
8. Eliminasi
Gejala : Perubahan pole berkemih, disuria
Tanda : Perubahan warna urine
9. Makanan/cairan
Gejala : Nyeri ulu hati
Tanda : Perubahan turgor kulit
10. Neurosensori
Gejala : Sakit kepala
Tanda : Tidak mampu berkonsentrasi
11. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri tubuh
Tanda : Gelisah
12. Pernafasan
Gejala : Nafas pendek
Tanda : Takipnea, dispnea
13. Keamanan
Gejala : Adanya reaksi transfusi
Tanda : Demam
14. Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala : Riwayat penyuluhan keluarga
Test diagnostik
Tanda : Memerlukan pilihan bantuan dengan obat (Doenges, 2000:612-
614)
I. Diagnosa Keperawatan
15. Perubahan eliminasi urine b.d hematuria
Intervensi :
- Kaji adanya kateter
- Catat haluaran urine
- Observasi dan catat warna urine
16. Resiko tinggi terhadap infeksi b.d nekrosis
Intervensi :
- Catat karakteristik urine
- Laporkan penghentian urine tiba-tiba
- Kaji area lipatan kulit dilipatan paha, perineum
- Awasi tanda-tanda vital
17. Gangguan rasa nyaman, nyeri b.d adanya peritonitis
Intervensi :
- Kaji nyeri, perhatikan lokasi, karakteristik, intensitas
- Kaji penyebab nyeri
- Ajarkan teknik relaksasi
- Berikan analgetik
18. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan
b.d kurang informasi
Intervensi :
- Instruksikan pasien atau orang terdekat tentang perawatan
- Evaluasi emosi pasien dan kemampuan fisik
- Tekankan pentingnya meningkatkan pemasukan cairan
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, E. Marilyn, 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Alih Bahasa I. Made


Karrasa, Edisi 3, EGC : Jakarta.

Mansjoer Arif, dkk, 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I, FKUI : Jakarta.

Waspadji, Sarwono, dkk. 1996. Ilmu Penyakit Dalam. FKUI, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai